Selasa, 30 Juli 2013

Ini Titik Rawan Kecelakaan dan Macet di Pasuruan

Radar Publik
Pasuruan - Para pemudik yang akan memasuki wilayah Kabupaten Pasuruan harus mewaspadai sepanjang jalur Purwodadi hingga Gempol. Jalur Surabaya-Malang ini menjadi titik paling rawan kecelakaan.

"Titik rawan kecelakaan saat mudik berada di sepanjang jalur Gempol-Purwodadi," kata Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Tony Prasetyo kepada Radar Publik, Rabu (31/7/2013).

Di jalur selatan yang menghubungkan Surabaya-Malang ini pemudik diharapkan menambah kewaspadaan terutama arah Purwodadi-Gempol. Kondisi jalan yang menurun membuat pengendara terpacu untuk menambah kecepatan.

"Kondisi jalannya menurun membuat kendaraan melaju lebih cepat," imbuhnya.

Di sepanjang jalur selatan ini, terutama arah Purwodadi-Gempol selama ini sering terjadi kecelakaan akibat, terutama di jalur maut Jalan Parerejo, Purwodadi. Di jalur ini, polisi menyebarkan spanduk dan berbagai poster peringatan.

Tony mengatatakan selain titik rawan kecelakaan yang harus diwaspadai, polisi juga mengharapkan pemudik waspada dan bersabar saat melintas di Jalan Raya Kejapan dan Pertigaan Purwosari. Di dua titik ini dipastikan terjadi penumpukan kendaraan saat mudik yang puncaknya pada hari Jumat (2/8) sampai Selasa (6/8).

"Untuk jalan-jalan berlubang di sekitar perlintasan kereta kita segera minta untuk diaspal sehingga saat puncak mudik tidak ada delay kendaraan," pungkas Tony.

Sementara di jalur Pasuruan-Probolinggo, pemudik juga patut mewaspadai sepanjang jalur Lekok-Grati. Jalur cepat ini sangat rawan kecelakaan karena tidak terdapat median jalan. Sementara di jalur ini, titik kemacetan terdapat di Pertigaan Ngopka karena pasar tumpah. (Damar)

Ops Pekat Semeru, Polisi Lebih Banyak Tangkap Kasus Premanisme dan Miras Non-TO

Radar Publik
Surabaya - Operasi Pekat II Semeru 2013 yang digelar 19 Juli sampai 28 Juli membawa hasil banyak tangkapan non target operasi (Non-TO). Termasuk kasus premanisme, 282 kasus TO dan 749 kasus Non-TO.

Menurut data hasil ops, jumlah kasus premanisme yang diamankan dalam Ops Pekat II Semeru 2013 sebanyak 1031 kasus. Tangkapan tersebut termasuk ribuan preman atau pria dewasa tanpa identitas yang diamankan di Mapolda Jatim.

"Kasus premanisme yg berhasil diamankan yakni 282 kasus yang sudah TO dan 749 kasus Non-TO," kata Kasubid Penmas Polda Jatim, AKBP Suhartoyo di Mapolda Jatim, Rabu (31/7/2013).

Sementara itu, polisi juga mengamankan 368 preman yang sudah TO serta 777 preman Non-TO. Kalau dijumlah, polisi berhasil mengamankan 1145 preman yang berkeliaran di kawasan Jatim.

Polisi juga ikut mengamankan barang bukti. Diantaranya yakni uang tunai Rp 2.841.000, 10 buah ponsel, 10 unit sepeda motor, 2 truk, 21 pucuk senjata tajam, dan 182 botol miras.

"Kami juga menyita barang bukti seperti kecrek, petasan, dompet, kayu, rokok, peluit dan 2 linggis dari para tersangka ini," tambah Suhartoyo.

Untuk kasus miras, ada 320 kasus yang sudah TO diamankan. Polisi juga mengamankan 552 kasus miras Non-TO.

Barang bukti dari kasus miras, diantaranya adalah 2802 botol arak Jowo, 292 botol Vodka, 26 botol Chivasa, dan 2 botol Red Label. Juga 168 botol cukrik, 92 botol mansion, 94 botol bir, 97 liter tuak, 17 botol topi miring.

"Ada banyak jenis miras yang kami amankan. Mulai dari arak Jowo, Vodka, topi miring, Chivasa, Red Labe, bir, hingga tuak," pungkas Suhartoyo. (Kresna)

Sabtu, 27 Juli 2013

Penjual Bakso Tewas Berlumuran Darah Saat Pulang Kerja

Radar Publik
Pasuruan - Seorang penjual bakso asal Dusun Krajan Desa Klakah Kecamatan Paserpan Kabupaten Pasuruan menjadi korban pembunuhan sadis. Korban, Sholeh (35), ditemukan tewas menggenaskan dan tergeletak di tengah jalan.

"Korban dibunuh dengan senjata tajam," kata Kabag Ops Polres Pasuruan, Kompol Jajak Herawan, Minggu (28/7/2013).

Pembunuhan sadis ini terjadi di jalan sepi dusun setempat, Sabtu (27/7/2013) pukul 22.30 WIB. Pembunuhan dilakukan saat korban pulang berdagang.

Pelaku yang diduga dua orang tergolong sadis dan brutal dengan menghabisi korbannya membabi-buta. Dugaan itu berdasarkan luka bacokan yang merata di tubuh korban.

Selain luka parah di kepala atas dan leher yang nyaris putus, korban juga alami luka di dahi sebelah kiri, alis mata kiri tembus telinga kiri, telapak tangan kanan dan kiri serta ibu jarinya putus. Terdapat luka sayatan pada lengan, paha dan tumit korban.

Polisi yang menerima laporan warga kemudian mendatangi TKP dan melakukan identifikasi jasad korban dan melakukan visum. Beberapa saksi juga diperiksa.

"Masih dilakukan penyelidikan. Belum diketahui siapa pelaku dan motifnya," jelas Jajak. (Rini)

Kamis, 25 Juli 2013

Pick Up Berisi Kosmetik Palsu Diamankan dari Surabaya

Radar Publik
Mojokerto - Sebuah pick up berisi kosmetik berbahaya tanpa izin BPOM diamankan Polresta Mojokerto dari sebuah toko di Surabaya. Dua tersangka diamankan dalam penggerebekan kosmetik dari berbagai merk ini.

Kapolresta Mojokerto AKBP Wiji Suwartini mengatakan, penggerebekan di Surabaya ini adalah pengembangan kasus pengedaran kosmetik tanpa izin edar di Kecamatan Dawarblandong. Dari kasus ini, polisi mengembangkan hingga ke Surabaya.

Dua tersangka yang diamankan adalah Maria (41), warga Simokerto sebagai suplier dan Iwan Sugiyanto (35), warga Wonokromo Surabaya, seorang sales.

"Keduanya diamankan setelah digerebek tadi siang," kata Wiji kepada Radar Publik di kantornya, Kamis (25/7/2013) sore.

Dari tangan kedua tersangka, Satnarkoba Polresta Mojokerto mengamankan satu pick up kosmetik dari berbagai merk terkenal. Namun kosmetik ini palsu dan mengandung hidrokinon atau air raksa. Jika dipakai pada kulit wajah, terasa panas dan bisa mengelupas.

"Karena tak ada izin edar dari BPOM, kita amankan barang bukti ini. Selain itu kosmetik juga sangat berbahaya jika dipakai. Total kosmetik ini menyampai Rp 60 juta. Keduanya dijerat pasal 197 UU 36, maksimal 13 tahun penjara," ujarnya. (DW)

TMC Polda Metro Jaya telah memberikan daftar nomor-momor kontak penting yang bisa dihubungi jika terjadi kasus kejahatan di Jakarta. Nomor-nomor penting tersebut adalah sebagai berikut:

Radar Publik
POLDA METRO JAYA (Emergency) 112

Pelayanan Masyarakat 523-4313
Pelayanan Masyarakat 523-4046
Pelayanan Masyarakat 523-4555
Pelayanan Masyarakat 570-7992
Penerangan POLDA 523-4000
Direktorat Reskrim Umum 570-3037
Direktorat Reskrim Khusus 523-4076
Direktorat Intelkam 570-8007
Direktorat Sabhara 523-4241
Yan Mas Narkoba 525-0110 / 0817-999-6666
Direktorat Pam Obvit 526-4073
Direktorat Lalu Lintas 5708013
Piket Lantas 523-4244
Patroli Jalan Raya (PJR) 8570-4164
Traffic Management Center (TMC) 5296-0770 / 527 5090
Yanmas SIM 544-6362
Yanmas STNK 523-4246
STNK Keliling 7088-3322
PATWAL 841-3630
Direktorat Samapta 570-8011
Biro Logistik 570-8017
Biro Personel 525-4251
Biro Operasi 570-7998
Biro Renbang 570-7995
Biro Bina Mitra 570-8010
Detasement Provost (Propam) 570-8016
Bidang Dokkes 522-0669
Bidang Humas 570-9250
Derek Polda 523-4540
Piket Polda 523-4555

POLRES METRO JAKARTA UTARA 4393-1017 4393-1055

Narkoba 4391-1758
Intelkam 437-4524
Lantas 4393-9034
Samapta 436-6632

POLSEK METRO KOJA 4393-1100

Pos Pol Tugu 4393-0286
Pos Pol Plumpang 4393-0148
Pos Pol Koja 4393-1390


POLSEK METRO PENJARINGAN 669-3773

Pos Pol Kamal Muara 559-0989
Pos Pol Kapuk Muara 667-0339
Pos Pol Pluit 669-2822
Pos Pol Muara Karang 6669-0839
Pos Pol Muara Baru 661-1024
Pos Pol Pantai Indah Kapuk 588-2629
Pos Pol BPL Pluit 666-1178
Pos Pol Pasar Angkasa 6669-6243
Pos Pol Pasar Ikan 6660-0171
Pos Pol Pluit Timur 669-5976
Pos Pol Jembatan Tiga 669-3155

POLSEK METRO PADEMANGAN 641-5152

Pos Pol Mangga Dua 692-8719
Pos Pol Bintang Mas 692-6710
Pos Pol Pademangan Barat 645-3472
Pos Pol Pademangan Timur 6471-1349
Pos Pol Ancol 6471-1514

POLSEK METRO PULAU SERIBU 440-9465

POLSEK METRO CILINCING 440-4640

Pos Pol Cilincing 440-2030
Pos Pol Semper Barat 441-0417
Pos Pol Kalibaru 440-1885
Pos Pol Sukapura 440-5018
Pos Pol KBN Cakung 4494-9212
Pos Pol Marunda 4485-0946
Pos Lantas Budi Darma 441-2758

POLSEK METRO TANJUNG PRIOK 4393-1680

Pos Pol Stasiun Tanjung Priok 4393-0068
Pos Pol Folker 4393-0057
Pos Pol Sunter 6530-5622
Pos Pol Podomoro 6471-2337
Pos Pol Sac nus (jl.Nusantara) 652-2271

POLSEK METRO KELAPA GADING 453-2439

Pos Pol Kelapa Gading Timur 4584-5465

POLRES METRO JAKARTA BARAT 530-0330

Pelayanan Masyarakat 548-2371
Derek Pesing 565-8560
Pos Pol Tegal Alur 555-0969
Pos Lantas Kali deres 5439-0429

POLSEK METRO TAMBORA 632-9732

Pos Pol Jembatan Lima 692-2952
Pos Pol Jembatan Besi 632-5481
Pos Pol Kopi 692-6717
Pos Pol Ketapang 633-6918

POLSEK METRO TAMAN SARI 649-0544

Pos Lantas Taman Sari 691-2487
Pos Pol Taman Sari 692-2740
Pos Pol Glodok 626-2757

POLSEK METRO PALMERAH 5483667

Pos Pol Jati Pulo 568-1457
Pos Pol Petamburan 548-1376

POLSEK METRO CENGKARENG 545-9944

Pos Pol Cengkareng 545-9785
Pos Pol Rawa Buaya 544-0109
Pos Pol Kapuk 619-0596
Pos Pol Taman Palem 555-4444

POLSEK METRO TANJUNG DUREN 566-4810

Pos Pol Grogol 567-1123
Pos Pol Tomang 567-1934
Pos Pol Jelambar 1 566-4029
Pos Pol Jelambar 2 5696-6959
Pos Pol Jelambar 3 5697-9353
Pos Pol Jelambar 4 564-8444

POLSEK METRO KEMBANGAN 586-6555

Pos Lantas Pesing 566-4153
Pos Pol Taman Aries 585-4685
Pos Lantas Kembangan 587-1314

POLSEK METRO KEBON JERUK 548-3479

Pos Pol Pengumben 530-0457
Pos Pol Budi Raya 5367-0457
Pos Pol Kedoya Utara 581-8346
Pos Pol Kedoya Selatan 582-8469

POLRES METRO JAKARTA TIMUR 819-1476

Pelayanan Masyarakat 819-1478
Intelkam 851-5766
Serse 819-1638
Biro Operasi 819-0814
Derek 856-4604

POLSEK METRO PASAR REBO 871-8585

Pos Pol Gandaria 871-0360

POLSEK METRO MATRAMAN 858-3435

Pos Pol Kebon Sereh 856-3714
Pos Pol Utan Kayu 8516-2179

POLSEK METRO PULO GADUNG 489-2524

Pos Pol Kayu Putih 489-0128
Pos Pol Terminal Rawamangun 489-3437
Pos Pol Pulo Mas 489-3535

Rabu, 24 Juli 2013

POLDA RIAU TAK AKAN MENANGKAP PEMAKAI NARKOBA

Radar Publik
PEKANBARU - Polda Riau menyatakan saat ini tidak akan melakukan penangkapan kepada pemakai narkoba. Pihaknya hanya menindak secara hukum pengedar dan bandarnya.
 
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Daniel Silitonga menyakapi banyak kasus narkoba di wilayah hukumnnya.
 
"Belakangan ini memang kita tidak lagi menangkapi pemakai narkoba. Karena jika ditangkapi terus, saya yakin lapas di Riau yang memang sudah over kapasitas tidak akan mampu menangani kasus narkoba," kata Daniel saat mengadakan pertemuan dengan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) di Pekanbaru Rabu (24/7/2013).
 
Kalaupun pemakai harus ditangkap, kata dia, itu dikarenakan karena laporan dari masyarakat yang sangat resah ada pemakai narkoba dilingkungan mereka.
 
"Jadi mau tidak mau harus kita tangkap. Tapi pada intinya sekarang yang kita tangkap tidak lagi rantingnya (pemakai), tetapi dahan (pengedar dan batangnya (bandarnya)" katanya.
 
Menurutnya, saat ini hampir semua Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Riau 50 persen lebih di huni oleh narapidana kasus narkoba.
 
Sementara, Kepala BNN Riau Kombes Bambang Setiawan menegaskan, saat ini jumlah pengguna narkoba dan pisikotrapika di Riau hampir tiap tahunnya menunjukan kenaikan.

Dimana pada tahun 2009 ditemukan sebanyak 568 kasus dengan 841 tersangka. Sementara di tahun 2010 sedikit menurun 523 kasus dengan 728 tersangka.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PLRIP Deputi Bidang Rehabiliratasi BNN RI, Ida Oetari menegaskan bahwa tidak semua kasus narkoba harus di sikapi dengan upaya hukum. Apalagi pemakai, karena meraka adalah korban dari pada pengedar dan bandar.

"Para pemakai sebaiknya di rehabilitasi. Dan sudah seharusnya disetiap daerah ada tempat rehabilitasi seperti Lido. Kita akan upayakan semua daerah harus ada. Ini sangat penting karena peredaran narkoba di Indonesia sangat mengawatirkan," ujarnya. (Kresna)

Polisi Surabaya Tidak Menoleransi Sweeping Liar

Radar Publik
Surabaya - Polisi Surabaya tidak menoleransi adanya sweeping oleh ormas atau pihak-pihak di luar aparat hukum. Bila kedapatan melakukannya, polisi tak segan menjerat dengan pasal pidana.

"Saya berharap di Surabaya tidak ada hal (sweeping) semacam itu," kata Kombespol Setija Junianta kepada wartawan, Kamis (25/7/2013).

Kapolrestabes Surabaya itu menambahkan, jika pun ada dan lolos dari pantauan aparat, hendaklah masyarakat melapor dan mengabarkan kepada polisi. Nanti polisi yang akan bertindak.

"Jika sweeping liar terjadi, hukum harus ditegakkan. Kami akan menindak yang melakukannya," lanjut Setija.

Senada dengan Setija, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Aries Syahbudin juga berpendapat sama. Aries juga tak menolerir adanya sweeping oleh ormas. Hal itu justru akan mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat karena sifat sweeping liar yang anarkis.

"Kami sudah melakukan sosialisasi tentang larangan sweeping liar baik ke restoran, rumah makan, dan tempat hiburan malam. kalau menjumpai pelanggaran itu, laporkan ke kami, kami yang akan menindaknya" tegas Aries.

Baik Setija dan Aries mengatakan bahwa pihaknya bersama satpol PP sudah melakukan razia atau sweeping ke tempat-tempat yang dilaporkan melanggar ketentuan selama bulan Ramadan. Hasilnya, sejumlah tempat hiburan malam yang masih buka dan tempat-tempat penjualan miras sudah ditertibkan dan disanksi sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.

Sementara itu bagi ormas yang nekat melakukan sweeping akan dikenakan sanksi sesuai Pasal 167 KUHP ayat 1 dan 3 yang berbunyi barang siapa masuk dengan paksa dalam rumah/tempat tertutup yang dipakai orang lain, bila mengeluarkan ancaman atau ikhtiar yang menakutkan, akan dipidana penjara paling lama 1 tahun 4 bulan.

Selain itu masih ada Pasal 169 KUHP ayat 2 yang berbunyi turut serta dalam perhimpunan yang bermaksud melakukan pelanggaran dipidana penjara 9 bulan. (Imam)

2 Pedang Samurai Anggota Brimob untuk Serang Anggota Sabhara Diamankan

Radar Publik
Semarang - 50 anggota Brimob Srondol mengeruduk gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng menjelang pukul 00.00 WIB dini hari tadi. Mereka datang berpakaian preman dan diantaranya membawa dua pedang samurai.

Lokasi bentrok saat ini sudah kondusif, tidak terlihat ada bekas-bekas terjadinya keributan. Namun dua pedang samurai yang diduga dibawa oleh anggota Brimob sempat tertinggal di lokasi.

"Samurai sudah dibawa sama petugas propam," kata salah satu anggota Sabhara di gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng, RM. Hadi Subeno, Mijen, Semarang, Kamis (25/7/2013).

Tidak lama berselang, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno dan petugas Propam langsung mendatangi lokasi. Kapolda langsung menggelar apel untuk anggota Sabhara yang baru lulus sekitar 5 bulan itu. Selanjutnya Kapolda meninggalkan lokasi dan kembali menggelar apel di Mako Brimob Srondol, Banyumanik yang berjarak sekitar 25 Km.

Akibat bentrok antar polisi itu, tiga anggota Sabhara terluka lecet dan dilarikan ke puskesmas setempat. Namun saat ini merka sudah diperbolehkan pulang dari puskesmas.

Sementara itu terkait penyebab bentrok, Kapolda Jateng mengatakan semua berawal dari salah paham antara anggota Brimob dan Sabhara karena isi pesan BBM yang bernada menghina Brimob.

"Dari Srondol mereka (Brimob) datang, tujuan utamanya mau menanyakan itu (BBM) maksudnya apa. Sampai sini malah ada beberapa yang gesekan. Tidak semua," tandas Kapolda.

"Sudah saya perintahkan Propam untuk menyelidiki, termasuk mencari barang bukti," imbuhnya. (Anggling)

Serang Markas Sabhara, 50 Anggota Brimob Berpakaian Preman dan Bersamurai

Radar Publik
Semarang -Menjelang pukul 00.00 WIB dini hari tadi, gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng didatangi 50 orang pengendara motor. Mereka adalah anggota brigadir mobil (Brimob) Srondol yang datang mencari seseorang.

"Datang naik motor dengan pakaian preman, mencari seseorang tapi tidak jelas siapa yang dicari," kata salah satu anggota Sabhara di gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng, RM. Hadi Subeno, Mijen, Semarang, Kamis (25/7/2013).

Rombongan anggota Brimob tersebut sempat melakukan nego dengan tujuh anggota Sabhara yang sedang melakukan piket. Namun tidak berapa lama keributan terjadi, beberapa diantaranya membawa senjata tajam berupa pedang samurai dan pentungan.

"Sempat nego agak lama, tapi karena ada provokator, terjadi gesekan," ujar anggota Sabhara lainnya.

Awal keributan berada di luar gedung, namun merembet hingga akhirnya masuk ke dalam lobi. Mendengar keributan tersebut, satu kompi anggota Sabhara yang berada di gedung turun dan membantu rekan-rekannya yang terpojok.

"Dengar ada ribut-ribut, satu kompi yang siaga di sini turun. Mereka (Brimob) dipukul mundur," pungkasnya. (Kresna)

Bandit Jalanan Ditembak Mati Polres Sidoarjo

Radar Publik
Sidoarjo - Dor..! Kawanan bandit jalanan yang kerap meresahkan warga Sidoarjo ditembak Satuan Reskrim Polres Sidoarjo. Pelaku yang berjumlah 5 orang, satu ditembak mati, yakni Achmad Foris Akbar (20) warga Wonoayu.

Pelaku terpaksa ditembak mati saat melakukan aksi di Wonoayu, namun gagal. sebab korbannya berteriak dan teriakannya didengar anggota yang saat itu berpatroli. Petugas pun mengejar pelaku dengan memberikan tembakan peringatan.

Namun, Achmad Foris Akbar alias Kojek justru mengeluarkan celurit dan mengacungkannya. Petugas berusaha memberi peringatan namun tidak dihiraukan. Akhirnya kakinya ditembak, karena masih terus melawan terpaksa ditembak di bagian dadanya.

Tiga pelaku lainnya hanya ditembak kakinya, yakni Bayu Anggah alias Tojas (18) warga Kecamatan Taman, AS (50) asli Gubeng, DN (18) asal Buduran. Sedangkan Luki Ainur Rofik (19) yang tinggal di Krian tidak ditembak lantaran tidak melakukan perlawanan sama sekali.

"Kita tembak mati salah satu pelakunya. Karena melawan dan membahayakan anggota reskim yang saat itu menangkapnya," kata AKBP Marjuki Kapolres Sidoarjo kepada wartawan, Rabu (24/7/2013).

Mantan Kapolres Jombang tersebut menjelaskan, track record sindikat bandit jalanan yang dipimpin Kojek ini sudah satu tahun melakukan kejahatan perampasan motor di wilayah Sidoarjo.

"Pelaku itu sudah melakukan kejahatan sejak tahun 2012-2013. Dalam waktu satu tahun, sudah 20 tkp melakukan aksi kejahatan," terangnya.

Dengan kurun waktu satu tahun, jika melakukan aksinya kelompok ini tidak segan-segan melukai para korbannya. Bahkan sampai membunuh pemilik motornya.

"Yang pernah jadi korbannya dilukai hingga meninggal sudah 5 orang. Yang terakhir itu lokasinya di kawasan Dungus. Korbannya dipukul menggunakan besi dan dilukai dengan celurit," pungkas perwira dua melati di pundaknya tersebut. (BS)

Selasa, 23 Juli 2013

Jajaran Polda Sumut meringkus delapan orang pengedar Narkoba

Radar Publik
JAKARTA - Jajaran Polda Sumatera Utara berhasil meringkus delapan orang pengedar narkoba jenis sabu siap pakai antar provinsi dalam kurun dua minggu, Rabu (24/7/2013).  
 
Dir Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Toga Panjaitan menuturkan untuk mengelabui para pengedar petugas melakukan penyamaran sebagai pembeli. Alhasil, kedelapan orang tersebut ditangkap di beberapa tempat yang terpisah. Dari tangan pelaku, polisi telah mengamankan sebanyak 800 gram sabu siap edar.
 
“Para tersangka ditangkap setelah saat polisi menyamar sebagai pembeli, dan selain menangkap kita juga berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 800 gram, jika di rupiahkan sekira Rp800 juta,” kata Toga.
 
Ditambahkanya, barang haram tersebut akan dipasarkan di wilayah Sumatera Utara seperti Tanjung Balai, Aceh dan perbatasan Binjai Sumatera Utara, sabu tersebut masih didominasi asal negara tetangga.
 
“Peredaran sabu-sabu di Sumatera Utara hingga saat ini masih didominasi sabu-sabu asal Mayalsia yang diseludupkan melalui Pantai Timur Aceh, yang rencananya barang haram tersebut akan diedarkan di Wilayah Sumatera Utara,” tambahnya.
 
Oleh karenanya, lanjut Toga, pihaknya akan terus melakukan operasi guna mempersempit peredaran narkoba di wiliyah yang selama ini selalu dijadikan transaksi barang haram tersebut.

“Guna mengantisipasinya polisi sudah melakukan pencegahan dengan melakukan berbagai razia di wilayah-wilayah yang dicurigai,” pungkasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, kedelapan pelaku dijerat UU RI no 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman minimal lima tahun penjara. (Kresna)

Guru SD Mendadak Jadi DPO Teroris

Radar Publik
JAKARTA - Penembakan empat terduga teroris di Tulungagung, Jawa Timur, menyisakan sejumlah kejanggalan. Sejumlah saksi mata menyatakan dua korban, yaitu Mugi Hartanto (38) dan Sapari (49), tidak memiliki masalah hukum.

Mugi dalam kesehariannya merupakan guru honorer di sebuah sekolah dasar negeri di Tulungagung, sementara Sapari merupakan perangkat desa bidang kesejahteraan rakyat (Kesra). Mugi bahkan disebut-sebut hanya memberikan tumpangan ke salah seorang terduga teroris yang ditembak mati ke hatle bus. Sejatinya, ia akan membayar pakaj motor ke kantor Samsat Polres Tulungagung.

Versi lain coba disuguhkan Mabes Polri untuk menetralisir keterangan keluarga korban dan para saksi mata.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie menyatakan bahwa keempat korban penembakan merupakan DPO kasus terorisme.

"Jadi keempat tersangka yang ditangkap kemarin masuk DPO kasus terorisme, dalam kasus Poso, Solo, Medan, dan Bali," tegasnya kepada wartawan di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Jenderal Polisi Bintang Dua itu berkilah, status DPO untuk kasus terorisme, Kepolisian memang sengaja tidak memberikan informasi terbuka kepada masyarakat. "Kalau rilis maka akan kesulitan melakukan pencarian. Kasus terorisme sangat sensitif, kita beri informasi sedikit saja dampaknya bisa sangat jauh, sehingga penyidik akan kesulitan mengungkap kasus yang lebih besar," ungkapnya.

Hingga kini, baik Mugi maupun Sapari masih diinterogasi oleh Densus 88. Sementara jenazah Dayat alias Kim dan Farid alias Rizal sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Kemungkinan bisa berkembang pada pelaku lain dan barang bukti lain yang bisa dilakukan penyitaan," jelas Ronny.

Dayat mengalami luka tembak di kepala dan Rizal mengalami luka tembak di dada. Keduanya tewas ditembak petugas Densus 88 di sebuah warung makan kala menunggu bus jurusan Surabaya, kemarin pagi. Sementara Mugi Hartanto dan Sapari ditembak di bagian kaki.

Dalam insiden ini, seorang warga sipil bernama Sudijono (57) menjadi korban peluru nyasar. Dia harus menjalani operasi untuk mengangkat peluru yang bersarang di pinggangnya. Sehubungan dengan penggerebekan ini, Densus 88 berdalih terpaksa melumpuhkan targetnya karena diduga kuat membawa pistol dan bom serta melakukan perlawanan saat dibekuk. (ful)

KPK dan Ombudsman Siap Saling Tukar Informasi Soal Korupsi kepada Persident Radar Publik

Radar Publik
Jakarta - Ombudsman dan KPK serta President Radar Publik Independen resmi menjalin kerjasama dalam memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia. Bentuk kerjasama berupa tukar menukar data dan informasi.

"Bentuk kerjasamanya kita akan menukar data-data terkait informasi tindak pidana korupsi," kata Ketua Ombudsman, Danang girindrawardana, di KPK serta H.Gus Nyoto NH Persident Radar Publik, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa(23/7/2013).

Danang mengatakan, ombudsman pada pelaksanaannya mempunya hak untuk meminta data kepada KPK, sebaliknya. Termasuk pengalihan kasus dari ombudsman ke KPK atau KPK ke Radar Publik.

"Kemudian pertukaran keahlian dalam proses investigasi dan pendidikan. Yang dilaporkan ke ombudsman bisa kita forward ke KPK sesuai dengan kewenangannya," ujar Danang.

Dalam kunjungannya ke KPK siang ini, Ombudsman juga membahas mengenai tindak lanjut temuan-temuan terkait kinerja Kementerian-kementerian dan pemerintah daerah.

Wakil ketua Ombudsman, Azlaini Agus mengatakan, jika ada pengaduan masyarakat ke Ombudsman yang bukan hanya dilingkup mal administrasi tapi sudah ada subtansi korupsi, maka dapat dilaporkan ke KPK maupun Radar Publik Independen.

"Begitu juga kalau laporan ke KPK ternyata tidak memenuhi unsur korupsi tetapi pada ranah mal administarsi maka itu akan menjadi kewenangan Ombudsman dan Radar Publik sesuai undang-undang. Yang lebih besar tentu saja membangun semangat anti korupsi itu," ujarnya. (Budi)

Senin, 22 Juli 2013

Polisi Amankan 25 Pasangan Mesum di Tanah Abang

Radar Publik
Jakarta - Polsek Tanah Abang mengamankan 25 pasangan mesum di beberapa penginapan. Mereka dibekuk karena tidur sekamar namun bukan pasangan suami istri.

"Ada sekitar 25 orang yang kita amankan, mereka menginap tapi bukan suami istri" kata Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Widarto kepada Wartawan, Selasa (23/7/2013).

Menurut informasi, petugas melakukan penyisiran di kawasan penginapan yang ada di Tanah Abang. Saat itu petugas mengetuk pintu penginapan untuk melakukan pengecekan identitas pasangan-pasangan ini. Operasi ini dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB. Pasangan yang terjaring ini kemudian dibawa ke Polsek Tanah Abang untuk didata.

Belum diketahui, apakah mereka ini pasangan yang memakai jasa PSK.

Aksi prostitusi memang tak berhenti selama bulan Ramadan. Sebagai contoh, para PSK masih terlihat mangkal di sekitar Penjara Cipinang, Jakarta Timur. PSK ini mengenakan pakaian minim dan berjajar di pinggir jalan. Ada beberapa pemotor yang melintas mendekati para PSK ini. (Etwin)

Truk Alfamart Dibajak di Tol Ditemukan di Pergudangan Maspion

Radar Publik
Surabaya - Sebuah truk boks yang diduga dibajak ditemukan di pergudangan Maspion setelah Tol Romokalisari. Truk milik Alfamart tersebut baru saja dibajak di tol Bunder Gresik sekitar pukul 12.30 WIB.

"Ini mobilnya hangat, baru saja kejadiannya," kata Aiptu Soleh saat dihubungi Wartawan, Selasa (23/7/2013).

Petugas PJR tol Jatim II itu mengatakan, truk dibajak di pintu masuk tol Kebomas. Sopir truk, Arif, disekap oleh para pelaku. Sebelumnya, Arif mengirimkan barang dari Alfamart Sidoarjo ke Alfamart Duduk Sampeyan, Gresik.

Saat kembali ke Sidoarjo, tiba-tiba mobil bernomor lambung SAT-01-U yang disopirinya dipotong kendaraan lain. Arif tak berdaya saat para pelaku mengancam dan memasukkannya ke kendaraan pelaku.

"Sopirnya dibuang di tol bunder," lanjut Soleh.

Arif sendiri akhirnya ditemukan warga. Arif lantas menghubungi atasannya yang kemudian meneruskannya ke polisi. Dari laporan warga diketahui jika ada truk dengan ciri-ciri yang sama dengan truk yang dibajak di kawasan pergudangan Maspion Romo Kalisari.

"Saat ditemukan, isi truk sudah kosong. Pelaku menjebol truk melalui sisi samping boks yang tidak terlihat dari jalan. Truk sendiri sudah dibawa ke Polsek Kebomas," tandas Soleh. (Imam)

Oknum Polisi Minta Jatah Tukang Parkir

Radar Publik
Jakarta - Kemacetan lalu lintas yang membelit kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak hanya disebabkan oleh para pedagang kaki lima yang memakai bahu jalan untuk menjajakan dagangannya. Penyebab kemacetan lainnya yakni adanya oknum petugas yang memanfaat bahu jalan menjadi parkir liar sepeda motor.

Berdasarkan pantauan Detik di Jalan KH Mas Mansyur yang berdekatan dengan Blok B Pasar Tanah Abang, parkir liar sepeda motor terbagi menjadi menjadi empat lapak dan menyusun sepeda motor bahkan hingga tiga baris. Kondisi tersebut belum termasuk motor yang diparkir tidak beraturan.

Keberadaan parkir liar tersebut tak ayal menyebabkan kemacetan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur. Hal tersebut bertambah parah dengan masuk-keluarnya sepeda motor dari dan ke lokasi parkir.

Serupa dengan pedagang kaki lima, para juru parkir liar di Tanah Abang juga membayar pungutan liar (pungli). Namun bedanya para tukang parkir itu menyetor pungli dengan besaran dan jumlah oknum yang tidak tetap dalam setiap harinya.

"Bisa puluhan polisi sehari, dari Polda, Polsek, dan Polres. Tiap orang (juru parkir) ngasih minimal Rp 15 ribu. Jadi 4 lapak bisa Rp 500 ribu, bagi aja dah tuh bagi 4, berarti ada berapa orang petugas parkir di sini," ungkap seorang juru parkir yang baru saja didatangi dan menyetor sejumlah duit kepada polisi, Jumat siang  19 Juli 2013 lalu.

Selain parkir liar, banyaknya angkutan umum seperti angkot, Metro Mini, bajaj bahkan taksi yang 'ngetem' juga menjadi penyebab kemacetan di kawasan tersebut. Bahkan, di putaran balik jalan KH Mas Mansyur lalu lintas seakan lumpuh.

Jalan menuju depan Blok B (arah jembatan yang menggabungkan dua gedung) telah ditutup petugas dan tidak bisa dilalui kendaraan, namun lahan tersebut dimanfaatkan puluhan tukang ojek menjadi pangkalan. Hasilnya, kemacetan tidak dapat terhindarkan lagi.

Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menepis adanya oknum polisi yang membekingi atau melakukan pungutan liar terhadap parkir liar Tanah Abang. "Kita akan cek dan kalau ada dan jelas oknumnya, masyarakat jangan ragu-ragu segera laporkan ke Propam Polda," Kata Rikwanto kepada PERS, Senin 22 Juli 2013. (Imam w)

Sabtu, 20 Juli 2013

PEMABUK HAJAR ANAK YANG LAGI LATIHAN PATROL

PEMABUK HAJAR ANAK YANG LAGI LATIHAN PATROL

Radar Publik
TRAWAS - pemabuk hajar dua anak yang lagi belajar patrol didepan kedai pring kuning.

Pengakuan kedua anak yang dihajar sebut saja (muh. F) 14 th dan (yusuf V) 14 th, menjelaskan saat ditemui Pemred Radar Publik, Minggu (21/7/2013)

Bahwasannya kedua anak ini sedang belajar patrol karena akan mengikuti lomba patrol di sekolahnya, tiba-tiba dihajar pemabuk (Hadi sate) 42 warga kemloko Trawas.

Saat ini kedua anak tersebut melaporkan ke kantor Polisi Trawas.
Luka yang diderita muh. F. ini ditangan kirinya bengkak.
Begitu juga Yusuf v. Mengalami memar di wajah serta sampai 2 jahitan di dagunya.

Kini upaya kedua anak tersebut meminta perlindungan Hukum pada Kepolisian Trawas.

Dan harapan Presiden Radar Publik supaya komnasham perlindungan anak beri tanggapan kasus tersebut. (Kresna)

Jumhur Ingatkan TKI Menabung dan Waspadai Majikan Genit

Radar Publik
Semarang, - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengingatkan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) agar waspada terhadap ulah majikannya. Pesan ini disampaikan Jumhur kepada calon TKI asal Grobogan, Wiwik Sugiati (33).

Wiwik juga dinasihati agar menabung untuk mendirikan usaha setelah pulang dari Hongkong. Dialog Wiwik dengan Jumhur berlangsung di kantor penyalur TKI PT. Maharani Tri Utami Mandiri di Semarang saat sahur bersama dalam rangka safari Ramadan.

"Tadi dibilangin kalau digenitin sama majikan enggak boleh lawan tapi juga jangan mau. Bilang saja kalau di sana maksudnya buat kerja," kata Wiwik kepada Radar Publik, Minggu (21/7/2013).

"Bapaknya tadi juga pesan kalau di sana (Hongkong) baik-baik dan kalau pulang bawa uang buat bikin usaha," imbuh ibu satu anak itu.

Sekitar 100 calon TKI yang berada di PT. Maharani Tri Utama Mandiri rencananya akan dikirim ke dua negara yaitu Hongkong dan Singapura. Mereka dibekali keterampilan kerja dan bahasa Inggris serta Kantonis.

Sementara itu Jumhur mengaku lebih tenang ketika TKI disalurkan ke Taiwan, Hongkong dan Singapura karena masuk di kawasan Asia Pasifik. Menurutnya TKI di negara-negara Asia Pasifik sudah memiliki perlindungan komperhensif sesuai peraturan yang diterapkan.

"Kalau di Asia Pasifik punya perlindungan kerja yang komperhensif. Ada kesetaraan yang memberi kerja dan penerima kerja. Karena itu kasus-kaus banyak terjadi di Timur Tengah lebih besar. Saya tenang kalau mereka memilih ke Taiwan, Hongkong, atau Singapura," tandasnya.

Ia menambahkan, pendapatan TKI saat ini cukup tinggi yaitu Rp 5 juta per bulan karena nilai tukar dollar yang masih tembus nilai Rp 10 ribu. Bahkan akan lebih tinggi lagi jika bekerja di Taiwan.

"Gaji mereka karena dollar nilainya tinggi, sekarangg sekitar Rp 5 juta. Kalau ke Taiwan bisa lebih besar hampir Rp 6 juta. Biasanya kalau dollar Rp 9 ribuan, gajinya sekitar Rp 4,5 juta," tegasnya.

Dengan pendapatan seperti itu, Jumhur berharap jika TKI pulang ke Indonesia bisa mendirikan usaha. Ia pun mengusulkan usaha di bidang pertanian dan perternakan.

"Di samping perdagangan, bisa peternakan sapi atau kambing agar nanti bisa swasembada. Ini sudah jadi cntoh di berbagai tempat," katanya.

Casnati, pengelola PT. Maharani Tri Utami Mandiri mengatakan, nantinya para calon TKI juga akan diberi pembekalan akhir pemberangkatan oleh instansi seperti Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI serta Polisi.

"Pembekalan akhir pemberangkatan, dari instansi termsuk jika ada masalah harus bagaimana, kalau majikan nakal gimana, lapornya ke mana. PT sudah berikan dan dimantapkan pihak instasi," pungkas Casnati.

Di akhir kunjungannya, Jumhur kembali mengimbau kepada calon TKI agar menabung penghasilan mereka dan jangan mau jika digoda oleh majikan mereka.

"Jangan mau kalau digodain, ya," ujar Jumhur sebelum meninggalkan lokasi.

"Yes, sir," jawab para calon TKI. (Kresna)

Jumat, 19 Juli 2013

9 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Pembakaran Rumah Bupati Lumajang

Radar Publik
Lumajang - Pascapembakaran rumah pribadi Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar, polisi sudah memeriksa 9 saksi. Polisi juga menerjunkan tim khusus gabungan untuk mengungkap motif pembakaran tersebut.

"Saksi yang diperiksa di hari pertama kejadian kemarin kan 3 orang telah diperiksa. Hari ini, diagendakan 6 orang saksi lain diperiksa," kata Kapolres Lumajang AKBP Singgamata ketika dikonfirmasi Radar Publik, Sabtu (20/7/2013).

Dia mengaku, saksi-saksi itu diperiksa untuk menghimpun keterangan awal terjadinya insiden pembakaran, Kamis (18/7/2013) dini hari.

"Kami juga melibatkan labfor untuk menyelidiki secara ilmiah. Semuanya masih kami gali informasinya terlebih dulu. Kami mencari dan menyelidiki dugaan-dugaan motif apa di balik aksi pembakaran tersebut," ujar perwira menengah (Pamen) asal Padang, Sumatera Barat tersebut.

Soal indikasi apakah peristiwa ini terkait dengan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Lumajang, Kapolres Lumajang AKBP Singgamata juga enggan mengomentari lebih jauh.

Sementara itu dari pantauan Radar Publik, banyak warga melihat langsung rumah pribadi Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar di JL Mahakam 145 Kelurahan Jogotrunan Kecamatan Kota, Lumajang, dibakar orang tak dikenal. Mereka tampak datang silih berganti untuk melihat bekas-bekas kebakaran jelas di bagian pintu dan dinding depan yang belum dibersihkan. (Kresna)

KPK Berwenang Usut Pencucian Uang yang Terjadi Setelah 2002 Eks Ketua PPATK Yunus Husein mendukung jaksa KPK yang mendakwa Irjen Djoko Susilo dengan pasal pencucian uang mulai tahun 2003.

Radar Publik
JAKARTA -
Eks Ketua PPATK Yunus Husein mendukung jaksa KPK yang mendakwa Irjen Djoko Susilo dengan pasal pencucian uang mulai tahun 2003. Menurut Yunus lembaga antikorupsi tersebut memang berwenang mengusut pencucian uang dalam kurun waktu tersebut.

"Ya tetap bisa. Pokoknya bisa sejak 2002, pertama kali ada undang-undang pencucian uang," ujar Yunus di PN Tipikor Jakarta Kamis (19/7/2013).

Menurut Yunus, penyidik KPK juga memiliki kewenangan untuk mengusut pencucian uang. Begitu juga dengan jaksa KPK untuk menuntutnya.

"Penyidik dan jaksa KPK berwenang," kata Yunus.

Tindak pidana pencucian uang yang didakwa kepada Irjen Djoko Susilo bukan hanya saat dia menjabat sebagai Kakorlontas Mabes Polri. Jaksa juga mendakwa tindak pidana pencucian uang untuk Djoko sejak dia menjabat sebagai Kapolres Bekasi.

Dalam surat dakwaan, jaksa menyertakan SK Kapolri yang mengangkat Djoko sebagai Kapolres Bekasi pada 29 Maret 2001. Selang dua tahun kemudian, 2 September 2003, Djoko dipindahkan sebagai Kapolres Jakarta Utara.

Perjalanan karir Djoko selanjutnya berturut-turut adalah Dirlantas Polda Metro, Wadir Lantas Babinkam, Dirlantas Babinkam, Kakorlantas dan terakhir sebagai Gubernur Akpol.

Mulai tahun 2003 hingga sebelum menjabat sebagai Kakorlantas, penghasilan dan ULP yang diterima Djoko berjumlah sekitar Rp 407,04 juta.

Lewat nama istri keduanya, Mahdiana, Djoko membeli sejumlah tanah. Djoko juga pernah membeli sebuah SPBU dan menggunakan kepemilikannya atas nama Eva Handayani.

Ada yang menarik dari nama Eva. Awalnya di Kartu Keluarga, Eva merupakan anak dari Djoko dan istri pertamanya Suratmi.

Namun berdasarkan akta lahir keluaran Madiun pada tahun 1992, Eva merupakan anak dari Sukarno Hadi Wiyono dan Titiek Roem Soeharti. Tapi di tahun 1989, Pemkot Madiun ternyata pernah juga merilis Eva sebagai anak dari pasangan Soekarni dan Sunarti.

19 Oktober 2008, Djoko juga membeli satuan kondotel lantai 3, unit 331 degan harga 60 ribu USD di Swiss Bellhotel Segara Nusa Dua Bali.

Harta kekayaan yang dimiliki Djoko sejak 2003 hingga Maret 2010 mencapai Rp 53,894 miliar dan USD 60 ribu. (Kresna)

Kamis, 18 Juli 2013

Aktivis Pendidikan Aksi Tagih Janji Sekolah Gratis ke Gubernur

Radar Publik
Bandung - Belasan orang dari Koalisi Pendidikan Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (18/7/2013). Mereka menuntut Gubernur dan Wagub Jabar terpilih, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar untuk menepati janji semasa kampanye yang akan menggratiskan sekolah dari tingkat SD hingga SMA.

Dalam aksinya, mereka membawa dua buah spanduk yang salah satunya bertuliskan 'Menuntut Realisasi Janji Kampanye Aher & Demiz Mulai Juli 2013 Sekolah Gratis Sampai SMA'.

Koordinator Investigasi Koalisi Pendidikan Jabar, Dwi Subianto mengatakan, saat ini pemerintah pusat telah memberikan bantuan Rp 1 juta per siswa dan pemprov Rp 200 ribu.

Namun memasuki tahun ajaran baru biaya masuk SMA dan SMK di Jawa Barat justru terasa masih mahal. Apalagi adanya pungutan-pungutan biaya lainnya. Ia mencontohkan, di Kota Bandung ada beberapa sekolah yang tidak saja memunguk iuran siswa baru tapi juga dibebankan iuran bulanan.

"Malah ada sekolah-sekolah yang malah menaikan DSP dan SPP. Cuma sebagian kecil kabupaten kota saja yang menggratiskan iuran, sedangkan di Bandung ada iuran yang mencapai Rp 500 ribu per bulannya," ujar Dwi pada wartawan di sela aksinya.

Karena itu, mereka pun mengingatkan kembali pasangan Gubernur dan Wagub terpilih untuk menepati janjianya itu. Karena menurutnya, janji pendidikan gratis hingga tingkat SMA tersebut bisa jadi merupakan alasan warga memilih pasangan tersebut.

"Gubernur harusnya malu dengan janji politiknya yang belum bisa direalisasikan secepatnya ini," katanya.

Gubernur pun diminta untuk memerintahkan kepada seluruh Bupati dan Wali Kota untuk segera menggratiskan biaya sekolah SD hinga SMA. "Beliau ini mengatakan kalau Pemprov dan Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan untuk siswa SMA sebesar Rp 1,2 juta per tahun," katanya. (Tya Eka Yulianti)

Selasa, 16 Juli 2013

Gara-gara istri majikan cemburu TKW di Penjara

Radar Publik
PURWAKARTA - Kisah pilu tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia seakan tak ada habisnya. Seperti yang dialami Maimuna binti Wasa Wasin (25). Dia harus mendekam di penjara karena dicemburui oleh majikannya.

Saat itu, Maimuna baru satu bulan bekerja di Qatar, Timur Tengah. Niat ingin mencari nafkah untuk keluarga di kampung pupus saat istri majikannya cemburu kepada dara cantik asal Indramayu tersebut.

"Baru satu bulan kerja, saya sudah masuk penjara selama dua bulan," kata Maimuna di check point pemulangan TKI, Purwakarta, Rabu (17/7/2013).

Dengan keluguannya, Maimuna mengaku sama sekali tidak mengetahui kenapa harus berurusan dengan pihak berwajib dan dimasukkan ke ruang jeruji besi Kepolisian Qatar.

"Perasaan saya, mungkin istri majikan cemburu. Biasanya kalau di sana, kalau istri cemburu pasti langsung melapor ke polisi, bukannya ke
agency," tuturnya.

Beruntung, selama mendekam di dalam hotel prodeo, Maimuna diperlakukan baik oleh Kepolisian Qatar. Setelah dua bulan lamanya, Maimuna dibebaskan dan dipulangkan ke Tanah Air oleh majikannya.

"Pulang dikasih ongkos sama majikan buat beli tiket saja. Ini saja baru sampai di Indonesia," lanjutnya dengan logat Jawa yang kental.

Kini, Maimuna belum bisa memutuskan akan kembali bekerja di negeri orang atau tidak. Dia mengaku akan meminta restu

suaminya terlebih dahulu sebelum memutuskan kembali menjadi TKW.

"Suami saya kerja di pelayaran, sekarang lagi di Batam," tutupnya sambil tersenyum manis. (Persident Radar Publik)

Ternyata Kekasih Gembong Narkoba 1,4 Juta Ekstasi Model Majalah Pria Dewasa

Radar Publik
Jakarta - Kekasih gembong narkoba Freddy Budiman yang dihukum mati Anggita Sari (21) ternyata seorang foto model majalah pria dewasa. Dirinya sudah dua tahun menekuni pekerjaannya sebagai seorang model di majalah dewasa.

"Saya jadi model di majalah dewasa sejak tahun 2011. Saya juga temennya Vitalia Sesa," ujar Anggita saat berbincang dengan Wartawan, Rabu (17/7/2013) malam. Vita merupakan teman dekan Ahmad Fathonah, terdakwa KPK kasus suap impor.

Anggita mengatakan, walau sibuk menjadi seorang poto model, dirinya tidak melupakan pendidikannya. Wanita yang dekat dengan Freddy ini ternyata masih menjadi mahasiswi di salah satu universitas terkenal di Jakarta Selatan.

"Saya kuliah mengambil jurusan Marketing Komunikasi," ujar Anggita.

Bicara soal seksi, pemilik tinggi 165 cm dan berat 47 kg itu memang tak perlu diragukan lagi. Sebagai foto model, sudah barang tentu ia memiliki paras cantik dan bentuk tubuh yang proporsional. Selain itu dirinya juga memiliki pergaulan yang luas dan dekat dengan para model lainnya.

"Saya kan barengan masuk modelnya sama Vitalia Sesa. Saya juga kenal sama Novi Amilia," ujarnya. Novi saat ini duduk di kursi pesakitan karena kasus laka yang dipicu menggunakan narkoba.

Nama Anggita mulai ramai dibincangkan kembali setelah dirinya hadir dalam persidangan gembong narkoba Freddy Budiman yang miliki ekstasi sebanyak 1,4 juta butir di PN Jakarta Barat, Senin (15/7/2013). Saat itu Anggrita mengaku sebagai istrinya Freddy dan ingin terdakwa hukumannya diringankan.

Selain divonis mati, Freddy juga dicabut hak-haknya sebagai WNI, yaitu:

1. Hak berkomunikasi dengan gadget apa pun
2. Hak untuk menjabat di segala jabatan
3. Hak untuk masuk institusi
4. Hak untuk memilih dan dipilih
5. Hak untuk jadi penasihat atau wali pengawas anaknya
6. Hak penjagaan anak
7. Hak mendapatkan pekerjaan. (Red)

Pilgub Jatim Sorotan Publik Terhadap KarSa Bisa Untungkan Bambang DH

Radar Publik
Surabaya - Terpentalnya Khofifah dari pencalonan bisa menguntungkan Bambang DH. Namun, jago yang diusung PDIP itu perlu kerja keras untuk bisa 'tampil beda' dibanding Soekarwo bila ingin menjadi pemenang.

Pandangan tersebut diungkap Airlangga Pribadi, pengamat politik dari Universitas Airlangga yang sekarang studi di Australia.

"Sebenarnya sorotan publik atas indikasi tindakan tidak santun dari incumbent dalam menghadang laju Khofifah-Herman bisa memberi keuntungan bagi pasangan Bambang-Said, apabila peluang politik ini diambil," kata Airlangga kepada PERS, Rabu (17/7/2013) dinihari.

Kandidat doktor (PhD) pada Asia Research Center Murdoch University ini menyakini bila Bambang DH mampu mengambil positioning mengingat mesin partai PDIP yang masih cukup solid.

"Sangat mungkin mengingat mesin politik PDIP yang kuat, dan tentunya kemampuan dari calon untuk merangkul pendukung Khofifah-Herman yang kecewa terhadap indikasi perilaku tidak santun dari incumbent," kata Airlangga.

Airlangga berani menyebut indikasi calon incumbent tidak santun dalam berpolitik karena beberapa kesaksian dari ketua partai politik non-parlemen yang telah mendukung Khofifah untuk di lobby baik oleh Soekarwo maupun Saifullah Yusuf agar mereka mendukungnya.

Indikasi itu, kata dia, memperlihatkan ketidaksantunan politik terkait cara-cara untuk menghadang agar salah satu kontestan tidak dapat maju dalam pilkada.

"Inti dari nilai-nilai konsolidasi demokrasi adalah setiap elite politik mengakui demokrasi sebagai aturan main dan habitus (kebiasaan)," terangnya. sementara salah satu elemen dari moralitas demokrasi adalah penhormatan atas adanya persaingan politik yang fair, tambah Airlangga.

Kesantunan itu wilayahnya pada etis dan etik melampaui persoalan legal formal. "Jadi kalau dijelaskan disitulah letak ketidaksantunan dalam politik berdemokrasi dari pihak incumbent," tandas Airlangga.

Yang pasti momentum saat ini, kata Airlangga, Bambang DH maupun pasangannya harus mampu menampilkan kampanye politik yang menunjukkan bahwa visinya berbeda dengan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).

Dan tambah Airlangga, Bambang DH atau PDIP tentunya harus berani melakukan kritik-kritik tajam baik terhadap program pembangunan KarSa maupun manuver-manuver politik KarSa. "Karena dia (Bambang DH) berpotensi menang kalau mengambil kesempatan politik ini," katanya.

Selain itu, calon wakil Bambang DH juga harus agresif untuk berkomunikasi dengan publik. "Said mampu mendongkrak apabila dia secara efektif mampu melakukan komunikasi politik terutama di simpul-simpul konstituen di daerah madura dan

tapal kuda. Apalagi dibanding Said, Bambang DH yang lebih dikenal," kata Airlangga.

Sebelum mengakhiri perbincangan, Airlangga mengingatkan bila saat ini popularitas Bambang-Said masih di bawah KarSa sehingga perlu langkah-langkah berani untuk mendapatkan dukungan publik. (Kresna)

Pelaku Penembakan Tentara di Cilodong 2 Orang, 1 Tertangkap

Radar Publik
Jakarta - Pelaku penembakan Prada Situmorang di Cilodong berjumlah dua orang. Satu tersangka yang menembak tentara telah ditangkap polisi.

"Tersangka lari ke tanah kosong di Dwikora, Depok. Terus ditelusuri lalu tertangkap," kata Kanit Reskrim Polsek Cimanggis AKP Supriyadi menegaskan kepada Radar Publik, Rabu (17/7/2013).

Supriyadi mengatakan pelaku yang tertangkap berinsial MS. MS adalah yang membawa senjata api dan menembak Prada Situmorang.

MS tertangkap pukul 22.00 WIB. Dia sempat melakukan perlawanan.

"Sempat terjadi pergumulan dengan anggota saat penangkapan. Saat ini pelaku dirawat di RS Sentra Medika Cimanggis," papar Supriyadi.

Penembakan itu terjadi di Jl Raya Jakarta Bogor, Cilodong, Depok, Selasa (16/7/2013) pukul 18.30 WIB. Anggota Mako Divisi Kostrad TNI Cilodong itu ditembak di bahu kiri dan kaki kanan. Kini ia dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat. (Damar)

PRESIDEN Radar Publik Independen himbau penggunaan Sosial Media

4 Alasan Teknologi dan Sosial Media Bisa Jadi Penghancur Jalinan Asmara

Radar Publik
Kecanggihan teknologi, khususnya di dunia internet menawarkan banyak cara bagi pasangan untuk selalu terkoneksi di manapun dan kapanpun. Sebut saja sosial media Facebook, Twitter, Instagram, Path juga aplikasi chatting seperti WeChat, Yahoo! Messenger, BBM atau Line yang memudahkan sepasang kekasih berkomunikasi tanpa terbatas ruang dan waktu.

Tapi kemudahan itu justru bisa berbalik negatif bagi hubungan asmara apabila tidak digunakan dengan semestinya. Menurut penemuan terbaru, teknologi bisa merenggangkan kedekatan antara Anda dan pasangan. Temuan peneliti dari Oxford University menyebutkan pasangan yang terlalu intens berhubungan via internet cenderung memiliki kehidupan asmara yang kurang memuaskan.

Studi tersebut melakukan survei terhadap 3.500 pasangan yang merupakan pengguna aktif social media. Sebagian besar menggunakan Facebook, email, Twitter dan pesan singkat. Pasangan yang memiliki lima jenis atau lebih perangkat/aplikasi elektronik sebagai sarana untuk berkomunikasi dilaporkan 14 persen lebih sedikit merasakan kepuasan dalam hubungan ketimbang pasangan yang lebih sedikit berinteraksi dengan teknologi.

Apa penyebabnya? Kenapa teknologi yang seharusnya bisa 'mendekatkan yang jauh' justru jadi 'menjauhkan yang dekat?' Ini empat alasannya yang dipaparkan oleh Your Tango.

1. Teknologi membuat orang lebih mudah 'bermain kotor'. Misalnya ketika seseorang tidak bisa menahan emosinya dan curhat colongan bahkan marah-marah ketika hubungan asmaranya bermasalah. Tindakan curhat di ranah publik ini akan mengundang orang yang dikenal, baru kenal bahkan anonim sekalipun untuk mengomentari apa yang sudah di-posting di social media atau status aplikasi chatting. Hal ini bisa memperparah keadaan dan rentan menimbulkan salah paham. Belum lagi masalah pribadi yang akhirnya terekspos kemana-mana.

2. Mengecek gadget secara konstan akan mengurangi waktu berkualitas Anda saat bersama kekasih. Pasangan yang terhubung di banyak social media atau aplikasi elektronik akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman virtual mereka daripada yang nyata. 'Kecanduan' mengecek komentar status, balasan email atau mention akan memangkas banyaknya momen kebersamaan secara signifikan. Terlebih lagi pada pasangan yang jarang bertemu.

3. Koneksi virtual tidak bisa menggantikan keintiman fisik. Ketika menerima pesan dalam bentuk teks, yang Anda terima hanyalah informasi. Anda tidak mendapatkan senyuman, pelukan, tawa atau sentuhan dari pasangan secara langsung. Biar bagaimanapun juga tatap muka tetap lebih esensial ketimbang hubungan virtual. Bertatap mata dan bersentuhan langsung bisa memproduksi hormon cinta yang dinamakan oksitosin. Hormon ini meningkatkan rasa kasih sayang dan keterikatan dengan pasangan. Anda tak bisa mendapatkannya bila terlalu sering berinteraksi di dunia maya.

4. Kesalahpahaman lebih mudah terjadi apabila pesan disampaikan dalam bentuk teks daripada secara langsung. Sebab teks hanya bisa menyampaikan sebanyak atau sepanjang kata-kata yang dikirimkan. Tidak ada ekspresi non-verbal seperti mimik muka, nada bicara atau gerakan tubuh. Sebuah kalimat bisa diinterpretasikan secara berbeda antara si pengirim dan penerima pesan, terlebih lagi bila si lawan bicara punya sifat yang sensitif atau temperamental.

Solusinya, jadikan teknologi hanya sebagai 'bumbu' atau penunjang kehidupan asmara Anda. Biar bagaimanapun kita tidak mungkin menjadi orang yang 'gagap teknologi' di zaman globalisasi seperti sekarang ini. Namun ketahui batasannya. Sebisa mungkin fokus hanya pada Anda dan pasangan ketika bersama. (Kresna)

Minggu, 14 Juli 2013

18 Orang Terluka dalam Kerusuhan di Nabire, Pemerintah Berduka

Radar Publik
Jakarta - Jumlah korban tewas akibat kerusuhan pertandingan tinju di Nabire, Papua, menjadi 18 orang. Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita atas Indonesia itu.

"Pemerintah berduka cita atas meninggalnya 18 orang dalam kerusuhan pada pertandingan tinju di Nabire,"
kata Menko Polhukam, Djoko Suyanto dalam pesan pendek yang diterima Radar Publik, Senin (15/7/2013).

Tidak hanya berduka atas insiden tersebut, pemerintah pun bertindak cepat menanggapi kerusuhan itu. Polri dan TNI diminta untuk turun tangan memulihkan situasi keamanan masyarakat disana.

"Aparat Polri dan TNI diminta membantu memulihkan situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di Nabire," imbau Djoko.

Sebelumnya, sebanyak 18 orang menjadi korban dan meninggal dunia usai pertandingan tinju di GOR Kotalama, Nabire. Insiden diawali dengan tidak terimanya kubu pendukung Yulius Pigome dari Sasana Mawa, atas keputusan wasit yang memenangkan Alvius berasal dari Sasana Persada.

Tak terima, pendukung langsung melempari wasit dengan kursi. Kerusuhanan tak dapat dihindari. Dan menyebabkan 18 orang meninggal dunia. Saat ini para korban dievakuasi di RSUD Kota Lama, Nabire. (Kresna)

Sabtu, 13 Juli 2013

Terancam Gagal Nikah, Sri Nekat Bunuh Diri

Radar Publik
Surabaya - Terancam gagal menikah, Sri Wahyuni frustasi. Gadis 20 tahun itu nekat menabrakkan diri ke truk yang sedang berjalan. Untunglah niat Sri tak tersampaikan.

"Seorang ibu-ibu menolong Sri," kata AKP Nafan saat dihubungi Radar Publik, Minggu (14/7/2013).

Kanit Reskrim Polsek Asemrowo itu mengatakan, kejadian sore itu berawal dari hubungan Sri dengan Muhammad Muhajirin (20). Kisah kasih itu sudah berjalan selama 6 bulan. Sri aslinya berasal dari Lohceret, Nganjuk sementara Muhajirin berasal dari Baureno, Bojonegoro. Sri bekerja di sebuah pabrik plastik di pergudangan Suri Mulya sementara Muhajirin bekerja di pabrik kayu di Jalan Kalianak.

Sebagai orang Jawa, beberapa waktu lalu orang tua Sri menghitung tanggal lahir (weton) Muhajirin dan Sri. Dalam hitung-hitungan tersebut, ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Muhajirin dan Sri tidak berjodoh. Jika dipaksakan, maka kehidupan mereka akan ditimpa kemiskinan.

"Karena itu orang tua Sri tak memberikan restu anaknya untuk berhubungan dengan Muhajirin," lanjut Nafan.

Sore tadi, Sri berniat menjemput Muhajirin di tempat kerjanya. Namun Muhajirin menolak pulang bareng karena belum waktunya jam pulang. Muhajirin lantas menyuruh temannya untuk mengantarkan Sri ke kos nya di kawasan Benowo. Namun sesampai di depan gudang nomor 57, Sri yang kecewa meloncat dari motor yang membawanya.

"Sejurus kemudian Sri langsung berlari ke jalan menyambut truk yang hendak melintas," ujar Nafan.

Untung saja sopir truk sigap dengan mengerem kendaraannya kuat-kuat. Seorang ibu yang ada di lokasi segera menyeret Sri dai tengah jalan. Polisi dan orang yang ada di lokasi juga segera mengamankan Sri. Gagal bunuh diri, Sri histeris. Dia terus berteriak-teriak sambil menangis.

"Aku ojok digowo nang kantor polisi. Aku arep mati ae (saya jangan dibawa ke kantor polisi. saya mau mati saja)," terang Nafan menirukan ucapan Sri.

Sri terus histeris cukup lama sehingga menyuitkan polisi untuk menanyainya. Tak lama kemudian, Muhajirin datang ke Polsek Asemroeo. Setelah Muhajirin datang, Sri mulai tenang. Dari penuturan Muhajirin diketahui jika Sri frustasi karena khawatir gagal menikah gara-gara hitungan weton tersebut. Padahal hubungan keduanya sudah melangkah terlalu jauh.

"Mereka memang lebih sering tinggal bersama di kos Muhajirin di kawasan Karangpoh, Tandes," tandas Nafan. (Kresna)

Terancam Gagal Nikah, Sri Nekat Bunuh Diri

Radar Publik
Surabaya - Terancam gagal menikah, Sri Wahyuni frustasi. Gadis 20 tahun itu nekat menabrakkan diri ke truk yang sedang berjalan. Untunglah niat Sri tak tersampaikan.

"Seorang ibu-ibu menolong Sri," kata AKP Nafan saat dihubungi Radar Publik, Minggu (14/7/2013).

Kanit Reskrim Polsek Asemrowo itu mengatakan, kejadian sore itu berawal dari hubungan Sri dengan Muhammad Muhajirin (20). Kisah kasih itu sudah berjalan selama 6 bulan. Sri aslinya berasal dari Lohceret, Nganjuk sementara Muhajirin berasal dari Baureno, Bojonegoro. Sri bekerja di sebuah pabrik plastik di pergudangan Suri Mulya sementara Muhajirin bekerja di pabrik kayu di Jalan Kalianak.

Sebagai orang Jawa, beberapa waktu lalu orang tua Sri menghitung tanggal lahir (weton) Muhajirin dan Sri. Dalam hitung-hitungan tersebut, ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Muhajirin dan Sri tidak berjodoh. Jika dipaksakan, maka kehidupan mereka akan ditimpa kemiskinan.

"Karena itu orang tua Sri tak memberikan restu anaknya untuk berhubungan dengan Muhajirin," lanjut Nafan.

Sore tadi, Sri berniat menjemput Muhajirin di tempat kerjanya. Namun Muhajirin menolak pulang bareng karena belum waktunya jam pulang. Muhajirin lantas menyuruh temannya untuk mengantarkan Sri ke kos nya di kawasan Benowo. Namun sesampai di depan gudang nomor 57, Sri yang kecewa meloncat dari motor yang membawanya.

"Sejurus kemudian Sri langsung berlari ke jalan menyambut truk yang hendak melintas," ujar Nafan.

Untung saja sopir truk sigap dengan mengerem kendaraannya kuat-kuat. Seorang ibu yang ada di lokasi segera menyeret Sri dai tengah jalan. Polisi dan orang yang ada di lokasi juga segera mengamankan Sri. Gagal bunuh diri, Sri histeris. Dia terus berteriak-teriak sambil menangis.

"Aku ojok digowo nang kantor polisi. Aku arep mati ae (saya jangan dibawa ke kantor polisi. saya mau mati saja)," terang Nafan menirukan ucapan Sri.

Sri terus histeris cukup lama sehingga menyuitkan polisi untuk menanyainya. Tak lama kemudian, Muhajirin datang ke Polsek Asemroeo. Setelah Muhajirin datang, Sri mulai tenang. Dari penuturan Muhajirin diketahui jika Sri frustasi karena khawatir gagal menikah gara-gara hitungan weton tersebut. Padahal hubungan keduanya sudah melangkah terlalu jauh.

"Mereka memang lebih sering tinggal bersama di kos Muhajirin di kawasan Karangpoh, Tandes," tandas Nafan. (Kresna)

Tiga Bandit Jalanan di Wilayah Sidoarjo Dihajar Timah Panas

Radar Publik
Sidoarjo - Tiada kata ampun bagi para pelaku kejahatan yang sering beroperasi di wilayah Sidoarjo. Tiga bandit jalan yang sering meresahkan warga Kota Udang, dihajar timah panas polisi.

Tiga bandit berinisial NS (35), AD (33) dan BS (40), semuanya warga asli Pasuruan, ditembak anggota Reskrim Sidoarjo, karena berusaha memberikan perlawanan saat akan ditangkap, di sekitar Pasar Tulangan, Minggu (13/7/2013) pagi.

"Kita tembak ketiganya pada kaki kiri," kata Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Ronny Setiyadi kepada sejumlah wartawan.

Alasan petugas menembak ketiga bandit itu cukup beralasan karena cukup membahayakan anggota yang akan menangkap, serta masyarakat sekitar lokasi penangkapan.

Sebelum dihadiahi timah panas menurut AKP Ronny, seorang anggota reskrim yang dipimpin langsung oleh Iptu Yuyus Andreastanto, mengeluarkan senjata laras panjang jenis SS.

Namun, senjata laras panjang tersebut tidak membuat pelaku takut. Mereka malah berusaha menyerang petugas dengan mengeluarkan clurit dan senjata api rakitan. Karena diangap membahayakan, salah satu anggota lainnya langsung memberikan tembakan menggunakan revolver, standart milik kepolisian.

"Kita tembak kakinya, karena ketiga pelaku mengeluarkan celurit dan senpi rakitan," tegas perwira tiga balok di pundak tersebut.

Dengan ditangkapnya NS, AD dan BS, polisi masih memburu pelaku lainnya. Ada indikasi, ketiga pelaku yang ditembak oleh anggota reskrim tersebut mempunyai sindikat.

"Ada satu yang belum ditangkap. Dimungkinkan ketiganya merupakan pelaku kejahatan yang melakukan perampasan motor di wilayah Sidoarjo," pungkas AKP Ronny. (Damar)

Usut Kasus Tanjung Gusta, SBY Perintahkan Kapolri Bentuk Tim Investigasi

Radar Publik
Jakarta - Presiden SBY menerima SMS dari napi yang menyebut kericuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, karena matinya air dan listrik. Meski demikian, SBY tetap memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Timor Pradopo untuk membentuk tim investigasi.

"Diminta kepada Kapolri untuk membentuk tim investigasi yang mendalam apakah memang murni karena ketikdakpuasan napi masalah listrik dan air, atau ada unsur-unsur yang lain," kata Menkopolhukam Djoko Suyanto, kepada Radar Publik, Sabtu (13/7/2013).

Hal tersebut disampaikan Djoko usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden SBY bersama Kapolri, Menkum HAM, dan beberapa menteri lainnya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (13/7/2013).

Presiden juga menginstruksikan agar segera merehabilitasi fasilitas-fasilitas lapas. Selain itu perlu ditambah pengamanan di bagian perkantoran.

"Perkantoran perlu penambahan pengamanan. Diinstruksikan kepada Kapolri menambah anggota pengamanan," ungkap Djoko.

Dalam kesempatan itu, Djoko memerintahkan kepada seluruh lapas-lapas di Indonesia untuk meningkatkan pengamanan.

"Terutama yang tadi itu, infrastruktur dan kebutuhan-kebutuhan dasar napi terpenuhi," ujarnya.

Kericuhan di LP Tanjung Gusta terjadi pada Kamis (11/7/2013). 5 Orang tewas dan ratusan napi kabur dalam peristiwa itu. Menkum HAM Amir Syamsuddin menyebut, PP 99/2012 merupakan salah satu pemicu terjadinya kerusuhan tersebut. (Kresna)

Jumat, 12 Juli 2013

Biksu Gadungan Dibekuk Imigrasi Malang

Muhammad Aminudin - Radar Publik
Malang - Seorang biksu gadungan asal Cina ditangkap petugas Imigrasi Kelas I Malang. Pria bernama Rongchang (51), itu ditangkap karena melanggar izin tinggal selama di Indonesia.

"Visa yang bersangkutan berwisata, namun disini ternyata berdagang," ujar Romi Yudianto, Kasi pengawasan dan penindakan Imigrasi Kelas I Malang kepada wartawan di kantornya Jl Raden Intan, Sabtu (12/7/2013).

Rongchang dibekuk petugas imigrasi dari kawasan Terminal Arjosari, Kota Malang, Jumat (11/7/2013) malam.

Di Terminal Arjosari, Rongchang menjajakan tasbih dan berpenampilan layaknya seorang biksu. "Tersangka seringkali menipu dengan menjual doa dan tasbih," ucap Romi.

Dalam pemeriksaan, petugas menemukan paspor serta visa milik tersangka. Diketahui tersangka masuk ke Indonesia sejak 1 Juni 2013 dengan izin berwisata.

"Kita dapat laporan dari masyarakat, ada seorang biksu seringkali berdagang dan ternyata bukan asli," beber Romi.

Romi menambahkan, dokumen memastikan jika tersangka adalah biksu tidak ditemukan petugas saat pemeriksaan.

Tersangka pun dijebloskan ke sel tahanan Imigrasi Kelas I Malang.

"Tersangka melanggar Peraturan Imigrasi Nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian. Tindakan selanjutnya mendeportasi tersangka ke negeri asalnya," tegas Romi.

Muslim di Swedia Puasa 20 Jam, Argentina Cuma 9 Jam

oleh Elin Yunita Kristanti

Radar publik
Abu Dhabi : Umat muslim dunia saat sedang menjalankan ibadah puasa. Menahan lapar, haus, dan terutama hawa nafsu. Kondisi geografis ternyata sangat berpengaruh dalam menjalankan ibadah tersebut, ada yang harus berpuasa hingga lebih dari 20 jam, atau sebaliknya, kurang dari 12 jam.

Cuaca juga menjadi faktor penting. Umat muslim di Teluk menghadapi salah satu bulan puasa terberat. Sebab, Ramadan tiba di tengah cuaca terik padang pasir. Waktu berpuasa pun makin panjang, lebih dari 15 jam sehari di pertama bulan suci.

Namun, soal waktu, umat muslim di Teluk masih kalang di sejumlah negara Belahan Bumi Utara seperti Swedia. Denmark, dan Finlandia, yang bisa melebihi waktu 20 jam. Luar biasa!

Lebih jauh ke utara, di Swedia dan Islandia, mereka tak pernah mendapatkan gelap di Bulan Juni. Dan ini berarti, terang bisa terjadi sepanjang 24 jam di Ramadan 2015, dua tahun lagi.

"Aturan Islam sangat jelas terkait puasa. Bahwa umat muslim tak boleh makan dan minum sebelum fajar sampai matahari terbenam, tetapi ada pengecualian karena agama Islam fleksibel, "kata Sheikh Abdul Basit Dirawi, ustad di Abu Dhabi, seperti dimuat Emirates 24/7, Sabtu (13/7/2013).

"Misalnya, saat seorang muslim yang berpuasa bepergian dengan pesawat ke tempat jauh. Dalam kasus seperti itu, ia harus membuat estimasi logis. Di daerah, di mana matahari tidak pernah terbenam, ia hanya harus mengikuti pola kota terdekat atau mencari saran para ulama jika mungkin."

Di sisi lain, di belahan lain dunia, muslim di negara Amerika Selatan seperti Argentina menikmati puasa terpendek. Rata-rata hanya 9 jam.

Sementara di Australia, di mana ribuan muslim tinggal, waktu puasa sedikit lebih panjang dari Amerika Latin, rata-rata 10 jam selama Ramadan. Sebab, bertepatan dengan musim dingin.

Efek Cuaca

Sebelum merasa kasihan dengan umat muslim di Belahan Bumi Utara, ada baiknya kita memperhatikan soal cuaca.

Meski puasa berlangsung amat panjang, cuaca musim panas di sana cenderung ringan, dengan suhu relatif rendah, tak lebih dari 25 derajat Celcius. Sementara, meski lebih pendek, Ramadan di Semenanjung Arab bertepatan dengan periode terpanas tahun ini, dengan suhu udara bisa mencapai 50 derajat Celcius di beberapa titik.

"Ramadan tahun tiba di tengah-tengah musim panas yang dimulai pada 21 Juni sampai dengan 22 September. Prakiraan iklim menunjukkan bahwa suhu selama Ramadan akan menjadi sangat panas dan lembab, dan suhu akan naik ke rekor tertinggi di beberapa daerah," demikian pengumuman Badan Meteorologi Arab Saudi.

Swedia dan Finlandia

Memang berat berpuasa lebih dari 20 jam. Seorang ulama di Swedia Sheikh Mahmoud Khalfi mengatakan, ini adalah cobaan yang berarti bagi umat muslim di sana.

"Cobaan untuk menguatkan kesabaran dan kehendak. Anda belajar bagaimana mengontrol keinginan. Juga mengajarkan solidaritas pada mereka yang miskin dan papa yang tak punya apapun untuk dimakan."

Di Finlandia, surat kabar setempat mengutip seorang muslim Bangladesh yang mengatakan, ia berpuasa rata-rata 21 jam selama bulan Ramadan tahun lalu. "Tak ada gelap di sini. Selalu tampak sama," kata Shah Jalal Miah Masud, yang tinggal di Rovaniemi, hampir 830 kilometer utara ibukota Helsinki. "Matahari selalu di cakrawala".

Sementara, menurut seorang imam muslim di Finlandia, ada pilihan lain, yakni mengurangi jumlah jam puasa mengikuti terbit dan terbenamnya matahari di negara-negara jauh di selatan Finlandia.

Imam Abdul Mannan, presiden Islam Society of Northern Finlandia, mengatakan ada dua aliran pemikiran dalam hal ini.

"Para ulama Mesir mengatakan, jika puasa lebih dari 18 jam, maka Anda dapat mengikuti waktu Mekah atau Madinah, atau waktu di negara muslim terdekat," katanya.

Sementara, "Ulama Saudi mengatakan apapun, panjang atau pendek, Anda harus mengikuti waktu setempat".

Para pembaca yang sedang di luar negeri atau punya cerita unik tentang puasa, bagikan kisah Anda melalui email radarpublik5@gmail.com

Radar Publik Independen Media Harian Umum Online Kupas Kasus (Aktual Tajam Berimbang dan Terpercaya)

Kata Pengantar

Puji Syukur Kami panjatkan Kehadirat Allah SWT , bahwasanya era Reformasi dan kebebasan Pers telah dibuka oleh pemerintah, sehingga memungkinkan bagi perusahaan Pers dan penerbitan untuk bersaing secara sehat dan sportif menerbitkan berbagai media cetak dan elektronik maupun Online. Semua itu tiada lain ingin menyajikan informasi dan berita kepada masyarakat sekaligus sebagai Sosial kontrol bagi pelaksana pembangunan Nasional.

sebagai salah satu media informasi dan berita yang diterbitkan secara nasional dan menitikberatkan Fungsi Social kontrol di INDONESIA

Maka SATSUS PKRI (Satuan Kusus Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia) Jawa Timur menerbitkan Surat Kabar Online dengan nama

Radar Publik Independen

berupaya untuk tampil menarik dengan bobot isi yang baik dan benar (Check & Balance) agar dapat menarik simpati pembacanya, tentu dengan mutu dan kualitas penulisan yang benar, akurat, tanggung jawab, handal dan dapat dipertanggung jawabkan.

Disadari bahwa untuk menerbitkan sebuah media Online yang berkualitas, memerlukan dana dan Biaya operasional yang cukup relatif besar, karena itu

media

Radar Publik Independen

menawarkan kerjasama untuk bermitra kepada instansi terkait maupun swasta dalam rangka kelangsungan penerbitan dan upaya peningkatan kesejahteraan karyawan dan wartawannya.

Mengingat segmentansi pembaca mengenai Sosial Kontrol lebih banyak diminati, maka kami

Radar Publik Independen memang sengaja memprioritaskan diri menjadi mitra di daerah.

Radar Publik Independen

diterbitkan berdasarkan undang-undang POKOK Pers no. 40 tahun 1999, dengan motto "Serap dan Sebarkan Informasi", dengan harapan semoga media ini dapat mewakili pembaca dalam upaya penegakan dan pelurusan kembali informasi di tanah air

.

Pendiri / Pimpinan Umum Redaksi

Ttd

(Dr. H. Sunyoto NH)

Siswi SMP Dicabuli Nelayan Hingga Hamil 7 Bulan

Dion Fajar - Radar Publik
www.radarpublik.blogspot.com
Tuban - Kasus asusila kembali menimpa gadis di bawah umur. Kali ini dialami seorang siswi SMP di Kabupaten Tuban. Akibat perbuatan bejat itu korban hamil 7 bulan.

"Tersangka bernama Narto, usia 26 tahun, nelayan Desa Pabean Kecamatan Tambakboyo, Tuban," papar Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Wahyu Hidayat kepada wartawan, Jumat (12/7/2013).

Wahyu menjelaskan, pencabulan terhadap korban terjadi sejak Januari 2013 lalu. Korban yang telah mengenal tersangka kerap dijemput seusai pulang sekolah. Atau terkadang korban datang ke rumah tersangka yang sedang sepi karena istrinya berjualan ikan di pasar setempat.

"Biasanya tersangka mengajak korban untuk berhubungan intim setelah korban pulang sekolah, bersamaan saat istrinya sedang tidak di rumah. Sejak Januari sudah dilakukan sebanyak 9 kali," terangnya.

Perbuatan bejat tersangka terbongkar setelah korban hamil. Orang tua korban curiga melihat perubahan fisik pada anaknya. Setelah didesak, korban menceritakan semua yang telah dialami.

"Orang tua korban kemudian melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian. Setelah itu petugas langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka," sambung Wahyu.

Kepada penyidik, tersangka mengaku rumah tangganya sudah tidak harmonis. Ia kerap bertengkar dengan istrinya yang tak kunjung bisa hamil.

"Istri saya sering tidak di rumah, karena sering bertengkar. Jadi ya aman melakukan itu," kata Narto menjawab pertanyaan wartawan saat diperiksa di UPPA Satreskrim Polres Tuban.

Untuk mempertangung jawabkan perbuatannya kini tersangka harus mendekam dalam sel tahanan Mapolres Tuban. Penyidik menjeratnya dengan undang undang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kamis, 11 Juli 2013

Pembunuhan perempuan yang dibuang di tepi jalan kec. Gempol diduga masalah asmara

Radar Publik
Pasuruan - Kasus pembunuhan perempuan muda yang mayatnya ditemukan dalam keadaan telanjang di tepi jalan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, diduga masalah asmara.

"Motifnya diduga asmara," kata Kapolsek Gempol, Kompol Slamet Riyadi kepada Radar Publik, Jumat (12/7/2013).

Dugaan itu didasarkan pada hasil visum mayat korban yang diketahui tangah hamil 16 minggu. Diduga korban meminta pertanggungjawaban pelaku sehingga marah dan membunuhnya.

"Hasil visum dari RS Bhayangkara Pusdik Gasum, korban hamil 16 minggu," jelas Slamet.

Meski demikian pihaknya belum bisa melakukan apapun karena hingga saat ini identitas korban belum terungkap. Berbagai cara sudah dilakukan termasuk menyebar puluhan poster dan pamflet dengan harapan ada keluarga dan temannya yang mengenali.

Poster dan pamflet itu disebar ke Polsek Jajaran, Kantor Desa dan Kecamatan, hingga ke kawasan prostitusi Tretes, Prigen karena dimungkinkan korban merupakan seorang pekerja seks.

"Hari ini (pamflet dan poster) masih kita sebar terus. Bahkan kita juga sebar ke pabrik-pabrik," tandas Slamet.

Korban yang ditemukan warga tergeletak di tepi jalan Dusun Grogolan Desa Winong Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan tersebut memiliki kulit sawo matang, rambut ikal. Korban memiliki tahi lalat di belakang telinga kiri, gigi taring atas bawa menonjol dan hanya memiliki satu tindikan di telinga kiri. (Kresna)

Rabu, 10 Juli 2013

Tak Ada Anggota DPR Tertidur Saat Paripurna, Tapi Ratusan Kursi Kosong

Radar Publik
Jakarta - Hari ini tak tampak lagi peristiwa serupa anggota DPR Rendy M Affandi Lamadjido yang tertidur saat rapat paripurna. Namun kursi anggota DPR yang terhormat itu kian banyak yang kosong.

"Mendingan mana antara yang tidur atau yang bolos? Ya lebih mending yang hadir dan tidak tidur," tanggap anggota Komisi IX Indra SH di sela-sela rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Anggota DPR dari Fraksi PKS ini berharap agar awal bulan puasa tidak dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Anggota DPR harus tetap giat, apapun yang terjadi.

Tampak hanya 84 kursi yang terisi pada pukul 13.00 WIB, ketika rapat paripurna masih belum selesai. Padahal, menurut catatan 'hanya' 240 dari 560 anggota DPR yang absen saat rapat dimulai pukul 10.50 WIB tadi.

Indra menyesalkan sikap Badan Kehormatan yang kadang tak tegas. BK dinilainya tebang pilih terhadap anggota fraksinya.

"BK juga harus konsisten. BK harus lebih serius melakukan law enforcement menegakkan tata tertib. Persoalannya, BK kesannya tebang pilih, anggota fraksinya tidak ditegasi," pungkasnya. (Kresna)

Selasa, 09 Juli 2013

Banjir Malang Selatan Menewaskan Satu Warga

Radar Publik
Malang - Selain memporak-porandakan pemukiman warga, banjir bandang melanda Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang, juga menewaskan satu warga. Korban yakni, Ngatinah (73) warga Dusun Krajan RT 14/RW 03.

"Korban tewas, karena gagal diselamatkan dari kamar tidur," kata Kapolsek Sumbermanjing Wetan AKP Farid Fathoni kepada Wartawan di rumah duka, Rabu (10/7/2013) pagi.

Ngatinah selama ini hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Akibat sakit yang menggeroti tubuhnya.

Kemarin malam, saat banjir bandang menerjang. Ngatinah tertinggal sendiri di dalam kamar. Sementara penghuni lain panik menyelamatkan diri. Korban baru diketahui tewas setelah banjir surut, dini hari tadi.

"Tertinggal di dalam kamar, semua pada keluar mencari selamat saat banjir datang," Hadi Purnomo, menantu korban secara terpisah.

Di tengah warga sibuk membersihkan tempat tinggalnya dari material lumpur akibat banjir. Jasad Ngatinah disemayamkan keluarga di pelataran rumah. Rencananya, siang ini jenazah korban akan dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.

"Baru satu ini dilaporkan korban meninggal," ungkap Farid.

Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Bambang dan Penguluran ini mengakibatkan 650 Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi ke tempat lebih tinggi.

Pasar tradisional Sitiarjo juga ikut terendam banjir, sehingga menganggu jual beli sejumlah komoditi. Namun, sejak Rabu pagi warga kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan dan sisa-sisa banjir. (Moh. A)

Senin, 08 Juli 2013

Penemuan Mayat Perempuan Telanjang Gegerkan Warga Gempol

Radar Publik
Pasuruan - Sesosok mayat wanita muda berusia sekitar 25 tahun ditemukan warga tergeletak di tepi jalan sebelah selatan RM Kartikasari Dusun Grogolan Desa Winong Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Mayat ditemukan telanjang bulat dan ada luka jeratan di leher.

"Ditemukan warga yang hendak buang sampah di pinggir parit pagi tadi. Ada luka jeratan dan memar di rahang bagian kiri," kata Kapolsek Gempol, Kompol Slamet Riyadi Kepada Radar Publik, Selasa (9/7/2013).

Perempuan muda tersebut diduga korban pembunuhan. Hal itu terlihat dari luka-luka yang dialami korban. Di dekat sekitar mulut korban polisi menemukan robekan handuk warna putih diduga digunakan pelaku menutup mulut korban agar tewas.

"Korban juga mengalami patah tulang," jelasnya.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan pembunuhan dan pembuangan mayat tersebut, termasuk menelisik identitas korban. Pasalnya tidak ditemukan selembarpun identitas di sekitar mayat.

Kini mayat korban dirujuk ke RS Bhayangkara Pusdik Gasum Porong untuk divisum. Polisi meminta warga yang kehilangan anggota keluarga segera melaporkan. (Redaksi)

Pelantikan Bupati Pasuruan

Radar Publik
PASURUAN - hari ini dipendopo bupati pasuruan tlah dilaksanakan/digelar pesta demokrasi yakni pelantikan bupati yang baru & wakilnya, Selasa (9/7/2013).

Tdk menutup kmungkinan sopasti terjadi resafle/perombakan kadin dilingkup jajaran SKPD untuk diganti dngan yg baru pulah untuk menciptakan statemen baru. (Dadang)

Pasca-Gempa, Warga 12 Desa di Malang Selatan Diminta Siaga

Radar Publik
MALANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengimbau warga di 12 desa di empat kecamatan siaga untuk menghadapi kemungkinan gempa susulan.

Kepala BPBD Kabupaten Malang, Hafi Lutfi, mengatakan, gempa susulan mungkin saja terjadi sehingga kesiagaan perlu ditingkatkan, mengingat terjadi rentetan gempa di beberapa wilayah di Indonesia. "Tetap bersiaga lebih baik," kata Hafi kepada Wartawan, Selasa (9/7/2013).

BPBD telah memetakan 12 desa yang rentan terdampak gempa dan tsunami. Desa itu adalah Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan; Pujiharjo, Purwodadi, dan Sitiarjo di Kecamatan Tirtoyudo; Srigonco, Sumberbening, Bandungrejo, Kecamatan Bantur; Tulungrejo, Banjarejo, Purwodadi, Sumberoto, serta Mentaraman, Kecamatan Donomulyo.

Gempa yang berpusat di Malang terjadi Senin 8 Juli, pusat gempa terletak pada koordinat 9.16 lintang selatan, 113.00 bujur timur, pada kedalaman 10 kilometer Samudera Hindia, yang berjarak 112 kilometer tenggara Malang, 114 kilometer barat daya Lumajang, 130 kilometer barat daya Jember, atau 202 kilometer kilometer tenggara Surabaya, di kedalaman 10 kilometer.

Gempa sebelumnya terjadi pada Selasa, 17 Mei 2011, pukul 07.14 WIB, 9.55 lintang selatan, 112.55 bujur timur. Pusat gempa di kedalaman 25 kilometer, berada di 170 kilometer tenggara Kabupaten Blitar. (Kresna)

Ngaku Bisa Keluarkan Tahanan, Wartawan Gadungan Ditangkap

Radar Publik
JAKARTA - Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap wartawan gadungan berinisial PR alias AG setelah terbukti menipu dengan modus bisa mengeluarkan tahanan dari penjara. 

Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Tindak Kekerasan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan PR alias AG mengaku bisa mengeluarkan anak korban DM yang terjerat kasut narkoba asalkan korban mau menyerahkan sejumlah uang.

"Dirinya mengaku bisa mengeluarkan anaknya dengan syarat DM menyerahkan sejumlah uang. Yang telah diberikan kepada tersangka uang itu sebesar Rp52 juta," Kata Herry di Mapolda Metro Jaya Pada Radar Publik, Senin (8/7/2013)

Awalnya DM dikenalkan oleh RD kepada oknum PR yang mengaku bisa mengurus anak korban dengan memberikan nomor teleponnya. Setelah itu DM menghubungi PR.

"Setelah menghubungi, tersangka mengajak bertemu di parkiran Polda Metro Jaya," Terangnya.

Saat pertemuan terjadi, tersangka berjanji kepada DM akan mengurus anaknya dengan cara mengubah Berita Acara Perkara (BAP) di penyidik dan meminta uang untuk melobi Penyidik dan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Tetapi saat korban mengkonfirmasi pada penyidik narkoba terkait pengurusan anaknya yang dijanjikan oleh tersangka hasilnya nihil, karena memang tidak ada sama sekali pengurusan dari tersangka.

Mendengar pengakuan korban, kepolisian langsung mengambil tindakan untuk menangkap tersangka dengan cara memancing membuat janji di parkiran tempat biasa terjadi pertemuan. 

"Selanjutnya penyidik dan korban menemui tersangka di parkiran Polda Metro Jaya yang sudah dipancing korban. Selanjutnya tersangka dibawa ke Subditumum Ditreskrimum untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," tandasnya. (Kresna) 

Minggu, 07 Juli 2013

Gempa 5,9 SR di Malang Bikin Panik Polisi dan Pasien RS Blitar

Radar Publik
Blitar - Gempa dengan kekuatan 5,9 SR di Tenggara Malang juga dirasakan warga Blitar dan sekitarnya, Senin (8/7/2013). Bahkan, goncangan gempa yang terjadi sekitar pukul 09.13 WIB ini, sempat membuat warga Blitar berhamburan keluar rumah.

Di Mapolresta Blitar, ratusan personel kepolisian yang baru saja memasuki ruangan usai upacara, langsung berhamburan keluar. Seluruh personel terlihat panik dan berusaha menelepon keluarga mereka.

"Ya ikut paniklah, soalnya goncangan gempanya lumayan keras dan lama," ungkap seorang polwan sambil berusaha menelepon keluarganya.

Sementara, gempa yang terpusat di 112 km Tenggara Malang ini, juga membuat pasien RS Mardi Waluyo Blitar kelabakan. Mereka berusaha keluar ruangan, karena khawatir terjadi apa-apa pada gedung rumah sakit.

"Pasien kami panik, namun tidak ada evakuasi pasien dalam gempa yang terjadi sekitar 10 detik ini," ungkap Rita, Humas RSD Mardi Waluyo Blitar, saat dihubungi Radar Publik melalui telepon.

Warga Blitar saat merasakan gempa di Malang Selatan, karena memang lokasinya yang berdekatan. Secara geografis, Blitar berada tepat di barat atau berdampingan dengan Kabupaten Malang.

Serta kota Trawas, Mojokerto juga mengalami hal yang sama.
Juga di Pasuruan dengan dasyatnya goncangan banyak warga berhamburan keluar rumah. (Damar)

Segenap Keluarga Besar Media Harian Umum Online Radar Publik mengucapkan

MarHaban ya Ramadhan…Telah t’buka gerbang Rajab
t’bentang jalan Sya’ban mari kita bersiap menanti hampAran taman “RamaDhan”
seLamat melangkah mEmasukinya.. buLan yang penUh ujian

sEmoga kita berhasil mEmenaNgkannya .. MOHON MAAF LAHIR & BATHIN

Mungkin hari-hari yang lewat telah menyisakan sebersit kenangan yang tak terlupa…..

Ada salah, ada khilaf, ada dosa yang mengikuti perjalanan hari – hari itu.

Agar tak ada sesal, tak ada dendam, tak ada penyesalan ….

Mari kita sama-sama sucikan hati, diri, dan jiwa kita.

Bustari melaporkan seorang petinggi Polres Kebumen, berinisial H  dan P ke Propam Mabes Polri

Radar Publik
JAKARTA - Seorang warga Kebumen, Bustari melaporkan seorang petinggi di Polres Kebumen, berinisial H  dan P ke Propam Mabes Polri. Pelaporan ini, diduga petinggi tersebut beserta jajarannya telah menyita sebuah mobil miliknya tanpa dasar hukum yang jelas dan kuat.

Pelapor didampingi oleh Direktur Eksekutif Indonesia Ranmor Watch (IRW), Mulfi As Nasru, Bustari mengadukan H dan P karena dianggap bertanggung jawab menyita paksa kendaraannya tanpa dasar hukum yang jelas dan kuat. Laporan tersebut bernomor 147/VII/2013, pada tanggal 4 Juli 2013, pada pukul 16.45 WIB.

"Dengan arogansinya, keduanya tanpa memberikan surat perintah penyitaan dan telah memaksa pembantu rumah tangga pelapor untuk menyerahkan kendaraannya," ujar Mulfi di Jakarta, Senin (8/7/2013).

Mulfi pun menuturkan kejadian tersebut, pada tanggal 31 Mei 2013 di Gombong, Kebumen. Oknum anggota Polres Kebumen telah melakukan penangkapan dan penyitaan beberapa unit kendaraan dilengkapi surat-surat milik pelapor.

"Mereka menahan seorang pembantu rumah tangga dan menjadikannya tersangka dan itu adalah salah satu bentuk penyimpangan hukum aparatur negara," lanjutnya.

Selain itu, mereka memaksa masuk rumah untuk menyita kendaraan tanpa ada kelengkapan administrasi dan alasan yang jelas.

"Padahal kendaraan-kendaraan tersebut terbukti memiliki surat-surat resmi. Dan, anehnya penangkapan yang dilakukan seolah seperti kasus besar yang melibatkan terorisme dan kriminalitas kelas berat," tuturnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada Kapolri segera melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap tindakan anggota Polres Kebumen dan memproses pelanggaran hukum yang dilakukan oknum itu terhadap aksi penangkapan dan penyitaan ini.

Beberapa kendaraan Bustari yang disita oleh Polres Kebumen, yaitu, satu unit mobil Suzuki APV 2004 warna hitam no. Pol B 8679 RS, satu unit mobil Suzuki APV 2005 warna hitam no. Pol B 8334 WB, satu mobil Daihatsu Xenia 2007 warna silver metalik no. Pol D 1582 JJ, dan satu unit mobil Toyota Kijang Inova 2005 warna hijau metalik dengan no. Pol B 2516 NI.

Sabtu, 06 Juli 2013

PEMILIHAN KEPALA DESA KUTOREJO PEMILIH DAPAT UANG SAKU Rp.100.000.00

Radar Publik
MOJOKERTO - Dalam rangkah pemilihan kepala desa Sampang Agung kec. Kutorejo warga penyoblos masing-masing pemilih mendapatkan uang saku Rp.100.000 rupiah, Radar Publik. Minggu (7/7/2013)

Kini warga yang mau memilih jagonya masing-masing berdesak-desakan di balai desa sampang agung, warga menunggu giliran memilih dengang antrian padat sekali.

Kedua kandidat calon kepala Desa serasa duduk dengan santainya di kursi masing-masing.
Nama calon
1. Suhartono warga brubuh
2. Mohammad Tamyik warga Turi.

Serta panitia terlihat sangat sibuknya mengatur jalannya pemilihan tersebut. Dan beberapa anggota TNI dan kepolisian berjaga-jaga demi ketertipan berlangsungnya pemilihan. (Kresna)

Perwira Bareskrim Curi Dokumen BNN, Polri: Itu Aksi Pribadi

Radar Publik
Jakarta - Polri membantah aksi masuk ke kantor BNN dan mengambil sejumlah dokumen yang dilakukan perwira Kompol AD adalah bagian dari penyelidikan. Polri menyebut, apa yang dilakukan AD adalah mewakili dirinya sendiri, tidak berdasarkan perintah institusi.

"Tidak ada perintah atasan, itu aksi pribadi dia. Tidak ada kaitan apa-apa dengan penyidikan," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie, dalam wawancara via telepon dengan Wartawan, Minggu (7/7/2013).

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Benny Mamoto, dilaporkan seorang pengusaha bernama Helena. Laporan menyusul pemblokiran rekening milik Helena oleh BNN karena dugaan ada tindak pidana pencucian uang hasil kejahatan narkotika.

Pelaporan dilakukan 28 Juni 2013 dengan Nomor TBL/288/VI/2013/Bareskrim. Dalam bukti laporan yang telah difoto copy itu, Benny dilaporkan dengan sangkaan pasal Tindak Pidana Penyalahgunaan Kewenangan oleh Pegawai Negeri, seperti tercantum dalam pasal 412 KUH Pidana.

Namun, Benny membantah tudingan yang dialamatkan kepada dirinya itu. Menurutnya, seluruh proses terkait dengan penyelidikan dan penyidikan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) kejahatan narkotika sudah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

Menurut Benny, kasus yang melibatkan rekening Helena sudah masuk dalam proses penyidikan. Sebelum meningkatkan status penyelidikan ke penyidikan pihaknya telah melakukan gelar perkara bersama. Adapun pemblokiran menyusul laporan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) terkait aliran mencurigakan.

"Sudah dilakukan gelar (perkara) melibatkan BI, PPATK, Ditjen Pajak, Bareskrim," kata Benny beberapa waktu lalu kepada wartawan.

Hasil dari gelar perkara selanjutnya dilakukan penyidikan. Helena melalui perantara bersikukuh meminta rekening itu dibuka.

"Karena tidak dituruti, dia mengancam akan lapor ke Bareskrim," kata Benny.

Kamis (4/7/2013) sekitar pukul 19.30 WIB, seorang perwira menengah yang bertugas di Bareskrim Polri memasuki lantai enam gedung BNN, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Lokasi yang dituju AD adalah tempat jajaran di bawah Deputi Pemberantasan bertugas.

Di lantai itu, AD mencuri dua folder berkas yang ada di salah satu ruang pegawai. Aksi tersebut terekam kamera pengintai yang ada di lantai enam. (Kresna)

PERTENGAHAN TH. 2013. KEJAKSAAN AGUNG TANGKAP 60 JAKSA NAKAL

Radar Publik
JAKARTA - Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Kejaksaan Agung (Kejagung) Marwan Effendi sudah menangkap 60 Jaksa nakal sejak Januari hingga Juni 2013.
 
"Tahun 2013 ini ada pemeriksaan kita. Semua yang kita hukum 60 lebih, ini menurun dalam waktu 6 bulan ini," kata Marwan di Kejagung, Jakarta, Sabtu (6/7/2013).
 
Sementara itu, Marwan menyebutkan selama 2012 lalu lebih banyak jaksa-jaksa nakal yang sudah tertangkap basah, karena bermain dalam setiap perkara persidangan. "Kalau tahun lalu, sudah ada 409 Jaksa Nakal selama setahun," singkat Marwan.
 
Menurut Marwan, hukuman berat akan diberikan kepada para Jaksa nakal tersebut. "Kemudian, hukumnya berat juga, ada yang disidang, ada yang diberhentikan juga," pungkasnya. (DW)

Mojokerto Punya Pabrik Bir, FPI: Allah yang Akan Menindaknya

Radar Publik
Mojokerto - Selama ini Front Pembela Islam (FPI) hanya menindak pedagang minuman beralkohol berskala kecil. FPI di Mojokerto belum pernah menindak produsen bir terbesar di Indonesia milik PT Multi Bintang Indonesia (MBI) Tbk yang terletak di Kecamatan Kutorejo, Mojokerto.

Abdul Manan, Ketua DPW FPI Mojokerto, saat disinggung perihal keberadaan pabrik bir itu hanya berkomentar datar. Menurutnya, saat ini FPI di Mojokerto masih mengedepankan menindak tegas penjual miras-miras eceran.

"FPI saat ini masih menindak di bawah saja. Yang berhak menindak pabrik bir hanya pemerintah yang dzolim," kata Manan kepada wartawan saat melakukan sweeping miras di hotel Sun Palace Trowulan, Sabtu (6/7/2013).

Manan juga menambahkan, keberadaan miras di tengah-tengah masyarakat bisa menimbulkan kemaksiatan. Apalagi keberadaan produsen Bir Bintang terbesar di Indonesia itu. "Allah yang akan menindak sendiri," tandasnya saat ditanya keberadaan pabrik bir itu.

Sementara itu, pihak Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang juga mengikuti aksi sweeping miras di tempat-tempat hiburan malam ini, juga enggan mengomentari perihal keberadaan pabrik bir skala internasional itu.

Di Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo Mojokerto sendiri, terdapat produsen bir terbesar di Indonesia. Pabrik milik PT Multi Bintang Indonesia (MBI) Tbk ini tercatat telah mengeluarkan cukainya untuk negara Rp 880 miliar pertahun. (Kresna)

Rumah Warga di Jember Hancur Dilempar Bondet

Radar Publik
Jember - Sebuah mercon bantingan atau yang biasa disebut bondet meledak di rumah Ny Siah (43), di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari, Jember.

Meski tak menimbulkan korban jiwa, bondet berdaya ledak sedang itu membuat pintu depan hancur dan kaca di ruang tamu juga pecah.

"Peristiwanya terjadi dini hari tadi. Kita menduga bondet itu dilempar seseorang ke rumah korban. Motifnya apa, masih kita dalami. Petugas telah melakukan olah TKP dan meminta keteranga sejumlah saksi," kata Kasatreskrim Polres Jember AKP Makung Ismoyojati, Sabtu (6/7/2013).

Informasi yang diperoleh, bondet itu meledak sekitar pukul 00.30 Wib. Saat itu korban yang tengah tertidur dikejutkan suara ledakan dari ruang tamu. Korban yang terbangun langsung mengeceknya.

Di ruang tamu, korban melihat asap sudah mengepul. Sementara pintu ruang tamu juga telah roboh dan hancur berantakan. Selain membuat ruang tamu berantakan, ledakan bondet juga menyebabkan lubang di lantai sedalam 10 cm dengan diameter sekitar 30 cm. Di lokasi juga ditemukan serpihan kertas plastik warna putih dan ceceran batuan kecil.

"Sekitar 30 menit setelah kejadian, Polsek Bangsalsari langsung mendatangi lokasi. Polres Jember juga telah mengirim tim forensik untuk membantu melakukan penyelidikan," kata Makung.

Makung memastikan bondet itu memang sengaja dilempar ke rumah korban. Namun dia belum bisa memastikan berapa jumlah pelaku dan motif pelaku melakukan aksi teror tersebut.

"Kita masih selidiki, apakah memang ada motif dendam pribadi ataukah ada motif lain. Kita masih melakukan pendalaman," pungkasnya. (Kresna)

Polda Jatim Bentuk Timsus Tekan Kriminalitas Jelang Ramadan

Radar Publik
Surabaya - Polisi tidak akan main-main menghadapi pelaku kriminal. Bahkan menjelang Ramadan ini, kasus 3C yakni curas, curat dan curanmor bakal benar-benar diberantas.

Polda Jatim kini membentuk dua timsus (tim khusus) terdiri dari Subdit III Jatanras Ditreskrimum. Kasus 3C di Lamongan dan Jember dianggap yang paling membahayakan.

Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Heru Purnomo menjelaskan, ada 17 personel yang masuk dalam dua timsus tersebut. Belasan personel tersebut merupakan gabungan dari Brimob dan Jatanras.

"Ada 17 personel. Gabungan dari Brimob dan Jatanras," kata AKBP Heru Purnomo di Mapolda Jatim, Sabtu (6/7/2013).

"Begitu ada kejadian, atas perintah Bapak Kapolda langsung anggota kita sebar ke tempat yang dimaksud," pungkas Heru.

Mentawai Digoyang Gempa 6,1 SR, Warga Bengkulu Lari Keluar Rumah

Radar Publik
BENGKULU - Gempa berkekuatan 6,1 skala richter (SR) yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terasa hingga Bengkulu Utara. Di wilayah itu gempa terasa kuat.

"Di Muko-Muko dan Bengkulu Utara gempa dirasakan cukup keras selama 10-15 detik. Warga keluar rumah tetapi tidak menimbulkan kerusakan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran pers yang diterima Radar Publik, Sabtu (6/7/2013).

Berdasarkan peta guncangan gempa USGS, intensitas gempa di Desa Sinaka, Pagai Selatan, yang berjarak 30 Km dari pusat gempa sebesar VI MMI. Artinya gempa dirasakan kuat. Penduduk Desa Sinaka 2.095 jiwa dan menyebar.

Di Bulasat, Pagai Selatan, yang berjarak 30 Km barat laut dari pusat gempa memiliki intensitas V-VI MMI atau gempa dirasakan sedang hingga kuat. Penduduk Desa Bulasat 2.017 jiwa dan menyebar. Sebagian besar wilayah Kecamatan Pagai Selatan adalah hutan dan berbukit.

"BPBD Mentawai masih melakukan pengecekan di Kec. Pagai Selatan. Pagai Selatan adalah salah satu pulau dari Kepulauan Mentawai. Posko BNPB terus melakukan pemantauan dan akan dilaporkan jika ada perkembangan," ujar Sutopo.

Gempa itu terjadi pukul 12.05 WIB. Pusat gempa ada di koordinat 3,41 lintang selatan dan 100,26 bujur timur atau 149 Km di tenggara Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 36 Km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami. (Damar)

Jumat, 05 Juli 2013

Dana BLSM Dipotong untuk Pembangunan Balai Desa

Radar Publik
PAMEKASAN - Dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebesar Rp300 ribu per dua bulan dari pemerintah pusat seyogyanya ditujukan untuk warga miskin, namun di Pamekasan, Madura, Jawa Timur dana tersebut malah dipotong untuk sumbangan pembangunan balai desa. Radar Publik, Sabtu (6/7/2013)

Itulah yang dialami warga miskin di Desa Panglegur Kecematan Tlakanan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Hak mereka dipotong sebesar Rp20 ribu oleh aparat desa dengan dalih sebagai sumbangan.

Bagi Numai, uang Rp300 ribu yang didapatnya dari pemerintah beberapa hari lalu, sangat berharga. Janda tersebut mengaku, baru bisa memengang uang pecahan Rp100 ribu lebih dari selembar setelah mendapat bantuan.

Ironinya, dana bantuan sebagai kompensasi naiknya harga bahan bakar minyak bersubsidi itu, diterimanya tidak utuh. Dari Rp300 ribu yang dibagikan untuk periode Juni-Juli, dia hanya menerima Rp280 ribu, sedangkan sisanya dipotong oleh aparat desa sebagai sumbangan untuk pembangunan balai desa.

Tidak hanya Numai yang “haknya” dipotong, tapi ada 552 warga miskin di desa tersebut yang turut menerima bantuan serupa. Padahal bagi Numai, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja diakuinya susah.

Numai mengaku, sisa uang yang diterimanya akan digunakan untuk kebutuhan hidup selama sebulan ke depan. Uang itu dia simpan rapih di bawah bantal tempatnya tidur. “Dilihat-lihat juga, takut hilang,” ujarnya.

Sejatinya atas pemotong tersebut Numai mengaku kecewa, namun tidak berani membantah. Dia khawatir tidak akan memperoleh kembali BLSM bila bantuan itu turun. “Takut ke depannya malah nggak dapat lagi,” akunya.

Sementara itu, Kepala Desa Panglegur, Mista’i, membantah bila uang yang diambil dari penerima BLSM sebagai potongan wajib. Menurutnya, uang tersebut merupakan sumbangan dan sifatnya sukarela tanpa unsur paksaan.

“Itu tidak wajib, tapi sifatnya sukarela tanpa ada paksaan,” ujarnya saat dihubungi via telefon.

Dihitung secara matematis, bila tiap warga penerima BLSM memberi sumbangan sebesar Rp20 ribu, maka aparat desa bisa mengumpulkan lebih dari Rp10 juta. Padahal untuk biaya pembangunan balai desa merupakan kewajiban pemerintah. (Kresna)

Razia Hotel Jelang Ramadan, Polisi Jaring 5 Pasangan Mesum

Radar Publik
Surabaya - Polisi dan Satpol PP melakukan razia menjelang Ramadan. Hasilnya, 5 pasangan mesum diamankan dari sejumlah hotel di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

"Kami melakukan ini menjelang datangnya bulan Ramadan," kata Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Supiyan kepada wartawan, Jumat (5/7/2013).

Dalam razia itu, petugas langsung menyasar sejumlah hotel yakni Hotel Pit Stop, Orchid, Merdeka, Irian, dan Semut. Dari Hotel Pit Stop petugas mendapatkan 2 pasangan mesum. Sementara dari Hotel Orchid, Irian dan Semut, petugas mendapatkan masing-masing satu pasangan mesum. Pasangan mesum yang terjaring rata-rata masih remaja.

Bahkan seorang pasangan mahasiswa ikut terjaring. Mahasiswa asal Universitas Wijaya Kusuma (UWK) itu terjaring di Hotel Semut. Saat dirazia, mereka sedang tiduran. Sang pria berpakaian sementara sang perempuan mengenakan tank top dan celana pendek.

Saat ditanya, mereka mengaku sebagai kakak adik. Namun beberapa saat kemudian mereka mengaku sebagai saudara sepupu. Saat digeledah, petugas menemukan dua kartu ujian seleksi masuk UWK. Di kartu itu disebutkan jika mereka hendak mengikuti ujian masuk Fakultas Kedokteran UWK dengan waktu ujian tanggal 6 Juli 2013. Di kartu itu si pria berinisial YAN dan si perempuan IP.

"Karena keterangannya bertele-tele, mereka kami bawa ke kantor," ujar Supiyan.

Sementara di Hotel Orchid petugas menemukan pasangan mesum yang mengaku sebagai suami istri. Si perempuan dalam keadaan setengah telanjang langsung lari masuk kamar mandi saat petugas memasuki kamar.

Kepada petugas mereka mengaku sebagai suami istri karena si perempuan dalam keadaan hamil. Namun petugas meragukan keterangan itu karena KTP mereka berbeda. Sang pria beralamat di Makasar sementara sang wanita beralamat di Surabaya. Mereka juga dibawa ke kantor polisi.

"Kami akan data mereka dan memanggil orang tua bagi yang remaja. Razia ini akan terus kami lakukan sebelum dan selama Ramadan," tandas Supiyan. (Kresna)

Pencurian BBM makin Marak dan Merajalela

Radar Publik
PASURUAN - Maraknya penyalagunaan atau niaga BBM nampaknya marak terjadi di Pasuruan, Radar Publik. Jumat ( 7/6/2013)

Pasalnya beberapa SPBU di Pasuruan sudah di gerbek pihak kepolisian lantaran diketahui ada indikasi penyalagunaan BBM bersubsidi.

Yang notabenenya melanggar UU migas, dan hal inipun nampaknya tidak berujung efek jera kepada niaga ataupun penguras BBM jenis solar di Pasuruan.

Dan dugaan sindikat inipun sudah terkondinir dengan rapi dan bisa dibilang licin yakni disinyalir beberapa pemain ini, kong-kalikong dengan pengawas SPBU, kapan waktunya untuk mengeruk isi tandon yang sudah jelas diperuntukkan untuk konsumen dan bukan perorangan.

Hal ini menyiratkan bahwa segelintir oknum pengawas SPBU harus ditindak tegas agar niscaya punya efek jerah, menurut beberapa konsumen yang dihimpun tim RADAR PUBLIK ONLINE ini pihaknya mengharap agar aparatur penegak hukum dan pihak pertamina harus melakukan lidik lantaran ada salah satu terduga penguras BBM di Pasuruan tertangkap tangan saat menjalankan aksinya.

Dari situlah pemain BBM dipasuruan pura-pura libur ataukah libur-liburan dan apakah libur beneran. (Ris/d2g/tim)

Imigrasi Malang Kelimpungan Terima 121 Imigran Gelap

Radar Publik
Malang - Kantor Imigrasi Kelas I Malang kelimpungan menerima penyerahan 121 imigran gelap. Pasalnya, daya tampung sel pengamanan hanya cukup untuk 50 orang saja.

"Ini bagaimana, kita harus melihat sisi kemanusiannya. Kasihan mereka," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Malang Ali Yamang Hasan ditemui di kantornya Jalan Panji Suroso, Jumat (5/7/2013).

121 Imigran gelap asal Pakistan dan Irak tiba di Kantor Imigrasi menumpang dua truk sekitar pukul 14.05 WIB. Mereka sebelumnya diamankan dari kawasan Desa Sekarbanyu Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jumat pagi.

Ali mengungkapkan, pihaknya sudah melaporkan penerimaan para imigran ini ke Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Masalah muncul karena Rudenim hanya mau menerima imigran secara bertahap akibat minimnya daya tampung.

"Rudenim hanya mau 20 orang dulu, artinya bertahap. Kalau mereka tetap di sini kasihan, karena tempatnya tidak ada," ungkapnya.

Ali mengaku, akan mendata secara keseluruhan para imigran tersebut. Sementara pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian. "Akan kita data dulu, karena mereka baru sampai," akunya.

Pasca datang di kantor imigrasi, para imigran terdiri dari 86 orang berjenis kelamin pria, 29 orang perempuan, dan 6 anak-anak itu terpaksa menunggu proses pemeriksaan.

Kades Sekarbanyu Suwaji, menuturkan, para imigran pertama kali ditemukan sedang bersembunyi di sebuah tempat penampungan. Kecurigaan warga sekitar membawa keberadaan mereka terungkap oleh aparat kepolisian. "Mereka sedang sembunyi, terus ketahuan kita," ujarnya terpisah.

Pihaknya menduga, ada pihak yang menampung para imigran ini sebelum berangkat kembali menuju Australia. "Kayaknya ada yang menampung di situ," tutupnya. (DW)

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...