Jumat, 19 Desember 2014

PT. RIRA INDONESIA MENTERLANTARKAN KARYAWAN

Radar Publik
Mojokerto- PT. RIRA INDONESIA dinilai tidak bertanggung jawab kepada karyawan
Sampai detik ini para karyawan melakukan Demo aksi damai, akan tetapi PT. RIRA tidak ada tanggapan sama sekali bahkan me
ngabaikan teguran-teguran dari pihak-pihak berkompeten
hasil penelusuran beberapa WARTAWAN dan LSM dilapangan, Pihak PT. RIRA tidak memberikan jawaban tepat alias (ngambang) dengan berbelit-belit

Karyawan PT. RIRA belum menerima gaji selama kurang lebih 4 bulan dan hanya mendapatkan angin segar omong kosong belaka dari pihak perusahaan sebut saja (ROSIT) sebagai menejemen penanggung jawab perusahaan yang sekarang, bahkan saat di konfirmasi dari Radar Publik, President Radar Publik di curigai oleh pihak perusahaan bahkan nada-nada cemooh dilontarkan kayak di seting terlebih dahulu supaya dari wartawan dan LSM takut untuk mengkonfirmasi tentang masalah tersebut....

President Radar Publik (H. Sunyoto NH) menilai adanya dugaan permainan PT. RIRA dengan manajemen perusahaan sehingga bertujuan supaya karyawan jenuh untuk menunggu-nunggu gaji serta bekerja atau tidak, tidak ada kepastian yang pasti dari PT. RIRA tersebut.
sehingga karyawan terlontang lantung, bahkan karyawan tidak di perbolehkan bekerja lain, jika ada yang bekerja lain diancam tidak diberikan gaji sepeserpun, ini tho kan namanya pelanggaran ham.
yang disayangkan terus jika bekerja lain tidak boleh sedangkan 4 bulan di PT. RIRA belum mendapatkan gaji kan tidak bisa dibuat tambahan kebutuhan hidup.. kata dari beberapa karyawan terhadap Wartawan..

Karyawan PT. RIRA mengharapkan birokrasi beserta disnaker dan PUK SPSI segerah mengupayakan solusi tersebut agar tidak berlarut-larut supaya karyawan PT. RIRA mendapatkan hak-haknya.... (Bersambung) (Damar)

PT>

Karyawan PT Rira Indonesia Ancam Polisikan Presdir

Mojokerto- Radar Publik
Mr. Kang Jungku, Presiden Direktur PT Rira Indonesia terancam dipolisikan karyawannya. Menyusul penolakan menandatangani kesepakatan dengan karyawan yang merasa menjadi �korban� perlakuan kasar pucuk pimpinan produsen gitar yang berlokasi di Desa Tempuran, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto tersebut. 

WNA asal Korea Selatan menyatakan memilih pulang ke negaranya daripada harus menandatangani kesepakatan. 

Yudistira, Ketua PUK SPSI LEM PT Rira Indonesia mengungkap, hari ini pihaknya menggelar pertemuan dengan manajemen perusahaan yang memiliki 170 karyawan itu terkait keluhan karyawan terhadap sikap dan perlakuan Mr Kang Jungku. Para karyawan mengaku resah jika presdir tersebut masih bersikap yang cenderung semena-mena. Karyawan berharap ada jaminan bahwa presdir tidak akan lagi melakukan tindakan yang mengancam keselamatan fisik, juga tekanan psikis. Itu harus dituangkan dalam surat kesepakatan. 

�Sampai di ujung pertemuan, Mr Kang Jungku bersikukuh menolak menandatangani kesepatan dengan berbagai alasan. Bahkan ia mengancam akan kembali ke negaranya jika dipaksa menandatangani kesepakatan. Karena tidak ada titik temu, kami berencana untuk membawa persoalan ini ke kepolisian,� cetusnya. 

Menurut Yudistira, berkali-kali pihaknya mendapat keluhan karyawan terkait ulah Mr Kang Jungku. 

�Teman-teman mengaku mendapat perlakuan kasar presdir (Mr. Kang Jungku). Acapkali presdir bertindak semaunya sendiri. 

Perlakuan presdir, lanjut Yudistira, dinilai para karyawan sudah melebihi batas. Bahkan, untuk mengungkapkan amarahnya, presdir tak segan melempar barang ke arah karyawannya. �Seperti yang dilakukan di (Mr Kangjunku) Rabu (11/06/2014) kemarin, sekitar pukul 09.30 WIB. Dia marah-marah dan melempar bodi gitar yang belum jadi kearah kamar mandi yang didalamnya ada salah satu buruh,��ungkapnya. 

Yudistira menyebut, sikap semenah-menah presdir bisa mengakibatkan buruh menjadi ketakutan dan trauma, apalagi dilakukan saat buruh sedang pergi ke toilet disela-sela kerja. Tak hanya itu, perusahaan juga membuat peraturan baru dengan memasang papan tulis didekat toilet dengan tujuan para buruh harus menulis nama dan bagian, ketika hendak masuk toilet. 

��Buruh yang bernama Hadi Siswoyo di lempar gitar kearahnya. Otomatis, buruh ketakutan dengan perlakukan seperti itu," ujarnya. 

Bukan hanya gitar yang dilemparkan, lanjutnya, disaat presdir memegang megaphone juga sempat dilemparkan ke korban. Selain Hadi, beberapa buruh yang lain juga mengaku mengalami hal yang sama. Namun karena merasa takut akibat perlakuan kasar itu, para buruh pun memilih banyak yang diam dan hanya mengelus dada.

Selain soal perlakukan kasar presdir, Yudistira juga menyayangkan pihak perusahaan yang tidak mengikutsertakan karyawannya dalam program BPJS (badan penyelenggara jaminan sosial)

��Dulu kita juga mendapatkan uang makan sehari sebesar Rp 10 ribu, namun mulai tahun ini justru uang makan di hapus,��beber Yudistira yang mengaku sudah bekerja selama 12 tahun di perusahaan tersebut. 

Sementara itu, Hadi Siswoyo (28) salah satu karyawan yang juga korban perlakuan kasar presdir mengaku hanya pasrah setelah mendapatkan tekanan psikologi. 

�Kalau mau laporan ke polisi, saya takutnya di intimidasi dan jenjang karir saya bisa tidak jelas,��katanya.  
Kepala Personalia PT Rira Indonesia, Nanang, belum berhasil dikonfirmasi, dirinya mengaku masih mengelar meeting dengan pihak buruh terkait persoalan tersebut ( Red)

Selasa, 16 Desember 2014

Bergabunglah Di Radar Publik

Lokalisasi Kajang Ditutup, PSK Dapat Rp10 Juta

Lokalisasi Kajang Ditutup, PSK Dapat Rp10 Juta
KALIMANTAN - Lokalisasi prostitusi Kampung Kajang di Desa Singa Geweh, Kecamatan/Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, resmi ditutup pada Senin 15 Desember 2014.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur, Aji Kifly Oesman, mengatakan, akibat penutupan itu, pekerja seks komersial (PSK) di sana mendapat dana kompensasi.
"Mereka, para PSK, tinggal menunggu pembayaran konpensasi pekan ini untuk biaya pulang kampung masing-masing," ujar Kifli.
Menurutnya, saat ini data PSK dan mucikari yang akan diberikan dana kompensasi berjumlah 123 orang. Jumlah itu terdiri dari 112 PSK dan 11 mucikari, atau meningkat dari data sebelumnya yang sebanyak 96 orang.
Kifli mengatakan, sejak ada kesepakatan dengan para mucikari dan PSK maka tidak boleh lagi ada kegiatan transaksi. Pengunjung dilarang masuk dan PSK dilarang keluar areal.
"Mereka tidak boleh keluar sebelum dilakukan pembayaran untuk menghindari adanya tamu dan transaksi liar secara sembunyi-sembunyi," katanya.
Sementara salah satu mucikari bernama Jalal, saat dihubungi, mengatakan, sudah ada kesepatan bersama pemkab dan pengelola atau mucikari Kampung Kajang untuk menutup lokalisasi ini.
"Kami harus taat dan menurut keinginan pemerintah untuk menutup lokasi ini secara permanen," kata Jalal melalui sambungan telefon.
Menurutnya, kalau itu keinginan pemerintah, mereka akan ikuti dan menerima adanya konpensasi bagi PSK dan pengelola masing-masing sebesar Rp10 juta per orang.
"Kami dijanji pekan ini dibayarkan melalui rekening masing-masing PSK dan pengelola. Kalau sudah dibayar, kami langung bubar," kata Jalal yang juga ketua RT 04.
Sementara Kabis Ops Satpol PP, Suharman, saat dikonfirmasi, mengatakan, saat ini Lokalisasi Kampung Kajang akan tetap dijaga hingga satu atau dua minggu ke depan.
"Sejak Senin kemarin, Lokalisasi Kampung Kajang dijaga ketat Satpol PP, polisi, dan TNI selama 24 jam," kata Suharman yang akrab disapa Cono.
Menurutnya, penjagaan Satpol PP, polisi, dan TNI untuk memberikan ketenangan mereka supaya keamanan tetap terkendali paska adanya kesepakatan ditutupnya lokasi Kajang. (Red)

Kamis, 27 November 2014

PT. RIRA INDONESIA Di Duga Menilap Gaji Karyawan

Radar Publik Jumat 28-11-2014
Mojokerto- PT. RIRA INDONESIA  Dsn Joho, Ds Tempuran, Kec Pungging
Dugaan menguat setelah beberapa karyawan melakukan demo pada hari rabu tgl 26-11-2014 ke DPRD kab. Mojokerto.

    Sejak bulan Januari sampai bulan Agustus gaji karyawan tidak dibayarkan 100% tetapi dibayarkan bertahap, lalu pada bulan September karyawan dibayar sebesar 30% sisanya berikut gaji pada bulan Oktober dan November sama sekali belum di bayarkan kepada karyawan karyawati PT tsb berikut over time dll.
Dengan kondisi tersebut para karyawan mengeluhkan atas kesewenag-wenangan pihak perusahaan terhadap kelangsungan hidup para karyawan, "bagaimana cara kami menutupi biaya hidup kami sehari-hari jika kewajiban kami sudah dilaksanakan sedangkan pihak managemen PT RIRA tutup mata dengan kondisi yang kami alami saat ini?" ujar salah seorang karyawan yang tidak mau disebutkan namanya.kepada wartawan. "selama kepemimpinan Presdir yang berkebangsaan Korea lebih kurang 14th beberapa karyawan mengalami depresi dengan sikap kepemimpinannya yang cenderung arogan dan kurang manusiawi. "misalkan hasil kualitas kurang berkenan dihati Presdir barang langsung dibanting didepan karyawan" imbuhnya kepada wartawan.

Para karyawan PT RIRA berharap setelah dilakukannya demo ke DPRD, Disnaker dan fihak terkait lainnya di Kab. Mojokerto pada hari Rabu tgl 26-11-2014 kemarin agar adanya tindak lanjut untuk memfasilitasi keluhan-keluhan dari karywan PT RIRA INDONESIA tsb demi terwujudnya suatu keadilan yang diharapkan para buruh dan menindak tegas kepada perusahaan yang lebih mementingkan keuntungan Perusaannya saja tanpa mengindahkan harkat dan martabat pada buruh.
Menurut keterangan salah seorang karyawan yang tidak mau disebutkan namanya. hari ini dijanjikan  oleh fihak managemen untuk dilakukan pembayaran gaji karyawan yang belum dibayarkan, tetapi sampai berita ini ditulis karyawan belum menerima gaji yang dijanjikan.
Bersambung......... (wiro) 

Minggu, 26 Oktober 2014

Konsultasi ke KPK soal Menteri, Jokowi: Kita Ingin Akurat dan Tepat

 
Jakarta - Butuh waktu 6 hari bagi Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla untuk menyusun kabinet. Jokowi dan JK berkonsultasi ke KPK dan PPATK. Jokowi-JK ingin mendapatkan orang yang tepat.

"Kita ingin akurat dan tepat," kata Jokowi saat mengumumkan kabinet di Istana Kepresidenan, Minggu (26/10/2014).

Jokowi mengumumkan kabinetnya dengan didampingi JK. Kedua pucuk pimpinan RI ini mengenakan kemeja putih dan didampingi istri.

Jokowi mengaku menyusun kabinet dengan hati-hati. Pertimbangan ini diutamakan karena kabinet bekerja selama 5 tahun. "Kita ini mendapatkan orang terpilih," kata mantan Gubernur DKI ini.

Hingga pukul 17.25 WIB, pengumuman nama-nama menteri masih berlangsung. Jokowi-JK menyebut timnya sebagai Kabinet Kerja.


Akhiri hari anda dengan menyimak beragam informasi penting dan menarik sepanjang hari ini, di "Reportase Malam" pukul 01.30 WIB, hanya di Trans TV (Red)

Ini Susunan Lengkap 'Kabinet Kerja' Jokowi-JK

Radar Publik
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan susunan kabinetnya di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014) pukul 17.30 WIB. Kabinet ini diberi nama Kabinet Kerja. Pengumuman ini dilakukan pada hari keenam setelah Jokowi-JK dilantik.
Dalam mengumumkan kabinet, Jokowi didampingi Wapres JK, Ibu Negara Iriana dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Jokowi juga memanggil dan memperkenalkan 34 menterinya satu per satu.

Berikut susunan kabinet selengkapnya:

Presiden RI : Joko Widodo
Wakil Presiden RI : M Jusuf Kalla


1. Menteri Sekretaris Negara : Praktino
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago

3. Menko Bidang Kemaritiman : Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan : Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata : Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said

8. Menko Bidang Polhukam : Tedjo Edy Purdijatno
9. Menteri Dalam Negeri : Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri : Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan : Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM : Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi

15. Menko Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
16. Menteri Keuangan : Bambang Brodjonegoro
17. Menteri BUMN : Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian : M Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan : Rachmat Gobel
21. Menteri Pertanian : Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan : Hanif Dhakiri
23. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan

26. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama : Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan : Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial : Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi : M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Ja'far
(NYOTO)

Kamis, 11 September 2014

Kubangan Pasir Keluarkan Hawa Panas Muncul di Pasuruan

Kubangan Pasir Keluarkan Hawa Panas Muncul di Pasuruan
Pasir panas 
Radar Publik
PASURUAN - Fenomena alam berupa pasir yang mengeluarkan hawa panas menyembul di lahan bekas pabrik karton Kota Pasuruan, Jawa Timur. Pasir panas ini diketahui setelah seorang warga terperosok saat melintas di areal tanaman pohon jati. Dua kakinya sebatas betis mengalami luka bakar akibat terendam pasir panas.

Abdul Ghofur (26), warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, tidak menyangka jika areal yang biasa dilaluinya itu terdapat pasir panas. Saat ia berburu burung, tiba-tiba terperosok pada kubangan tanah yang di dalamnya terdapat pasir panas.

Secara kasat mata, kubangan tanah ini tidak berbeda dengan di sekitarnya. Namun pada kubangan tanah yang kini diamankan dengan garis polisi dapat membakar daun kering atau kertas yang berada di atasnya dalam hitungan beberapa menit.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pasuruan, Yudi Andi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab terbentuknya kubangan tanah yang mengeluarkan panas itu. Namun ia menduga, hawa panas itu terjadi karena terdapat gas yang mudah terbakar.

"Kami sudah mengecek lokasi tanah yang terdapat hawa panas. Kami belum bisa memastikan kandungan apa yang membuat tanah dan pasir menjadi panas. Dugaan awal, tanah ini terdapat gas yang mudah terbakar," kata Yudi Andi.

Untuk memastikan kandungan tanah tersebut, pihaknya meminta bantuan petugas laboratorium di Surabaya mengecek lokasi tersebut. Beberapa sampel seperti gas dan kandungan tanah akan diuji di laboratorium. Hasil uji laboratorium tersebut akan diketahui secara pasti penyebabnya.

"Petugas laboratorium akan menggunakan metode khusus untuk mengambil sampel gas dan tanah. Hasilnya paling cepat bisa diketahui 20 hari," kata Yudi Andi.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terulangnya kejadian yang mengakibatkan seorang korban luka telah dipasang garis polisi dengan radius 10 meter. Pengamanan ini dilakukan karena pada kawasan tersebut kerap dipergunakan sarana bermain anak dan lapangan sepakbola.

"Kami hanya memastikan lokasi aman dari aktifitas warga. Sehingga tidak menimbulkan korban kembali," kata Kapolsek Bugulkidul, Kompol Agung Setiyono. (Nyoto)

Senin, 18 Agustus 2014

BLH Kab. Pasuruan Tutup Mata

Radar Publik
PASURUAN- 18/08/2014
Terkait pembuangan limbah B3 diwilaya Kab. Pasuruan Oleh P.T. TJIWI TBK dan PAKERIN beserta P.T. Lain diduga banyak dibekingi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Hasil penelusuran dilapangan oleh Radar Publik beserta anggota Resimen dan PPM BELANEGARA menduga bahwa BLH kab. Pasuruan menerima upeti dari P.T.-P.T. tersebut.

Dugaan tersebut dikarenakan mangkraknya limbah-limbah yan ditutup belum ada reboisasi ole pihak BLH dan dinas-dinas terkait, dan juga masih banyak pembuangan elegal yang masih berkeliaran tidak pernah tersentuh hukum sekalipun, banyaknya pengaduan serta media-media menayangkan hal tersebut tidak pernah ada tindakan solusi pemecahan masalah tersebut.

Jika tidak ada tindakan yang bisa menahan oknum-oknum yang merajalela serta sewenang-wenang untuk menindak ke jalur hukum maka NKRI kedepan tanah yang subur apakah akan dijadikan negara atom yang pencemarannya bisa merusak nyawa manusia dan segala lingkungan hidup yang ada.
masyarakat berharap supaya BLH menindak tegas terhadap para perusak lingkungan tersebut, bukan mala ikut didalamnya. ( PERSIDEN RADAR PUBLIK : SUNYOTO )

Senin, 21 Juli 2014

Diduga Tempat Prostitusi, Hotel & Rumah Kos Dirazia

Minggu, 20 Juli 2014 06:28 wib
Diduga Tempat Prostitusi, Hotel & Rumah Kos Dirazia
MADURA - Petugas gabungan dari Polres Sampang, Satpol PP, dan Kodim 0828 Sampang merazia hotel dan rumah kos di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Rumah kos dan hotel di Sampang disinyalir jadi tempat prostitusi terselubung.

Tidak hanya itu, petugas juga merazia toko dan warung di kawasan Terminal Sampang. Sasarannya adalah peredaran minuman keras.

Namun, razia kali ini belum membuahkan hasil. Minuman keras tak ditemukan di toko dan warung yang dirazia. Petugas juga tidak menemukan adanya pekerja seks komersil di hotel dan rumah kos.

Kasat Sabhara Polres Sampang, AKP Hari Darsono, menjelaskan pihaknya akan terus melakukan razia secara spontan dengan penentuan sasaran secara acak.

"Walaupun malam ini belum membuahkan hasil, tapi kami akan terus melakukan razia sampai lebaran. Supaya masyarakat bisa dengan khusuk dan nyaman menjalankan ibadah puasa," kata Hari Darsono, Minggu (20/7/2014) dinihari.

Dia berharap praktek prostitusi dan penyakit masyarakat lainnya bersih dari Kota Bahari

Senin, 23 Juni 2014

Sahh..! Dolly dan Jarak Tutup Buku

Sahh..! Dolly dan Jarak Tutup Buku
SURABAYA - Munculnya beragam penolakkan dari sejumlah warga dan penghuninya tak membuat Pemkot Surabaya bergeming untuk menutup lokalisasi Dolly dan Jarak melalui deklarasi di Gedung Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang, Surabaya atau sekitar 1 Kilometer dari lokalisasi Gang Dolly.

Deklarasi ini disaksikan langsung oleh Menteri Sosial RI Salim Segaf Al Jufri dan dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Kapolada Jatim Irhen Pol Unggung Cahyono serta sejumlah tokoh masyarakat lainnnya.

Usai deklarasi ini, pemerintah akan menggelontorkan dana untuk alih fungsi dan alih profesi bagi masyarakat sekitar Dolly. Bantuan tersbeut untuk PSK, Mucikari dan warga sekitar. Nilai bantuan yang akan digelontarkan sebesar Rp7,317 miliar dari Kementrian Sosial dan Rp1,555 Miliar dari Pemprov Jatim.

Mensos, Salim Segaf mengatakan, untuk malam ini yang mendapat bantuan secara simbolik sebanyak 311 orang. Mereka adalah unsur dari PSK dan Mucikari di Dolly dan Jarak. Ia menjelaskan, sejak tahun 2012, Kementrian Sosial memang fokus membantu sejumlah daerah di Indonesia bebas dari prostitusi.

"Kita serius berantas ini, Tiongkok saja tidak ada lokalisasi, masak kita sebagai masyarakat beragama membiarkan adanya lokaliasi," kata Salim di Islamic Center, Surabaya, Rabu (18/6/2014) malam.

Hals enada juga dikatakan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Menurutnya keberhasilan menutup Dolly dan Jarak ini merupakan upaya besar bagi Jawa Timur untuk menutup sejumlah lokalisasi di daerah-daerah. Kata Pakde Karwo, penutupan Dolly dan Jarak ini berkat kegigihan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Dan ini dengan kegigihan Bu Wali, Dolly dan Jarak bisa selesai," katanya.

Pakde Karwo juga berharap, selain pengentasan warga di lokalisasi pihaknya juga terus meningkatkan pemberantasan kemiskinan di Jawa Timur. Saat ini baru ada 369 ribu rumah tangga sangat miskin yang bisa dientaskan dari 493 ribu rumah tangga sangat miskin.

"Ini butuh kerja lebih keras lagi. Untuk Surabaya kami yakin Bu Wali konsen masalah ini," katanya.

Sementara, meski sudah dilakukan deklarasi penutupan namun aksi penolakkan warga masih berlangsung. Hingga malam ini sejumlah warga di lokalisasi Dolly masih terus berjaga-jaga. Mereka menganggap penutupan itu hanya sepihak karena warga di lokalisasi tidak pernah dilibatkan untuk membahas penutupan tersebut.(Nyoto)

Polisi Sita 24 Ton Avtur Ilegal di Malang

Polisi Sita 24 Ton Avtur Ilegal di Malang
Polisi melihat drum berisi avtur yang disita
MALANG - Kepolisian Sektor Singosari, Malang, Jawa Timur, menggagalkan penyalahgunaan pengangkutan dan perniagaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis avtur (aviation turbine) atau bahan bakar yang biasanya digunakan untuk pesawat. Total 24 ton avtur diamankan polisi.

Kapolsek Singosari, Kompol Decky Hermansyah, menjelaskan, pengungkapan ini berawal dari patroli petugas Sabhara yang melihat mobil tangki yang mencurigakan sedang masuk ke kawasan Randuagung, Singosari. Mobil tersebut masuk ke dalam sebuah lahan kosong.

"Petugas kemudian koordinasi dan dibantu tim lainnya untuk menggeledah," kata Kapolsek Singosari, Kompol Decky Hermansyah, Jumat (13/6/2014).

Dari hasil penggeledahan, ditangkap tujuh orang yang sedang melakukan pekerjaan memindahkan avtur. Tiga di antaranya AM, SLT, dan SNM ditetapkan sebagai tersangka dan empat lainnya menjadi saksi.

Penyelidikan kemudian didalami hingga berhasil menangkap bos mereka yang bernama Dar. Ia merupakan pegawai outsourching Pertamina Surabaya dan sudah pernah mengirim 24 liter avtur ke Singosari pada Mei lalu. "Ini adalah pengiriman kedua," kata Decky.

Barang bukti yang diamankan polisi sebuah mobil truk tangki 24 kilo liter, dengan nomor polisi L 8083 SK, yang berisi avtur 20 ton. Satu truk Diesel berisi 21 drum avtur, dua unit diesel utk penyedot BBM, satu mobil L300 N 9116 TD berisi 11 drum avtur. Total avtur sebanyak 24 ton dari semua kendaraan tersebut.

ke empat tersangka dijerat dengan Pasal 53 huruf d, Pasal 55 jo Pasal 23 UU 22 tahun 2001 tentang Migas  denga ancaman hukuman penjara maksimal empat tahun dan denda Rp40 miliar.

Informasi yang dihimpun dari para tersangka dan saksi, barang tersebut berasal dari "kencing" truk tangki avtur airline penerbangan Juanda. Minyak itu, kata Decky, dijual lagi di kawasan Purwosari.(Gondrong)

Dolly Tetap Menggeliat

Dolly Tetap Menggeliat
Tulisan di Gang Dolly menentang penutupan lokasi prostitusi (Foto: Koran Sindo)
SURABAYA - Deklarasi penutupan lokalisasi Dolly yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya di Gedung Islamic Center, Surabaya, Rabu malam, tampaknya tidak begitu berpengaruh. Geliat di lokasi prostitusi itu masih terlihat malam ini.

Berdasarkan pantauan Radar Publik, sejumlah wisma masih tetap beroprasi, salah satunya Wisma Top Sembilan. Di tempat itu masih terlihat aktivitas sejumlah mucikari yang menawarkan jasa PSK. Sekira 10 PSK tampak duduk di sofa menanti pelanggan. Sesekali mereka bercanda sambil bermain gadget.

Kondisi yang sama terlihat di wisma lainnya. Para perempuan berbusana minim menunggu lelaki hidung belang. Dentuman house music pun menggema memenuhi Gang Dolly. Pengunjung juga mulai ramai berlalu lalang.

“Ayo mampir. Dolly masih buka," ujar lelaki bertubuh kekar sembari menunjuk ke Wisma di Gang Dolly, Kamis (19/6/2014).

Sementara itu, Kordinator Komunitas Pemuda Independen (Kopi), Saputra, mengatakan, deklarasi penutupan tidak berpengaruh terhadap aktivitas di lokalisasi Dolly. Pria yang akrab disapa Pokemon itu menegaskan Dolly tetap buka.

“Kami akan tetap buka. Kecuali nanti pas Puasa. Dolly akan libur karena menghormati umat Islam pada bulan Ramadan. Namun setelah Lebaran akan tetap beraktivitas," ujar anggota Front Pekerja Lokalisasi (FPL) itu.(Nyoto)

Rabu, 21 Mei 2014

Pemkot Surabaya Colling Down Jelang Penutupan Dolly

SURABAYA - Pemkot Surabaya memilih colling down menjelang detik-detik penutupan lokalisasi Dolly, lantaran masih saja ada penolakan dari sejumlah elemen masyarakat.

Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana mengatakan, penutupan lokalisasi Dolly akan terwujud meski harus melalui proses panjang. "Kami tetap optimis bisa dilakukan. Karena sejatinya program ini baru kita awali meski sudah berjalan lama," kata Wisnu, Rabu (21/5/2014).

Ia juga mengaku telah menemui sejumlah warga di sekitar lokalisasi. Saat ini, kata Wisnu, sudah ada pertemuan yang melibatkan empat RW. Saat ini tinggal satu RW yang posisinya tepat di gang Dolly, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan. "Rencananya nanti malam," tambahnya.

Kata Wisnu, pertemuan tersebut memang menampakkan hasil positif. Dengan catatan, warga yang terdampak diperhatikan kelangsungan kehidupannya dengan jaminan penghasilan dan Pemkot Surabaya konsisten dengan program dan janji-janjinya.

Secara implisit warga sekitar Dolly sudah mulai memahami program Pemkot terkait penutupan lokalisasi ini. "Terutama soal kesiapan dalam menjamin kelangsungan hidup mereka terkait penghasilannya yang akan hilang,” jelas Ketua DPC PDIP Surabaya ini.

Sikap colling down ini juga dilakukan dengan mencopot sejumlah CCTV yang ada di lokalisasi Dolly karena dianggap mengganggu kenyamanan warga. Selain itu, Wisnu juga berjanji akan menghentikan razia yang kerap kali digelar.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya ini ditunjuk oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Ketua Tim Penutupan Dolly. Penutupan lokalisasi ini direncanakan 10 hari sebelum Ramadan atau tanggal 19 Juni 2014.(NYOTO)

Guru Cantik Ditangkap Setelah Pesan Sabu ke Temannya

Radar Publik
MAGETAN - Petugas Polres Magetan, Jawa Timur, membekuk seorang guru dan temannya yang baru saja membeli narkoba. Polisi menyita sabu-sabu seberat 0,14 gram sebagai barang bukti.

Guru berparas cantik HR (27), nampaknya tak lagi dapat mengajar siswa-siswinya di salah satu sekolah dasar negeri di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Ia kini berurusan dengan penegak hukum atas kasus narkoba.

Polisi tak hanya menangkap HR, tapi juga temannya seorang pria berinisial AI (27) warga Desa Kapolorejo, Magetan. Bahkan, AI lah yang lebih dulu ditangkap.

“Semula kami menangkap HR yang baru saja membeli narkoba dari seorang pengedar di salah satu pom bensin. Setelah dikembangkan, ternyata narkoba yang dibeli merupakan pesanan tersangka HR,” ujar Kasubag Humas Polres Magetan, AKP Susilo di kantornya, Rabu (21/5/2014).

Setelah mendapat keterangan dari AI, polisi lalu membekuk HR di kediamannya di kawasan Poncor. Susilo menambahkan, narkoba tersebut dibeli AI dari pengedar seharga Rp500 ribu.

Atas perbuatannya, dua tersangkan dijerat Pasal 114 dan 112 Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara selama 4 tahun.(Sunyoto)

Wangi Kembang & Dupa di Makam Panglima Perang Majapahit

Makam Panglima Perang Majapahit (Nurul Arifin/Okezone)
Makam Panglima Perang Majapahit 
 
Radar Publik
SURABAYA - Meski bukan pusat kerajaan Majapahit, namun ada banyak petilasan di Kota Surabaya yang dulu berperan sebagai pelabuhan niaga kerajaan yang menyatukan Nusantara itu. Bahkan, ada beberapa petinggi-petinggi kerajaan Majapahit yang dimakamkan di Kota Pahlawan ini.

Salah satunya Pangeran Yudho Kardono. Nama Asli Pangeran ini adalah Raden Kudo Kardono yang merupakan panglima perang kerajaan Majapahit. Makam Kudo Kardono berada di Jalan Cempaka, Kecamatan Tegal Sari, Surabaya.

Tidak sulit untuk mencari makam sang Panglima ini karena letaknya tepat di pinggir jalan raya. Radar Publik mengunjungi makam tersebut. Masuk ke makam ini, pengunjung akan disambut dengan pintu gerbang perpaduan antara Masjid dan Pura. Tepat di tengah-tengah pintu itu berdiri patung burung  Rajawali yang berada di atas buah Pala.

Sekitar 50 meter dari pintu gerbang itu, berdiri bangunan kompleks makam Pangeran Yudho Kardono. Masuk ketempat tersebut, harum wangi kembang dan dupa memenuhi kompleks makam itu.

Di makam tersebut terdapat tiga makam. Pertama adalah ruangan makam Pangeran Yudho Kardono dan dua makam di depannya adalah abdi setia sang panglima. Di area makam itu banyak terpampang gambar tokoh pewayangan. Di antaranya, Bima Sena, Semar, Bagong dan lain-lain. Setidaknya ada delapan gambar tokoh pewayangan. Tak hanya itu, dua payung pusaka berwara keemasan berada di pintu masuk ruangan tersebut.

Raden Kudo Kardhono merupakan komandan perang kepercayaan Raja Majapahit kedua, yakni Raja Jayanegara atau Kalagemet yang memerintah pada tahun 1309-1328. Pada masa pemerintahan Jayanegera ini di beberapa wilayah kekuasaan Majapahit sering terjadi pemberontakkan. Tak ketinggalan di Surabaya yakni pemberontakkan Kuti tahun 1319 Masehi.

Jayanegera mengirim Pangeran Kudo Kardono untuk menumpas pemberontakan yang dipimpin oleh Ra Kuti. Konon di kawasan makam tersebut merupakan daerah dimana Pangeran Kudo Kardono mendirikan pertahanan untuk melawan pemberontakkan.

Data yang dihimpun, Makam Raden Kudo Kardono ini dipugar pada tahuan 1950. Sebagai penghormatan kepada panglima perang ini masyarakat setempat mengganti namanya menjadi Pangeran Yudho Kardono. Nama ini sebagai terjemahan kata Panglima sebagai Pangeran dan Perang disebut Yudho. Sehingga tepatnlah menjadi Pangeran Yudho Kardono.

Di tempat ini juga kerap dijadikan oleh warga sekitar sebagai kenduri. Salah satunya adalah Rahmat, warga Jalan Kedondong, Surabaya. Saat itu, Rahmat beserta waga lainnya menggelar kenduri di area makam Pangeran Kudo Kardono. Kendurinya adalah bentuk kirim doa kepada leluhur. "Ini adalah tradisi. Kami kesini untuk berkirim doa pada para leluhur sebagai bentuk penghormatan," kata Rahmat.

Menu dalam kenduri tersebut adalah ayam panggang (Ingkung dalam bahasa Jawa) yang dicampur dengan tumpeng. Meski demikian tak ketinggalan lantunan doa pun dikumandangkan oleh salah satu sesepuh. Setelah doa selesai, sejumlah warga di kawasan makam ini pun menyantap tumpeng dan ayam panggang itu.(NYOTO)

Jumat, 09 Mei 2014

DKPP Pecat 13 PPK di Pasuruan Penerima Sogokan

Raadar Publik
JAKARTA - Dewan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap 13 anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Keputusan diambil dalam sidang kode etik DKPP yang untuk pertama kalinya digelar secara jarak jauh (video conference) dengan melibatkan tim pemeriksa daerah.
Anggota majelis sidang DKPP, Nur Hidayat Sardini saat membacakan amar putusan di Jakarta, Jumat (9/5) mengatakan, para teradu yang dijatuhi sanksi pemecatan itu antara lain Suhudi Rokhmad  dari PPK Wonorejo, Imam Taufik (anggota PPK Purwosari), Eko Widiyanto (anggota PPK Purworejo), Akhmad Khumaidi (anggota PPK Gempo), Budiarjo (anggota PPK Beji), Sudjarwanto (anggota PPK Bangli), Lutfillah (anggota PPK Lekok) dan Ansori Huzaemi (anggota PPK Kraton).
Kemudian Edy Riyanto (anggota PPK Pohjentrek), Mustain JS (anggota PPK Gondangwetan), Endang Sutriani (anggota PPK Winongan), Mochammad Sholeh (anggota PPK Grati), dan Moch Tauhid (anggota PPK Prigen). “Menjatuhkan sanksi berupa pemberhentian tetap kepada para teradu,” kata Hidayat.
Ke-13 anggota PPK di Kabupaten Pasuruan diadukan ke DKPP oleh Ketua KPU Kabupaten Pasuruan, Zainal Abidin dalam bentuk surat penerusan. Mereka dianggap telah melanggar kode etik penyelenggara Pemilu dengan menerima gratifikasi dari salah satu caleg.
Mendapat laporan itu, KPU Pasuruan kemudian melakukan pemeriksaan dan memberhetikan sementara nama-nama yang dibawa ke DKPP itu melalui surat keputusan Nomor 62/Kpts/KPU-Kab/014.329841/2014. Dalam sidang pemeriksaan yang digelar di Kantor Bawaslu Provinsi Jawa Timur, para teradu justru tidak hadir untuk membela diri.
Sidang dipimpin Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie, didampingi anggota Nur Hidayat Sardini, Saut Hamonangan Sirait, Anna Erliyana dan Valina Singka Subekti, dengan berada di ruang sidang DKPP Jakarta.
Sementara anggota tim pemeriksa serta para pengadu dan teradu hadir di Kantor Bawaslu Provinsi Jawa Timur sebagaimana asal perkara. (Nyoto)

Ujian Mental, Puluhan Wartawan Digembleng Kopaskhas di Malang


 
Ilustrasi (Okezone)Raadar Publik
MALANG - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) menggelar out bound kepada puluhan wartawan media baik cetak, online, maupun elektronik di Lanud Abdulrahcman Saleh, Malang. Dalam acara tersebut, disimulasikan puluhan wartawan diculik oleh sekelompok geng motor pada malam hari.

Semua wartawan dibawa ke dalam truk dengan tangan terikat serta dua mata ditutup. Setelah beberapa jam di dalam truk, semua wartawan diturunkan ke sebuah pemakaman warga.

Sesampainya di makam, beberapa anggota Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU, memberikan sebuah pesan yang harus disampaikan kepada seseorang yang sudah menunggu. Dalam membawa pesan tersebut, berbagai rintangan di lokasi ditempuh wartawan, diantaranya menelusuri sungai.

Ledakan dari bom TNT pun membuat para jurnalis tersentak dari tidur. Disambut tembakan senapan mesin, para awak media pun keluar dari tenda pleton untuk mendengarkan arahan dari pelatih. Di pagi harinya, sejumlah materi dan kegiatan yang memeras fisik pun kami jalani. Diantaranya, jungle survival, latihan menembak dan lain-lain.

Salah satu materi yang berkesan bagi awak media adalah jungle survival atau bertahan hidup di alam (hutan). Tiga ular kobra diberikan kepada kami di mana keduanya dipotong dan dibuat sate. Sebagian jurnalis pun menikmati sate ular kobra tersebut, bahkan seorang wartawan harian nasional meminum darah ular korba tersebut.

"Ini (darah ular) rasanya manis, apalagi satenya kayak daging ayam," ujar Ginting kepada Radar Publik, Sabtu (10/5/2014).

Menurutnya, mengonsumsi makanan tersebut bisa menjaga staminanya agar tetap fit. Namun hal tersebut belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

Sementara itu, perwira Paskhas Lanud Abdulrachaman Saleh, Lettu Romi, mengatakan, latihan dan materi yang diberikan diharapkan dapat bermanfaat bagi para awak media di lapangan.

"Memang setiap ada tamu yang kemari, kita berikan acara penyambutan yang berbeda dari yang lainnya. Jika teman-teman media datang ke Malang silakan mampir kemari lagi," pungkas dia.

Jurnalis Malang Raya Ingatkan Kasus Kematian 8 Jurnalis

Puluhan jurnalis Malang Raya melakukan aksi demonstrasi (Foto: Hari/Okezone)
Puluhan jurnalis Malang Raya melakukan aksi demonstrasi
Radar Publik
MALANG - Puluhan jurnalis Malang Raya melakukan aksi demonstrasi. Aksi unjuk rasa ini digelar untuk mengingatkan kembali kasus-kasus kematian jurnalis yang belum juga tuntas.

Dalam peringatan Hari Kebebasan Pers Internasional, aksi unjuk rasa ini dilakukan dengan berjalan dari Bundaran Tugu menuju Monumen. Topeng jurnalis yang terbunuh juga dikenakan sebagai cermin dunia pers di Indonesia yang masih jauh dari kata merdeka.

Juru bicara aksi, Moh Tiawan, mengatakan, dalam peringatan hari kemerdekaan pers ingin mengingatkan kembali penyidikan kasus kematian Udin menjelang masa kadaluwarsa tinggal 12 hari 3 bulan.

"Terjadi praktik impunitas atas terbunuhnya jurnalis karena pemberitaan," kata Tiawan, di depan monumen patung Chairil Anwar, Kota Malang, Sabtu (3/5/2014).Sabtu (3/5/2014).

Menurutnya, selain Udin, terdapat delapan kasus yang sama terbengkalai tak dituntaskan. Aparat penegak hukum seolah membiarkan, bahkan terjadi perusakan barang bukti.

Kasus itu adalah kematian Alfrets Mirulewan (Tabloid Pelangi) Maluku Barat Daya, Ridwan Salamun (Sun TV) Tual Maluku Tenggara, Ardiansyah Matra'is (Merauke TV) Merauke Papua, Muhammad Syaifullah (Kompas) Balikpapan, Anak Agung Prabangsa (Radar Bali) Bali, Herliyanto Probolinggo dam Ersa Siregar (RCTI), Aceh.

Untuk tahun 2014 ini, Committee to Protect Journalists (CPJ) mencatat ada 14 jurnalis yang meliput di berbagai belahan dunia terbunuh. "Data-data itu menunjukkan jurnalis masih menjadi profesi yang membahayakan. Karenanya, seruan keselamatan jurnalis harus terus dilakukan," tukasnya.(Nyoto)

Bekas Rektor UIN Malang Resmi Tersangka




Radar Publik
MALANG - Kejaksaan Negeri Malang menetapkan bekas Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Suprayogo, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan lahan kampus baru di wilayah Tlekung,Kota Batu.

Kepala Kejaksaan Negeri Malang, Munasim, mengatakan, surat penetapan tersangka tersebut baru diterbitkan Kamis 8 Mei sore. Penetapan tersangka Imam Suprayogo, kata Munasim, berdasarkan keterangan saksi dan tersangka sebelumnya.

Tersangka dinilai berperan sebagai kuasa pengguna anggaran. Dengan ditetapkannya Imam sebagai tersangka, jumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi sekira Rp4 miliar itu menjadi enam orang.

Sebelumnya, pejabat pembuat komitmen Jamallu Lail Yunus, panitia pengadaan tanah Musleh Herry, Marwoto, Nurhadi, dan Syamsul Hadi.

Munasim menambahkan, tersangka Imam Suprayogo dijerat Pasal 3, Pasal 8, Pasal 9 jo Pasal 18 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dan jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Atas penetapan tersebut, Kejari Malang segera akan melakukan pemanggilan terhadap Imam Suprayogo. "Jadwal penyidikan saksi dan tersangka Imama Suprayogo telah disusun," kata Munasim.

Menurut Munasim, dalam pengadaan lahan kampus II UIN Maliki terhitung kerugian negara mencapai Rp 6,8 miliar. Kerugian itu hanya untuk anggaran tahun 2008. Sementara pengadaan lahan dimulai dari tahun 2005 hingga 2010(Nyoto)

Digerebek Saat Mesum, Janda Diarak ke Balai Desa


 


 Radar Publik
TULUNGAGUNG - Diduga melakukan perselingkuhan, seorang janda dan pasangan selingkuhnya di Tulungagung digerebek warga Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru.

Aksi penggerebekan ini sebenarnya sudah lama direncanakan, namun masih belum cukup alat bukti untuk menjerat keduanya secara hukum. Pasangan selingkuh ini pun lantas diadili di kantor desa setempat.

Perbuatan Supriyani, warga Desa Purworejo, Kecamatan Ngunut dan Suprapti yang berstatus janda anak satu, memang sangat menganggu ketenangan warga setempat. Pasangan selingkuh ini tak dapat berkutik saat di gerebek warga. Pasalnya, keduanya saat digerebek warga dalam kondisi tak berpakaian.

Menurut Suwito, Kepala Desa Ringinpitu, selama satu tahun ini hubungan Supriyani dan Suprapti  sangat meresahkan warga karena sang pria sering bertamu hinggga larut malam.

Akibat perbuatannya, kedua pelaku dipaksa membuat surat pernyataan akan menikah dan membayar denda adat berupa material bangunan senilai Rp3 juta serta denda menyumbang batu bata 3.000 buah dalam jangka waktu maksimal satu pekan.(Nyoto)

Tepergok Mesum di Hotel, 2 Kepala Desa Terancam Dipecat

 

Radar Publik
TUBAN - Warga sebuah desa di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, gerah dengan ulah kepala desa mereka yang tertangkap basah sedang berbuat mesum dengan selingkuhannya di sebuah hotel pada Rabu 7 Mei 2014.

Kepala desa perempuan itu diketahui berbuat mesum dengan pria lain yang juga kepala desa di Tuban.

Warga melaporkan kades berinisial NI itu ke Inspektorat Pemkab Tuban kemarin. Tak cuma NI, selingkuhannya, berinisial Su, kepala desa di Kecamatan Kerek, juga dilaporkan. Tuntutan warga tegas, yakni dua kades tersebut dipecat.

Namun karena Bupati Tuban Fathul Huda dan wakilnya Noor Nahas Husein tidak ada di tempat, warga menemui Inspektur Pembantu Wilayah II, meliputi Kecamatan Kerek dan Tambakboyo, Dwi Astutik Ningsih.

Dwi menyarankan kepada warga untuk membuat surat yang ditujukan kepada bupati dan tembusannya ditujukan inspektorat. Setelah mendapatkan penjelasan mengenai prosedur yang harus dilakukan, warga kemudian meninggalkan kantor inspektorat.

Nur Mujiono, perwakilan warga, menganggap, tindakan dua kades tersebut tindak pantas dan mencoreng nama baik daerah mereka. Pemecatan dinilai sebagai ganjaran yang pantas bagi mereka.

Sementara itu, dua kades tersebut terancam diberhentikan dari jabatannya. Hal itu sesuai dengan Pasal 5 Huruf G, Perda Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kepala Desa. Di situ disebutkan,

“Kepala desa melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat serta melakukan perbuatan lain yang dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinannya sebagai kepala desa, misalnya melakukan perbuatan asusila, perjudian, dan mengonsumsi narkoba, dengan sanksinya diberhentikan dari jabatannya.”

Namun demikian pihak inspektorat masih menunggu laporan secara tertulis dari warga. Sebab, yang harus mengajukan pemberhentian kepala desa adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan harus di tandatangani oleh tiga per empat anggota BPD yang ada.(Nyoto)

Selasa, 29 April 2014

Ini Bukti Proyek e-KTP Dikorupsi

Bambang Widjojanto (Foto: Dok. Okezone) Bambang Widjojanto JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto, mengungkap alasan proyek pengadaan e-KTP naik ke penyidikan dengan tersangka Sugiharto.


Radar Publik
Sugiharto bertindak sebagai pejabat pembuat komitmen dalam proyek yang merugikan negara Rp1 triliun lebih.

"Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, dua alat bukti  sudah ditemukan, sehingga PPK-nya bisa bisa dinaikkan," kata Bambang di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2014).

Namun, Bambang enggan menjelaskan detail alat bukti kecuali hanya sedikit. "Misalnya, saya kasih satu contoh, teknologi yang dipakai sesuai proposal adalah iris teknologi mata. Tetapi yang banyak dilakukan selama ini, menggunakan finger. CPU-nya teknologi iris," ujar Bambang sedikit memberi bocoran.

Sebelumnya, sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK), Sugiharto diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan atau penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara terkait pengadaan proyek tersebut.

Adapun PT Quadra Solution diduga merupakan salah satu perusahaan pelaksana proyek e-KTP yang nilainya Rp6 triliun tersebut.

KPK menjerat Sugiharto dengan Pasal 2 Ayat 1 subsidair Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.(Nyoto/Gondrong.

Hampir Mati Dikeroyok Warga, Polisi Amankan Dukun Cabul

Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Ilustrasi
Radar Publik
TULUNGAGUNG - Seorang dukun di Kabupten Tulungagung, Jawa Timur, diamankan Satuan Reserse Polres Tulungagung karena diduga telah berbuat cabul terhadap para pasiennya. Tersangka nyaris dihakimi warga karena ia tak hanya mencabuli korban namun juga menjual korban ke orang lain.

Sugiono, warga Desa Genengan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung harus berurusan dengan kepolisian karena terbukti telah melakukan pencabulan terhadap Bunga (bukan nama asli), bocah yang baru berumur 16 tahun.

Di hadapan petugas polisi, tersangka mengaku telah melakukan persetubuhan dengan korban sebanyak empat kali. Pelaku yang mengaku berprofesi sebagai dukun ini, memanfaatkan akal busuknya saat korbanya dijanjikan akan memasang susuk agar terlihat cantik dan awet muda.

Sebagai syarat pemasangan susuk, korban harus melayani nafsu bejat dukun. Pelaku mengaku aksi bejatnya dilakukan hingga empat kali dan dilakukan di rumah tersangka.

Sementara Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Lahuri, menjelaskan, aksi dukun cabul ini terbongkar saat warga setempat melaporkan aktifitas dan praktik terselubungnya dengan modus pasang susuk agara korban terlihat cantik.

Tak hanya itu, ada dugaan pelaku juga telah menjual korban ke orang lain. Mendapat laporan tersebut polisi langsung menggerebek pelaku di rumahnya.

Saat ini tersangka beserta barang bukti berupa pakaian korban diamankan di Mapolres Tulungagung. Akibat perbuatannya, kedua pelaku dapat dijerat dengan Undang-Undang nomor 81 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.(Nyoto)

Guru SMP di Malang Tepergok Rayu Siswanya untuk Bersetubuh


Shutterstock Ilustrasi pelecehan.

Radar Publik
MALANG, Seorang guru sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Malang, Jawa Timur, tepergok saat sedang merayu siswanya sendiri untuk berhubungan intim. Kini, guru berinisial H yang berumur 42 tahun itu diamankan oleh Polresta Malang.

"Korban berinisial V berumur 14 tahun. Ia adalah siswa di salah satu SMP di Kota Malang," jelas Kasatreskrim Mapolresta Malang, AKP Arief Kristanto, Selasa (29/4/2014).

Menurut Arief, laporan tersebut berawal dari kecurigaan pihak keluarga korban. Pihak keluarga merasa ada yang aneh dengan gelagat korban.

"Karena curiga, akhirnya pihak orangtua korban menguntit anaknya. Tidak tahunya korban sudah bersama dengan pelaku," katanya.

"Pelaku merayu pada korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri di luar sekolah. Saat itu, pihak orangtua mengetahui langsung kejadian itu," tambah Arief.

Polisi lalu menangkap pelaku di wilayah Kecamatan Klojen, Kota Malang. Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 81 UU Perlindungan Anak.

"Ancaman hukuman penjaranya maksimal 15 tahun. Polisi masih terus melakukan pemeriksaan pada pelaku," tandasnya.(Nyoto)

Senin, 28 April 2014

Otak Penjual Kunci Jawaban UN SMA Dibekuk

Ilustrasi, Ujian Nasional SMA di Manado (Foto: Ant)
Ilustrasi,
Radar Publik
KARANGANYAR – Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Karanganyar, Jawa Tengah, membekuk H, otak penjual kunci jawaban ujian nasional (UN).

H diduga sebagai penjual soal kepada dua kepala sekolah berinisial YS dan MY. Pria yang berprofesi sebagai guru honorer itu dibekuk polisi saat bersembunyi di kediamannya di Boyolali.

Kasatreskrim Polres Karanganyar, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agus Sulistianto, mengatakan, saat ini guru honorer berinisial H tersebut harus menjalani pemeriksaan di Ruang Reskrim Polres Karanganyar.

"Ya benar, H otak dari peredaran kunci jawaban kepada dua kepala sekolah YS dan MY telah kita tangkap. Saat ini H sedang kita periksa. Diharapkan dari keterangan H kita bisa mendapatkan otak di balik semua ini," kata Agus kepada wartawan di Mapolres Karanganyar, Rabu (23/4/2014).

Menurut Agus, terungkapnya H ini selain berawal dari keterangan kedua tersangka YS dan MY, juga didapat dari e-mail pribadi milik kedua tersangka tersebut.

Dari e-mail yang semula sempat diblok oleh kedua tersangka inilah pihaknya bisa mendapatkan informasi menyangkut otak penjualan kunci jawaban yang mengarah kepada H.

Menyangkut kemungkinan adanya keterlibatan orang dari Kementerian Pendidikan, seperti yang ada dalam salah satu e-mail yang dimiliki oleh salah satu kepala sekolah, Agus secara tegas mengatakan bila informasi tersebut belum valid benar.

"Mudah-mudahan jaringan ini bisa terkuak sampai ke akarnya. Untuk jelasnya kita tunggu hasil pemeriksaan," pungkasnya.
(Rini)

BERITA RADAR PUBLIK

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...