Rabu, 23 November 2022

Pasca gempa Cianjur Tim SAR cari 151 orang yang dilaporkan hilang

Radar Publik

Bandung

Rabu, 23 November 2022 

Tim SAR gabungan pada Rabu melanjutkan upaya pencarian terhadap 151 orang yang dilaporkan hilang pascagempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11) siang di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.


Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung Jumaril di Cianjur, Rabu, sebanyak 796 personel disebar ke 12 kecamatan yang terdampak gempa bumi di Cianjur untuk mencari warga yang dilaporkan hilang, mendata kebutuhan bantuan, serta menyalurkan bantuan.

Ia mengatakan bahwa upaya pencarian akan dilakukan oleh dua tim, yakni Tim Potensi SAR dan Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas.

Menurut dia, Tim Potensi SAR dikerahkan ke 12 kecamatan yang terdampak gempa bumi untuk melakukan asesmen kebutuhan dukungan petugas pencarian dan pertolongan sekaligus mencari korban gempa yang belum ditemukan.

"Apabila menemukan titik atau dugaan dibutuhkan bantuan pencarian dan pertolongan, Potensi SAR agar menginformasikan koordinat kepada Pos SAR Gabungan," kata dia. Kepada Radar Publik

Sedangkan Tim Basarnas, ia melanjutkan, fokus melakukan upaya pencarian dan pertolongan di Kampung Cugenang, Kampung Rawa Cina di Desa Nagrak, Kampung Salakawung di Desa Sarampat, dan sekitar Warung Sate Sinta.

"Rencana evakuasi, jika korban ditemukan akan dibawa ke RSUD Cianjur menggunakan ambulans," kata dia. Kepada wartawan

Dia mengatakan bahwa petugas SAR juga akan mengirim barang-barang bantuan untuk pengungsi menggunakan helikopter.

"Selain rencana pencarian, agenda khusus hari ini yaitu rencana droping logistik untuk pengungsi di Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, menggunakan helikopter BO-105 Basarnas," katanya.

Jumaril mengatakan bahwa hingga saat ini gempa yang terjadi di Cianjur tercatat telah menyebabkan 268 orang meninggal. Sebanyak 122 jenazah korban gempa sudah diidentifikasi. Masih ada 151 orang yang jasadnya belum ditemukan. 

Selain itu, gempa menyebabkan 1.083 orang terluka dan 58.362 orang mengungsi di Kabupaten Cianjur. Gempa juga menyebabkan kerusakan rumah dan bangunan fasilitas umum. (Nyoto) 

Terdampak gempa Cianjur Mendikbudristek tinjau tiga sekolah

Dari Antara Rabu, 23 November 2022 
Mendikbudristek tinjau tiga sekolah terdampak gempa Cianjur
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim saat meninjau TK PGRI Cugenang dan SDN Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
Ketangguhan bangsa Indonesia kita bisa melalui ini
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Rabu meninjau tiga sekolah yang terdampak akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, yaitu TK PGRI Cugenang, SDN Cugenang, dan SMAN 2 Cianjur.

Mewakili Kemendikbudristek, Nadiem menyampaikan bela sungkawa atas musibah yang dialami oleh masyarakat di Cianjur khususnya para warga satuan pendidikan mulai dari pelajar dan mahasiswa hingga para guru dan tenaga kependidikan.

“Semoga saudara-saudara kita yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Begitu pun untuk semua korban luka semoga segera diberi kesembuhan,” kata Nadiem saat dijumpai media di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Rabu.

Nadiem menceritakan bahwa para guru di salah satu sekolah yang dia kunjungi, yaitu SMAN 2 Cianjur, berhasil mengeluarkan siswa-siswa dari seluruh kelas ketika gempa fase pertama terjadi. Dia pun mengapresiasi upaya yang dilakukan para guru sehingga tidak ada korban jiwa sama sekali di SMA 2 Cianjur ketika gempa berlangsung.

“Pada saat ronde kedua, pada saat mereka keluar, runtuhlah enam ruang kelas saat itu. Jadi luar biasa. Saya juga ingin mengucapkan juga apresiasi sebesar-besarnya kepada guru yang berhasil mengamankan siswa-siswanya mereka sungguh suatu tindakan kepahlawanan yang bisa menyelamatkan,” kata dia.

“Dan saya tahu ini pasti masa yang sulit bagi orang tua bagi para guru dan juga anak-anak yang pasti trauma dengan situasi ini. Tapi kami harap dengan ketangguhan bangsa Indonesia kita bisa melalui ini,” imbuh Nadiem.
Kondisi TK PGRI Cugenang dan SDN Cugenang yang rusak akibat gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) di Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)


Sementara itu saat dijumpai secara terpisah, Kepala Sekolah SDN Cugenang Yati Hentriyani mengatakan bahwa sekolah dalam keadaan kosong atau tidak ada siswa di sekolah ketika gempa terjadi.

Dia memastikan hanya terdapat seorang guru dan penjaga sekolah saat gempa.

Meski demikian, Yati mencatat hingga saat ini terdapat tiga siswa yang telah dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun longsor saat mereka berada di rumah.

“(Kami) belum bisa secara mendetail mendata siswa-siswa kami, baik yang masih berada atau yang belum ditemukan. Sampai saat ini baru tiga orang yang dianggap meninggal dunia,” kata dia.

Kepala Sekolah TK PGRI Cugenang NR Rosiswartini juga mengatakan TK dalam keadaan tidak ada siswa dan guru ketika gempa berlangsung.

Namun ia mencatat hingga saat ini terdapat dua siswa TK yang dinyatakan meninggal dunia dan tiga siswa masih belum ada kabar.

“Total siswa 45 (orang). Yang sudah ketahuan meninggal dua (siswa). Yang tiga (siswa) lagi belum ada kabar (belum ada informasi dari pihak keluarga) sampai sekarang,” kata dia.

Dalam pantauan ANTARA, TK PGRI Cugenang merupakan sekolah dengan tingkat kerusakan terparah dengan seluruh bangunan ambruk, dibanding dua sekolah lain yang dikunjungi Mendikbud

Sebelum ambruk total, TK PGRI Cugenang memiliki dua ruangan kelas, kantor, gudang, ruang sekretariat pramuka, serta toilet.

Menurut Rosiswartini, seluruh data-data penting yang dimiliki sekolah tertimbun reruntuhan bangunan. (Nyoto) 

BERITA RADAR PUBLIK

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...