Radar Publik
PURWAKARTA - Kisah pilu tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia seakan tak ada habisnya. Seperti yang dialami Maimuna binti Wasa Wasin (25). Dia harus mendekam di penjara karena dicemburui oleh majikannya.
Saat itu, Maimuna baru satu bulan bekerja di Qatar, Timur Tengah. Niat ingin mencari nafkah untuk keluarga di kampung pupus saat istri majikannya cemburu kepada dara cantik asal Indramayu tersebut.
"Baru satu bulan kerja, saya sudah masuk penjara selama dua bulan," kata Maimuna di check point pemulangan TKI, Purwakarta, Rabu (17/7/2013).
Dengan keluguannya, Maimuna mengaku sama sekali tidak mengetahui kenapa harus berurusan dengan pihak berwajib dan dimasukkan ke ruang jeruji besi Kepolisian Qatar.
"Perasaan saya, mungkin istri majikan cemburu. Biasanya kalau di sana, kalau istri cemburu pasti langsung melapor ke polisi, bukannya ke
agency," tuturnya.
Beruntung, selama mendekam di dalam hotel prodeo, Maimuna diperlakukan baik oleh Kepolisian Qatar. Setelah dua bulan lamanya, Maimuna dibebaskan dan dipulangkan ke Tanah Air oleh majikannya.
"Pulang dikasih ongkos sama majikan buat beli tiket saja. Ini saja baru sampai di Indonesia," lanjutnya dengan logat Jawa yang kental.
Kini, Maimuna belum bisa memutuskan akan kembali bekerja di negeri orang atau tidak. Dia mengaku akan meminta restu
suaminya terlebih dahulu sebelum memutuskan kembali menjadi TKW.
"Suami saya kerja di pelayaran, sekarang lagi di Batam," tutupnya sambil tersenyum manis. (Persident Radar Publik)
Selasa, 16 Juli 2013
Ternyata Kekasih Gembong Narkoba 1,4 Juta Ekstasi Model Majalah Pria Dewasa
Radar Publik
Jakarta - Kekasih gembong narkoba Freddy Budiman yang dihukum mati Anggita Sari (21) ternyata seorang foto model majalah pria dewasa. Dirinya sudah dua tahun menekuni pekerjaannya sebagai seorang model di majalah dewasa.
"Saya jadi model di majalah dewasa sejak tahun 2011. Saya juga temennya Vitalia Sesa," ujar Anggita saat berbincang dengan Wartawan, Rabu (17/7/2013) malam. Vita merupakan teman dekan Ahmad Fathonah, terdakwa KPK kasus suap impor.
Anggita mengatakan, walau sibuk menjadi seorang poto model, dirinya tidak melupakan pendidikannya. Wanita yang dekat dengan Freddy ini ternyata masih menjadi mahasiswi di salah satu universitas terkenal di Jakarta Selatan.
"Saya kuliah mengambil jurusan Marketing Komunikasi," ujar Anggita.
Bicara soal seksi, pemilik tinggi 165 cm dan berat 47 kg itu memang tak perlu diragukan lagi. Sebagai foto model, sudah barang tentu ia memiliki paras cantik dan bentuk tubuh yang proporsional. Selain itu dirinya juga memiliki pergaulan yang luas dan dekat dengan para model lainnya.
"Saya kan barengan masuk modelnya sama Vitalia Sesa. Saya juga kenal sama Novi Amilia," ujarnya. Novi saat ini duduk di kursi pesakitan karena kasus laka yang dipicu menggunakan narkoba.
Nama Anggita mulai ramai dibincangkan kembali setelah dirinya hadir dalam persidangan gembong narkoba Freddy Budiman yang miliki ekstasi sebanyak 1,4 juta butir di PN Jakarta Barat, Senin (15/7/2013). Saat itu Anggrita mengaku sebagai istrinya Freddy dan ingin terdakwa hukumannya diringankan.
Selain divonis mati, Freddy juga dicabut hak-haknya sebagai WNI, yaitu:
1. Hak berkomunikasi dengan gadget apa pun
2. Hak untuk menjabat di segala jabatan
3. Hak untuk masuk institusi
4. Hak untuk memilih dan dipilih
5. Hak untuk jadi penasihat atau wali pengawas anaknya
6. Hak penjagaan anak
7. Hak mendapatkan pekerjaan. (Red)
Jakarta - Kekasih gembong narkoba Freddy Budiman yang dihukum mati Anggita Sari (21) ternyata seorang foto model majalah pria dewasa. Dirinya sudah dua tahun menekuni pekerjaannya sebagai seorang model di majalah dewasa.
"Saya jadi model di majalah dewasa sejak tahun 2011. Saya juga temennya Vitalia Sesa," ujar Anggita saat berbincang dengan Wartawan, Rabu (17/7/2013) malam. Vita merupakan teman dekan Ahmad Fathonah, terdakwa KPK kasus suap impor.
Anggita mengatakan, walau sibuk menjadi seorang poto model, dirinya tidak melupakan pendidikannya. Wanita yang dekat dengan Freddy ini ternyata masih menjadi mahasiswi di salah satu universitas terkenal di Jakarta Selatan.
"Saya kuliah mengambil jurusan Marketing Komunikasi," ujar Anggita.
Bicara soal seksi, pemilik tinggi 165 cm dan berat 47 kg itu memang tak perlu diragukan lagi. Sebagai foto model, sudah barang tentu ia memiliki paras cantik dan bentuk tubuh yang proporsional. Selain itu dirinya juga memiliki pergaulan yang luas dan dekat dengan para model lainnya.
"Saya kan barengan masuk modelnya sama Vitalia Sesa. Saya juga kenal sama Novi Amilia," ujarnya. Novi saat ini duduk di kursi pesakitan karena kasus laka yang dipicu menggunakan narkoba.
Nama Anggita mulai ramai dibincangkan kembali setelah dirinya hadir dalam persidangan gembong narkoba Freddy Budiman yang miliki ekstasi sebanyak 1,4 juta butir di PN Jakarta Barat, Senin (15/7/2013). Saat itu Anggrita mengaku sebagai istrinya Freddy dan ingin terdakwa hukumannya diringankan.
Selain divonis mati, Freddy juga dicabut hak-haknya sebagai WNI, yaitu:
1. Hak berkomunikasi dengan gadget apa pun
2. Hak untuk menjabat di segala jabatan
3. Hak untuk masuk institusi
4. Hak untuk memilih dan dipilih
5. Hak untuk jadi penasihat atau wali pengawas anaknya
6. Hak penjagaan anak
7. Hak mendapatkan pekerjaan. (Red)
Pilgub Jatim Sorotan Publik Terhadap KarSa Bisa Untungkan Bambang DH
Radar Publik
Surabaya - Terpentalnya Khofifah dari pencalonan bisa menguntungkan Bambang DH. Namun, jago yang diusung PDIP itu perlu kerja keras untuk bisa 'tampil beda' dibanding Soekarwo bila ingin menjadi pemenang.
Pandangan tersebut diungkap Airlangga Pribadi, pengamat politik dari Universitas Airlangga yang sekarang studi di Australia.
"Sebenarnya sorotan publik atas indikasi tindakan tidak santun dari incumbent dalam menghadang laju Khofifah-Herman bisa memberi keuntungan bagi pasangan Bambang-Said, apabila peluang politik ini diambil," kata Airlangga kepada PERS, Rabu (17/7/2013) dinihari.
Kandidat doktor (PhD) pada Asia Research Center Murdoch University ini menyakini bila Bambang DH mampu mengambil positioning mengingat mesin partai PDIP yang masih cukup solid.
"Sangat mungkin mengingat mesin politik PDIP yang kuat, dan tentunya kemampuan dari calon untuk merangkul pendukung Khofifah-Herman yang kecewa terhadap indikasi perilaku tidak santun dari incumbent," kata Airlangga.
Airlangga berani menyebut indikasi calon incumbent tidak santun dalam berpolitik karena beberapa kesaksian dari ketua partai politik non-parlemen yang telah mendukung Khofifah untuk di lobby baik oleh Soekarwo maupun Saifullah Yusuf agar mereka mendukungnya.
Indikasi itu, kata dia, memperlihatkan ketidaksantunan politik terkait cara-cara untuk menghadang agar salah satu kontestan tidak dapat maju dalam pilkada.
"Inti dari nilai-nilai konsolidasi demokrasi adalah setiap elite politik mengakui demokrasi sebagai aturan main dan habitus (kebiasaan)," terangnya. sementara salah satu elemen dari moralitas demokrasi adalah penhormatan atas adanya persaingan politik yang fair, tambah Airlangga.
Kesantunan itu wilayahnya pada etis dan etik melampaui persoalan legal formal. "Jadi kalau dijelaskan disitulah letak ketidaksantunan dalam politik berdemokrasi dari pihak incumbent," tandas Airlangga.
Yang pasti momentum saat ini, kata Airlangga, Bambang DH maupun pasangannya harus mampu menampilkan kampanye politik yang menunjukkan bahwa visinya berbeda dengan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Dan tambah Airlangga, Bambang DH atau PDIP tentunya harus berani melakukan kritik-kritik tajam baik terhadap program pembangunan KarSa maupun manuver-manuver politik KarSa. "Karena dia (Bambang DH) berpotensi menang kalau mengambil kesempatan politik ini," katanya.
Selain itu, calon wakil Bambang DH juga harus agresif untuk berkomunikasi dengan publik. "Said mampu mendongkrak apabila dia secara efektif mampu melakukan komunikasi politik terutama di simpul-simpul konstituen di daerah madura dan
tapal kuda. Apalagi dibanding Said, Bambang DH yang lebih dikenal," kata Airlangga.
Sebelum mengakhiri perbincangan, Airlangga mengingatkan bila saat ini popularitas Bambang-Said masih di bawah KarSa sehingga perlu langkah-langkah berani untuk mendapatkan dukungan publik. (Kresna)
Surabaya - Terpentalnya Khofifah dari pencalonan bisa menguntungkan Bambang DH. Namun, jago yang diusung PDIP itu perlu kerja keras untuk bisa 'tampil beda' dibanding Soekarwo bila ingin menjadi pemenang.
Pandangan tersebut diungkap Airlangga Pribadi, pengamat politik dari Universitas Airlangga yang sekarang studi di Australia.
"Sebenarnya sorotan publik atas indikasi tindakan tidak santun dari incumbent dalam menghadang laju Khofifah-Herman bisa memberi keuntungan bagi pasangan Bambang-Said, apabila peluang politik ini diambil," kata Airlangga kepada PERS, Rabu (17/7/2013) dinihari.
Kandidat doktor (PhD) pada Asia Research Center Murdoch University ini menyakini bila Bambang DH mampu mengambil positioning mengingat mesin partai PDIP yang masih cukup solid.
"Sangat mungkin mengingat mesin politik PDIP yang kuat, dan tentunya kemampuan dari calon untuk merangkul pendukung Khofifah-Herman yang kecewa terhadap indikasi perilaku tidak santun dari incumbent," kata Airlangga.
Airlangga berani menyebut indikasi calon incumbent tidak santun dalam berpolitik karena beberapa kesaksian dari ketua partai politik non-parlemen yang telah mendukung Khofifah untuk di lobby baik oleh Soekarwo maupun Saifullah Yusuf agar mereka mendukungnya.
Indikasi itu, kata dia, memperlihatkan ketidaksantunan politik terkait cara-cara untuk menghadang agar salah satu kontestan tidak dapat maju dalam pilkada.
"Inti dari nilai-nilai konsolidasi demokrasi adalah setiap elite politik mengakui demokrasi sebagai aturan main dan habitus (kebiasaan)," terangnya. sementara salah satu elemen dari moralitas demokrasi adalah penhormatan atas adanya persaingan politik yang fair, tambah Airlangga.
Kesantunan itu wilayahnya pada etis dan etik melampaui persoalan legal formal. "Jadi kalau dijelaskan disitulah letak ketidaksantunan dalam politik berdemokrasi dari pihak incumbent," tandas Airlangga.
Yang pasti momentum saat ini, kata Airlangga, Bambang DH maupun pasangannya harus mampu menampilkan kampanye politik yang menunjukkan bahwa visinya berbeda dengan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Dan tambah Airlangga, Bambang DH atau PDIP tentunya harus berani melakukan kritik-kritik tajam baik terhadap program pembangunan KarSa maupun manuver-manuver politik KarSa. "Karena dia (Bambang DH) berpotensi menang kalau mengambil kesempatan politik ini," katanya.
Selain itu, calon wakil Bambang DH juga harus agresif untuk berkomunikasi dengan publik. "Said mampu mendongkrak apabila dia secara efektif mampu melakukan komunikasi politik terutama di simpul-simpul konstituen di daerah madura dan
tapal kuda. Apalagi dibanding Said, Bambang DH yang lebih dikenal," kata Airlangga.
Sebelum mengakhiri perbincangan, Airlangga mengingatkan bila saat ini popularitas Bambang-Said masih di bawah KarSa sehingga perlu langkah-langkah berani untuk mendapatkan dukungan publik. (Kresna)
Pelaku Penembakan Tentara di Cilodong 2 Orang, 1 Tertangkap
Radar Publik
Jakarta - Pelaku penembakan Prada Situmorang di Cilodong berjumlah dua orang. Satu tersangka yang menembak tentara telah ditangkap polisi.
"Tersangka lari ke tanah kosong di Dwikora, Depok. Terus ditelusuri lalu tertangkap," kata Kanit Reskrim Polsek Cimanggis AKP Supriyadi menegaskan kepada Radar Publik, Rabu (17/7/2013).
Supriyadi mengatakan pelaku yang tertangkap berinsial MS. MS adalah yang membawa senjata api dan menembak Prada Situmorang.
MS tertangkap pukul 22.00 WIB. Dia sempat melakukan perlawanan.
"Sempat terjadi pergumulan dengan anggota saat penangkapan. Saat ini pelaku dirawat di RS Sentra Medika Cimanggis," papar Supriyadi.
Penembakan itu terjadi di Jl Raya Jakarta Bogor, Cilodong, Depok, Selasa (16/7/2013) pukul 18.30 WIB. Anggota Mako Divisi Kostrad TNI Cilodong itu ditembak di bahu kiri dan kaki kanan. Kini ia dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat. (Damar)
Jakarta - Pelaku penembakan Prada Situmorang di Cilodong berjumlah dua orang. Satu tersangka yang menembak tentara telah ditangkap polisi.
"Tersangka lari ke tanah kosong di Dwikora, Depok. Terus ditelusuri lalu tertangkap," kata Kanit Reskrim Polsek Cimanggis AKP Supriyadi menegaskan kepada Radar Publik, Rabu (17/7/2013).
Supriyadi mengatakan pelaku yang tertangkap berinsial MS. MS adalah yang membawa senjata api dan menembak Prada Situmorang.
MS tertangkap pukul 22.00 WIB. Dia sempat melakukan perlawanan.
"Sempat terjadi pergumulan dengan anggota saat penangkapan. Saat ini pelaku dirawat di RS Sentra Medika Cimanggis," papar Supriyadi.
Penembakan itu terjadi di Jl Raya Jakarta Bogor, Cilodong, Depok, Selasa (16/7/2013) pukul 18.30 WIB. Anggota Mako Divisi Kostrad TNI Cilodong itu ditembak di bahu kiri dan kaki kanan. Kini ia dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat. (Damar)
PRESIDEN Radar Publik Independen himbau penggunaan Sosial Media
4 Alasan Teknologi dan Sosial Media Bisa Jadi Penghancur Jalinan Asmara
Radar Publik
Kecanggihan teknologi, khususnya di dunia internet menawarkan banyak cara bagi pasangan untuk selalu terkoneksi di manapun dan kapanpun. Sebut saja sosial media Facebook, Twitter, Instagram, Path juga aplikasi chatting seperti WeChat, Yahoo! Messenger, BBM atau Line yang memudahkan sepasang kekasih berkomunikasi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Tapi kemudahan itu justru bisa berbalik negatif bagi hubungan asmara apabila tidak digunakan dengan semestinya. Menurut penemuan terbaru, teknologi bisa merenggangkan kedekatan antara Anda dan pasangan. Temuan peneliti dari Oxford University menyebutkan pasangan yang terlalu intens berhubungan via internet cenderung memiliki kehidupan asmara yang kurang memuaskan.
Studi tersebut melakukan survei terhadap 3.500 pasangan yang merupakan pengguna aktif social media. Sebagian besar menggunakan Facebook, email, Twitter dan pesan singkat. Pasangan yang memiliki lima jenis atau lebih perangkat/aplikasi elektronik sebagai sarana untuk berkomunikasi dilaporkan 14 persen lebih sedikit merasakan kepuasan dalam hubungan ketimbang pasangan yang lebih sedikit berinteraksi dengan teknologi.
Apa penyebabnya? Kenapa teknologi yang seharusnya bisa 'mendekatkan yang jauh' justru jadi 'menjauhkan yang dekat?' Ini empat alasannya yang dipaparkan oleh Your Tango.
1. Teknologi membuat orang lebih mudah 'bermain kotor'. Misalnya ketika seseorang tidak bisa menahan emosinya dan curhat colongan bahkan marah-marah ketika hubungan asmaranya bermasalah. Tindakan curhat di ranah publik ini akan mengundang orang yang dikenal, baru kenal bahkan anonim sekalipun untuk mengomentari apa yang sudah di-posting di social media atau status aplikasi chatting. Hal ini bisa memperparah keadaan dan rentan menimbulkan salah paham. Belum lagi masalah pribadi yang akhirnya terekspos kemana-mana.
2. Mengecek gadget secara konstan akan mengurangi waktu berkualitas Anda saat bersama kekasih. Pasangan yang terhubung di banyak social media atau aplikasi elektronik akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman virtual mereka daripada yang nyata. 'Kecanduan' mengecek komentar status, balasan email atau mention akan memangkas banyaknya momen kebersamaan secara signifikan. Terlebih lagi pada pasangan yang jarang bertemu.
3. Koneksi virtual tidak bisa menggantikan keintiman fisik. Ketika menerima pesan dalam bentuk teks, yang Anda terima hanyalah informasi. Anda tidak mendapatkan senyuman, pelukan, tawa atau sentuhan dari pasangan secara langsung. Biar bagaimanapun juga tatap muka tetap lebih esensial ketimbang hubungan virtual. Bertatap mata dan bersentuhan langsung bisa memproduksi hormon cinta yang dinamakan oksitosin. Hormon ini meningkatkan rasa kasih sayang dan keterikatan dengan pasangan. Anda tak bisa mendapatkannya bila terlalu sering berinteraksi di dunia maya.
4. Kesalahpahaman lebih mudah terjadi apabila pesan disampaikan dalam bentuk teks daripada secara langsung. Sebab teks hanya bisa menyampaikan sebanyak atau sepanjang kata-kata yang dikirimkan. Tidak ada ekspresi non-verbal seperti mimik muka, nada bicara atau gerakan tubuh. Sebuah kalimat bisa diinterpretasikan secara berbeda antara si pengirim dan penerima pesan, terlebih lagi bila si lawan bicara punya sifat yang sensitif atau temperamental.
Solusinya, jadikan teknologi hanya sebagai 'bumbu' atau penunjang kehidupan asmara Anda. Biar bagaimanapun kita tidak mungkin menjadi orang yang 'gagap teknologi' di zaman globalisasi seperti sekarang ini. Namun ketahui batasannya. Sebisa mungkin fokus hanya pada Anda dan pasangan ketika bersama. (Kresna)
Radar Publik
Kecanggihan teknologi, khususnya di dunia internet menawarkan banyak cara bagi pasangan untuk selalu terkoneksi di manapun dan kapanpun. Sebut saja sosial media Facebook, Twitter, Instagram, Path juga aplikasi chatting seperti WeChat, Yahoo! Messenger, BBM atau Line yang memudahkan sepasang kekasih berkomunikasi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Tapi kemudahan itu justru bisa berbalik negatif bagi hubungan asmara apabila tidak digunakan dengan semestinya. Menurut penemuan terbaru, teknologi bisa merenggangkan kedekatan antara Anda dan pasangan. Temuan peneliti dari Oxford University menyebutkan pasangan yang terlalu intens berhubungan via internet cenderung memiliki kehidupan asmara yang kurang memuaskan.
Studi tersebut melakukan survei terhadap 3.500 pasangan yang merupakan pengguna aktif social media. Sebagian besar menggunakan Facebook, email, Twitter dan pesan singkat. Pasangan yang memiliki lima jenis atau lebih perangkat/aplikasi elektronik sebagai sarana untuk berkomunikasi dilaporkan 14 persen lebih sedikit merasakan kepuasan dalam hubungan ketimbang pasangan yang lebih sedikit berinteraksi dengan teknologi.
Apa penyebabnya? Kenapa teknologi yang seharusnya bisa 'mendekatkan yang jauh' justru jadi 'menjauhkan yang dekat?' Ini empat alasannya yang dipaparkan oleh Your Tango.
1. Teknologi membuat orang lebih mudah 'bermain kotor'. Misalnya ketika seseorang tidak bisa menahan emosinya dan curhat colongan bahkan marah-marah ketika hubungan asmaranya bermasalah. Tindakan curhat di ranah publik ini akan mengundang orang yang dikenal, baru kenal bahkan anonim sekalipun untuk mengomentari apa yang sudah di-posting di social media atau status aplikasi chatting. Hal ini bisa memperparah keadaan dan rentan menimbulkan salah paham. Belum lagi masalah pribadi yang akhirnya terekspos kemana-mana.
2. Mengecek gadget secara konstan akan mengurangi waktu berkualitas Anda saat bersama kekasih. Pasangan yang terhubung di banyak social media atau aplikasi elektronik akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman virtual mereka daripada yang nyata. 'Kecanduan' mengecek komentar status, balasan email atau mention akan memangkas banyaknya momen kebersamaan secara signifikan. Terlebih lagi pada pasangan yang jarang bertemu.
3. Koneksi virtual tidak bisa menggantikan keintiman fisik. Ketika menerima pesan dalam bentuk teks, yang Anda terima hanyalah informasi. Anda tidak mendapatkan senyuman, pelukan, tawa atau sentuhan dari pasangan secara langsung. Biar bagaimanapun juga tatap muka tetap lebih esensial ketimbang hubungan virtual. Bertatap mata dan bersentuhan langsung bisa memproduksi hormon cinta yang dinamakan oksitosin. Hormon ini meningkatkan rasa kasih sayang dan keterikatan dengan pasangan. Anda tak bisa mendapatkannya bila terlalu sering berinteraksi di dunia maya.
4. Kesalahpahaman lebih mudah terjadi apabila pesan disampaikan dalam bentuk teks daripada secara langsung. Sebab teks hanya bisa menyampaikan sebanyak atau sepanjang kata-kata yang dikirimkan. Tidak ada ekspresi non-verbal seperti mimik muka, nada bicara atau gerakan tubuh. Sebuah kalimat bisa diinterpretasikan secara berbeda antara si pengirim dan penerima pesan, terlebih lagi bila si lawan bicara punya sifat yang sensitif atau temperamental.
Solusinya, jadikan teknologi hanya sebagai 'bumbu' atau penunjang kehidupan asmara Anda. Biar bagaimanapun kita tidak mungkin menjadi orang yang 'gagap teknologi' di zaman globalisasi seperti sekarang ini. Namun ketahui batasannya. Sebisa mungkin fokus hanya pada Anda dan pasangan ketika bersama. (Kresna)
Langganan:
Postingan (Atom)
Box Redaksi Radar Publik
Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha ...
-
Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS...
-
Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, ...
-
Radar Publik Mojokerto Perusahaan pemotongan ayam milik PT REZA PERKASA di desa Ngeres kec. Gedek kab. Mojokerto baunya menyengat ke p...