Rabu, 04 September 2013

Pasca-Rusuh Pilwalkot, Kapolresta Probolinggo Dicopot

Radar Publik
PROBOLINGGO - Buntut kerusuhan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat, 30 Agustus 2013 malam, Kapolresta Probolinggo, AKBP Tulus Ikhlas Pamoji, dicopot dari jabatannya.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono, mengatakan, Kapolresta Probolinggo akan dimutasi ke Polda Jawa Tengah, dengan jabatan Wadirlantas Polda Jateng. Namun, Unggung membantah pindahnya Kapolresta Probolinggo terkait kerusuhan beberapa hari lalu.

“Kebetulan kapolres memang termasuk dalam daftar 24 kapolres di Jawa Timur yang akan dimutasi,” ujar Unggung kepada Radar Publik, Kamis (5/9/2013).

Dia menambahkan, suasana Kota Probolinggo pasca-kerusuhan sudah kondusif. Untuk mengantisipasi kerusuhan susulan, delapan SSK (satuan setingkat kompi) pasukan gabungan TNI dan Polri disiagakan di Kantor PPK dan Kantor KPU Kota Probolinggo.

“Probolinggo sudah kondusif, delapan SSK masih disiagakan dan disebar,” tambahnya.

Sesuai jadwal, hari ini adalah tahapan penghitungan suara di PPK dan dilanjutkan dengan rekapitulasi di Kantor KPU Kota Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman. Namun, penghitungan surat suara di PPK Mayangan dialihkan ke Kantor KPU Kota Probolinggo, karena kondisi Kantor Kelurahan Mayangan tidak memungkinkan pasca-kerusuhan. (Nyoto)

Oknum Polisi Mabuk Bogem Penarik Becak

Radar Publik
Bandung - Oknum polisi diduga mabuk bertindak arogan terhadap Ujang Marya (46). Korban yang setiap hari bekerja sebagai jasa penarik becak ini tanpa sebab dihajar pelaku yang diketahui berinisial T.

Insiden tersebut berlangsung di Jalan Terusan Pasirkoja, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu (4/9/2013) malam, sekitar pukul 21.30 WIB. Informasi diperoleh, oknum polisi berpangkat Aiptu ini bertugas di Polsek Bojongloa Kaler.

Ujang mengatakan, awalnya sang oknum datang menunggangi sepeda motor Yamaha Mio merah bernopol D 3647 TV. Motor langsung diparkirkan dan pria berjaket kulit warna gelap itu menghampiri Ujang yang sedang istirahat di jok becak sambil menanti penumpang.

"Tadi saya lagi tiduran. Dia (oknum polisi) datang sambil ngomong pakai bahasa Sunda, 'saha nu jago didieu (siapa yang jagoan di sini). Ya kaget, lalu dijawab kalau saya ini tukang becak. Enggak tahu apa-apa," kata Ujang kepada wartawan di lokasi kejadian.

Ujang makin terkejut lantaran pria itu tiba-tiba melayangkan bogem. Padahal korban mengaku tak punya punya masalah dengan pelaku. "Dia memukul leher saya yang bagian belakang kiri," katanya.

Seketika Ujang menghindar dan berteriak minta tolong agar warga sekitar bisa membantu. Puluhan warga pun sigap melindungi Ujang. Sebagian warga mengamankan pelaku yang diduga kuat berkondisi mabuk. Menurut Ujang, pria itu disebut para warga berdomisili tak jauh dari tempat kejadian.

"Kalau kata warga, dia polisi. Rumahnya masih daerah ini. Tapi tadi tidak pakai seragam (polisi)," ungkap Ujang.

Polisi yang berdinas di wilayah hukum tempat kejadian perkara (TKP) mengecek area keributan setelah mendapat laporan warga. Petugas pun memboyong korban dan pelaku ke Polsek Babakan Ciparay guna dimintai keterangan. Turut diamankan juga sepeda motor pelaku.

Kapolsek Bojongloa Kaler Kompol Dedi Hermayadi irit bicara kepada wartawan saat dikonfirmasi kabar anak buahnya berinisial T memukul seorang penarik becak. Ia meminta waktu dan mesti memastikan kebenaran informasi tersebut, terutama pria itu resmi anggota polisi atau bukan.

"Mau ngecek. Saya belum tahu. Nanti dikabari lagi," kata Dedi singkat di kantornya.

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...