Selasa, 20 Oktober 2015

Korban Pembunuhan di Villa Srikandi Tretes Karyawan Pabrik Rokok


Radar Publik
Pasuruan - Jenazah Lina Irawati (34), warga Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, korban pembunuhan di kamar 10 Villa Srikandi, kawasan wisata keluarga Tretes, Pasuruan, sudah dimakamkan. Korban merupakan ibu rumah tangga memiliki dua anak.

Lina merupakan istri Agus (35). Sehari-hari, Lina bekerja di perusahaan rokok sigaret kretek tangan (SKT) yang tidak jauh dari rumahnya. Sementara suaminya bekerja di salah satu perusahaan yang tidak jauh dari pabrik rokok tersebut. Setiap hari Lina berangkat bekerja mulai pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB. Suaminya kerja shift.

Pasangan ini memiliki dua anak. Satu tengah menuntut ilmu di pondok pesantren di Malang, sedangkan anak kedua masih balita. Menurut tetangga, keluarga ini merupakan keluarga bahagia.

"Mereka tidak pernah terdengar cekcok. Mereka sering keluar berboncengan dengan mesra," kata Iskandar, salah satu tetangga korban.

Kabar kematian Lina, kata Iskandar, membuat warga kaget karena tidak menyangka perempuan yang dikenal baik tersebut mengalami nasib buruk.

Sekretaris Desa Bulukandang, Haimin, mengatakan begitu korban selesai divisum langsung dimakamkan. Menurut dia, keluarga dan warga berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum berat.

"Sudah dimakamkan setelah divisum," kata Haimin.

Pemilik villa Srikandi, Tretes, menemukan korban tewas dalam keadaan tertelungkup di bak mandi kamar nomor 10, Senin (19/10) pukul 19.00 WIB. Saat ditemukan korban masih menggunakan pakaian lengkap berupa kaos warga hitam dan celana jeans.

Polisi sampai saat ini masih melakukan pengejaran teman pria korban yang diduga merupakan pelaku pembunuhan. "Penyebab kematian korban ditenggelamkan di bak mandi," kata Kapolsek Prigen, AKP Syamsul Arifin. (Nyoto)

Hasil Operasi PSK Tak Maksimal Di Duga Ada Kebocoran

Radar Publik
MALANG - Satpol PP Kota Malang mengaku rencana operasi Pekerja Seks Komersial (PSK) di sejumlah titik di Kota Malang bocor.

Dari pantauan petugas terlihat beberapa oknum yang berseliweran memantau ke kantor Satpol PP untuk memastikan kebenaran informasi razia PSK sebelum razia digelar.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Seksi Penindakan Satpol PP Kota Malang, Jose Belo. Beberapa anggotanya mengaku melihat oknum yang bukan anggota Satpol PP berseliweran di depan kantor Satpol PP.

"Tadi sebenarnya target kita banyak, tapi tadi ada yang membocorkan dan ada beberapa oknum yang datang ke sini ya. Mereka melihat memantau situasi kita ternyata rencana kita sudah bocor. Mereka melakukan pemantauan dan menyampaikan ke para PSK di lapangan, sehingga hasil yang kita dapat cuma sedikit," urainya, Rabu (21/10/2015) malam.

Satpol PP menargetkan PSK baru yang diduga migrasi dari tempat-tempat prostitusi yang sudah tidak beroperasi.

"Beberapa ada yang sudah kita tangkap sampai tiga kali. Sebenarnya yang kita target itu pemain baru pindahan dari beberapa lokalisasi yang sudah ditutup, misalnya Dolly, dan beberapa lokalisasi di daerah Kabupaten Malang," ujarnya.

Para penyedia jasa seks komersial itu mulai berdatangan ke Kota Malang. "PSK ini mulai berdatangan terlebih lagi di ring 1 yaitu kawasan Tugu yang kerap menjadi tempat mangkalnya," tukasnya.

Ada 8 lokasi yang disisir, mulai dari sekitar kawasan Tugu, Jl Panglima Sudirman, Jl Kolonel Sugiono, Jl Gadang dan Alun-alun Merdeka Malang. ( Krtn / Rin )

Pembunuh Di Vila Srikandi Tretes Tertangkap

               
Radar Publik
Sidoarjo - Polisi bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan Lina Irawati (34), warga Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen. Setelah indentitas korban diketahui, beberapa jam kemudian pelaku berhasil dibekuk di rumahnya di Porong, Sidoarjo.

"Pelaku bernama Ahmad Ya Andik (29), warga Porong," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Khoirul Hidayat, Selasa (20/10/2015) petang.

Khoirul enggan merinci proses penyelidikan hingga penangkapan pelaku.

"Setelah indentitas korban diketahui kami bergerak cepat. Anggota langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya bisa mengentahui identitas pelaku," terang Khoirul.

Berdasarkan pengakuan Andik kepada polisi, dirinya dan karyawati perusahaan rokok tersebut memang memiliki hubungan spesial. Andik mengaku hubungan asmara tersebut terjalin sejak sebulan lalu.

"Semacam perselingkuhan. Korban punya suami dan pelaku juga punya istri," terang Khoirul.

Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Pasuruan. Polisi belum memastikan apakah pembunuhan itu direncanakan atau spontanitas.

Sebelumnya, mayat korban ditemukan di kamar 10 Villa Srikandi, kawasan wisata keluarga Tretes, Pasuruan. Saat ditemukan posisi korban telungkup di bak mandi berisi air dalam keadaan masih mengenakan busana lengkap. Korban dan pelaku ceck in di villa Senin (19/10) pukul 15.30 WIB dan ditemukan tewas 19.00 WIB. ( Nyoto )

Identitas Mayat Perempuan di Villa Srikandi Tretes Terkuak

Identitas Mayat Perempuan di Villa Tretes Terkuak
Radar Publik
Pasuruan - Setelah beberapa jam, polisi akhirnya mengetahui identitas perempuan yang dibunuh di kamar villa Tretes, Prigen, Pasuruan. Diketahui pula, korban dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke bak mandi.

"Identitas korban Lina Irawati (34), warga Dusun Kandangan Krajan, Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan," kata Kapolsek Prigen, AKP Syamsul Arifin, Kepada Wartawan, Selasa (20/10/2015).

Saifudin mengatakan tidak ditemukan bekas luka di tubuh korban, baik itu bekas cekikan, senjata tajam maupun pukulan benda tumpul.

"Kuat dugaan korban dibunuh dengan cara kepala dibenamkan dalam bak mandi," terang Syamsul.

Pembunuhan ini bermula saat korban dan teman prinya ceck in di kamar nomor 10 Villa Srikandi, Prigen pada pukul 15.30 WIB, Senin (19/10). Malam harinya si pria keluar berpamitan pada pemilik villa untuk membeli makanan.

Namun karena berjam-jam pria tersebut tidak kembali, pemilik villa curiga dan memutuskan masuk ke kamar. Saat masuk pemilik villa menemukan korban sudah tidak bernyawa.

"Pria tersebut diduga kuat merupakan pelaku pembunuhan. Saat ini masih kita lakukan pengejaran," pungkas Syamsul. ( Nyoto )

Kominfo Minta Humas Pemerintah Aktif Mencari Informasi

Radar Publik
SURABAYA -  Dinas Kominfo Jawa Timur mengadakan seminar "Kemitraan Pers dan Pemerintah dalam Pengelolaan Komunikasi Publik" Rabu (20/10/2015), di Gedung Kominfo Jalan A Yani Propinsi Jawa Timur .

Seminar ini diikuti puluhan awak media beserta humas dari kantor pemerintahan di Jawa Timur. Ceramah tersebut disampaikan oleh DR. Subagio, MS (Tenaga Ahli Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia) dan Drs. Akhmad Munir, M.Si (Ketua PWI Jawa Timur).

Dalam sesi ceramahnya, Subagio menghimbau kepada para ketua organisasi pemerintahan dan humas yang hadir, agar memperbaiki manajemen dalam pekerjaannya.

"Peranan humas harus tahu dan aktif mencari informasi yang ada di pemerintahan. Jangan duduk diam saja. Cari data, agar saat ditanyai wartawan, humas mampu menjawab dengan baik," ujar Subagio.
Menurutnya, sangat disayangkan bila sampai hari ini humas-humas kurang berfungsi maksimal, sehingga mengakibatkan citra pemerintah yang buruk.

Subagio juga menyambung, para humas dan awak media harus saling memahami kepentingan masing-masing. "Pemerintah membutuhkan publikasi akan penyebaran informasi, sedangkan media massa membutuhkan informasi yang lengkap untuk diberitakan. Oleh karenanya, mari kita sama-sama saling memahami dan mengerti kepentingan," kata Subagio.

Selain itu, ketua PWI Jawa Timur Akhmad Munir juga menghimbau kepada para humas, agar melayani para wartawan dengan baik. "Bapak ibu humas, kalau ada wartawan datang, jangan takut. Jawablah pertanyaan-pertanyaan mereka sesuai dengan pertanyaannya. Para wartawan juga diharapkan puas setelah mendengar informasi dari humas," kata Akhmad Munir.

Akhmad Munir juga menghimbau kepada para awak media, agar melakukan peliputan dengan benar dan berimbang. "Satu-satunya cara kita agar mampu memberikan informasi yang berimbang, yaitu dengan cara mempertahankan idealisme jurnalistik yang dimiliki," ujar Akhmad Munir. (Nyoto)

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...