Sabtu, 16 Desember 2017

Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah Di Desa Sekarjoho

Radar Publik
PRIGEN – Pada hari Jumat (15/12/2017) pukul 17.15 WIB. telah terjadi bencana alam Angin Puting Beliung di Dusun Sekarjoho Desa Sekarjoho Kec Prigen.

Adapun kronologi kejadian yaitu pada pukul 14.10 WIB. terjadi hujan yang sangat deras disertai angin kencang yang mengakibatkan Angin Puting Beliung, pada pukul 16.30 WIB Angin Puting Beliung mulai datang dan berputar di Dusun Sekarjoho Desa Sekarjoho Kec. Prigen yang mengakibatkan atap rumah penduduk dan Pos Siskamling serta Sekolahan berterbangan, pukul 17.15 WIB. Angin Puting Beliung memporak porandaikan 48 rumah penduduk dan 1 SD, 1 Pos Siskamling dan 1 Kantor / Balai Dusun.

Wilayah yang terdampak Angin Puting Beliung yaitu Dusun Sekarjoho Ds. Sekarjoho Kec. Prigen, tidak ada kerugian jiwa, yang kena kerugian materiil Angin Puting Beliung ada 48 rumah warga, dan sarana pasum yaitu satu SD, satu Balai Dusun, satu Pos Kampling.

Kapolsek Prigen juga memrintahkan Bhabinkamtibmas Ds. Sekarjoho BRIPKA Feri Wijaya, Anggota Penjagaan dan Reskrim mendatangi lokasi dan membantu pendataan dilapangan, dan menghimbau pada masyarakat untuk waspada terhadap bencana Angin Puting Beliung yang sewaktu – waktu datang atau ada susulan, Kapolsek Prigen juga koordinasi dengan Muspika Kec. Prigen untuk kegiatan siaga bencana dan minta bantuan kepada BPBD Kab. Pasuruan, dan sampai saat ini wilayah Prigen masih di guyur hujan.

 Penulis : Suwadi / Prigen

Siang ini Terjadi 12 Gempa Susulan di Tasikmalaya, BMKG Minta Masyarakat Tenang


Radar Publik
Sabtu, 16-12-2017
Tasikmalaya - Sebanyak 12 gempa susulan terjadi di sekitar?Tasikmalaya, Jawa Barat, hingga Sabtu (16/12) siang. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tak khawatir meski ada deteksi gempa baru di Garut pada pukul 07:25 WIB.

"Sejauh ini tidak ada yang mengkhawatirkan," terang Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko pada JawaPos.com, Sabtu (16/12).

Hary menjelaskan, tidak semua gempa yang datang setelah gempa utama merupakan gempa susulan.

Seperti yang terjadi di Garut pagi ini pukul 07.25 WIB dengan kekuatan 5,7 SR kedalaman sepuluh kilometer.
Menurut Harry, gempa yang terjadi di Garut tadi pagi, adalah gempa baru.

"Gempa Garut yang kekuatannya 5,7 SR kedalamannya sepuluh kilometer lokasinya berbeda dengan lokasi yang tadi malam. Jadi, itu konteksnya bukan gempa susulan. Itu merupakan gempa baru yang muncul agak selatan karena jaraknya jauh dari pinggir pantai," jelasnya.

BMKG menginformasikan bahwa daerah rawan gempa masih di bagian Selatan Jawa Barat.

Jadi, jika gempanya dekat dengan Jawa Barat, maka tingkat kerusakan yang lebih banyak ada pada wilayah Jawa Barat, terutama bagian Selatan.
Untuk wilayah Jawa Tengah juga memungkinkan kerusakan, tapi hanya pada wilayah Selatan.

Terkait banyaknya gempa susulan, Hary mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan dari  BNPB, BPBD, dan instansi yang berwenang dalam menangani bencana.

"Masyarakat diharapkan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi yang pada umumnya (gempa susulannya) kekuatannya semakin kecil. Kalau nanti ada gempa yang lebih besar atau kecil yang mendekati angka tadi pagi, dilihat lokasinya atau posisinya dulu. Kalau beda lokasi itu bukan gempa susulan tetapi gempa baru," pungkasnya. (Kresna)

Kamis, 14 Desember 2017

Dikira Kucing , Warga Pujon Temukan Bayi Perempuan


Radar Publik
Malang, Kota Batu - Jum'at, 15-12-2017
Oleh : Rafli Firmansyah
Warga Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang , digegerkan dengan penemuan bayi. Bayi berjenis kelamin perempuan ini ditemukan warga setelah mendengar suara rintihan yang dikira suara kucing.

Bayi perempuan mungil ditemukan Ponasih warga Dusun Krajan RT 24, RW 11 Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, di lorong samping rumahnya. Pemilik rumah awalnya mengira suara yang didengarnya adalah suara kucing.

Saat di cek sumber suara, dilihatnya ternyata bayi perempuan yang dalam kondisi telanjang bulat lengkap dengan ari-ari. Mirisnya, bayi malang ini digeletakkan saja di halaman rumah dan dibungkus dengan kain pel.

Pemilik rumah lantas bergegas melaporkan  temuannya tersebut ke perangkat desa setempat. Selang beberapa menit kemudian bayi langsung di evakuasi ke Puskesdes Ananda Desa Ngroto .

Beruntung bayi langsung dievakuasi ke Puskesres setempat. Menurut Yunita Dwi Wukandari, Bidan Puskesdes Ngroto tidak ditemukan adanya luka maupun cacat fisik pada bayi. Selanjutnya bayi akan dipindahkan ke Puskesmas Pujon yang memiliki peralatan medis lebih lengkap. (Nyoto)

Selasa, 12 Desember 2017

Terlibat Korupsi, Kejari Tahan Mantan Lurah Kepanjen


Radar Publik
MALANG Rabu, 13-12-2017
Oleh : Hadi Triswanto
Malang - Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kepanjen telah menahan Mantan Lurah Kepanjen Yoyok Yudianto. Warga kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang ini, menjadi tersangka kasus dugaan penyimpangan pengelolaan aset berupa tanah eks bengkok.

Guna penelusuran lebih mendalam terkait jumlah kerugian negara, Kejari bersinergi dengan inspektorat untuk melakukan audit.

Seperti diketahui, dugaan korupsi yang dilakukan Yoyok Yudianto berdasarkan laporan masyarakat ke Kejari Kepanjen beberapa bulan lalu. Selanjutnya penyidik Pidsus melakukan penyelidikan selama sebulan dan meminta keterangan  12 saksi.

Menurut Tridiyah Maistuti Kepala Inspektorat Kabupaten Malang, dugaan korupsi penyimpangan pengelolaan aset berupa tanah eks bengkok yang dilakukan Yoyok ini, terjadi saat masih menjabat sebagai Lurah Kepanjen mulai 2011 sampai 2016. "Yoyok melakukan tindakan melawan hukum, karena pengelolaan aset tanah eks bengkok tanpa seizin pemerintah daerah," kata Tridiyah Maistuti.

Kerugian negara dari perhitungan sementara lebih dari Rp 300 juta. Namun jumlah tersebut bisa bertambah, karenanya Kejari bersinergi dengan inspektorat untuk  melakukan audit secara lebih mendalam. "Tidak hanya terjerat Tipikor, mantan kades tersebut diduga juga melakukan mal administrasi dalam kasus ini," kata Tridiyah Maistuti. (Nyoto)

Senin, 11 Desember 2017

Kecewa Penanganan Korupsi, Massa Demo Penegak Hukum


Radar Publik
JOMBANG - Selasa, 12-12-2017
Oleh : Saiful Mualimin
Memperingati Hari Anti Korupsi sedunia yang jatuh tanggal 9 Desember kemarin puluhan massa dari Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) menggelar unjuk rasa. Aksi ini digelar di sejumlah kantor penegak hukum mulai kepolisian, kejaksaan hingga pengadilan.

Puluhan massa aksi ini menggelar unjuk rasa di Mapolres Jombang. Dengan membawa sejumlah poster dan spanduk masa aksi menyampaikan aspirasinya dengan orasi bebas.

Keinginan pengunjuk rasa untuk menemui penyidik dari Satreskrim terhalang barikade petugas yang berjaga di depan pintu masuk. Usai terjadi negosiasi, akhirnya sejumlah perwakilan diperbolehkan masuk. Dengan membawa sejumlah data, mereka mempertanyakan sejumlah penanganan kasus yang dianggap macet.

Joko Fatah Rokhim, korlap aksi mengatakan, "Mereka kecewa atas penanganan sejumlah kasus korupsi yang mandeg. Padahal bukti-bukti cukup kuat. Di antaranya kasus ajudikasi yang melibatkan oknum kepala desa di Desa Podoroto Kecamatan Kesamben. Kasus tersebut telah dilaporkan ke kejaksaan namun penanganannya mandeg."

Usai bertemu penyidik pengunjuk rasa ditemui oleh  Kapolres Jombang.  Kapolres menyatakan, terima kasih atas masukan dari massa pengunjuk rasa dan berjanji akan mengusutnya.

Usai dari Mapolres Jombang, pengunjuk rasa langsung bergeser ke kantor kejaksaan dan pengadilan dengan pengawalan ketat kepolisian.(Kresna)

Minggu, 10 Desember 2017

Sebanyak 156 Preman Diamankan Polres Malang Demi Keamanan


Radar Publik
Malang Senin, 11-12-2017
Oleh : Khaerul Anwar
Jelang hari raya natal dan tahun baru 2018, Satreskrim Polres Malang bersama jajaran membekuk preman-preman yang meresahkan masyarakat. Sebanyak 156 preman diamankan dalam operasi cipta kondisi, sekaligus persiapan Operasi Sikat Semeru kedua yang akan dilaksanakan 11 hingga 20 Desember mendatang.


Sebanyak 30 polsek jajaran bergerak memberantas preman di wilayahnya masing-masing. Hasilnya mengamankan preman dan pengamen yang meresahkan warga.

Operasi tersebut, merupakan attensi dari Kapolri, Jenderal Polisi Titto Karnavian dengan menyuruh seluruh Kapolda dan Kapolres se Indonesia, dilakukan secara serentak. Guna mengurangi angka kejahatan jelang natal dan tahun baru.

Menurut Menurut Kompol Deky Hermansyah, Wakapolres Malang, seluruh jajaran Polsek juga diwajibkan untuk mencegah tindak pidana pencurian dengan pemberatan atau curas, pencurian dengan kekerasan atau curas dan pencurian kendaraan bermotor atau curanmor.

Tidak hanya itu saja, pemberantasan kepemilikan senpi tanpa dilengkapi surat resmi, senjata tajam dan bahan peledak, juga menjadi attensi pemberantasan dalam operasi sikat semeru kedua.

Untuk preman-preman yang terjaring tersebut, akan diberikan pembinaan dan didata oleh kepolisian. Sedangkan preman yang melakukan tindak pidana, akan diproses secara hukum. (Kresna)

Harta Karun Peninggala Bung Karno Bawa Musibah, Tiga Orang Tewas Misterius


Radar Publik
Senin, 11-12-2017
Oleh : Felli Kosasi
Jember - Diduga hirup gas beracun di dalam goa saat mencari harta karun, tiga dari empat orang tewas di Kecamatan Mumbulsari Jember. Tim sar dibantu aparat TNI dan polisi berhasil mengevakuasi 4 korban.

Atas kejadian ini, seketika warga di Desa Lampeji Kecamatan Mumbulsari Jember, MInggu sore digegerkan dengan peristiwa 4 orang yang terjebak dalam goa yang digali sendiri. Berlokasi di pegunungan mayang ini, keempat warga tersebut melakukan penggalian harta karun. Goa sedalam 18 meter ini diduga mengandung gas beracun sehingga membuat ketiga orang di dalamnya tewas.

Sementara satu korban selamat namun dalam kondisi tidak sadarkan diri dan harus mendapat bantuan oksigen.
Petugas dari Tim SAR, TNI dan polisi butuh waktu 4 jam untuk mengevakuasi seluruh korban, karena lokasi goa berada di lereng pegunungan yang terjal.

Tiga korban tewas masing masing Taufik (40) dan Bari (18) warga Desa Suboh,Kecamatan Pakusari Jember, serta berikut Wardi (57)  warga Desa Jatian, Kecamatan Pakusari Jember.

Sedangkan satu korban selamat namun tidak sadarkan diri atas nama Fredy (27), warga Desa Suboh ,Kecamatan Pakusari Jember. Korban tewas dan selamat langsung di evakuasi ke bawah menggunakan tandu oleh petugas untuk kemudian di bawa ke RSUD dr Soebandi Jember.

Menurut Letkol Infantri Rudianto, Komandan Kodim 0824 Jember, dari keterangan warga, semula orang yang melakukan penggalian dalam goa berjumlah delapan orang. Namun  empat orang lainnya keluar goa karena kondisi pengap. Sedangkan di dalam hanya ada empat orang yang melakukan penggalian harta karun yang diduga peninggalan Bung Karno.

Namun karena menghirup udara beracun dari genset yang mereka bawa masuk ke dalam, ke 3 korban tewas, sedangkan 1 korban pingsan. "Padahal menurut keterangan warga, di dalam goa tersebut tidak ada harta karun, namun entah mengapa para korban yakin dan nekat mencari harta karun peninggalan Bung Karno tersebut," kata Letkol Infantri Rudianto. (Nyoto)

Selasa, 14 November 2017

Enam Tersangka Korupsi Pacitan Bersetatus PNS

Radar Publik
Rabu, 15-11-2017 |
Pacitan - Enam orang dari 16 tersangka kasus korupsi Kredit Usaha Peternakan Sapi ( KUPS) diketahui berstatus aparatur sipil negara. Lima di antaranya merupakan pegawai di lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan, sementara sisanya adalah pejabat UPT Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Pacitan.

"Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, lima orang oknum ASN dilingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan ditetapkan tersangka korupsi program KUPS. 4 di antaranya bertugas pada satuan pendidikan. Kemudian satu orang tersangka lain berinisial Kd, merupakan pejabat UPT Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Pacitan," tutur M. Fatkhurrozi, Kepala BKD Pacitan.

Enam oknum ASN ini, sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan maraton di kantor Kejaksaan Pacitan. Hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari Pemerintah Kabupaten Pacitan terkait nama pegawai yang terjerat korupsi KUPS. Jika benar, pemberian sanksi baru akan diterapkan setelah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Selain enam orang berstatus PNS, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur telah menahan 10 orang warga Pacitan atas kasus serupa. Seluruh tersangka dititipkan ke Rumah Tahanan Medaeng Surabaya.(nyoto)

Selasa, 31 Oktober 2017

Wisata Air Panas Pacet Menelan Korban

Radar Publik
Mojokerto- Selasa tgl.31-okt, 2017
Telah terjadi kecelakaan pengunjung tenggelam di pemandian air panas pacet, mojokerto.

Sekitar pukul 19.00 wib. Seorang perempuan asal dsn kedondong pandaan pasuruan, warsiami (60) th telah tenggelam di wisata air panas pacet mojokerto.

Korban berwisata bersama keluarga ke air panas pacet, mojokerto. Berangkat dari rumah anaknya yang ada di sukosari kecamatan trawas ini mengalami nasip tragis sekali.

Saat mandi korban ditemani anaknya (lilik) 45 th sedang keluarga yang lain menunggu di depan, tak lama kemudia anaknya teriak-teriak minta tolong, bahwa korban tenggelam, setelah memdapat pertolongan, korban sempat di bawah ke puskesmas pacet untuk diberi prrtolongan pertama, tapi naas nyawa korban tidak bisa tertolong lagi. (Nyoto)

Oknum Camat Bantah Adanya Dugaan Tindak Asusila


Radar Publik
Selasa, 31-10-2017
Sidoarjo - Camat Buduran Sidoarjo, Sentot Kunmardianto membantah bahwa dirinya melakukan tindak asusila seperti yang dituduhkan. Dirinya menyatakan siap membuktikan dirinya tidak bersalah dan siap mengikuti proses hukum kasus dugaan laporan ini.

Menanggapi atas laporan polisi di SPKT Polda Jatim oleh seseorang bahwa dirinya melakukan tindak pidana pencabulan atau asusila terhadap mantan anak buahnya di kantor kecamatan, Sentot Kunmardianto Camat Buduran Sidoarjo membantah.

"Saya tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan pelapor," tegasnya.

Sentot Kunmardianto yang ditemui di kantornya Kecamatan Buduran Sidoarjo mengungkapkan, dalam hadapi kasus laporan perkara ini, pihaknya akan ikuti proses hukum yang berjalan.

Dikonfirmasi mengenai pelapor, pihak terlapor Camat Buduran tak menyangka malah dirinya dilaporkan kasus semacam ini. Padahal awalnya dirinya hanya membantu mempekerjakan dan menempatkan yang bersangkutan di kantor Kecamatan Buduran, karena sudah kenal baik dengan keluarganya.

Sementara pihak terlapor menyatakan dirinya hanyalah korban.

Seperti diketahui, berdasarkan laporan polisi di Polda Jatim, diduga seorang oknum camat di wilayah Sidoarjo dilaporkan ke Polda Jatim atas dugaan tindak pidana perbuatan cabul pasal 289 KUHP.(kresna)

Kabid Humas Polda Jatim Benarkan Laporan Dugaan Asusila oleh Oknum Camat

Radar Publik
Selasa, 31-10-2017
Oleh : Bagus Setiawan (jtv)
Surabaya - Laporan tindak dugaan asusila (pencabulan) yang dilakukan oknum camat di Sidoarjo ini, dibenarkan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Frans Barung Mangera. Menurutnya, laporan tersebut dilaporkan kedua korban bersama kuasa hukumnya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT ) Kamis lalu ( 26/10).

Kasus yang dialami dua perempuan yang masih berusia 18 tahun ini, terjadi saat dua korban yang bekerja sebagai pekerja harian lepas (phl), mengambil gaji mingguan. Dugaan pencabulan ini dilakukan terlapor (camat) saat kedua korban berada di ruangan.

"Karena merasa tidak nyaman dengan kejadian tersebut, korban akhirnya menceritakan kepada orang tuanya dan melaporkan kelakuan camat ke Mapolda Jatim," tutur Kombes Pol. Frans Barung Mangera, kabid Humas Polda Jatim.

Guna menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan kasus ini sudah ditangani Subdit 4 Renakta Ditreskrimum Polda Jatim.(kresna)

Minggu, 15 Oktober 2017

Ditangkap Lagi, TKI Pulang Dari Malaysia Bawa 745 Gram Sabu

Radar Publik
Senin, 16-10-2017
Sidoarjo - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tertangkap berusaha menyelundupkan sabu dari Malaysia, saat turun dari pesawat di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo. Pelaku menyembunyikan sabu seberat 745 gram tersebut, di bagian bawah alat pemanas air (water heater) yang dibawanya.

Upaya penyelundupan sabu dari Malaysia ke Indonesia, melalui Bandara Internasional Juanda kembali terjadi. Upaya penyelundupan sabu kali ini dilakukan TKI berinisial AS, yang tertangkap membawa 745 gram sabu.

Penggagalan penyelundupan sabu bermula dari kecurigaan petugas bea cukai, yang melihat gerak-gerik pelaku AS. Saat pemeriksaan dengan alat x-ray, petugas melihat ada benda mencurigakan dalam water heater yang dibawa pelaku AS.

Petugas bea cukai kemudian melakukan penggeledahan, dan memeriksa water heater milik AS. Dan benar, petugas mendapati bubuk warna putih dalam empat plastik dan dibungkus alumunium foil, yang disembunyikan di bagian bawah alat pemanas air. Dari interogasi petugas, pelaku mengaku akan membawa sabu ini ke wilayah Bangkalan Madura.

"Ini adalah ke 14 kalinya upaya penggagalan dalam waktu 1 tahun terakhir. Total barang bukti sabu mencapai lebih dari 10 kilogram, semuanya diselundupkan dari Malaysia," kata M Moelyono Kepala Bea Cukai Juanda.

Untuk kepentingan lebih lanjut, tersangka berikut barang bukti 745 gram sabu, diserahkan ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim. (Kresna)

Sabtu, 30 September 2017

BNN, Garnisun dan POMAL Razia Tempat Hiburan Malam di Sidoarjo

Radar Publik
(Jtv) Sabtu, 30-09-2017
Oleh : Mujianto Primadi
Sidoarjo - Gabungan petugas keamanan baik TNI, Polri dan BNN Jumat malam melakukan razia seluruh tempat hiburan malam di Kabupaten Sidoarjo.

Razia saat peringatan tragedi G30S PKI ini, menyasar seluruh tempat hiburan malam yang ada di Kabupaten Sidoarjo.kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisir peredaran narkoba dan pesta miras yang dilakukan oleh oknum TNI maupun petugas penegak hukum.

Sasaran Garnisen 3 Surabaya khusus bagi oknum TNI yang melakukan pesta miras ditempat hiburan malam. Karena setiap tempat hiburan malam sudah terpasang larangan bagi anggota TNI masuk ke tempat hiburan malam.

Sedangkan petugas BNN melakukan operasi barang bawaan para pengunjung, khususnya peredaran narkoba yang biasa digunakan pada saat asik ditempat hiburan malam.

Seluruh pengunjung karaoke X2 dan Top digledah oleh petugas gabungan. Ditempat tersebut, petugas hanya mendapati para pengunjung sedang asik pesta miras dengan kadar ahkohol ringan.

Dalam operasi kali ini, petugas tidak berhasil mendapatkan target sesuai bidang masing-masing. (Nyoto)

Sabtu, 02 September 2017

Pesta Rakyat Desa Duyung Gebyar Kemerdekaan RI Yang Ke 72

Radar Publik
Mojokerto 2-09-2017
Dalam rangka HUT Kemerdekan RI yang ke 72
Desa Duyung memperingati dengan pesta rakyat yang cukup meriah

Desa Duyung kec. Trawas kab. Mojokerto, antusias warga serta karang taruna mengadakan pesta rakyat dengan berbagai perlombaan dan malam di tutup dengan hiburan musik dangdut.

Bapak kepala desa (Jurianto BS ) ikut hadir memeriakan acara tersebut beserta perangkat Serta tak lupa dari jajaran polsek trawas serta koramil setempat juga ikut hadir.

Pengunjung dari desa tetangga setempat ikut hadir memeriahkan acara tersebut dan cukup gembira dalam memperingati hari Kemersekaan tersebut. (Nyoto)

Kamis, 31 Agustus 2017

Dugaan Korupsi Dana Desa, Kepala Desa Dijebloskan ke Tahanan

Radar Publik
Jumat01/09/2017
Oleh : Mujianto Primadi
Sidoarjo - Sejak tahun 2015, pemerintah pusat mengucurkan dana desa ke seluruh Indonesia, dengan tujuan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok desa. Aparat penegak hukum mendapat intruksi untuk mengawal dana desa tersebut, agar tidak disalahgunakan oleh kepala desa.


Di Kabupaten Sidoarjo, ada empat kepala desa yang terjerat kasus hukum diantaranya, Kepala Desa Popoh, Kepala Desa Kuwangsan, Kecamatan Buduran, Kepala Desa Gempol Klutuk, Kecamatan Tarik dan Kepala Desa Glagah Arum, Kecamatan Porong, Sidoarjo.

Kepala Desa Glagah Arum, Kecamatan Porong, Kusmiyanto Lailatul (52), sore tadi dijebloskan ke tahanan, karena penyidik kejaksaan sudah memiliki alat bukti korupsi dana desa senilai Rp 225 juta.

Adi Harsanto SH, Kepala Seksi Pidana Kusus Kejari Sidoarjo mengatakan, Desa Glagah Arum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat Rp 1 milyar lebih. Beberapa anggaran tidak bisa dipertanggung jawabkan dan ada pengerjaan yang fiktif.

"Agar tidak melakukan perbuatan yang sama dan menghilangkan barang bukti, tersangka Kepala Desa Glagah Arum terpaksa harus ditahan," kata Adi Harsanto SH, Kepala Seksi Pidana Khusus, Kejari Sidoarjo.

Sementara itu, disaat Tersangka Kepala Desa Glagah Arum akan dimasukan ke dalam mobil, sempat menyebut anggota BPD yang akan menyusulnya ke tahanan.(Nyoto)

Jumat, 25 Agustus 2017

Niat ke Lokalisasi, Tapi Mampir Merampas Tas PSK


Radar Publik
Sabtu, 26-08-2017
Malang - Pelaku perampasan kepada korbannya yang akan diajak kencan di lokalisasi, berujung disel Tahanan Polres Malang.

Pelaku Andi Irawan (23) warga Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang yang berhasil diamankan Buser Satreskrim Polres Malang saat melakukan aksi perampasan tas milik wanita yang akan dikencaninya.

Berawal saat tiga pelaku pergi ke lokalisasi di Wilayah Kecamatan Pagelaran. Niat mereka terhenti sejenak, gara-gara melihat korbannya yang membawa tas.

Dengan cara memepet korban dengan kendara sepeda motor, kedua pelaku memegang tangan korban, dan satu pelaku merampas tas korbannya dan langsung tancap gas.

Namun, teriakan korban mengundang masyarakat warga Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran, yang langsung menghentikan laju pelaku. Joki kendaraan terjatuh dari motor dan bisa diamankan masyarakat.

Saat bersamaan, Buser Satreskrim Polres Malang yang tengah berpatroli di wilayah tersebut. Polisi segera mengamankan pelaku Andi beserta motornya. Sedangkan dua pelaku lainnya berhasil lolos dari kejaran warga.

Menurut AKP Azi Pratas Guspitu, Kasatreskrim Polres Malang, atas perbuatannya, pelaku diganjar dengan pasal 368 KUHP tentang tindak perampasan, yangmana ancaman hukumannya hingga 9 tahun kurungan penjara. (Nyoto)

Setubuhi ABG, Seorang Kakek Ditangkap Polisi

Radar Publik
Sabtu, 26-08-2017
Ngawi - Aksi bejat Rofii, warga Desa Ringin Anom Karangjati Ngawi harus berakhir. Kini Rofii menjalani proses hukum di Polres Ngawi. Kakek berumur 64 tahun tersebut, diduga telah menyetubuhi NK, anak tetangganya yang masih dibawah umur.

Rofii ditangkap warga, saat menyetubuhi NK yang merupakan pelajar SMP di kebun belakang rumah. Sepulang dari warung, 2 orang warga curiga mendengar suara berisik dari kebun. Saat didekati, warga terkejut saat melihat Rofii sedang melakukan aksi cabul pada NK. Keduanya langsung dibawa ke rumah Ketua RT.

Mengetahui anaknya diperlakukan tidak senonoh oleh Rofii, kedua orang tua NK melaporkan kepada pihak berwajib. Menurut AKP Eko Setyo Martono, Kasubag Humas Polres Ngawi, dihadapan petugas, kakek tersebut mengaku telah 3 kali menyetubuhi NK

Kini tersangka harus mendekam dalam tahanan Polres Ngawi, menunggu proses tindak hukum selanjutnya. (Nyoto)

Senin, 14 Agustus 2017

Hari Ini Walikota Malang Mochamad Anton Diperiksa KPK

Radar Publik
Senin, 14-08-2017
Oleh : Iman Pujiono
Jakarta - Walikota Malang Mochamad Anton hari ini diperiksa penyidik KPK. Aton akan dimintai keterangan terkait kasus suap pembahasan perubahan APBD Pemkot Malang yang menjerat Ketua DPRD Malang Muhammad Arief Wicaksono.

Sejak Senin pukul 09.00 Wib, Walikota Malang tiba di gedung KPK Kuningan Jakarta.  Mochamad Anton diperiksa penyidik KPK sebagai saksi untuk tersangka Muhammad Arief Wicaksono dalam perkara suap perubahan APBD Pemkot Malang tahun 2015.

Selain memeriksa Abah Anton, penyidik juga akan memeriksa tersangka Muhammad Arief Wicaksono. Namun belum ada keterangan apapun dari Abah Anton terkait rencana pemeriksaan oleh KPK.

Dalam kasus ini, Ketua DPRD Kota Malang Mohamad Arief Wicaksono terjerat dua kasus suap terkait pembahasan apbd malang tahun 2015. Pada kasus pertama, KPK menyebutkan bahwa Muhammad Arief Wicaksono menerima uang suap sebesar Rp 700 juta dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum , Perumahan, dan Pengawasan Pembangunan (PUPPB) Pemkot Malang Tahun 2015, Jarot Edy Sulistiyono.

Sedangkan untuk kasus kedua, Muhammad Arief Wicaksono diduga juga menerima suap dari Komisaris PT ENK Hendrawan Maruzaman. Pemberian suap tersebut terkait dengan penganggaran kembali proyek pembangunan Jembatan Kedungkandang dalam APBD Pemerintah Kota Malang tahun 2016. (Gus Nyoto)

Minggu, 13 Agustus 2017

Susi Pudjiastuti di Pesantren bicara ikan, santri dan agama

Radar Publik
JOMBANG
Minggu, 13 Agustus 2017
Jombang, Jawa Timur (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ingin pesantren-pesantren Indonesia mandiri dalam sektor perikanan agar kebutuhan protein santri tercukupi sehingga menjadi generasi cerdas. Susi juga berbicara aspek keagamaan dan spiritualitas dalam membentuk generasi cerdas itu.

"Kami ingin agar para santri bisa mendapatkan cukup asupan ikan, asupan protein untuk anak-anak supaya pintar. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kompetitif sama pintarnya dengan orang luar," katanya saat mengunjungi SMA Trensains Tebuireng, Pondok Pesantren Tebuireng II, Jombang, Minggu.

Ditemui dalam acara penebaran perdana benih ikan lele sistem bioflok, Susi mengungkapkan pemerintah sengaja memberikan bantuan ikan lele kepada sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur.

Dia menginginkan anak-anak Indonesia menjadi anak yang lebih cerdas yang penting dalam menjawab tuntutan globalisasi dan kompetisi di dunia yang semakin berat. Mereka sudah saatnya memulai kerja keras dengan dibarengi spirit yang tidak boleh lemah.

"Manusia Indonesia harus dipersiapkan dengan lebih baik untuk menjadikan manusia yang lebih kuat, lebih punya semangat dan punya prinsip serta tujuan dalam hidupnya, terutama dari menjaga arus pengaruh ideologi aliran yang bisa mengganggu ketenangan hidup berbangsa dan bernegara," kata Susi.

Dia mengatakan agama menjadi pilar penting dalam menjaga norma aturan dan etika hidup berbangsa, berkomunikasi dan juga tata negara. Untuk itu, ia menyebut tanpa agama yang kuat, negara akan kehilangan arah, stabilitas politik dan ekonomi menjadi tidak baik.

Susi menambahkan, pondok pesantren juga cikal bakal pendidikan selain sekolah umum. Ia  optimistis pondok pesantren akan lebih mengintensifkan dan mempunyai waktu lebih banyak dalam mengaplikasikan beragam pelatihan.

Pemerintah memberikan bantuan berupa sistem budi daya bioflok yang diharapkan membuat pesantren membudidayakan ikan untuk kecukupan gizi para santri. Dengan cara seperti ini tingkat konsumsi ikan meninggi sampai 1 kg per pekan, sehingga dalam satu tahun tingkat konsumsi mencapai 50 kg per anak atau, sedikit di atas target pemerintah 46 kg per anak per tahun.

Susi lalu menyerahkan bantuan program gerakan pakan mandiri kelompok budi daya ikan dan pondok pesantren, bantuan pakan, sarana pengolahan, bantuan sarana budi daya lele sistem bioflok untuk 21 penerima pondok pesantren se-Jatim yang total bernilai Rp6,8 miliar. (Red)

Jokowi: Uang KIP Tidak Boleh Buat Beli Pulsa

Radar Publik-JEMBER
Minggu, 13 Agustus 2017
Reporter : Oryza A. Wirawan
Jember  - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar insentif negara melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak digunakan untuk keperluan lain di luar kepentingan pendidikan.

Hal ini dikemukakan Jokowi, saat acara pemberian KIP secara simbolis di hadapan 1.725 pelajar di SMP Negeri 7, Kabupaten Jember, Minggu (13/8/2017). "Hati-hati, kartu ini mulai sekarang sudah bisa diambil uangnya. Untuk yang SD mendapatkan Rp 450 ribu, yang SMP Rp 750 ribu, SMA dan SMK mendapatkan Rp 1 juta," katanya.

"Rp 1 juta cukup tidak untuk di Jember? Tidak cukup? Mana yang ngomong tidak cukup? Insya Allah cukup. Rp 1 juta sangat besar. Saya titip, anak-anak, agar dana yang ada dipakai membantu biaya sekolah, untuk membeli keperluan-keperluan sekolah. Tidak boleh untuk beli pulsa," kata Jokowi.

Insentif KIP akan diberikan setiap tahun hingga seluruh siswa bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. "Kalau dana di dalamnya tidak dipakai untuk keperluan sekolah, kita janjian: kartunya dicabut," kata Jokowi.

"Titip kepada anak-anak agar belajar yang baik, karena masa depanmu terbentang luas kalau anak-anak belajar dengan baik. Jangan lupa selalu berdoa dan juga agar tubuh kita sehat jangan lupa berolahraga," kata Jokowi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, hari ini, KIP diberikan untuk 500 orang siswa sekolah dasar, 473 siswa sekolah menengah pertama, 300 orang siswa sekolah menengah atas, 300 orang siswa sekolah menengah kejuruan, dan 152 orang warga belajar Paket A dan B di Kabupaten Jember. (Nyoto)

Sabtu, 12 Agustus 2017

Kini Giliran Rumah Kabid Bina Marga PU Digeledah KPK

Radar Publik
Sabtu, 12-08-2017
Malang - Tim penyidik KPK terus mengumpulkan berkas yang terkait dengn tindak korupsi di Pemerintah Kota Malang, kali ini, penggeledahan itu dilakukan di rumah kediaman Kepala Bidang Bina Marga (dahulu Kepala Bidang Perkim) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Dahat Sih Bagiono.

Enam orang tim KPK langsung menggeledah rumah Dahat, dengan penjagaan ketat anggota Sabhara Polres Malang Kota. Berkas yang dibawa, yakni berkas terkait proyek Kedungkandang tahun 2013.

Rumah kediaman Dahat di Perumahan Vila Bukit Tidar,blok E2/105, Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, digeledah KPK dengan penjagaan ketat anggota kepolisian.

Saat itu, Dahat sebagai PPK proyek Jembatan Kedungkandang, sementara pada tahun 2013 sebagai Kabid Bina Marga dan Sumber Daya Air. Saat ini, Dahat menjabat Kabid Tata Ruang, Kota Malang.

Dahat menjelaskan, KPK tiba di rumahnya sejak pukul 9.30 sampai jam 12.00. Mereka hanya mengambil berkas terkait pengembalian sisa dari PT NAT ke kas daerah, serta surat tanda setor (STS) PT.Nugraha Adi Taruna, proyek Kedung Kandang, tahun 2013 - 2014.

Usai membawa berkas dokumen proyek, tim penyidik meninggalkan rumah Dahat dengan pengawal petugas kepolisian. Hingga saat ini, KPK sudah menetapkan 3 orang tersangka Aw, Jes dan HM,direktur PT ENK. (Nyoto)

Usai Penggeledahan, Tim KPK Bawa Berkas dan Dokumen dari Kantor Bappeda

Radar Publik
Sabtu, 12-08-2017
Malang - Tim penyidik KPK keluar dari ruang kantor Bappeda atau Barenlitbang Kota Malang dan kantor unit layanan pengadaan sekitar pukul 15.30, dengan membawa berkas dokumen yang dimasukkan dalam koper.

Dengan bergegas tim penyidik KPK memasukkan koper ke dalam bagasi mobil, lantas langsung meninggalkan kantor Pemkot Malang.

Kabag Unit Layanan Pengadaan, Widjaja Saleh Putra, menjelaskan, selain berkas dokumen yang diperlukan KPK, Tim KPK juga menyita beberapa buku catatan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Penggeledahan di dua kantor tersebut, untuk mengumpulkan berkas dokumen, yang diduga terkait kasus gratifikasi pembahasan APBD dengan tersangka Ketua DPRD Kota Malang, Aw,  yang sudah mengundurkan diri sebagai ketua dewan, serta Kepala Dinas PU, Jes. (Nyoto)

Kades Kena OTT, Sistem Pemerintahan Desa Ditangani Sekdes

Radar Publik
Sabtu, 12-08-2017
Madiun - Situasi pelayanan masyarakat di kantor Pemerintahan Desa Kranggan berjalan seperti biasanya. Sejumlah warga nampak sedang mengurus administrasi di kantor tersebut. Meski saat ini status Kepala Desa Kranggan menjadi tersangka, namun pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan .

Pasca penggrebekan Kades Kranggan, Sriyono oleh Tim Saber Pungli Polres Madiun, atas dugaan pungutan liar alokasi dana desa (ADD), dana desa (DD) dan bantuan keuangan khusus (BKK) kini secara otomatis, Sekretaris Desa (Sekdes) ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kades.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Camat Geger, Eryk Sanjaya. Eryk juga menjelaskan, "Kades tersebut belum diberhentikan dari posisinya, karena pihaknya masih menunggu surat pemberhentian sementara dari Bupati Madiun Muhtarom. Kewenangan untuk memberhentikan sementara tersebut merupakan wewenang Bupati Madiun."

Menurut Eryk, selama ini pihak kecamatan hanya sebagai fasilitator dalam pencairan dana desa (DD). Hal itu setelah Dinas Pemberdayaan Masayrakat Desa menyalurkan dana tersebut kepada masing-masing pemerintah desa, pengelolaan keuangan menjadi wewenang pemdes. Namun dalam hal menjalankan program kegiatan, sudah ada Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPKD) yang menangani.(Nyoto)

Minggu, 23 Juli 2017

Sepekan Garam Beryodium Langka, Konsumen Pilih Garam Grasak

Radar Publik
Minggu, 23-07-2017
Malang - Masyarakat tengah memburu keberadaan garam yang menjadi prioritas urusan dapur, seperti yang dapat dipantau di Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang ini misalnya, yang terus mencari keberadaan garam saat berbelanja.

Saat berbelanja, para konsumen tidak luput dari pertanyaan terkait garam yang masih langka hingga sepekan ini dan memilih garam non beryodium atau grasak. Garam biasanya dijual Rp 2.500 per bungkus, kini sudah dijual Rp 5 ribu.

Sementara itu, untuk garam beryodium, hanya ada garam refina, yang biasanya dijual dengan harga Rp 4 ribu, kini menjadi Rp 6 ribu per bungkus, meskipun garam beryodium cap Kapal yang diburu konsumen.

Meskipun garam beryodium cap Refina ada di pasaran, namun stok garam beryodium tersebut tidaklah banyak dan dalam hitungan jam saja keberadaan garam tersebut sudah habis terjual.

Menurut Siti Khadijah, pedagang Pasar Kepanjen mengatakan, garam saat ini masih langka di pasaran dan garam beryodium Refina yang semula harganya Rp 400 per bungkus, kini menjadi Rp 6 ribu dan rata-rata konsumen mencari garam cap Kapal yang sudah tidak ada, hingga mereka memilih garam grasak meskipun harganya Rp 5 ribu per bungkus.

Pemprov Jatim yang sudah menanggapi kelangkaan garam di pasaran lantaran gagal panen, berusaha akan mengimport dari luar, yang hingga sepekan ini juga masih mengalami kelangkaan garam.

Untuk kelangkaan garam sendiri, dipastikan akan menguntungkan petani garam di daerah. Selama ini, petani garam merasa tidak pernah diuntungkan dengan usahanya yang banyak dicari orang tersebut.(red)

Senin, 17 Juli 2017

1.200 Perserta Motor Trail Ramaikan Trawas Adventure

Radar Publik
Minggu, 16-07-2017
TRAWAS-Mojokerto - Memacu andrenaline dalam menjelajahi alam di lereng Gunung Penanggungan dan Welirang, ribuan peserta motor trail dari beberapa daerah di Jawa Timur, meramaikan Trawas Adventure Comunity.

Lereng Gunung Penanggungan dan Welirang, memiliki medan cukup ekstrim menjadi tantangan tersendiri bagi ribuan komunitas motor trail.

Dalam Trawas Adventure Community, terdiri beberapa rute yang ekstrim yang berada di lereng gunung penanggungan dan Welirang, Kecamatan Trawas. salah satunya, medan yang menanjak, bebatuan hingga berlumpur. membuat para komunitas motor trail terjebak dalam lumpur, bahkan, tak sedikit dari mereka yang terjatuh.

Meski demikian, banyak motor trail yang terjebak dalam lumpur dan terjatuh, tak membuat para komuntas motor trail ini, patah semangat. Bahkan, mereka mengaku medan Trawas Adventure, sangat menantang untuk dijelajahi.

Menurut Anang Sulaiman salah satu peserta Trawas Adventure, selain menguji andrenaline menjelajahi alam pegunungan, even Trawas Adventure Community ini untuk mengenalkan keindahan alam.  Serta tempat wisata yang ada di wilayah Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. (Nyoto)

Jumat, 30 Juni 2017

Pamerkan Kekayaan, Seorang Kades di Mojokerto Jadi Viral Medsos

Radar Publik
Jum'at, 23-06-2017
Mojokerto - Seorang Kepala Desa di Mojokerto, menjadi viral setelah videonya di unggah di youtube dan beredar di berbagai media sosial. Video berdurasi 10 menit 12 detik itu, nampak jelas memperlihatkan jika seorang kepala desa di Kecamatan Kutorejo tidur beralaskan uang yang mencapai miliaran rupiah.

Kini Video ini ramai menjadi perbincangan. Sebab video tersebut berisikan seorang Kepala Desa di Mojokerto sedang tidur dengan beralaskan uang miliaran rupiah.

Di Video tersebut nampak jelas ST menebarkan uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu di dalam kamarnya.

Selain di atas ranjang, uang yang diduga mencapai miliaran rupiah itu juga disebar di setiap sudut lantai kamar. Video berjudul Syekh Nono alias Bapak Suhartono, Sampang Agung Kutorejo, Mojokerto orang terlanjur kaya ini juga di unggah diberbagai akun facebook.

Menurut Tritus Julan warga desa setempat, video yang diperankan seorang kepala desa ini cepat menjadi viral di media sosial. Banyak warganya yang kaget dan tertarik menontonnya. "Hingga Jumat siang, video telah ditonton lebih dari 50 ribu netizen," kata Tritus Julan

Sejumlah kepala desa di Mojokerto yang dikonfirmasi membenarkan jika orang yang berada dalam video tersebut adalah ST, salah satu kepala desa di Kecamatan Kutorejo, Mojokerto.

Sementara itu hingga kini kepala desa yang bersangkutan belum bisa di konfirmasi. (Nyoto)

PHL Polsek di Banyuwangi Tertembak Pistol Polisi

Radar Publik
Sabtu, 01-07-2017
Banyuwangi - Diduga tertembak pistol polisi, PHL Polsek Songgon Banyuwangi dioperasi. Korban diketahui bernama Mahrizal Ilham Aulia (34) pekerja harian lepas (PHL).

Mahrizal langsung dilarikan ke rumah sakit umum Blambangan. Korban diduga tertembak di bagian pelipis yang mengakibatkan dirinya tak sadarkan diri.Kasat Reskrim Polres Banyuwangi AKP Sodik Efendi menyatakan, kejadian tersebut terjadi saat di Pos Pengamanan Lebaran 2017.

PHL Polsek Songgon tersebut diterjang peluru yang dimuntahkan dari pistol revolver milik Brigadir EBH saat terjatuh. Pasca kejadian pihaknya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan dari hasil pemeriksaan saksi menjelaskan, keduanya melakukan penjagaan di pos wisata di Desa Sumberbulu.

Saat itu Brigadir EBH duduk di Pos, sedangkan posisi korban duduk di bawah dekat trotoar, Menurut AKP Sodik, dari hasil penyelidikan dari pihak Reskrim maupun Propam Polres Banyuwangi, kejadian tersebut murni faktor ketidaksengajaan. (Nyoto)

Selasa, 27 Juni 2017

Siang Ini Jalur Malang Surabaya Padat Merayap


Radar Publik
Selasa, 27-06-2017
Malang - Arus kendaraan dari arah Surabaya menuju Malang terlihat padat merayap, di Jalur Singosari Malang dan Karang Ploso. Semua kendaraan berjalan pelan karena trafik light, dan volume kendaraan.

Untuk menghindari kemacetan lebih parah, beberapa jalur putaran terpaksa ditutup, agar kendaraan tidak memutar balik. Saking padatnya kendaraan, beberapa pengemudi terpaksa memilih istirahat, di pos pelayanan dan rest area yang disediakan oleh Polres Malang.

Di tempat itu juga disediakan pelayanan medis. Bagi pengendara yang akan berpergian jauh bisa melakukan pengecekan kesehatan secara gratis.

Salah seorang pengendara Sugik asal Prigen, mengaku mengalami kemacetan mulai dari Purwosari sampai Singosari. Karena merasa capek dan pusing, terpaksa beristirahat di pos pelayanan, serta melakukan pengecekan darah. "Beruntung ada pos pelayanan Polres Malang, karena bisa istirahat  setelah capek berkendara," kata Sugik.

Sementara  itu  Iptu Manurung perwira jaga di pos pelayanan, menjelaskan, pada H+2 idul fitri ini, terlihat banyak pengendara yang beristirahat di posko lebaran Polres Malang. Mereka para pengendara  yang butuh istirahat, karena jalur Malang Surabaya terus mengalami peningkatan arus kendaraan.

Untuk menghindari panjangnya kemacetan, hanya beberapa jalur putar balik yang di buka. Diimbau kapada  para pengendara , yang dari Surabaya menuju Malang atau sebaliknya , hendaknya menghindari jalur-jalur macet ini. (Gus Nyoto)

Begini Jadinya Jika Kapolrestabes Pergoki Anggota Tidur di Posko Lebaran

Radar Publik
Selasa, 27-06-2017
Surabaya - Kapolres Surabaya Kombespol Muhammad Iqbal marah besar dan menghukum 4 anak buahnya, saat mendapati tengah tertidur pulas di Pos pengamanan lebaran jl Mayjen Sungkono Senin kemarin. Keteledoran anak buahnya itu langsung ditindak dengan hukuman push up.

Kombespol Muhammad Iqbal mengingatkan, tidak sepantasnya anggota sedang bertugas malah tidur. Sebab bisa berdampak negatif bagi masyarakat terhadap institusi kepolisian. Apalagi kejadian tersebut masih pagi, dan banyak warga lalu lalang.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu memperingatkan anggotanya dengan menghukum mereka push up 25 kali, dan menyanyikan Mars Polri. Tujuannya agar mereka memahami dan bangga sebagai polisi pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat. Serta mempunyai etos kerja yang selalu berkobar seperti lirik di lagu Mars Polri .

"Saya juga lakukan simulasi menggambarkan jika seandainya saya orang yang ingin mencelakai mereka, pasti mudah sebab semuanya sedang tidur pulas." Tegas Kombespol Muhammad Iqbal.

Karena kelalaian anak buahnya itu, Kombespol Muhammad Iqbal  meminta maaf kepada masyarakat Surabaya. Sambil berharap hal tersebut menjadi pelajaran bagi anggota lainya. (Nyoto)

Senin, 19 Juni 2017

Terduga Teroris Jaringan Abu Jandal Ditangkap Densus 88 di Singosari

Radar Publik
Senin, 19-06-2017
Malang - Rumah Syahrul Munir di Jalan Wijaya 11a Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, asal Jember yang digeledah Tim Densus 88 Brimob Polda Jatim, usai penangkapan pelaku. Dengan penjagaan ketat dari anggota Polres Malang dan Satbrimob Polda Jatim.

Pelaku ditangkap tak jauh dari rumahnya, ketika hendak bepergian. Dari penggeledahan di rumah Syahrul, polisi hanya menemukan buku tabungan dan buku-buku agama.

Kapolres Malang, AKBP Jade Setiawan Ujung , menjelaskan Syahrul ditangkap Tim Densus 88, Senin pagi sekitar pukul 8, berjarak 100 meter dari rumahnya.

Pelaku diduga dari kelompok Abu Jandal, yang sudah ditangkap sebelumnya. Pelaku berangkat ke Syria tahun 2013 dan pulang tahun 2014. Kegiatan pelaku membantu istrinya menjual buku dan baju.

Syahrul Munir memiliki 3 orang anak dan baru satu tahun menempati rumah kontrakannya di Jalan Wijaya nomer 11A Singosari Kabupaten Malang.(Nyoto)

Sabtu, 17 Juni 2017

Tiga Pimpinan DPRD dan Kadinas di Mojokerto Kena OTT KPK

Radar Publik
Sabtu, 17-06-2017
Mojokerto - Tiga pimpinan DPRD Kota Mojokerto dan salah satu kepala dinas pekerjaan umum, diduga terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu dini hari. Sementara itu sejumlah ruang pimpinan, sekretaris dewan dan komisi tiga sudah disegel oleh KPK.

KPK menangkap keempat pejabat tersebut di gedung DPRD Kota Mojokerto, sekitar pukul 01.30 WIB Sabtu dini hari, seusai sejumlah pimpinan dan anggota dewan melakukan hearing bersama sejumlah kepala satuan kerja (SKPD) Pemkot Mojokerto.

Tidak hanya mengamankan 4 orang pimpinan DPRD dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, tim KPK juga menyegel tiga ruang DPRD, diantaranya ruang pimpinan dan sekretaris DPRD serta Komisi Tiga. Sementara itu paska penyegelan, tiga ruangan terkunci rapat dan sejumlah awak media juga larang masuk. (Nyoto)

Jumat, 16 Juni 2017

Pemerintahan diminta tuntaskan kemelut petani tebu

Radar Publik
Jumat, 16 Juni 2017

Rahman Sabon Nama Ketua Umum APT2PHI (Asosiasi Pedagang Dan Tani Tanaman Pangan Dan Hortikultura Indonesia), meminta kepada pemerintah yaitu Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian agar dalam membuat kebijakan harus dipertimbangkan secara mateng dan bijak, seharusnya kebijakan itu dapat melindungi petani tebu dalam negri dan pabrik gula lokal dari liberasi perdagangan gula yang tidak adil karena gula rafinasi untuk kebutuhan industri itu, saya temukan merembes kepasar untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Rahman mendapat laporan dari komunitas petani tebu di kabupaten Bondowoso dan kabupaten Lumajang Jatiroto dan meninjau kangsung ke lokasi petani tebu di Lumajang dan Jatiroto Jawa Timur karena kesulitan  menjual tebu hasil panennya karena dibandrol dengan harga murah oleh PTPN XI di Jatiroto.

"Saya merasa prihatin melihat kondosi petani yang semakin termarjinalkan kurang diperhatikan oleh pemerintah" kata Rahman.

Untuk itu Rahman Sabon Nama menilai aturan lelang gula kristal rafinasi  yang dilakukan Menteri Perdagangan dinilai justru akan merugikan petani dan pedagang kecil, dan akan menimbulkan harga gula yang lebih mahal, juga gula rafinasi hasil lelang yang seharusnya untuk kebutuhan ini industri ini justru akan merembes  kepasar dijual untuk konsumsi masyarakat umum karena garganya lebih murah dibandingkan dengan gula tebu petani lokal.

Oleh karena itu, hal ini akan sangat merugikan petani tebu dan kalangan produsen gula berbahan baku tebu di Jawa Timur. Untuk itu Sabon Nama mempertanyakan  Surat Keputusan Menteri  Perdagangan No. 684/M-DAG/KEP/5/2017 tentang Penetapan Penyelenggara Pasar Lelang Gula Kristal Rafinasi (GKR).

Lanjut Rahman Sabon apabila pembelian gula melalui badan lelang yang telah ditetapkan pemerintah ini, maka ada penambahan cos yaitu biaya lelang untuk setiap kilogram gula yang dilelang. Dengan demikian akan menyebabkan harganya lebih mahal, jadi kenapa pemerintah sepertinya menempatkan diri seperti calo/broker dengan berbungkus kebijakan karena pada akhirnya biaya akan dibebankan pula pada konsumen akhir yaitu rakyat.

"Oleh karena itu saya menyarankan agar presiden Joko Widodo meminta Menteri Perdagangan untuk meninjau kembali kebijakan itu, karena perautran ini akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi," kata Rahman Sabon seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono.

Harga gula rafinasi itu murah sehingga apabila ini merembes kepasar, maka harga gula petani dalam negeri akan jatuh tidak laku dijual baik dipasar oleh pedagang maupun yang dijual oleh pemerintah melalui Bulog.

Hal ini sering terjadi apabila ada impor gula rafinasi, sehingga gula hasil industri gula dalam negri sering numpuk berair dan membatu di gudang.

Bulog kesulitan menjualnya sehingga memaksa  pedagang penyalur Bulog membeli gula dengan sistim kawin dengan beras premium impor, hal ini seharusnya tidak perlu terulang lagi.

Pengawasan Persaingan Usaha harus lebih ketat mengawasi hal ini, karena akan merugikan tidak hanya petani tebu tetapi juga pedagang dan masyarakat sebagai konsumen.

Apalagi pembelian gula impor ini setiap peserta lelang harus menyiapkan dana jaminan untuk mengikuti lelang yang tentu hanya diikuti oleh pengusaha besar, karena akan menyulitkan industri kecil dan UKM karena tidak memiliki modal yang cukup dan juga kebutuhan merekakan tidak begitu besar.

Saya juga mengkwatirkan pemenang lelang akan mencari jalan pintas untuk cepat mendapatkan uang banyak, dengan menjual langsung gula rafinasi kepasar.

"Oleh karena itu saya ingatkan pada para Menteri kabinet pembantu presiden agar kebijakan yang dilakukan itu seharusnya mendukung program kedalautan pangan yang digagas Presiden Joko Widodo, ini kok malahan sebaliknya sehingga publik menilai program kedalautan pangan yang dikampanyekan sepertinya hanya  Omdo alias omong dong cetus Rahman Sabon Nama yang juga fungsionaris DPN HKTI itu mengakiri pernyataannya dari Jombang Jawa Timur." tandasnya.

Kamis, 15 Juni 2017

Sopir Angkutan Umum Malang Wajib Periksa Urine

Radar Publik
Rabu kemarin, 14-06-2017
Malang - Jelang perayaan idul fitri, test urine dilakukan petugas gabungan di Terminal Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang kepada pengemudi angkutan umum. Meski tidak mendapatkan pengemudi angkutan umum yang positif mengkonsumsi narkoba, setidaknya imbauan tanpa narkoba oleh BNNK sangat efektif.

Test urine dilakukan kepada pengemudi jasa angkutan umum bus maupun minibus guna membuat pemudik merasa nyaman dalam perjalanan. Test dilakukan petugas gabungan dari BNNK Malang, Polres Malang, Satpol PP, serta Dinas Perhubungan.

Puluhan pengemudi harus mendapat pengawalan saat mengikuti test urine tanpa terkecuali. Tujuannya agar tidak merekayasa air seni mereka.

Hasilnya puluhan pengemudi yang melakukan test urine tersebut, dinyatakan negative tanpa mengkonsumsi narkoba.

Menurut AKBP I Made Arjana, Kepala BNNK Malang kegiatan test urine menyambut idul fitri ini menyasar kepada pengemudi angkutan umum. "Diharapkan, para pengemudi tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang selama melakukan pekerjaan, menyangkut nyawa orang banyak. Apalagi selama musim mudik lebaran," kata AKBP I Made Arjana. (Nyoto)

Senin, 12 Juni 2017

Kapolres Akan Ganti Seluruh Kerugian Warga Akibat Ledakan Mako Brimob


Radar Publik
Senin, 12-06-2017
Bondowoso - Kejadian ledakan di Mako Brimob Subden 3 Jalan Raya Bondowoso Situbondo pada Senin siang menyebabkan ratusan rumah mengalami kerusakan.

Ledakan ini disebabkan oleh proses pemusnahan barang bukti puluhan kilogram bubuk mercon hasil operasi pekat Polres Bondowoso beberapa hari lalu, dengan daya eksplosifnya diluar prediksi petugas di mako. Dari total 160 kilogram, barang bukti yang dimusnahkan hanya 30 kilogram.

Kapolres Bondowoso, AKBP Taufik Herdiansyah, mengatakan, pihaknya akan segera mendata seluruh kerugian yang diderita warga sekitar markas Brimob, baik rusak parah ataupun rusak ringan akibat ledakan. Dari hasil data, Polres Bondowoso akan mengganti seluruh kerugian yang dialami warga.

AKBP Taufik Herdiansyah Z. Sik, Kapolres Bondowoso membantah, adanya kesalahan prosedur oleh petugas. Pihaknya mengakui, sudah melakukan mekanisme pemusnahan ini dengan membuat berita acara lengkap.

Dengan adanya kejadian ini, Kapolres akan mengevaluasi seluruh personil terkait proses pemusnahan. Rencananya, proses pemusnahan selanjutnya akan dilakukan di lokasi yang aman jauh dari pemukiman warga.(Nyoto)

KPK Cekal Satu Anggota DPRD Jatim dan Dua Kepala Dinas


Radar Publik
Senin, 12-06-2017
Jakarta - Ketiga saksi yang dicekal untuk bepergian keluar negeri oleh penyidik KPK terkait kasus operasi tangkap tangan (OTT) di DPRD Jawa Timur, di antaranya H. M. Kabil Mubarok, anggota DPRD Jawa Timur, M. Ardi Prasetiyawan, Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan HM. Mochamad Samsul Arifien, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur.

Ketiganya hari ini yang seharunya menjadi saksi untuk diperiksa, namun ketiganya tidak hadir untuk diperiksa sebagai saksi.

KPK sendiri menjadwalkan pemanggilan ulang pada Senin mendatang. Selain itu, tiga tersangka lainnya hari ini juga dilakukan pemeriksaan silang untuk digali keterangannya. Demikian dikatakan Febri Diansyah, Jubir KPK.

KPK terus mengembangkan kasus operasi tangkap tangan yang melibatkan DPRD Jawa Timur dan dinas terkait beberapa hari yang lalu.(Nyoto)

Minggu, 11 Juni 2017

Maling Burung, Warga Pakisaji Babak Belur Dihajar Massa


Radar Publik
Minggu, 11-06-2017
Malang - Mencoba mencuri burung yang sedang dijemur pemiliknya di Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kasiyanto, warga Kecamatan Pakisaji berakhir babak belur dihakimi massa.

Pelaku dalam aksinya tidak sendirian, melainkan berboncengan dengan temannya yang kini ditetapkan sebagai DPO kepolisian, karena berhasil kabur saat temannya tertangkap warga.

Bahkan sepeda motor sarana pelaku ditinggal begitu saja. Sementara pelaku DPO melarikan diri menyusuri persawahan yang berada di sekitar Desa Curungrejo yang kini diamankan Polsek Kepanjen.

Dalam aksinya, mereka nampak sudah melihat suasana wilayah Curungrejo dan saat melihat burung yang sedang dijemur pemiliknya. Mereka langsung menyambar dan lantaran curiga suara berisik, korban berteriak maling dan warga segera mengepung para pelaku.

Menurut Ipda Ahmad Taufik, Panit Reskrim Polsek Kepanjen menjelaskan, pelaku sebelumnya dihajar massa setelah kepergok mencuri burung, yang dilakukan bersama temannya yang masih DPO. Rencananya, burung dijual lantaran orderan menjadi sopir sedang sepi.

Atas penyerahan dari masyarakat tersebut, polisi mengamankan motor sarana mereka serta burung yang gagal dicuri oleh para pelaku. Ternyata pelaku pemilik burung tersebut adalah anggota TNI.

Atas perbuatannya, pelaku diganjar dengan pasal 363 ayat 1 ke 4 tentang pencurian yang dilakukan secara bersama, dengan ancaman hukumannya hingga 7 tahun kurungan penjara.(Nyoto)

Jumat, 09 Juni 2017

Biro Hukum Pemprov Bakal ke KPK, Sekaligus Antarkan Dua Kadis

Radar Publik
Sabtu, 10-06-2017
Surabaya - Hari Senin, Kabiro Hukum Setdaprov Jatim ke Jakarta untuk memberikan bantuan hukum kepada 5 PNS Pemprov Jatim yang sudah ditetapkan tersangka, sekaligus mengantarkan dua kepala dinas yang sudah dipanggil untuk menjadi saksi, yakni Kadisperindag Jatim Ardi Prasetyawan dan Kadisbun Jatim Samsul Arifin.

Himawan Estu Bagiyo Kepala Biro Hukum Setdaprov Jatim, menyampaikan, Pemprov Jatim sudah menyiapkan tim kuasa hukum terdiri dari dua kelompok, yakni tim kuasa hukum profesional dengan menunjuk 3 kuasa hukum profesional dan dari internal birokrasi yang sebagian dari LBH (lembaga bantuan hukum) Korpri.

"Hari Minggu, saya bersama tim akan berangkat. Saat ini sedang mempersiapkan admistrasi yang dibutuhkan, mulai dari foto copy KTP masing-masing dari lima PNS yang ditetapkan tersangka, untuk persiapan surat kuasa menunjuk LBH Korpri sebagai pemberi bantuan hukum," ungkapnya kepada Radar Publik.

Himawan menambahkan, pihaknya ke Jakarta tidak hanya memberi bantuan hukum untuk 5 PNS yang ditetapkan tersangka, tapi juga mendampingi dua kepala dinas yang sudah mendapat surat panggilan, sebagai saksi yang akan diperiksa hari Senin, yakni Kadisperindag dan Kadisbun.

"Untuk kedua kadis itu, kami hanya sebatas mengantar. Tidak bisa mendampingi saksi saat diinterogasi karena statusnya hanya sebagai saksi," pungkasnya.(Nyoto)

Kamis, 08 Juni 2017

Razia Kos-Kosan, Jaring Dua Pasangan Mesum

Radar Publik
Jum'at, 09-06-2017
Surabaya - Dua pasangan tanpa surat nikah diamankan oleh Polsek Wonokromo dari salah satu rumah kos di Kawasan Jalan Prapanca, Surabaya. Razia penyakit masyarakat atau Pekat ini dilaksanakan untuk menjaring tindak pelanggaran asusila dan narkoba, selama bulan suci ramadhan.

Rumah kos yang disasar berada di dua lokasi, diantaranya Jalan Musi dan Jalan Prapanca. Di rumah kos Jalan Musi, petugas tak menemukan penghuni yang melakukan pelanggaran.

Sebab para penghuni di rumah kos ini tak berada di tempatnya. Lantaran tak menemukan hasil, razia yang dipimpin oleh Kapolsek Wonokromo, Kompol Agus Bahari menuju rumah kos di Jalan Prapanca.

Di rumah kos ini, petugas mengamankan dua pasangan tanpa ikatan pernikahan atau diduga kumpul kebo.

Selain itu, petugas gabungan antara Polsek Wonokromo dan Satpol Pamong Praja ini mengamankan seorang pria berkeluarga yang berkunjung di salah satu kamar penghuni kos perempuan.

Menurut Kompol Agus Bahari, Kapolsek Wonokromo, kedua pasangan kumpul kebo dan pria berkeluarga ini diamankan ke Polsek Wonokromo, untuk dimintai keterangan. (Nyoto)

Ngluruk Pendopo Istri Simpenan Pejabat Akhirnya Ditemui Bupati Ngawi

Radar Publik
Kamis, 08 Juni 2017
NGAWI - Istri Simpenan Pejabat Akhirnya Ditemui Bupati Ngawi, Ini Hasilnya...
Bunga Istri Siri Sekdin

Tak sia-sia,Bunga yang mengaku istri simpanan salah satu sekretaris dinas (Sekdin) di lingkup Pemkab Ngawi bisa bertemu Bupati Budi Sulistyo alias Kanang, Kamis (8/6/2017) sore.

Bahkan Bunga tidak hanya bertemu berdua dengan Kanang. Dirinya juga dipertemukan dengan pejabat yang dimaksud.

Sumber dari dalam, Kanang meminta untuk keduanya segera menyelesaikan secara baik-baik. Karena memang kasusnya sangat komplek.

Bunga dinikahi secara siri oleh GAS. Namun setelah mempunyai buah hati, Bunga ditinggal begitu saja. Bahkan anaknya yang masih balita harus hidup berdua dengan ibunya.

Informasi lainnya, bupati juga akan memfasilitasi hingga masalahnya selesai. Besok, Jumat (9/6/2017) kedua belah pihak baik Bunga maupun si pejabat akan bersepakat.

"Tadi memang sudah dipertemukan. Dan pak bupati (Kanang-red) tegas akan menyelesaikan masalah ini," kata Plt Sekda Ngawi, Moh Sodiq Triwiyanto kepada Wartawan melalui telepon, Kamis malam.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Ngawi geger, Kamis (8/6/2017). Pasalnya, ada satu wanita sebut saja Bunga mengaku sebagai selingkuhan salah satu pejabat di Pemkab Ngawi.

Bunga yang berkulit putih ini tak sendiri, dirinya membawa anak hasil hubungan gelap dengan salah satu Kabid dari salah satu Dinas di Pemkab Ngawi. "Saya hanya ingin memperjuangkan hak saya dan anak saya," kata ibu berambut panjang ini berwajah manis ini.

Dia mengaku, sudah mencari keadilan empat bulan. Mulai dari mendatangi BKD, Inspektorat dan sekarang usaha terakhirnya, ingin bertemu Bupati Ngawi, Budi Sulistyo alias Kanang. (Nyoto)

Namanya Dicatut KPK, Kadisbun Samsul Pasang Badan

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur (Disbun Jatim) M. Samsul Arifin

Radar Publik
Kamis, 08-06-2017
Surabaya - Disebut namanya oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur (Disbun Jatim) M. Samsul Arifin berjanji akan kooperatif. Bahkan dirinya siap pasang badan dan tidak menyeret bawahannya.

"Janganlah, pokoknya sudah ditangani, dan saya tidak tahu nanti seperti apa. Pastinya saya pasang badan, tidak akan menyangkut bawahan saya," kata Samsul saat di temui di kantornya Jalan Gayung Sari Surabaya.

Ditanya soal apakah sudah menyediakan kuasa hukum, Samsul menuturkan belum sampai mengarah kesana. Begitu juga dengan komunikasi KPK, dirinya mengaku hingga sekarang belum ada.

"Kami tungu dari mereka. Saya serahkan semuanya kepada Yang Ngurusi dan Paling Berkuasa. Saya tidak akan lari. Jelas dong masak mau melarikan diri, apa kedigdayaan saya. Sudah ya sudah," tuturnya pada Radar Publik.

Terlepas dari kasus dugaan suap yang melibatkan beberapa dinas di lingkungan Pemprov Jatim dengan Komisi B DPRD Jatim, Samsul menutukan, kinerja dinasnya tetap seperti biasa. Kordinasi di lapangan masih berlangsung dan tidak terpengaruh. Pelayanan juga tidak terganggu meski ada terpaan kasus yang mencatut namanya.

"Ya bisa dilihat temen-teman kerja sudah kondusif seperti biasa. Koordinasi di lapangan juga seperti biasa, dan Pak Gubernur Sukarwo sudah percaya kepada saya untuk menjalankan (tugas, Red). Maka dari itu pelayanan tidak boleh terganggu," urainya.

Bahkan Samsul siap bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada institusinya. "Disini yang bertanggungjawab adalah saya. Jika ada apa-apa pasti saya," tutupnya. (Nyoto)

Anak Buah Ditangkap KPK, Gubernur Rapat Mendadak


Radar Publik
Kamis, 08-06-2017
Surabaya - Tiga hari setelah penyegelan ruang Ketua Komisi B DPRD Jatim, berbagai informasi terkait kasus yang sudah menetapkan 6 tersangka itu terus berkembang.

Dua nama Kadis yang sempat disebut sebut, hingga saat ini masih beraktivitas. Padahal Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menjelaskan, suap Kepala Dinas pada MB Oknum DPRD terkait revisi Perda dan penggunaan anggaran.

melihat perkembangan situasi, Kamis siang Gubernur Jatim Soekarwo langsung mengumpulkan seluruh Kepala Dinas di jajaran Pemprov Jatim. Dengan agenda rapat pembahasan prioritas program dalam rangka persiapan penyusunan rancangan PAPBD 2017 dan rencana implementasi E-New budgeting pada rancangan APBD 2018.

Menariknya Kepala Dinas dilarang membawa pejabat dibawahnya maupun staf OPD (organisasi perangkat daerah).

Salah satu sumber di jajaran SKPD yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan, rapat ini terbilang mendadak. "Kemungkinan besar juga Gubernur Sukarwo juga melakukan pengarahan pasca kasus OTT oleh KPK," kata sumber tersebut.

Sementara itu pantauan reporter pojokpitu.com di lokasi, rapat diikuti seluruh Kepala Dinas maupun Kepala Biro dengan dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim Soekarwo, Wagub jatim Saifullah Yusuf dan Sekdaprov jatim Ahmad Sukardi. Rapat berlangsung tertutup. (pul)

Jadwal Kegiatan Gubernur Jatim Sukarwo

10.00 Menerima Dubes Jerman di Gedung Grahadi Surabaya.
12.00 Rapat Bersama Kepala OPD Pemprov Jatim di Ruang Rapat Gubernur Lantai VII.
16.30 Buka Puasa Bersama di Kodam V/Brawijaya.

Jadwal Kegiatan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf

12.00 Rapat Bersama Gubernur dan Kepala OPD Pemprov Jatim di Ruang Rapat Gubernur Lantai VII.
16.30 Buka Puasa Bersama di Kodam V/Brawijaya.


Jadwal Kegiatan Sekdaprov Ahmad Sukardi

12.00 Rapat Bersama Gubernur dan Kepala OPD Pemprov Jatim di Ruang Rapat Gubernur Lantai VII.
16.30 Buka Puasa Bersama di Kodam V/Brawijaya (Nyoto)

Rabu, 07 Juni 2017

Pengoplos Beras di Bululawang Digrebeg Polisi

Radar Publik
Kamis, 08-06-2017
Malang - Satuan Reserse Kriminal, Satreskrim Polres Malang menggerebeg gudang beras, yang diduga dijadikan tempat mengoplos dan menyulap beras menjadi putih di wilayah Kecamatan Bululawang. Selasa 06-06-2017.

Gudang beras milik Winarso, warga Wajak ini diberi garis polisi oleh Satreskrim Polres Malang. Polisi juga mengirim sample ke Labfor Polda Jawa Timur, serta mengamankan bahan-bahan kimia dari gudang tersebut.

Menurut Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, gudang beras ini diduga menjadi tempat pengoplosan dan pemutihan beras. Gudang beras digerebeg lantaran selama ini tidak mengantongi ijin. Serta ada laporan warga, bahwa gudang tersebut juga melakukan pengoplosan.

"Gudang milik Winarso sudah beroperasi kurang lebih 1,5 tahun lamanya, dan tidak mengantongi ijin industri," kata AKBP Yade Setiawan Ujung kepada Radar Publik.

Di pabrik tersebut juga mengolah minyak goreng curah. Dalam penggerebegan tersebut juga terdapat sekitar 120 hingga 140 ton beras siap edar.

Pengakuan pemilik gudang, bahwa pemasaran beras oplosannya telah merambah di luar jawa, seperti Kalimantan dan Malang raya.

"Untuk sementara waktu, pabrik atau gudang beras tersebut harus ditutup hingga proses penyidikan selesai," kata AKBP Yade Setiawan Ujung. (Nyoto)

Enam Tersangka OTT Jatim Resmi Ditahan KPK

Radar Publik
Rabu, 07-06-2017
JAKARTA - Setelah ditetapkan menjadi tersangka, enam orang yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan, OTT, kasus suap pengawasan anggaran dan penerimaan fee di Surabaya, resmi ditahan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Ke enam tersangka ditahan di Rutan cabang milik KPK, Selasa tengah malam.

Mereka ditahan, untuk 20 hari pertama sejak penahanan selasa 6 Juni 2017.

Sebelumnya, dilakukan pemeriksaan kurang dari 1x24 jam. Maka Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK menahan 6 orang tersangka, kasus fee pengawasan anggaran oleh DPRD Jatim kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah, SKPD di Rutan Cabang KPK.

Satu persatu, para tersangka tersebut  terbalut rompi tahanan KPK.  Mereka turun dari ruang penyidik lantai dua gedung KPK, Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan.

Dimulai dari Bambang Haryanto, Kadis Peternakan Pemerintah Propinsi Jawa Timur, dan ajudanya Anang Basuki Rahmat. Keduanya ditahan di Rutan Cabang KPK Polres Jakarta Timur.

Tidak lama kemudian, disusul Mohamad Basuki, Ketua Komisi B, DPRD Provinsi Jawa Timur, dan Santoso, staff DPRD Propinsi Jawa Timur. Keduanya ditahan di Rutan Cabang KPK POM TNI, Guntur Jakarta Selatan.

Sementara untuk Rahman Agung, staff DPRD Propinsi Jawa Timur, dan Rohyati Kepala Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur di tahan di Rutan Cabang KPK, C-1, Kuningan Jakarta Selatan.

Dari enam tersangka ini, tidak satupun yang mau dikonformasi oleh media terkait aliran dana, yang dibagi setiap tri wulan dari SKPD untuk DPRD Propinsi Jawa Timur.

Sebelumnya, 6 tersangka ini dibekuk Tim Satgas KPK dalam Operasi Tangkap Tangan, OTT , di Surabaya, Senin 5 Juni 2017. KPK juga mengamankan uang Rp 150 juta di ruang kerja Muhammad Basuki, Ketua Komis B DPRD Jawa Timur. (Nyoto)

Razia Hotel Amankan 6 Pasangan Mesum

Radar Publik
Rabu, 07-06-2017
Surabaya - Razia tempat penginapan gencar dilaksanakan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak ( PPA ) Polrestabes bersama Satpol PP Kota Surabaya selama bulan ramadhan. Kali ini, razia menyasar sebuah hotel di Jalan Kertajaya, dengan berhasil mengamankan 6 pasangan bukan suami istri dan satu orang diduga trafficking.

Saat razia, satu persatu kamar tak luput dari pemeriksaan petugas. Dalam giat razia penginapan yang digelar Selasa malam ini, petugas  menemukan pasangan mesum dengan kondisi tanpa menggunakan busana. Diduga pasangan ini, baru saja melakukan hubungan intim.

Oleh petugas, mereka langsung diminta untuk berpakaian. Selain itu, ditemukan pasangan yang hendak mengelabuhi petugas dengan mengaku masih hubungan keluarga bapak - anak. Namun petugas tak percaya begitu saja. Saat diperiksa keduanya tidak bisa menunjukkan bukti.

Setelah melakukan pemeriksaan di seluruh kamar hotel, petugas berhasil mengamankan sebanyak 6 pasangan bukan suami istri dan seorang diduga trafficking.

Menurut AKP Ruth Yeni Kanit PPA Polrestabes, pasangan yang terjaring ini selanjutnya dibawa ke kantor Satpol PP , untuk dilakukan tindakan dan pembinaan.

Razia serupa juga kembali akan digelar dengan tujuan guna menciptakan Surabaya tertib ramadhan dari praktik prostitusi. (Nyoto)

Perbaikan Jalan Alternatif Tidak Selesai Saat Lebaran

Radar Publik
Rabu,
Mojokerto - Sejumlah persiapan jalur dilakukan menjelang arus mudik Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi. Salah satunya adalah jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto menuju Kabupaten Pasuruan, dilakukan perbaikan dan pelebaran.


Jalur yang dilakukan perbaikan dan pelebaran ini merupakan salah satu jalur alternatif yang biasa dilewati pengguna jalan roda dan empat dan juga sebagai jalan penghubung kota dan kabupaten di Jawa Timur. Di antaranya, Jombang, Pasuruan dan Probolinggo. Perbaikan ini dilakukan untuk menghadapi arus mudik Lebaran nanti.

Meski proses perbaikan dan pelebaran jalan dilakukan di Kecamatan Mojosari sepanjang 2 kilometer, terus dikebut. Namun pihak kontraktor penggarap PT Cahaya Indah, memastikan saat arus mudik, nanti perbaikan dan pelebaran jalur ini tidak selesai, karena pengecoran membutukan waktu untuk pengeringan. Ini dikatakan Galih Perkasa, selaku Pengawas Perbaikan dan Pelebaran.

Dalam menghadapi arus mudik Lebaran nanti, pihak kepolisian Polres Mojokerto berencana akan menghentikan sementara, proses perbaikan jalan pada H-7 dan H+7 Lebaran nanti, meskipun proyek perbaikan dan pelebaran tidak selesai. Ini dikatakan Iptu Edy Widoyono, Kanit Dikyasa Polres Mojokerto.

Sementara itu, untuk mengatasi kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas akibat perbaikan jalan tersebut, petugas berencana akan merekayasa dan mengalihkan arus lalu lintas dari Mojokerto dan Pasuruan serta Jombang.(Nyoto)

BERITA RADAR PUBLIK

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...