Senin, 22 Juli 2013

Polisi Amankan 25 Pasangan Mesum di Tanah Abang

Radar Publik
Jakarta - Polsek Tanah Abang mengamankan 25 pasangan mesum di beberapa penginapan. Mereka dibekuk karena tidur sekamar namun bukan pasangan suami istri.

"Ada sekitar 25 orang yang kita amankan, mereka menginap tapi bukan suami istri" kata Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Widarto kepada Wartawan, Selasa (23/7/2013).

Menurut informasi, petugas melakukan penyisiran di kawasan penginapan yang ada di Tanah Abang. Saat itu petugas mengetuk pintu penginapan untuk melakukan pengecekan identitas pasangan-pasangan ini. Operasi ini dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB. Pasangan yang terjaring ini kemudian dibawa ke Polsek Tanah Abang untuk didata.

Belum diketahui, apakah mereka ini pasangan yang memakai jasa PSK.

Aksi prostitusi memang tak berhenti selama bulan Ramadan. Sebagai contoh, para PSK masih terlihat mangkal di sekitar Penjara Cipinang, Jakarta Timur. PSK ini mengenakan pakaian minim dan berjajar di pinggir jalan. Ada beberapa pemotor yang melintas mendekati para PSK ini. (Etwin)

Truk Alfamart Dibajak di Tol Ditemukan di Pergudangan Maspion

Radar Publik
Surabaya - Sebuah truk boks yang diduga dibajak ditemukan di pergudangan Maspion setelah Tol Romokalisari. Truk milik Alfamart tersebut baru saja dibajak di tol Bunder Gresik sekitar pukul 12.30 WIB.

"Ini mobilnya hangat, baru saja kejadiannya," kata Aiptu Soleh saat dihubungi Wartawan, Selasa (23/7/2013).

Petugas PJR tol Jatim II itu mengatakan, truk dibajak di pintu masuk tol Kebomas. Sopir truk, Arif, disekap oleh para pelaku. Sebelumnya, Arif mengirimkan barang dari Alfamart Sidoarjo ke Alfamart Duduk Sampeyan, Gresik.

Saat kembali ke Sidoarjo, tiba-tiba mobil bernomor lambung SAT-01-U yang disopirinya dipotong kendaraan lain. Arif tak berdaya saat para pelaku mengancam dan memasukkannya ke kendaraan pelaku.

"Sopirnya dibuang di tol bunder," lanjut Soleh.

Arif sendiri akhirnya ditemukan warga. Arif lantas menghubungi atasannya yang kemudian meneruskannya ke polisi. Dari laporan warga diketahui jika ada truk dengan ciri-ciri yang sama dengan truk yang dibajak di kawasan pergudangan Maspion Romo Kalisari.

"Saat ditemukan, isi truk sudah kosong. Pelaku menjebol truk melalui sisi samping boks yang tidak terlihat dari jalan. Truk sendiri sudah dibawa ke Polsek Kebomas," tandas Soleh. (Imam)

Oknum Polisi Minta Jatah Tukang Parkir

Radar Publik
Jakarta - Kemacetan lalu lintas yang membelit kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak hanya disebabkan oleh para pedagang kaki lima yang memakai bahu jalan untuk menjajakan dagangannya. Penyebab kemacetan lainnya yakni adanya oknum petugas yang memanfaat bahu jalan menjadi parkir liar sepeda motor.

Berdasarkan pantauan Detik di Jalan KH Mas Mansyur yang berdekatan dengan Blok B Pasar Tanah Abang, parkir liar sepeda motor terbagi menjadi menjadi empat lapak dan menyusun sepeda motor bahkan hingga tiga baris. Kondisi tersebut belum termasuk motor yang diparkir tidak beraturan.

Keberadaan parkir liar tersebut tak ayal menyebabkan kemacetan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur. Hal tersebut bertambah parah dengan masuk-keluarnya sepeda motor dari dan ke lokasi parkir.

Serupa dengan pedagang kaki lima, para juru parkir liar di Tanah Abang juga membayar pungutan liar (pungli). Namun bedanya para tukang parkir itu menyetor pungli dengan besaran dan jumlah oknum yang tidak tetap dalam setiap harinya.

"Bisa puluhan polisi sehari, dari Polda, Polsek, dan Polres. Tiap orang (juru parkir) ngasih minimal Rp 15 ribu. Jadi 4 lapak bisa Rp 500 ribu, bagi aja dah tuh bagi 4, berarti ada berapa orang petugas parkir di sini," ungkap seorang juru parkir yang baru saja didatangi dan menyetor sejumlah duit kepada polisi, Jumat siang  19 Juli 2013 lalu.

Selain parkir liar, banyaknya angkutan umum seperti angkot, Metro Mini, bajaj bahkan taksi yang 'ngetem' juga menjadi penyebab kemacetan di kawasan tersebut. Bahkan, di putaran balik jalan KH Mas Mansyur lalu lintas seakan lumpuh.

Jalan menuju depan Blok B (arah jembatan yang menggabungkan dua gedung) telah ditutup petugas dan tidak bisa dilalui kendaraan, namun lahan tersebut dimanfaatkan puluhan tukang ojek menjadi pangkalan. Hasilnya, kemacetan tidak dapat terhindarkan lagi.

Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menepis adanya oknum polisi yang membekingi atau melakukan pungutan liar terhadap parkir liar Tanah Abang. "Kita akan cek dan kalau ada dan jelas oknumnya, masyarakat jangan ragu-ragu segera laporkan ke Propam Polda," Kata Rikwanto kepada PERS, Senin 22 Juli 2013. (Imam w)

BERITA RADAR PUBLIK

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...