Kamis, 08 September 2016

Aa Gatot Brajamusti Perkosa Citra Sejak Usia 16 Tahun, Lapor ke Polda Metro Jaya

Citra didampingi kuasa hukumnya memberikan keterangan pers usai melaporkan Aa Gatot ke Polda Metro Jaya. Foto Yudha/pojoksatu

Radar Publik
JAKARTA – Aa Gatot Brajamusti kembali bermasalah dengan hukum. Kali ini seorang wanita cantik bernama Citra (26) melaporkan Ketua PARFI itu ke Polda Metro Jaya. Aa Gatot diduga memperkosa Citra sejak usia 16 tahun. Korban mengaku diperkosa Aa Gatot Brajamusti selama 4 tahun, mulai 2007 sampai 2011.

Korban ditemani kedua pengacaranya Sudharmono Saputra dan Rhony Sapulette melaporkan Aa Gatot ke Sentra Peayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya, Kamis malam (8/9/2016)

“Kejadian tahun 2007. Saat itu masih diberumur 16 tahun 10 bulan,” kata Sudharmono di Polda Metro.

Sudharmono mengatakan, kejadian itu dilakukan berulang-ulang hingga tahun 2011. Modus yang dilakukan terlapor yaitu disuruh mengkosumsi aspat yang dikatakan sebagai makanan malaikat. Rupanya aspat adalah narkoba jenis sabu.

“Ini tidak manusiawi, tekanan narkoba berupa sabu, ekstasi dan sabu dilakukan terus menerus, dirinya banyak menelan sabu. Dilakukan di Padepokan, kendaraan dan Jakarta,” tambah Rhony.

Rhony menambahkan, kliennya melaporkan Aa Gatot dengan Pasal 285 KUHP dan Pasal 286 KUHP tentang kekerasan atau ancaman kekerasan dan memaksa perempuan yang bukan istrinya untuk bersetubuh. Ancaman hukumannya 12 tahun penjara.

Sementara korban tidak ingin menceritakan kronolgi pemerkosaan yang dilakukan Aa Gatot. Namun, dirinya berpesan agar tak ada lagi korban lainnya.

“Mudah-mudahan semua orang bisa tahu baik burukny Aa Gatot dan hati-hati jangan sampai seperti aku,” ucapnya. (Nyoto)

Negara lain sangat kagumi Pancasila

Radar Publik

Kamis, 8 September 2016
Jakarta - Wakil Ketua MPR, Mahyudin, mengatakan, negara lain sangat mengagumi Pancasila karena mampu menyatukan rakyat berbeda-beda menjadi satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Negara lain sangat mengagumi Pancasila. Jadi saya ingatkan kepada para anak muda Indonesia, banggalah kepada nilai bangsa sendiri," katanya, dalam sosialisasi Empat Pilar MPR, di Universitas Malahayati, Lampung, seperti dilansir keterangan tertulis, Kamis.

Mahyudin mengatakan, masyarakat Indonesia jangan terlalu mengagungkan nilai-nilai bangsa lain, dan pahamilah Pancasila hingga timbul cinta agar mampu menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, ia mengatakan, sosialisasi Empat Pilar yang sedang gencar diselenggarakan di berbagai daerah, adalah amanah UU Nomor 17/2014 tentang MD3.

"Pemahaman tentang Pancasila dan nilai luhur bangsa lainnya sangatlah penting dalam hal ini sehingga diamanatkan dalam UU. Target sosialisasi adalah seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda penerus bangsa," ujarnya.

Rektor Universitas Malahayati, Mohammad Khadafi, mengapresiasi MPR yang menyosialisasi Empat Pilar ke kampus.

"Generasi muda sangat rentan disusupi pemahaman-pemahaman aneh. Pemahaman yang betul Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika akan bisa membentengi generasi muda dari pengaruh pemahaman lain yang sempit dan tidak jelas," katanya. (Red)

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...