Sabtu, 23 April 2016

Berharap Dana Desa Angkat Kesejahteraan Rakyat

Radar Publik
Minggu, 24 April 2016
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan bahwa dana desa merupakan sarana untuk memperlambat laju ketimpangan dan alat untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat.

"Misi nasional dari dana desa adalah menyejahterakan rakyat untuk meminimalkan disparitas karena kantong-kantong kemiskinan letaknya ada di perdesaan," kata Ridho Ficardo pekan lalu.

Namun demikian, lanjut dia, dana desa juga bisa menimbulkan bahaya-bahaya lainnya bila pengawasan dan pendampingannya tidak optimal dilakukan.

"Kolam ikan bila diberi makanan dengan cukup maka ikan-ikan akan tumbuh cepat, namun bila diberikan terlalu banyak makanan, maka sisa makanan yang tak termakan akan menjadi racun pada kolam tersebut. Maka bisa dilihat apakah dana satu miliar tersebut sudah pas atau belum, jika tidak maka akan banyak penyelewengan di tingkatan desa," kata Ridho mengumpamakan.

Ia menyebutkan, di Provinsi Lampung, dari sektor pertumbuhan Lampung tumbuh positif tapi yang dibutuhkan masyarakat bukan sekedar tumbuh tapi pemerataan sehingga setiap masyarakat bisa merasakannya. Maka ada banyak upaya yang Pemprov Lampung lakukan salah satunya, program "Gerbang Desa Saburai".

"Gerbang Desa Saburai adalah program untuk mengangkat 100 desa termiskin di Lampung. Bukan sekedar memberi bantuan, tapi kami memberikan pendampingan yang ketat diselaraskan dengan program-program yang ada pada dinas-dinas sesuai kebutuhan masing-masing desa. Dan menjadi program terbaik ketiga se-Indonesia," jelasnya.

Gubernur Lampung itu menambahkan Lampung di tengah laju pembangunannya telah memasuki masa-masa yang harus diwaspadai. Karena saat ini Lampung telah memasuki tahapan tinggal landas. "Apakah kita akan terbang atau tertinggal di landasan. Dibutuhkan segala upaya dan kegigihan berbagai pihak," ujarnya.

Ia menyebutkan, penyelenggaraan Gerbang Desa Saburai, adalah salah satu upaya untuk memperkecil kesenjangan pembangunan antarwilayah atau desa di Provinsi Lampung.

Caranya dengan mengembangkan strategi yang menggabungkan antara perencanaan pembangunan partisipatif masyarakat dan perencanaan pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung.

"Hal itu sejalan dengan tujuan penyelenggaraan otonomi daerah, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat," katanya.

Program Gerbang Desa Saburai antara lain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, menyatu padukan program kegiatan penanggulangan kemiskinan berbasis masyarakat pedesaan.

Undang-Undang tentang Desa diharapkan pembangunan desa semakin baik dan mampu mensejahterakan masyarakat desa dengan pemanfaatan dana alokasi secara maksimal.

Setiap desa akan mendapatkan 10 persen setiap tahunnya. Dapat diperkirakan setiap desa mendapatkan Rp1,2 miliar hingga Rp1,4 miliar dari APBN Rp59, 2 triliun ditambah dana APBD Rp45,4 triliun dengan total Rp104,6 triliun yang akan dibagikan kepada 72 ribu desa seluruh Indonesia.

Bantu Desa Tertinggal Pemerintah Provinsi Lampung akan membantu 230 desa tertinggal melalui program Gerakan Membangun Desa Saburai terutama pembangunan infrastruktur pada 2017.

"Progam khusus itu sudah berjalan sejak 2015 dan hingga tahun ini sebanyak 100 desa tertinggal telah mendapatkan bantuan senilai Rp300 juta per desa untuk pembangunan di desa," kata Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.

Ia menjelaskan untuk bantuan Keuangan bersifat umum diberikan pada 2.435 desa berupa bantuan peningkatan administrasi desa. Masing-masing desa menerima Rp6 juta/desa.

Berdasarkan Indek Kemajuan Desa (IKD) Provinsi Lampung, lanjutnya, pada tahun 2015 yaitu desa maju sebanyak 391 desa, berkembang 1.052 desa, kurang berkembang 819 desa dan tertinggal 378 desa.

Karena itu, lanjutnya, pada tahun 2017 Pemerintah Provinsi Lampung akan melaksanakan program peningkatan keberdayaan masyarakat, pilot project desa percontohan berbasis informatika teknologi satu desa di setiap kabupaten.

Di sisi lain, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan bahwa dana desa merupakan alat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menghindari keruntuhan akibat jurang ketimpangan yang semakin melebar.

"Saat ini yang terjadi yang miskin makin miskin dan yang kaya makin kaya. Maka kita lihat dana desa dari segi tujuan yakni memangkas ketimpangan untuk menjaga keutuhan NKRI," kata dia, pada seminar " katanya.

Ia menyebutkan, tantangan lain dana desa, yakni masalah sumber daya manusia (SDM) di pedesaan yang belum banyak memahami cara penyusunan RPJMDes dari dana desa.

Sehingga, lanjutnya, dikhawatirkan akan banyak penyimpangan dalam penyusunannya yang justru membahayakan.

Terkait dengan itu menurutnya, Pemprov Lampung melakukan pendidikan untuk perangkat desa untuk meminimalkan dan menjaga dari penyimpangan.

Ridho sangat mendukung pemanfaatan teknologi informasi, seperti adanya program Pembangunan Desa Broadband Terpadu sebagai upaya untuk membangun infrastruktur konektivitas informasi digital.

Program itu, lanjutnya, dapat membuka akses dan pngetahuan tata kelola dari dana desa tersebut agar bisa berlangsung sesuai tujuannya.

"Sosialisasi teknologi informasi dan komunikasi juga sangat membantu SDM desa untuk mendapatkan informasi berkaitan penggunaan dana desa dan TIK bisa juga sebagai fungsi kontrol pengawalan dan pendampingan melalui optimalisasinya," tambah Ridho.

Kini, tinggal pelaku pengelola dana desa apakah akan menjalankan sesuai aturan dan rencana atau sebaliknya. (Red)

Kemenkeu Siapkan Dana Abadi Untuk Beasiswa

Radar Publik
Sabtu, 23 April 2016
Kementerian Keuangan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengalokasikan dana abadi sebesar Rp20,6 triliun untuk kepentingan beasiswa bagi para mahasiswa Indonesia yang memiliki prestasi akademis tinggi.

Dana abadi sebanyak Rp20,6 triliun itu diperuntukkan bagi beasiswa untuk mereka yang akan melanjutkan studi di dalam maupun luar negeri," kata Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo kepada pers di Jakarta, Sabtu (23/4).

Eko menjelaskan, dana abadi tersebut dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) LPDP. Saat berdiri tahun 2012, dana abadi LPDP mencapai Rp15,6 triliun dan kini jumlahnya meningkat menjadi Rp20,6 triliun.

LPDP itu sendiri adalah lembaga pemerintah yang dikelola oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Kementerian Agama.

Hingga Januari 2016, LPDP telah memiliki alumni sebanyak 538 orang, 104 orang di antaranya telah menyelesaikan studi pada 2014 dan sebanyak 434 orang pada 2015. Alumni tersebut tersebar dari berbagai universitas di dalam dan di luar negeri.

"Syarat pada tahun 2016 untuk beasiswa ke luar negeri menjadi lebih ketat. Kemampuan mereka harus di atas rata-rata. Kita juga hanya mendukung mereka yang benar-benar punya karakter, bahasa yang baik, dan memiliki rencana masa depan untuk kepentingan bangsa," kata Eko.

Ia menjelaskan, penambahan syarat itu mencakup pembuatan essai dalam bahasa Inggris. Selain itu, standar nilai penerimaan (passing grade) pun dinaikkan, khususnya saat penilaian seleksi wawancara.

Kebijakan tersebut adalah seiring dengan kebijakan Kemenristek-Dikti yang ingin mengangkat universitas di Indonesia untuk menjadi world university. Salah satu caranya adalah memperbanyak lulusan mahasiswa S-2 dan S-3 di Indonesia, terlebih banyak universitas di dalam negeri mengeluh karena mahasiswa terbaiknya 'loncat' ke luar negeri.

"Kami targetkan untuk beasiswa tahun ini, dari 5.000 peserta, mahasiswa yang belajar di Indonesia sebanyak 55-60 persen. Sisanya baru belajar di luar negeri. Kami terus melakukan serangkaian `rekrutmen untuk menyaring mahasiswa yang ingin meneruskan belajarnya, baik di dalam maupun luar negeri," ujarnnya.

Eko memprediksi tahun 2016 jumlah pendaftar beasiswa LPDP akan mencapai 60.000 orang, sementara tahun 2014 sebanyak 33.000 pendaftar dan tahun 2015 sebanyak 54.000 pendaftar.

"Dengan kenaikan jumlah pendaftar setiap tahunnya, LPDP tentu ingin memilih kandidat terbaik. Untuk itulah LPDP menerapkan seleksi yang diperketat mulai tahun ini," katanya.

Ia menambahkan, para penerima beasiswa (awardee) LPDP pada Persiapan Keberangkatan (PK)-64 dalam beberapa hari terakhir ini melakukan diskusi di Wisma Hijau Depok Jawa Barat dengan mengundang pakar dari berbagai disiplin ilmu, termasuk yang terkait dengan kewirausaahaan. (Nyoto)

BERITA RADAR PUBLIK

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...