Minggu, 10 Desember 2017

Sebanyak 156 Preman Diamankan Polres Malang Demi Keamanan


Radar Publik
Malang Senin, 11-12-2017
Oleh : Khaerul Anwar
Jelang hari raya natal dan tahun baru 2018, Satreskrim Polres Malang bersama jajaran membekuk preman-preman yang meresahkan masyarakat. Sebanyak 156 preman diamankan dalam operasi cipta kondisi, sekaligus persiapan Operasi Sikat Semeru kedua yang akan dilaksanakan 11 hingga 20 Desember mendatang.


Sebanyak 30 polsek jajaran bergerak memberantas preman di wilayahnya masing-masing. Hasilnya mengamankan preman dan pengamen yang meresahkan warga.

Operasi tersebut, merupakan attensi dari Kapolri, Jenderal Polisi Titto Karnavian dengan menyuruh seluruh Kapolda dan Kapolres se Indonesia, dilakukan secara serentak. Guna mengurangi angka kejahatan jelang natal dan tahun baru.

Menurut Menurut Kompol Deky Hermansyah, Wakapolres Malang, seluruh jajaran Polsek juga diwajibkan untuk mencegah tindak pidana pencurian dengan pemberatan atau curas, pencurian dengan kekerasan atau curas dan pencurian kendaraan bermotor atau curanmor.

Tidak hanya itu saja, pemberantasan kepemilikan senpi tanpa dilengkapi surat resmi, senjata tajam dan bahan peledak, juga menjadi attensi pemberantasan dalam operasi sikat semeru kedua.

Untuk preman-preman yang terjaring tersebut, akan diberikan pembinaan dan didata oleh kepolisian. Sedangkan preman yang melakukan tindak pidana, akan diproses secara hukum. (Kresna)

Harta Karun Peninggala Bung Karno Bawa Musibah, Tiga Orang Tewas Misterius


Radar Publik
Senin, 11-12-2017
Oleh : Felli Kosasi
Jember - Diduga hirup gas beracun di dalam goa saat mencari harta karun, tiga dari empat orang tewas di Kecamatan Mumbulsari Jember. Tim sar dibantu aparat TNI dan polisi berhasil mengevakuasi 4 korban.

Atas kejadian ini, seketika warga di Desa Lampeji Kecamatan Mumbulsari Jember, MInggu sore digegerkan dengan peristiwa 4 orang yang terjebak dalam goa yang digali sendiri. Berlokasi di pegunungan mayang ini, keempat warga tersebut melakukan penggalian harta karun. Goa sedalam 18 meter ini diduga mengandung gas beracun sehingga membuat ketiga orang di dalamnya tewas.

Sementara satu korban selamat namun dalam kondisi tidak sadarkan diri dan harus mendapat bantuan oksigen.
Petugas dari Tim SAR, TNI dan polisi butuh waktu 4 jam untuk mengevakuasi seluruh korban, karena lokasi goa berada di lereng pegunungan yang terjal.

Tiga korban tewas masing masing Taufik (40) dan Bari (18) warga Desa Suboh,Kecamatan Pakusari Jember, serta berikut Wardi (57)  warga Desa Jatian, Kecamatan Pakusari Jember.

Sedangkan satu korban selamat namun tidak sadarkan diri atas nama Fredy (27), warga Desa Suboh ,Kecamatan Pakusari Jember. Korban tewas dan selamat langsung di evakuasi ke bawah menggunakan tandu oleh petugas untuk kemudian di bawa ke RSUD dr Soebandi Jember.

Menurut Letkol Infantri Rudianto, Komandan Kodim 0824 Jember, dari keterangan warga, semula orang yang melakukan penggalian dalam goa berjumlah delapan orang. Namun  empat orang lainnya keluar goa karena kondisi pengap. Sedangkan di dalam hanya ada empat orang yang melakukan penggalian harta karun yang diduga peninggalan Bung Karno.

Namun karena menghirup udara beracun dari genset yang mereka bawa masuk ke dalam, ke 3 korban tewas, sedangkan 1 korban pingsan. "Padahal menurut keterangan warga, di dalam goa tersebut tidak ada harta karun, namun entah mengapa para korban yakin dan nekat mencari harta karun peninggalan Bung Karno tersebut," kata Letkol Infantri Rudianto. (Nyoto)

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...