Langsung ke konten utama

Sepekan Garam Beryodium Langka, Konsumen Pilih Garam Grasak

Radar Publik
Minggu, 23-07-2017
Malang - Masyarakat tengah memburu keberadaan garam yang menjadi prioritas urusan dapur, seperti yang dapat dipantau di Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang ini misalnya, yang terus mencari keberadaan garam saat berbelanja.

Saat berbelanja, para konsumen tidak luput dari pertanyaan terkait garam yang masih langka hingga sepekan ini dan memilih garam non beryodium atau grasak. Garam biasanya dijual Rp 2.500 per bungkus, kini sudah dijual Rp 5 ribu.

Sementara itu, untuk garam beryodium, hanya ada garam refina, yang biasanya dijual dengan harga Rp 4 ribu, kini menjadi Rp 6 ribu per bungkus, meskipun garam beryodium cap Kapal yang diburu konsumen.

Meskipun garam beryodium cap Refina ada di pasaran, namun stok garam beryodium tersebut tidaklah banyak dan dalam hitungan jam saja keberadaan garam tersebut sudah habis terjual.

Menurut Siti Khadijah, pedagang Pasar Kepanjen mengatakan, garam saat ini masih langka di pasaran dan garam beryodium Refina yang semula harganya Rp 400 per bungkus, kini menjadi Rp 6 ribu dan rata-rata konsumen mencari garam cap Kapal yang sudah tidak ada, hingga mereka memilih garam grasak meskipun harganya Rp 5 ribu per bungkus.

Pemprov Jatim yang sudah menanggapi kelangkaan garam di pasaran lantaran gagal panen, berusaha akan mengimport dari luar, yang hingga sepekan ini juga masih mengalami kelangkaan garam.

Untuk kelangkaan garam sendiri, dipastikan akan menguntungkan petani garam di daerah. Selama ini, petani garam merasa tidak pernah diuntungkan dengan usahanya yang banyak dicari orang tersebut.(red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...