Langsung ke konten utama

Kubangan Pasir Keluarkan Hawa Panas Muncul di Pasuruan

Kubangan Pasir Keluarkan Hawa Panas Muncul di Pasuruan
Pasir panas 
Radar Publik
PASURUAN - Fenomena alam berupa pasir yang mengeluarkan hawa panas menyembul di lahan bekas pabrik karton Kota Pasuruan, Jawa Timur. Pasir panas ini diketahui setelah seorang warga terperosok saat melintas di areal tanaman pohon jati. Dua kakinya sebatas betis mengalami luka bakar akibat terendam pasir panas.

Abdul Ghofur (26), warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, tidak menyangka jika areal yang biasa dilaluinya itu terdapat pasir panas. Saat ia berburu burung, tiba-tiba terperosok pada kubangan tanah yang di dalamnya terdapat pasir panas.

Secara kasat mata, kubangan tanah ini tidak berbeda dengan di sekitarnya. Namun pada kubangan tanah yang kini diamankan dengan garis polisi dapat membakar daun kering atau kertas yang berada di atasnya dalam hitungan beberapa menit.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pasuruan, Yudi Andi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab terbentuknya kubangan tanah yang mengeluarkan panas itu. Namun ia menduga, hawa panas itu terjadi karena terdapat gas yang mudah terbakar.

"Kami sudah mengecek lokasi tanah yang terdapat hawa panas. Kami belum bisa memastikan kandungan apa yang membuat tanah dan pasir menjadi panas. Dugaan awal, tanah ini terdapat gas yang mudah terbakar," kata Yudi Andi.

Untuk memastikan kandungan tanah tersebut, pihaknya meminta bantuan petugas laboratorium di Surabaya mengecek lokasi tersebut. Beberapa sampel seperti gas dan kandungan tanah akan diuji di laboratorium. Hasil uji laboratorium tersebut akan diketahui secara pasti penyebabnya.

"Petugas laboratorium akan menggunakan metode khusus untuk mengambil sampel gas dan tanah. Hasilnya paling cepat bisa diketahui 20 hari," kata Yudi Andi.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terulangnya kejadian yang mengakibatkan seorang korban luka telah dipasang garis polisi dengan radius 10 meter. Pengamanan ini dilakukan karena pada kawasan tersebut kerap dipergunakan sarana bermain anak dan lapangan sepakbola.

"Kami hanya memastikan lokasi aman dari aktifitas warga. Sehingga tidak menimbulkan korban kembali," kata Kapolsek Bugulkidul, Kompol Agung Setiyono. (Nyoto)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...