Langsung ke konten utama

POLDA RIAU TAK AKAN MENANGKAP PEMAKAI NARKOBA

Radar Publik
PEKANBARU - Polda Riau menyatakan saat ini tidak akan melakukan penangkapan kepada pemakai narkoba. Pihaknya hanya menindak secara hukum pengedar dan bandarnya.
 
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Daniel Silitonga menyakapi banyak kasus narkoba di wilayah hukumnnya.
 
"Belakangan ini memang kita tidak lagi menangkapi pemakai narkoba. Karena jika ditangkapi terus, saya yakin lapas di Riau yang memang sudah over kapasitas tidak akan mampu menangani kasus narkoba," kata Daniel saat mengadakan pertemuan dengan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) di Pekanbaru Rabu (24/7/2013).
 
Kalaupun pemakai harus ditangkap, kata dia, itu dikarenakan karena laporan dari masyarakat yang sangat resah ada pemakai narkoba dilingkungan mereka.
 
"Jadi mau tidak mau harus kita tangkap. Tapi pada intinya sekarang yang kita tangkap tidak lagi rantingnya (pemakai), tetapi dahan (pengedar dan batangnya (bandarnya)" katanya.
 
Menurutnya, saat ini hampir semua Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Riau 50 persen lebih di huni oleh narapidana kasus narkoba.
 
Sementara, Kepala BNN Riau Kombes Bambang Setiawan menegaskan, saat ini jumlah pengguna narkoba dan pisikotrapika di Riau hampir tiap tahunnya menunjukan kenaikan.

Dimana pada tahun 2009 ditemukan sebanyak 568 kasus dengan 841 tersangka. Sementara di tahun 2010 sedikit menurun 523 kasus dengan 728 tersangka.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PLRIP Deputi Bidang Rehabiliratasi BNN RI, Ida Oetari menegaskan bahwa tidak semua kasus narkoba harus di sikapi dengan upaya hukum. Apalagi pemakai, karena meraka adalah korban dari pada pengedar dan bandar.

"Para pemakai sebaiknya di rehabilitasi. Dan sudah seharusnya disetiap daerah ada tempat rehabilitasi seperti Lido. Kita akan upayakan semua daerah harus ada. Ini sangat penting karena peredaran narkoba di Indonesia sangat mengawatirkan," ujarnya. (Kresna)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...