Langsung ke konten utama

Warga Apresiasi Pemeliharaan Berkala Jalan Pagak , Kedungboto kec Beji



Radar Publik
Pasuruan

Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas binamarga telah melaksanakan program pemeliharaan berkala jalan pagak sampai kedungboto kec beji ‘ menggunakan sumber dana dari DBHCHT 2024 , pengembangan inspratuktur tersebut guna memperlancar perekonomian warga sekitar pasuruan 13 9 2024


Proyek dengan Nilai kontrak Rp 1′ 367. 579.000.00. Diharapkan dari beberapa pihak baik pemerintahan pasuruan sendiri dan masyarakat pasuruan. Khusus dari segi kwalitas harus bisa terpenuhi standartnya agar jalan bisa awet Dinikmatti masyarakat lebih lanjut 
Dari pantauan awak media di lapangan tercatat No kontrak 00. 3.2/ PPK . III/ 10 . 37. DBHCHT / 424. 073/ 2024 

 

waktu pelaksanaan 120 ( Seratus dua puluh) hari kalender 

Kontraktor pelaksana : cv. SINAR SURYA CEMPAKA 

konsultan pengawas : CV . MEGA GALAĶSI KONSULINDO, dalam artian pihak yang bersangkutan bisa mempertanggung jawapkan dalam bentuk apapun bila mana ada unsur kesalahan teknis 

 

Mengacu pada pakta yang sebenarnya dari tahun sebelumnya beberapa titik proyek jalan dipasuruan tidak sampai 5 – 6 tahun rusak sedang dan berat 

 Persoalan tersebut dikarenakan kontraktor pelaksana dan pengawas BERMAIN bersama 

 

SULKAN nama samaran , petani dari desa kedungboto mengapresiasi pemeliharaan jalan tersebut  

Lanjutnya. Awet dan tahan lama

Rep.( Pan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus