Langsung ke konten utama

Polri dan Universitas Brawijaya Tandatangani Nota Kesepahaman untuk Ciptakan SDM Unggul




KOTA MALANG - Universitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah Forum Group Discussion (FGD) dalam rangka penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Lembaga Pendidikan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung Rektorat lantai 8 itu dihadiri oleh sejumlah pejabat dari kedua Lembaga diantaranya Ketua Tim dan Kabag Jakdilklat Rojianstra SSDM Polri, Kombes Pol. Defrian Donimando,  Wakapolresta Malang Kota AKBP Adhitya Panji Anom, dan Rektor UB Prof. Widodo, beserta para wakil rektor.

Dalam sambutannya, Prof. Widodo menyatakan rasa terima kasih atas kehadiran pihak Polri dan berharap kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, khususnya di sektor pendidikan dan penegakan hukum.

"Kerjasama antara Polri dan UB merupakan perpanjangan dari nota kesepahaman sebelumnya, untuk mempersiapkan SDM Polri yang unggul dan berintegritas, sesuai dengan arahan Presiden RI melalui program Nawa Cita di bidang SDM,”ungkap Prof. Widodo, Kamis (11/9).

Nota kesepahaman ini juga diharapkan dapat mendukung implementasi program prioritas Kapolri, dalam meningkatkan profesionalisme dan kapasitas SDM Polri di tengah tantangan era globalisasi dan perkembangan teknologi.

Sementara Kombes Pol. Defrian dalam sambutannya menyampaikan pesan dari Asisten Kapolri Bidang SDM, Prof. Dr. Dedi Prasetyo, yang menekankan pentingnya sinergitas antara Polri dan perguruan tinggi dalam meningkatkan kompetensi SDM.

"Kerjasama ini tidak hanya untuk kepentingan Polri, tetapi juga diharapkan memberikan kontribusi positif bagi Universitas Brawijaya dalam meningkatkan kualitas lulusan,"ujar Kombes Pol. Defrian.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh perwakilan Polri dan UB, serta pemberian plakat sebagai simbolis kerjasama antara kedua lembaga.

Sementara itu AKBP Adhitya mewakili instansi Kepolisian di Kota Malang menambahkan penandatanganan MoU ini bisa memberikan manfaat nyata bagi generasi kedua belah pihak, baik Polri maupun Alumni UB.

"Dengan adanya MoU antara Polri dengan UB ini, kami juga berharap bisa meningkatkan sinergitas Polri dengan Akademisi, untuk saling menjaga hubungan baik dan Kamtibmas khususnya di Kota Malang,"ungkap AKBP Adhitya.

Terjalinnya nota kesepahaman ini, Universitas Brawijaya dan Polri berkomitmen untuk terus membangun kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan SDM guna menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks. (Sng)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus