Langsung ke konten utama

Danramil 0816/18 Sedati Memberikan Pentingnya Manfaat Wasbang Kepada Siswa SMK Senopati

Radar Publik
Sidoarjo - Danramil 0816/18 Sedati Kapten Inf Ghopur Urokhim memberikan penjelasan tentang pentingnya  wawasan kebangsaan dan Bela Negara kepada Siswa/i SMK Senopati Kec Sedati Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini bertempat di aula SMK Senopati yang diikuti oleh 260 siswa/i, Kamis(18/07/2019).

Dengan semangat kebangsaan dan bela negara dapat tercapai kalau kita semua mampu memahami kebangsaan itu sendiri mulai dari memiliki rasa kebangsaan, paham akan sejarah kebangsaan dan semangat dalam berjuang demi tetap tegaknya NKRI.

Kapten Inf Ghopur Urokhim menjelaskan untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan globalisasi, diperlukan wawasan kebangsaan dalam memperkuat semangat nasionalisme melalui pendidikan Bela Negara. Beberapa bentuk pendidikan Bela Negara di dalam sekolah adalah melalui Pramuka, Pecinta Alam, lingkungan masyarakat dll. untuk membiasakan diri belajar disiplin, kerjasama, dan tanggung jawab, serta memahami wawasan kebangsaan.

Nilai-nilai Dasar Kesadaran Bela Negara yang dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa/i, meliputi : Cinta Tanah Air, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Yakin Pancasila Sebagai Ideologi Negara, Rela Berkorban Untuk Bangsa Dan Negara, Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara,jelas Danramil 0816/18 Sedati Kapten Inf Ghopur Urokhim. (Kresna)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...