Langsung ke konten utama

Kembali Raih Juara Umum OSN 2024, Pj. Gubernur Adhy : Bukti Kami Kiblat Pendidikan Nasional



Radar Publik
Jatim

Jawa Timur kembali meraih gelar juara umum dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2024 yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan KeJatimbudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI di Jakarta. Dalam ajang sains bergengsi yang diikuti siswa SD, SMP, dan SMA/MA ini, Jawa Timur berhasil mengungguli provinsi lain dengan koleksi 56 medali, terdiri dari 13 emas, 22 perak, dan 21 perunggu. Khusus untuk jenjang SD-SMP, kontribusi mereka adalah empat medali emas, sementara jenjang SMA/MA meraih sembilan emas.

Sebagai tuan rumah, Provinsi Jakarta harus puas dengan posisi kedua, diikuti oleh Jawa Barat di peringkat ketiga, serta Jawa Tengah dan Banten yang masing-masing berada di posisi keempat dan kelima.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyatakan bahwa kemenangan ini menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan tolok ukur dalam dunia pendidikan nasional. “Alhamdulillah, Jatim kembali meraih gelar juara umum OSN 2024. Kita juga berhasil meraih prestasi serupa di tahun 2020, 2021, dan 2022, meskipun tahun 2023 kita harus puas di posisi kedua,” ujarnya di Surabaya, Minggu (1/9).

“Prestasi ini merupakan bukti dan penegasan bahwa pendidikan di Jawa Timur menjadi rujukan utama dalam dunia pendidikan Indonesia,” tegas Adhy.

Selain sukses di OSN 2024, sebelumnya Jawa Timur juga berhasil menjadi juara umum di Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional untuk SMK dan SLB.

Sejak tahun 2020 hingga 2024, dunia pendidikan Jawa Timur terus menunjukkan performa luar biasa. Jumlah siswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2024 mencapai 24.423 siswa, meningkat 946 siswa dibandingkan tahun 2023 dengan 23.477 siswa.

“Ini adalah jumlah tertinggi secara nasional, dan prestasi ini terus kita pertahankan selama lima tahun berturut-turut,” ujarnya. “Pada tahun 2020, ada 13.803 siswa yang diterima melalui SNBP, meningkat menjadi 16.998 siswa di tahun 2021, dan terus naik menjadi 17.807 siswa di tahun 2022,” tambah Adhy.

Dengan berbagai prestasi yang telah diraih, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan bahwa program Jatim Cerdas, yang merupakan bagian dari Program Nawa Bhakti Satya, telah berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur. “Ini juga membuktikan bahwa program Jatim Cerdas yang digagas oleh gubernur sebelumnya telah berhasil membawa kemajuan bagi pendidikan di Jawa Timur,” jelasnya.

Di akhir pernyataannya, Pj. Gubernur Adhy mengucapkan terima kasih atas kerja keras para pendidik di Jawa Timur, yang telah berkontribusi pada pencapaian prestasi ini. “Saya sangat mengapresiasi kerja keras para tenaga pendidik di seluruh Jawa Timur dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga prestasi ini terus kita pertahankan,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengungkapkan rasa syukurnya atas perjuangan para siswa Jawa Timur. “Saya menyaksikan sendiri bagaimana para siswa mempersiapkan diri untuk OSN ini dengan sangat serius, dan Alhamdulillah, hasilnya sangat membanggakan,” ujarnya.

Dengan keberhasilan ini, Aries berharap Jawa Timur bisa menjadi tuan rumah OSN tahun 2025. “Semoga tahun depan kita bisa meraih sukses yang lebih besar, dan kita berharap bisa menjadi tuan rumah OSN 2025. Sukses untuk anak-anak Jatim yang luar biasa,” tandasnya.

Rep. Fandi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus