Langsung ke konten utama

Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans berencana mendaftar ke KPU Jatim pada Kamis

 


Radar Publik

Sumber tv one

Setelah resmi diusung oleh partai PDI Perjuangan menjadi bakal pasangan calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans berencana mendaftar ke KPU Jatim pada Kamis (29/8) nanti malam sekitar pukul 19.30 WIB.   

Sebelum mendaftar, Risma menyempatkan diri berziarah dan kirim doa ke makam Gubernur Suryo, Gubernur Jawa Timur yang pertama di Kelurahan Kepolorejo, Kecamatan-Kabupaten Magetan, Kamis siang (29/8) pukul 11.30 WIB.   Didampingi ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magetan yang juga sekaligus bakal calon Bupati Magetan Sujatno, Risma tiba di makam Gubernur Suryo disambut puluhan kader dan simpatisan PDIP Magetan.   Usai berziarah dan kirim doa, 

Tri Rismaharini yang juga merupakan Mentri Sosial ini mengaku kepada awak media bahwa dirinya terkejut mendapat tugas dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarno Putri.   “Sebenarnya tidak lagi kaget ya tapi biasa saja karena saya tidak boleh nafsu minta jabatan ini (Gubernur) lagi karena berat,” kata Risma usai berziarah ke makam Gubernur Suryo.    

Menurut Risma jabatan itu berat tanggungan, selain telah disumpah Al-Quran saat dilantik, pertanggungjawabannya itu selain di dunia juga di akhirat, bukan karena berat melawan incumbent (Khofifah dan Emil).   “Bukan karena saya takut melawan incumbennya, tapi ini lebih ke beban yang akan saya pertanggungjawaban jawaban kepada Allah SWT,” tegasnya.   

Maka dari itu, setelah mendapat mandat dari Ketua Umum Megawati Sukarno Putri untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur, Risma langsung berziarah kepada Gubernur pendahulu, Gubernur Suryo periode 1945-1947 atau Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo yang juga merupakan Bupati Magetan periode 1938-1943.   

Meski belum terlalu kenal akrab dengan Gus Hans calon wakilnya, Risma berharap pasangan ini nantinya mampu mengemban tugas berat menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur untuk bisa membangun Jawa Timur lebih baik lagi.   Usai berziarah ke makam Gubernur Suryo di Magetan, Tri Rismaharini kembali melanjutkan perjalanan ke Surabaya guna persiapan pendaftaran ke KPU Jatim nanti Malam.   “InsyaAllah nanti malam sekitar pukul 19.30 WIB kami berangkat mendaftar ke KPU berangkat dari kantor DPD,” tutupnya.

Rep. Nyoto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus