Langsung ke konten utama

Memeriahkan Dirgahayu Kemerdekaan RI Ke- 79, MAN 1 Pasuruan, Menggelar Berbagai Macam Lomba


Pasuruan, Radar Publik – Suasana meriah menyelimuti MAN 1 Pasuruan, dalam perayaan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. Kamis, 14 Agustus 2024

Berbagai lomba seru dan santai digelar, seperti lomba estafet bola, lomba menyusun bola dengan sarung, hingga lomba susun bola sesuai warna, kegiatan ditutup dengan jalan sehat yang diikuti oleh seluruh warga MAN 1 Pasuruan. Jumat, 16 Agustus 2024.
Berbagai lomba diadakan oleh MAN 1 Pasuruan, dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air kepada siswa.

Selain itu, juga untuk merefresh siswa-siswi dari suntuknya mata pelajaran yang ada.

Kepala MAN 1 Pasuruan, H. Nasrudin, S.Pd., M.Si., mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air pada generasi muda.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada siswa, sekaligus memberikan wadah bagi mereka untuk mengekspresikan kreativitas,” ujarnya.

Lebih lanju, Pak Nas sapaan akrabnya, juga menambahkan, dengan momentum ini, kita tumbuhkan kembali, rasa cinta tanah air kepada seluruh Siswa-siswi, bahwa NKRI adalah harga mati.

“Dengan cinta kepada tanah air ini, kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa, sebagai bentuk penghargaan kita semua, terhadap jasa- jasa para Pahlawan, yang telah berjuang demi Kemerdekaan Republik Indonesia”, tutupnya.

Rep. Fan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus