Langsung ke konten utama

Polsek Wonoayu Memberikan Ucapan HUT TNI Ke 75 Kepada Koramil 0816/13 Wonoayu

Radar Publik

Sidoarjo – Pagi ini Kapolsek Wonoayu Polres Sidoarjo yang di wakili oleh IPDA  Yuri bersama anggota Polsek Wonoayu  datang ke mako Koramil Wonoayu dalam rangka mengucapkan Dirgahayu TNI ke 75, Senin (5/10/2020).


Kapolsek  Wonoayu yang di wakili  Ipda  Juri bersama anggota serta Bhayangkari  membawa nasi tumpeng serta karangan ucapan ulang tahun HUT TNI ke 75 guna diserahkan ke Koramil 0816/13 Wonoayu yang ditemui dan diterima langsung oleh Pelda Mochtar Bati tuud Koramil Wonoayu yang mewakili Danramil Wonoayu Kapten Arm Didik Supandi. yang sedang tidak ada di tempat menjalankan tugas di makodim Wonoayu.


“Selamat HUT TNI ke 75 kedepan TNI lebih Profesional dan menjadi kebanggaan rakyat,”ujar Ipda Juri  selaku Wakil Kapolsek.

“Kami juga berharap agar TNI – Polri semakin erat dalam tugas sinergitas sehingga kedepan TNI Polri semakin solid dan dipercaya masyarakat,” imbuh wakil Kapolsek .

Dalam hal tersebut mewakili Danramil Wonoayu Pelda Mochtar selaku Bati tuud Koramil Wonoayu sebaliknya juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Polsek Wonoayu yang menyemarakkan HUT TNI ke 75 ini dengan meriah moment ini juga sekaligus menjaga silahturohmi TNI dan Polri semakin akrab dalam tugas tugas ke depan.”tuturnya (Zey) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...