Langsung ke konten utama

kampanye germas hidup sehat dalam rangka TMMD ke 106 bertempat di desa tanjung sari

Radar Publik
JABON - SIDOARJO
Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan berkeliling ke posyandu – posyandu tersebut. Langkah tersebut diambil demi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan, kegiatan tersebut di laksanakan di dusun Tanjungsari, Ds Kupang, Kec Jabon, Kab Sidoarjo. Senin ( 21/10/2019)

Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat .Dinkes kabupaten  sidoarjo ( neni sumiyati ,SKM) menyampaikan, penyuluhan Germas tahun 2019 berkeliling ke posyandu-posyandu difokuskan pada  pencegahan stunting dan Peningkatan cakupan imunisasi.

“Kalau di 2018 terfokus pada gerakan makan sayur dan buah, aktifitas fisik dan olahraga, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Di tahun ini, kita fokuskan pada stunting, dan Cakupan Imunisasi,” terangnya.

Pencegahan tersebut sangat penting untuk dipahami masyarakat. Stunting itu penting salah satunya, akan berpengaruh pada kemampuan fisik, emosi, dan IQ masa depan anak. “Anak pendek itu banyak, tapi harus diketahui apakah stunting atau tidak. Kalau tidak dicegah, gimana nanti ke depan. Jaman sekarang sekolah saja diukur tingginya, cari kerja juga begitu,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan cakupan Imunisasi di desa kupang kecamatan jabon masih dirasa susah. Padahal imunisasi wajib dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit, dan menambah sistem imun anak

“Susah sekali cakupan imunisasi ini. Apalagi setelah mendengar kabar vaksin Measle-Rubella (MR) yang dikatakan haram. Memang benar mengandung babi, tetapi MUI sudah mengeluarkan fatwa jika vaksin tersebut dibutuhkan bagi kesehatan hukumnya mubah. Jadi ini kita sampaikan ke masyarakat bahwa tetap wajib mulai usia 0-19 tahun,” paparnya.

Pola hidup masyarakat yang mulai berubah ini yang menjadi perhatian Dinkes kabupaten sidoarjo Ibaratnya masyarakat jaman sekarang sudah jarang melakukan hidup sehat dengan adanya penyuluhan ini masyarakat diharapkan lebih mengutamakan upaya promotif preventif.

“Upaya promotif preventif ini disamping murah juga mudah dan  mereka kita harapkan lebih sehat ke depannya, yang sehat tetap sehat yang sakit menjadi sehat,” tandasnya.

Selain materi mengenai Germas, juga ada pengetahuan mengenai HIV AIDS pada masyarakat. Pengetahuan tentang salah satu penyakit mematikan ini diperlukan para ibu sebagai upaya mencegah penyebaran virusnya.

“Kita membekali masyarakat mengenai  pencegahan HIV AIDS itu  seperti apa. Biar masyarakat juga tau tentang penularannya,” pungkasnya.

Program penyuluhan Germas dan HIV AIDS yang bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) kabupaten sidoarjo. Dan dihadiri oleh Pengurus RW & RT tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, kepala keluarga, ibu hamil, ibu menyusui, ibu Balita dan anaknya di masing-masing wilayah Posyandu sekecamatan jabon kabupaten sidoarjo .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...