Jumat, 27 September 2019

Danramil 0816/08 Hadiri Acara Larung Saji Di Dermaga Tlocor

Radar Publik
Jabon Sidoarjo – Babinsa Koramil 0816/08 Jabon Desa Kedung Pandan Serda Indro bersama ratusan warga Dusun Telocor, Desa Kedung Pandan,Kecamatan Jabon. Berbondong-bondong mendatangi dan memadati dermaga Tlocor yang kini menjadi salah satu aikon Wisata Bahari Jabon. Jumat Sore, 27/09/2019.

Kegiatan tradisi Larung Saji ini di mulai pukul 15.00 wib dengan arak arakan tumpeng dan hasil bumi lainnya yang di gelar secara rutin tiap tahunnya sekaligus menikmati wisata bahari di dermaga Tlocor Desa Kedung Pandan Kecamatan Jabon.

Hadir dalam Kegiatan tersebut antara lain,  Bupati Sidoarjo Bpk H. Saiful Ilah S.H.M.Hum. Wakil Bupati Sidoarjo Sdr Nur Ahmad Syaifuddin. SKPD Kabupaten Sidoarjo, Danramil 0816/08 Jabon Kapten Inf I Made Sudiadnyana. Camat Jabon Mokhamad Aziz Muslim S.Sos. Kapolsek Jabon AKP Sumono S.H. Sekdes desa Kedung Pandan Sdr Abdul Manab, Kepala Desa Se Kecamatan Jabon, Pokdarwis Kecamatan Jabon.

Menurut H.Kasum tokoh masyarakat mengatakan,kegiatan larung saji pada Tahun Baru Islam Muharram 1441 H, adalah wujud bentuk kepedulian warga atas rasa puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rezeki yang melimpah, sekaligus menghormati dan mengenang jasa para leluhur,ucapnya

Dikarenakan larung saji adalah salah satu bentuk tradisi peninggalan nenek moyang terdahulu jadi Kegiatan setiap tahun ini dengan harapan, semua masyarakat desa Kedung Pandan diberikan keselamatan dalam bekerja, di pertanian, tambak dan nelayan agar dapat memenui target penghasilan di masa panen, oleh Allah SWT, Sebab penduduk desa Kedung Pandan mayoritas, berpenghasilan dari sawah, tambak,maupun laut ungkap, H.Kasum.

Kepala Dusun Tlocor, Desa Kedungapandan, Sdr Baidowi menjelaskan, Kegiatan larung saji atau sedekah bumi ini sudah berjalan ke enam kali. Alhamdulillah larung saji ini,cukup meriah dan semarak dari pada tahun-tahun sebelumnya. Kami sengaja pusatkan larung saji di dermaga wisata bahari Tlocor, menurut sesepuh adalah tempat danyangnya/Yang mbaurekso,jelasnya

Terpisah,pasrah sesaji,Kanjeng Raden Aryo Tumenggung M.Nur Kholid Baswara Pudjanegara (Kraton Surakarta) mengungkapkan,sesaji yang diberikan itu,semuanya mengandung makna dan arti.Tradisi ini sebenarnya, sudah dilakukan pada eyang-eyang di setiap 1 Muharram. Memang saat itu pernah hilang, dan kita sebagai cucu atau generasi penerusnya untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut yaitu ruwat desa dengan Larung Saji. Sedangkan danyangnya ada dua,yakni satu babat alas (berupa manusia),dan kedua Danyang (tempat sakral), tandasnya.

Tidak ada komentar:

BERITA RADAR PUBLIK

Box Redaksi Radar Publik

Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha       ...