Langsung ke konten utama

Danramil 0816/08 Hadiri Acara Larung Saji Di Dermaga Tlocor

Radar Publik
Jabon Sidoarjo – Babinsa Koramil 0816/08 Jabon Desa Kedung Pandan Serda Indro bersama ratusan warga Dusun Telocor, Desa Kedung Pandan,Kecamatan Jabon. Berbondong-bondong mendatangi dan memadati dermaga Tlocor yang kini menjadi salah satu aikon Wisata Bahari Jabon. Jumat Sore, 27/09/2019.

Kegiatan tradisi Larung Saji ini di mulai pukul 15.00 wib dengan arak arakan tumpeng dan hasil bumi lainnya yang di gelar secara rutin tiap tahunnya sekaligus menikmati wisata bahari di dermaga Tlocor Desa Kedung Pandan Kecamatan Jabon.

Hadir dalam Kegiatan tersebut antara lain,  Bupati Sidoarjo Bpk H. Saiful Ilah S.H.M.Hum. Wakil Bupati Sidoarjo Sdr Nur Ahmad Syaifuddin. SKPD Kabupaten Sidoarjo, Danramil 0816/08 Jabon Kapten Inf I Made Sudiadnyana. Camat Jabon Mokhamad Aziz Muslim S.Sos. Kapolsek Jabon AKP Sumono S.H. Sekdes desa Kedung Pandan Sdr Abdul Manab, Kepala Desa Se Kecamatan Jabon, Pokdarwis Kecamatan Jabon.

Menurut H.Kasum tokoh masyarakat mengatakan,kegiatan larung saji pada Tahun Baru Islam Muharram 1441 H, adalah wujud bentuk kepedulian warga atas rasa puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rezeki yang melimpah, sekaligus menghormati dan mengenang jasa para leluhur,ucapnya

Dikarenakan larung saji adalah salah satu bentuk tradisi peninggalan nenek moyang terdahulu jadi Kegiatan setiap tahun ini dengan harapan, semua masyarakat desa Kedung Pandan diberikan keselamatan dalam bekerja, di pertanian, tambak dan nelayan agar dapat memenui target penghasilan di masa panen, oleh Allah SWT, Sebab penduduk desa Kedung Pandan mayoritas, berpenghasilan dari sawah, tambak,maupun laut ungkap, H.Kasum.

Kepala Dusun Tlocor, Desa Kedungapandan, Sdr Baidowi menjelaskan, Kegiatan larung saji atau sedekah bumi ini sudah berjalan ke enam kali. Alhamdulillah larung saji ini,cukup meriah dan semarak dari pada tahun-tahun sebelumnya. Kami sengaja pusatkan larung saji di dermaga wisata bahari Tlocor, menurut sesepuh adalah tempat danyangnya/Yang mbaurekso,jelasnya

Terpisah,pasrah sesaji,Kanjeng Raden Aryo Tumenggung M.Nur Kholid Baswara Pudjanegara (Kraton Surakarta) mengungkapkan,sesaji yang diberikan itu,semuanya mengandung makna dan arti.Tradisi ini sebenarnya, sudah dilakukan pada eyang-eyang di setiap 1 Muharram. Memang saat itu pernah hilang, dan kita sebagai cucu atau generasi penerusnya untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut yaitu ruwat desa dengan Larung Saji. Sedangkan danyangnya ada dua,yakni satu babat alas (berupa manusia),dan kedua Danyang (tempat sakral), tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...