Langsung ke konten utama

Pembinaan Ketahanan Pangan REM 084/BJ Kodim 0816 Sidoarjo

Radar Publik

Sidoarjo - pada hari selasa  tanggal 07-05-2019 pukul 15.30. wib.  s/ d  selesai ,  telah dilaksanakan *Kegiatan Penanaman  Padi Inpari 32  sbg model / Demplot / Pilot Project Pembinaan Ketahanan Pangan REM 084/BJ  KODIM 0816 SIDOARJO TA.2019* DI Desa KEDUNGKEMBAR KEC.PRAMBON.

 Hadir pada acara tersebut
, kasdim 0816 Sidoarjo.
,Pasi pers Dim 0816
   Sidoarjo
,Danramil 0816/12
   prambon,staf Dirjen Pertanian
  dari mabesad letkol inf
   aswin kartawijaya. di
   bantu kpt inf lukky
   pardianto dan Pns eko
   setyo m,papandya wanwil ster
  Dam V letkol inf budi s.,pasi wanwil rem 084/bj
 mayor arh iwan
Juga Fitri (Kasi
  Ketahanan Pangan
  Sidoarjo )         
Serta mantri pertanian
  Prambon( ibu Sulaikah) dari Mantri pertanian,PPL,
   Uptd Pengairan,
Serta Kepala Desa
  Kedung Kembar (
   H.jufriyanto)beserta Perangkat Desa serta Anggota kelompok
  tani dan Anggota dari Koramil
   Prambon,  hadir -+ 20 orang.dan
Selama  kegiatan telah berjalan dengan  tertib  lancar dan aman ucap
Danramil 0816/12
Kpt Inf Dwi Umiyanto yang disampaika oleh  Peltu Supriono.(Joko/Zeey).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...