Langsung ke konten utama

KPU Kediri Temukan Surat Suara Terbelah Saat Disortir


Radar Publik
Selasa, 26-02-2019 
Kediri - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri melakukan sortir dan pelipatan surat suara untuk DPR RI. Dalam sortir tersebut, KPU menemukan surat suara karena terbelah dari percetakan dan akan dilaporkan ke KPU pusat.

Sebanyak 67 warga sekitar kantor KPUD Kota Kediri, mulai Senin (25/2) melakukan proses soltir dan pelipatan surat suara untuk pemilu serentak 17 April 2019 mendatang. Surat suara yang dilipat surat suara DPR RI, DPRD provinsi Jatim, DPRD kota kediri, dan DPD, masing-masing sebanyak 205.887 lembar yang telah diterima KPUD setempat.

Sementara surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden KPUD Kota Kediri, masih menunggu pengiriman dari percetakan, karena belum dikirim. Agus Rofiq, Ketua KPUD Kota Kediri,
mengatakan, ihaknya menargetkan setiap surat suara selesai dalam waktu 5 hari.

"Para warga ini, direkrut oleh KPU setempat sebagai tenaga soltir dan melipat surat suara, dengan honor perlembar untuk surat suara DPR RI, dpr provinsi Jatim, DPR Kota Kediri sebesar 130 rupiah, surat suara DPD 100 rupiah, surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 50 rupiah," kata Agus Rofiq.

Dalam proses ini surat suara kategori rusak, diantaranya warna surat suara tidak merata, tidak jelas, robek, terkena tumpahan tinta, dan tidak jelas terbaca.

Pada hari pertama proses soltir dan pelipatan surat suara ini, KPUD Kota Kediri masih menemukan satu surat suara dpr ri, yang rusak satu lembar. Kerusakan surat robek terbelah menjadi dua, sejak dari percetakan. (Nyoto)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...