Radar Publik Senin, 23 Desember 2013.
BLITAR - Sedikitnya 219 warga tiga desa, yakni Desa Sutojayan, Bacem, dan Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dievakuasi dari kepungan banjir.
Pasalnya, luapan air Sungai Ngunut yang mengelilingi tiga desa tersebut telah menyerbu permukiman warga.
Menurut anggota Tagana Kabupaten Blitar, Edy Cahyono, di dalam rumah warga, air berwarna coklat pekat tersebut telah mencapai ketinggian hingga pusar orang dewasa.
"Karenanya evakuasi warga langsung kita lakukan. Hal itu mengingat hujan terus berlangsung dan dimungkinkan air naik," ujarnya, Senin (23/12/2013).
Selain tidak mampu menampung limpahan dari empat anak sungai di wilayah Timur dan Barat, ketinggian debit Sungai Ngunut dipengaruhi tebalnya pengendapan (sedimentasi) di dasar sungai.
Di sisi lain, kondisi itu diperparah jebolnya tanggul penahan air yang membentengi Desa Sutojayan dan Kalipang. Melubernya air di jalan raya rata-rata hingga paha orang dewasa.
Para petugas melakukan jemput bola ke rumah rumah warga dengan perahu karet. Seperti diketahui musibah banjir ini nyaris selalu terjadi setiap tahun.
Permukiman yang tertimpa bencana tersebut secara geografis berupa dataran rendah yang berbatasan langsung dengan daerah aliran sungai (DAS).
Sesuai catatan, peristiwa banjir terbesar hingga menelan korban jiwa terjadi pada 2004. "Sebagian besar bersedia dievakuasi, meski beberapa di antaranya ada yang bertahan," jelasnya.
Semua warga ditempatkan di Balai Desa Sutojayan. Dari jumlah yang ada lima orang di antaranya dirawat di puskesmas setempat karena sakit. Mereka adalah orang tua dan anak-anak yang mengeluh demam setelah semalam terendam banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Heru, mengatakan, tanggap darurat berlangsung tiga hari. "Warga mendapat pelayanan makanan gratis tiga kali sehari. Untuk anak anak ditambah dengan susu," tuturnya.
Dari data yang dihimpun, setelah sehari menginap di lokasi evakuasi, sebanyak 55 warga pengungsi berpindah ke rumah kerabat dan keluarga. Sementara selebihnya masih bertahan di lokasi pengungsian.
Bupati Blitar, Herry Noegroho, mengatakan, selama banjir masih berlangsung, Pemkab Blitar akan menyediakan pos-pos evakuasi untuk warga. Herry mengimbau warga untuk tetap mewaspadai banjir susulan. (RA. Rawie)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Box Redaksi Radar Publik
Box Redaksi PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SERTIFIKAT STANDAR : 11052300936180004 Nama Pelaku Usaha ...
-
Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS...
-
Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, ...
-
Radar Publik Mojokerto Perusahaan pemotongan ayam milik PT REZA PERKASA di desa Ngeres kec. Gedek kab. Mojokerto baunya menyengat ke p...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar