Langsung ke konten utama

Wakapolri Komjen pol. Nanan Sukarna Kalau pensiun ingin jadi WARTAWAN

Radar Publik
JAKARTA- Wakapolri Komjen Pol. Nanan Sukarna akan memasuki masa pensiunnya pertengahan Juli mendatang. Jenderal Polisi Bintang Tiga ini kemungkinan akan terjun ke dunia politik, mengikuti jejak seniornya Komjen (Purn) Adang Dorojatun yang kini menjadi anggota DPR dari fraksi PKS.

Belakangan, Nanan dikabarkan dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bahkan, pria yang hobi menunggangi motor gede ini pernah digadang-gadang menjadi kandidat Gubernur Jawa Barat dari partai besutan Megawati Soekarnoputri itu, sebelum akhirnya PDIP mengusung Rieke Diah Pitaloka.

Saat disinggung, apakah Nanan akan merapat ke partai berlambang kepala banteng bermoncong putih tersebut, dia menjawab, "Kenapa harus Megawati? Kepada semua partai ingin didekati. Sebab, saya akan mendekati semua partai dan media."
Nanan pun bercanda. Jelang pensiun, Nanan ingin jadi wartawan yang gencar memburu berita. "Saya ingin jadi wartawan saja, agar bisa dekat dengan teman-teman. Boleh nggak?" ungkap Nanan kepada Pemred Radar Publik Gus Nyoto NH, di Mabes Polri, Selasa (20/8/2013).

Terkait siapa yang akan menjadi pengganti Nanan jika sudah pensiun, pria kelahiran Purwakarta ini mengaku tak tahu pasti. "Penggantinya pasti bintang tiga dan bintang dua kita lihat nanti siapa," tandasnya.

Perlu diketahui, Nanan merupakan alumnus terbaik di angkatannya Akpol tahun 1978. Berbagai jabatan di Polri pun pernah diembannya, mulai dari Kapolda Kalimantan Barat hingga Kapolda Sumatera Utara. Setelah itu menjabat Kadivhumas Polri, Irwasum Polri. Kemudian, menjabat Kabareskrim dan terakhir menjabat Wakapolri. (Pemred)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...