Langsung ke konten utama

Warga Keluhkan Wartawan Bodrex

Radar Publik
INDONESIA –  Masyarakat kecil mengeluhkan adanya wartawan bodrex atau wartawan tanpa surat kabar (WTS) yang marak berkeliaran di Di Seluruh Indonesia.

Wartawan-wartawan itu, kesana kemari untuk meminta uang, dengan cara membawa kasus yang pernah diberitakan di media massa.

Mereka belum mau pergi dari yang bersangkutan, sebelum diberi sejumlah uang oleh orang2 yang pernah kena kasus.

Menurut Saya, yang menerima keluhan dari para Masyarakat di Indonesia ini mengatakan memang dalam waktu terakhir ini di Indonesia banyak sekali bermunculan oknum yang mengaku dari berbagai media cetak atau elektronic maupun Online. ”Kemunculan mereka memang  membuat resah sejumlah Masyarakat serta satker di lingkup pemerintah Indonesia. Tidak ketinggalan juga Oknum yang diduga wartawan tanpa surat kabat (WTS) itu keliling ke setiap dinas dengan modus mengumpulkan uang dengan cara mendatangi para pejabat di wilayah pemerintah setempat,”

Memang, fakta tersebut sangat memilukan yang berdampak terhadap citra pers yang ada di INDONESIA ini.

Selain itu, Saya sebagai Pemimpin Radar Publik Pusat, sangat menyayangkan atas maraknya wartawan tanpa surat kabar itu yang mengakibatkan rusaknya citra pers di mata masyarakat.

Oleh karena itu, Saya mengimbau kepada para Masyarakat maupun pejabat agar dapat berhati hati untuk menyikapi wartawan yang tidak jelas. "Inilah yang bisa merusak citra wartawan khususnya di Indonesia ini,”

Selain itu Saya menyarankan agar semua pihak dapat lebih teliti dalam melayani wartawan serta menanyakan dulu mulai dari kartu (KTA) identitas, media tempat bergabung, termasuk dalam wadah atau tempat wartawan itu bernaung. (Kresna)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...