Langsung ke konten utama

Warga Lengkong Mojokerto Menolak Pengurus Baru Yayasan Madjid Darul Fallah


Radar Publik Mojokerto 16/7/2024 

Polemik pengurus baru Yayasan Darul Masjid Darul Falah, di Dusun Kangkungan RT 009 RW 005 Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur terus bergulir, warga setempat pada  Senin (15/7) memasang banner menolak pengurus baru.

Menurut warga, Agustina (54) pihaknya menyampaikan kalau struktural pengurus Yayasan baru itu tidak sesuai harapan.

"Menurut kami, harusnya ketua umum itu ya pak Amran, karena pak Amran adalah pendiri Yayasan Masjid Darul Falah. Warga Lengkong tahu kalau penggagas dan pendiri Yayasan itu adalah pak Amran. Wong yang mendirikan bangunan ruangan-ruangan itu pakai uang pribadinya pak Amran, semakin kesini kok ada saling klaim," ujar Agustina yang seharianya di panggil Wiwik.

Sementara Amran, pendiri Yayasan Masjid Darul Falah, pihaknya mengatakan kalau pendiriannya adalah dia. Namun semakin kesini banyak pengurus baru. Saya sendiri ditempatkan di ketua harian, untuk ketua umumnya Rusdi dan pengawas Yayasannya adalah Ahmad Susilo, yang saat ini sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di Pemkab Mojokerto di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil).

"Nama saya masih tercantum di akte notaris, Yayasan Darul Falah sebagai pendiri, namun bukan ketua umum, hanya sebagai ketua harian," kata Amran.

Disinggung soal perjuangan mendirikan Yayasan Darul Falah, Amran Priyono mengatakan," kalau ngomong soal perjuangan mendirikan yayasan ya berat banget mas, karena, kita mendirikan yayasan ini mulai dari nol, dan semua itu pakai modal pribadi saya, bukan hasil dari donasi," Amran. (Rep.Suanang)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus