Langsung ke konten utama

SISWA SEKOLAH RIMBA MUMUGU SAMBUT GEMBIRA HARI PERTAMA PASCA TNI REHAB SEKOLAH

Radar Publik

Mumugu Nduga, PenKoopsTNI – Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) Para Raider 503/Mayangkara Kostrad, sebagai salah satu Satuan Jajaran Komando Operasi TNI (KOOPS TNI) di Papua, tengah melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan (Opspamtas) Mobil RI-PNG, khususnya di wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Pada hari Senin, 22 Juli 2024, para siswa yang terdaftar di Sekolah Rimba Mumugu menyambut gembira hari pertama mereka bersekolah.
Kegembiraan tersebut bukan tanpa alasan mengingat sekian lamanya sarana prasarana sekolah dalam kondisi rusak dan menghentikan proses belajar mengajar para Guru dan Siswa Sekolah Rimba. Satgas Yonif 503 Kostrad turun tangan dan mengajak warga Kampung Mumugu bergotong royong memperbaiki sarana prasarana Sekolah yang rusak dan akhirnya pada hari Selasa (16/7) yang lalu perbaikan selesai. Sesudahnya, penyiapan proses belajar mengajar dilakukan oleh para Guru Sekolah Rimba. Dan akhirnya, hari Senin (22/7) Sekolah Rimba menggelar kembali proses belajar mengajar dan para Siswa sangat antusias menyambutnya.

Komandan Satgas Yonif 503 Kostrad, Letkol Inf Gurbasa Samosir, telah menekankan kepada para Prajurit TNI bahwa kegiatan membantu kesulitan masyarakat di daerah tugas merupakan hal yang perlu dilakukan saat melaksanakan tugas pokok pengamanan wilayah. Oleh karenanya, Pos Batas Batu pimpinan Lettu Inf Galih Widiharyo, terus mengawal proses dimulainya belajar mengajar di Sekolah Rimba tersebut. Saat jam istirahat sekolah dilaksanakan, seorang siswa bernama Alex Menjeh menyampaikan, "Terima kasih Komandan 503. Puji Tuhan, kami dapat sekolah kembali. Tuhan memberkati Om-Om Tentara.”

Usai menerima laporan kegiatan, Panglima KOOPS TNI, Brigjen TNI Lucky Avianto, menyampaikan, “Inisiatif Satgas Yonif 503 Kostrad mengawal dimulainya proses belajar mengajar di Sekolah Rimba Mumugu, merupakan realisasi TNI dalam memberikan dukungan pengamanan serta melakukan Komunikasi Sosial yang inklusif dengan seluruh stakeholder, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah Papua.”

#tniprima
#profesional
#responsif
#integratif
#modern
#adaptif

Autentikasi: 
Dansatgas Media KOOPS TNI, Letkol Arh Yogi Nugroho

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus