Langsung ke konten utama

Benarkah Medsos Mengancam Eksistensi Wartawan ?


Radar Publik
Jatim

Tak kurang 75 orang hadir terdiri gabungan aktivis LSM, Advokat,dan para jurnalis se-Jawa timur.Mereka bertemu muka dalam acara Dialog Interaktif yang di kemas dengan nuansa santai penuh keakraban.forum ini di gelar selama 2 hari,27-28 Febuari 2024, yang diprakarsi oleh komunitas jurnalistik Jawa Timur (KJJT). berlangsung di vila SB 2 Dusun merasi Desa Kemiri kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto.
 

Tampak pejabat yang hadir adalah Kapolres Mojokerto kota,AKBP Daniel  Marunduri,SIK,MH.juga seorang Dosen Perguruan tinggi, Iskandar laka.SH,MH,kedua pejabat kehormatan tersebut secara simbolis mewakilkan penyerahan tali asih kepada dua peserta yang di anggap berdedikasi, profesional,dan loyal menekuni pekerjaan di dunia wartawan.

Mereka yang menanamkan dirinya KJJT tersebut nampak di dominasi oleh hadir nya peserta jurnalis yang mayoritas berasal dari Madura.Daerah lain di wilayah Jawa Timur juga tampak ada perwakilan seperti Nganjuk, Pamekasan, Gresik, Mojokerto, Tuban, dan lain-lainnya.

Agenda pertemuan ini di gelar dalam rangka memperingati Hari pers Nasional yang jatuh 9 Februari 2024.Meskipun telah lewat 18 hari namun tidak mengurangi semangat dan antusiasme para awak media yang datang dari luar kota Mojokerto.

Hal yang tak kalah penting, sekaligus sebagai top isu dalam forum ini adalah materi perbincangan curhat awak media yang menghadapi era melenial yang serba digital. Bahwa posisi dan eksistensi nasib awak media di jaman modern saat ini di nilai oleh banyak kalangan mulai tergeser.Bahkan tak sedikit yang mengatakan bakal tergerus dan di pinggirkan keberadaan profesi wartawan atas munculnya ledakan berita di Medsos.Baik dari aspek teknis audio visual maupun performa tayangan serta kecepatan melesatkan peredaran informasi yang nyaris tak terkendali.

Hingga ada sindiran baca: guyonan,bahwa tingkat profesionalisme dan kemampuan kecepatan mengirim berita seorang wartawan masa kini ternyata masih kalah dengan kelihaiannya bocah ingusan yang fasih mengoperasikan Hp android. Mulai penggunaan aplikasi WhatsApp, Twitter, Instagram, Facebook, tiktok, Snack video, YouTube dan sebagainya.situasi yang fenomena gambaran macam inilah yang mendesak yang penting untuk di sikapi.terutama peran pemerintah, TNI, polri dan biro-biro institusi lain di seluruh wilayah tanah air dalam rangka ikut membantu meningkatkan nilai profesionalisme wartawan yang unggul dan handal di tengah gempuran teknologi masa depan .(Pardi).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...