Langsung ke konten utama

WABUB BESERTA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2022 EDUKASI SOSIALISASI PANGAN BERAGAM BERGIZI SEIMBANG DAN AMAN (B2SA) Di BALAI DESA BANGKALAN Kec. PURWOSARI

Radar Publik online 22/9/2022
PASURUAN- Tim pengerak (TP) PKK memiliki peran besar mendukung kabupaten Pasuruan dalam menurunkan kasus stunting.peryataan itu di sampaikan Wakil Bupati Mujib Imron pada saat hadir dalam Edukasi Sosialisasi pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) di balai desa Bangkalan Kecamatan Purwosari.

Adv

Sebagai kabupaten lokus Stunting pada tahun 2020 yang sampai saat ini terus diikuti brbagai program penurunan stunting, pemerintah daerah semakin intes dalam mrlibatkan seluruh lapisan masyarakat. Tidak terkecuali TP PKK, baik di tingkat Desa,kecamatan maupun kabupaten yang di harapkan mampu berperan  aktif dalam  mengaplikasikan strategi intervensi  pencegahan dan penurunan stunting di kabupaten pasuruan.

" Pokja lll  TP PKK mempunyai tupoksi di bidang pangan, sangat berkontribusi dalam upaya menurunkan kasus Stunting di kabupaten pasuruan.diantaranya dengan memberikan pelatihan seimbang dan aman, jelas Gus Mujib sapaan familiar pengash pondok pesantren terpadu Al Yasini tersebut.

Menurut wakil Bupati, pola konsumsi pangan masyarakat dikabupaten pasuruan  masih belum beragam dan seimbang.hal itu di karenakan sebagian besar masih tergantung dengan pangan pokok nasi dan masih kuranganya kosumsi protein. Sehingga rawan terhadap pertumbuhan balita Stunting.maka dari itu, di butuhkan idukasi pemberian gizi seimbang untuk balita agar tububnya bisah bertambah tinggi.berikut sehat perkembangan otaknya dengan pangan B2SA 

"Dalam rangka meningkatakan gizi, ibuk ibuk harus mampu memperjemahkan keinginan  dan kebutuhan keluarga supaya hidangan yang di buat di sukai anggota keluarga.juga laku di jual sebagai makanan komersial untuk menambah pendapatan keluarga,"himbaunya.

Lebih lanjut, gus mujib jugak  menhimbau pada para peserta kegiatan yang mayoritas ibuk rumah tangga tersebut agar memiliki daya cipta dan kreatifitas yang tinggi.sekaligus harus tetap eksis dan berkembang dalam dunia usaha olahan pangan.tujuanya tidak lain supaya buah hatinya tetap sehat, bergizi dan terbebas dari Stunting.

"Saya berharap, TP PKK POKJA lll,TP PKK Desa bakalan dan kader pangan bisah berperan aktif mensosialisasikan dan meyebar luaskan informasi tentang olahan pangan B2SA kepada seluruh lapisan masyarakat. jugak bisah menciptkan peluang usaha para ibuk untuk menambah pengasilan keluarga," harapnya dalam agenda pertemuan yang di laksanakan pada hari kamis(22/9/ 2022) tersebut .

Dalam sesi pelatihan pelatihan pangan B2SA yang di gelar oleh Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Pasuruan Tersebut, TP PKK POKJA lll Kecamatan Purwosari memberikan pelatihan pembuatan dan peyajian beragam penuh makanan kepada TP PKK Desa Bakalan.selama kegiatan berlangsung, tampak seluruh kegiatan sangat atusias mengikuti materi yang di sampaikan,di sambung dengan memperatetkan makanan sehat.(fandi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...