Langsung ke konten utama

SUNGGUH IRONIS DIDUGA ARENA PERJUDIAN DI KOTA BATAM MAKIN MARAK DAN MENYALAHI IZIN SERTA PIHAK TERKAIT AGAR TIDAK TUTUP MATA

Radar Publik
Batam

Gelanggang Permainan (gelper) semakin marak di Kota Batam, gelanggang permainan ini seperti Wukong dan Billiard Centre yang terletak di Kawasan Nagoya, Kecamatan Lubuk Baja setiap harinya di Kunjungi banyak orang dan hanya untuk mengharapkan kemenangan dan keuntungan yang telah disediakan pihak pengelola.

Gelanggang permainan (gelper) Wukong dan Billiard Centre terindikasi adanya di duga praktek perjudian menyalahi izin dan pihak pengelola diduga juga seakan kebal hukum tidak pernah takut ataupun gentar

Serta Izin yang di keluarkan Dinas BPM- PTSP Kota Batam Gelanggang Permainan Ketangkasan tersebut merupakan Izin Permainan anak- anak akan tetapi yang masuk ke arena permainan adalah 90% orang dewasa yang ingin mengadu nasib untuk meraih pundi-pundi rupiah yang inti notabenenya bertolak belakang dengan izin yang di keluarkan serta perizinan yang di haruskan dan sebagimana diduga melanggar KUHP dan peraturan yang berlaku, tujuan menambah Pendapatan Anggaran Daerah (PAD). Menurut nara sumber awak media dilokasi sangat jauh perbedaanya Kenyataan tidak ada satupun anak-anak yang bermain di Gelper tersebut, semuanya orang dewasa mengadu nasib untung-untungan.

“Mane ade anak-anak dan keluarge, apalagi satu keluarge bawa anak-anak untuk main ke gelper tersebut, jika pihak terkait dan Dinas yang mengeluarkan izin tersebut seakan-akan tutup mata  silahkan datang sendiri ke arena gelper tersebut ”. Ujar Bambang Erawan selaku Ketua Persatuan Anak Tempatan (DPD PESAT Kota Batam) di Sagulung saat ditemui oleh Tim Media RADAR PUBLIK. NEW.COM pada Rabu (01/12/2021).

Pihak Pengelola telah menyediakan Berbagai macam-macam jenis permainan yang disediakan Pengusaha seperti, Tembak Ikan, Tembak Monster, tebak angka, dan masih banyak jenis lainnya.

Pihak pengelola ataupun pengusaha membuat beragam cara untuk bisa mendapatkan keuntungan, Pemain bisa melakukan cancel apabila sudah mendapatkan Keuntungan, bisa ditukar dengan hadiah, setelah mendapatkan hadiah para Pemain bisa menukarkan berupa uang dan Hal yang paling ironis Pemain juga bisa langsung menukarkan tiket cancel itu dengan uang cash dimana tempat penukaran sudah disediakan Pengelola Gelper yang tidak jauh dari lokasi tersebut.

Disamping itu “Keberadaan gelper tersebut ternyata juga meresahkan para ibu –ibu rumah tangga bahkan kerap menimbulkan perselisihan/percekcokan rumah tangga akibat ulah para suami yang sering mengadu nasib, karena suaminya jarang memberikan uang belanja bahkan selalu menghabiskan waktu dilokasi gelper.” Ucap Bambang.

Bambang juga berharap “kepada Dinas terkait pihak berwenang dan para stake holder bukan hanya melakukan pengawasan akan tetapi harus segera mencabut izin gelper permainan yang di duga arena judi atau izin yang menyalahi aturan atau sebaliknya atau aturan yang disalah gunakan atau di manfaatkan oleh segelintir oknum tertentu yang intinya mengharapkan pundi-pundi rupiah yang se akan-akan tiap bulan dapan di jadikan ATM berjalan sehingga dalam hal ini diduga dan terindikasi perjudian yang ada di Kota Batam sungguh meresahkan dan  merusak marwah akan kota batam itu sendiri yang bermarwah Batam Bantar Hijau Madani maka dari itu harus segera di lakukan tindakan tegas hingga berita ini dinaikan area perjudian masih marak. Maka dari itu baik bambang selaku ketua DPD Pesat dan bersama dengan awak media akan mengirimkan surat konfirmasi tertulis kepada pihak terkait sesuai dengan poksi dan kewenangannya, ungkapnya. 

Lipsus seluruh indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...