Langsung ke konten utama

"TUKANG DAN KULI RESAH CV LENTERA AGUNG MOLOR DALAM BERIKAN UPAH PADA PEKERJA PROYEK"

Radar publik Mojokerto
Sabtu 30/10/2021

Proyek pembangunan jalan Empu Gandring Barat yang menyedot anggaran sebesar ±1.6 milliar dari Silpa DAK dengan penggarap CV Gapura Lentera Agung di duga molor dalam memberikan upah/gaji tukang kuli pekerjanya

 Temuan  Sementara awak media pada Sabtu (30/10/2021) sekira pukul 16.30 wib, tepatnya di Raya  Randu gede akses yang menghubungkan  Raya Semeru  kecamatan Magersari kota mojokerto nampak beberapa pekerja terlantar belum pulang 
dengan alasan mandor belum datang untuk memberikan gaji mereka yang sudah dijanjikan akan dibayarkan tiap dua Minggu sekali pada para pekerja

sebut saja Geno, Tukang Batu warga Randugede RT 02 RW 03 Kelurahan Kedundung,Kota Mojokerto dan beberapa teman lainnya tak berani pulang karena belum mendapatkan haknya,hal ini di alaminya tiap akhir pekan menjelang gajian, karena mandor sering terlambat membayarkan haknya ketika hari Sabtu.  

dugaan kuat CV Gapura Lentera Agung  terkesan molor dalam keterlambatan pembayaran upah pekerja yang tidak tepat waktu sehingga berimbas banyak tukang dan kuli sering keluar masuk orang baru karena itidak kerasan dengan gaji yang terkesan molor dalam pembayaran ke pekerjanya
 
kami dari awak media  Sungguh sangat menyayangkan tentang molornya gaji yang sudah mejadi hak oleh para pekerja sebagaimana diamanatkan oleh uud yang berlaku yakni:
Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan

Undang – Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan(Rep.SG)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...