Langsung ke konten utama

PELAYANAN STANDART ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Raar Publik
Jabar

Pengamat kebijakan publik Sukabumi sekaligus akademisi, Asep Deni menyatakan dalam mewujudkan standar pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi ada beberapa hal yang mesti dilakukan dari dua sisi yaitu pemerintahnya dan masyarakatnya.

Dari sisi pemerintah, Ketua STIE PGRI Sukabumi Asep Deni mengatakan harus ada komitmen dari pemerintah, yang kedua komitmen dari penyelanggara dalam hal ini dinas teknis, ketiga membangun infrastruktur teknologi. Infrastruktur teknologi ini memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan serta informasi.

"Disisi lain ada dua hal yang berkaitan dengan masyarakat, satu masyarakat juga harus diberikan edukasi supaya masyarakat tahu tentang prosedur, yang kedua masyarakat jangan menggunakan calo untuk mengurus kependudukan," ujar Deni dalam acara rapat pembahasan dan kesepakatan stakeholder tentang standar pelayanan administrasi kependudukan di Hotel Agusta, Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Senin (28/9/2020).

"Ini yang paling penting adalah komitmen stakeholder, jadi bukan pemerintahan bukan aparatur saja tapi dengan masyarakat," jelasnya.

Menurut Asep, masalah teknis yang dialami Didukcapil serta mengenai pelayanan pasti ada. Untuk itu, Disdukcapil harus cepat merespon. "Kecepatan tanggapnya itu yang harus ditingkatkan oleh Disdukcapil," jelasnya.

Disduk Capil Kabupaten Sukabumi DRS Iwan Kusdian,MM mengatakan, tujuan dari acara rapat pembahasan dan kesepakatan stakeholder tentang standar pelayanan administrasi kependudukan ini adalah kesepahaman masyarakat.

Menurut dia, dari rapat ini masyarakat akan tahu bahwa ada standar layanan yang sudah kami luncurkan. "Apakah kami bisa memenuhi layanan tersebut atau tidak, itu bisa dilihat oleh masyarakat. Sehingga output kinerja kami itu bisa terbaca oleh masyarakat, seberapa patuh, seberapa paham dan seberapa komitmen kami terhadap standar layanan yang telah kita sepakati ini," jelasnya. (Abdul) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...