Langsung ke konten utama

DENGAN DIADAKANNYA PELANTIKAN PENJABAT TINGKAT II AKAN ADANYA INOVASI BARU BAGI BP BATAM

Radar Publik
Jabar

 Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, melantik 58 pejabat tingkat II, III, IV dan Unit Usaha di lingkungan BP Batam, di Balairungsari, BP Batam, Batam Centre - Batam. Jumat, (18/09/2020)

Pelantikan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam Nomor 188 dan Nomor 189 Tahun 2020 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Struktural Tingkat II, III, IV dan Unit Usaha di Lingkungan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.


Kepala Menyaksikan Penandatangan Sertijab Para Pejabat yang Dilantik

Dalam sambutannya, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan dalam rotasi jabatan ini agar tidak berhenti untuk berinovasi demi kebaikan organisasi.

Menurutnya, bila tidak ada inovasi, maka tidak ada perubahan seperti yang dicita-citakan oleh Presiden RI, para menteri dan seluruh karyawan di BP Batam.

"Kerja tidak boleh hanya normatif, hanya melihat tugas saja. Tapi mari ciptakan hal-hal terbaik untuk BP Batam. Saya memberi kesempatan kepada Saudara-saudara yang memiliki minat, niat, dan kemampuan, tanpa membeda-bedakan faktor usia dan pangkat. Apabila kami rasa mampu, maka akan dipromosikan sesuai dengan kesepakatan dari seluruh pimpinan BP Batam," ungkapnya.

Lebih lanjut, Muhammad Rudi, mengatakan pelantikan ini juga dilakukan sebagai langkah baru untuk mengembalikan kejayaan BP Batam seperti sebelumnya. Hal tersebut akan terbangun bila para pemangku jabatan yang telah dilantik dapat melaksanaan cita-cita tersebut.

"Saya titip kepada Bapak dan Ibu, jabatan sudah di tangan dan tugas sudah di depan mata. Tinggal dilaksanakan saja. Jika kita sepakat untuk melaksanakannya dengan baik, saya yakin, apa yang dikeluhkan oleh masyarakat akan selesai dan yang diinginkan pimpinan akan tercapai," terangnya.

Ia juga mengingatkan kembali pesan yang disampaikan Presiden RI kepada BP Batam, agar BP Batam mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Pulau Batam.

Ia berharap dengan pelantikan hari ini, niat baik untuk membangun Batam menjadi lebih baik dapat tercapai.


Penandatangan oleh Kepala BP Batam Pada Pelantikan Pejabat Tingkat II

Adapun pejabat tingkat II yang dilantik, antara lain:

Purnomo Andiantono, dilantik sebagai Kepala Kantor Perwakilan BP Batam Jakarta, yang sebelumnya menjabat Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal.

Harlas Buana, dipromosikan sebagai Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, sebelumnya Harlas Buana menjabat sebagai Manajer Operasional Bandara Hang Nadim Batam.

Konstantin Siboro, dilantik sebagai Kepala Satuan Pemeriksa Intern.

Afdhalun Hakim, dilantik sebagai Direktur Badan Usaha Rumah Sakit BP Batam.

Budi Susilo, dipromosikan sebagai Kepala Biro Umum, sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Sistem Informasi SDM, Biro SDM dan Organisasi.

Fesly Abadi Paranaon, dipromosikan sebaga Kepala Pusat Program Perencanaan Strategis. Fesly sebelumnya menjabat sebagai Kepala Subdit. Pembangunan Kepelabuhanan dan Bandara, Direktorat Infrastruktur Kawasan. (Abdul) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...