Langsung ke konten utama

DALAM RANGKA AGENDA MTQ KE-VIII SEMOGA BATAM MENJADI JUARA TERBAIK

Radar Publik
Jabar

 Kafilah Kota Batam tampil memukau saat defile pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) VIII tingkat Provinsi Kepri di lapangan Gurindam 12 Tanjungpinang, Sabtu, 19 September 2020 Pada MTQ kali ini, Kota Batam menargetkan mampu membawa pulang piala bergilir.

Tampil dengan Baju Melayu serba hijau, kafilah Batam membawa 54 peserta. Jumlah peserta asal Batam terbanyak dibandingkan enam kafilah lain se-Kepri. Peserta yang dikirim merupakan putra dan putri terbaik, pemenang pada MTQ ke-30 Batam lalu.

Wali Kota Batam, Muhammar Rudi, yang hadir dalam pembukaan, optimistis peserta mampu membawa nama baik Batam di ajang MTQ kali ini. Ia meminta kafilah Batam mampu menampilkan kemampuan terbaik di masing-masing cabang yang dilombakan.

“Kita menargetkan menjadi juara umum pada MTQ ke-VIII tahun 2020. Dengan berbagai persiapan dan peserta terbaik asal Batam,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Panitia MTQ VIII Kepri, TS Arif Fadillah mengatakan, pelaksanaan MTQ kali ini berbeda dibandingkan MTQ sebelumnya. Pasalnya, MTQ kali ini dilaksanakan di tengah wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Pembukaan dilaksanakan sederhana dan sesuai protokol kesehatan demi meminimalisir risiko penyebaran Covid-19. Namun MTQ kali ini tetap khidmat,” ujarnya.

Untuk pelaksanaan MTQ yang digelar 19-23 September itu, melombakan 8 cabang dengan 48 golongan. Sekdaprov Kepri itu juga memastikan transparansi dalam penjurian pada MTQ kali ini.

“Kita mendatangkan 15 juri nasional dan sistem penjurian melalui IT dan bisa diakses masyarakat,” kata dia.

Di kesempatan itu, Gubernur Kepri, Isdianto, mengapresiasi kehadiran para kafilah masing-masing daerah. Ia berharap, melalui MTQ kali ini, kualitas keimanan dan ketakwaan dan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an makin meningkat dan mampu menerapkan isi yang terkandung dalam Al-Qur’an.

“MTQ kali ini pula sebagai persiapan menyambut MTQ XXVIII di Padang pada November nanti,” ujarnya.

Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, MTQ bagian dari budaya yang mengakar dari desa hingga nasional. Event ini tidak hanya ramai akan jumlah namun sarat akan kerukunan. Melalui MTQ ini pula, kata dia, harus mempertegas nilai berbangsa dan bernegara.

Selain itu, ajang MTQ ini pula sebagai perhelatan untuk melahirkan bibit ahli Al-Qur’an yang andal. Ia berpesan kepada penyelenggara untuk menjaga sportivitas demi menjaga keberkahan Al-Qur’an.

“Ini ajang mencari bakat terbaik. Bukan sebagai gengsi dan mengeyampingkan sportivitas,” ujarnya. Di kesempatan itu, Wakil Menteri Agama langsung membuka MTQ VIII dengan mengucap basmalah dan menabuh bedug bersama sejumlah tokoh di Kepri. (Abdul) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...