Langsung ke konten utama

Penanganan Tak Maksimal Desa Kedung Banteng Banjir lagi

Radar Publik
Sidoarjo

 Di Desa Kedung Banteng Alami Kehidupan Tak Layak karena Penanganan Tak Maksimal, Korban Banjir di Desa Kedung Banteng Alami Kehidupan Tak Layak Lebih dari dua yang lalu Banjir yang melanda Desa Kedung Banteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo sudah surut.
Tapi terkena hujan semalam saja Desa Kedung banteng mengalami banjir lagi akibat Penanganan oleh Pemda (pemerintah daerah) dirasa belum maksimal. genangan air di desa yang menjadi lokasi pengeboran baru oleh PT Minarak Gas ini dikeluhkan banyak warga, bahkan tanda-tanda air segera surut masih belum nampak.

 Walapun banjir sudah pernah surut selama beberapa hari, namun dua bulanan lebih sekarang ini banjir lagi setinggi sekitar 35 senti meter tersebut dan tak kunjung surut. Akibatny beberapa fasilitas umum serta pedagang warga setempat mengeluh tersendat perekonomian karena tak bisa berjualan akibat banjir kali ini. Selain itu masyarakat juga mulai dilanda krisis air bersih.

Keluhan, dirasakan langsung oleh Herman (40) warga Kedung Banteng. Selaku pedagang es degan yang terdampak banjir, dirinya kini merasa aktifitas kehidupannya sudah mulai susah. Selain tak bisa berjualan selama ada banjir, rumah dan stand jualannya dirasa sudah tidak layak. Kebutuhan air bersih juga menjadi persoalan.

“SMPN 2 kedung banteng,Rumah ,kotor, stand juga kotor penuh genangan air. Air bersih juga susah, sumber penghasilan saya ya mengandalkan berjualan es ini tapi sekarang disini sudah mengalami banjir lagi dan kami tak bisa jualan. Sekarang saya sudah mulai merasa sangat kesusahan,” keluhnya, Jum at (29/05/2020).

Selain pedagang, keluhan juga dirasakan Bayu (24) warga Kedungbanteng, banjir di desanya tersebut merupakan kedua kali setelah banjin di dua bulan yang lalu seumur-umur. Entah penyebabnya apa, mungkin beberapa faktor.
“Saya juga heran kenapa, karena baru tahun ini desa kita ini banjir,” kata Bayu kepada team media

Bayu menambahkan, krisis air bersih juga mulai dirasakan oleh warga, anak-anak juga mulai banyak yang terserang penyakit kulit sperti gatal-gatal. Bebrapa penjual diantaranya es Degan ,Nasi Bebek, Sate, Pohong keju, bahkan tidak bisa berjualan dengan kondisi tersebut. Ia juga berharap pemerintah bisa menangani secepatnya.

“Saya dan warga setempat berharap perhatian juga pengobatan dari pemerintah lantaran penyakit kulit seperti gatal-gatal mulai menyerang banyak anak-anak disini,” harap bayu.
Dan Juga disampaian oleh Relawan ILS Mujaki dari Wilayah Kecamatan Tanggulangin menyampaikan sangat prihatin melihat kondisi banjir lagi di Desa Kedung banteng Kecamatan Tanggulangin Semoga dari pemerintah atau dari instansi yang berwenang segera menangani banjir ini karena sudah dua kali Warga Desa kedung banteng Kecamatan Tanggulangin mengalaminya dan secepatnya supaya Warga bisa beraktivitas seperti biasanya,"Ucap Mujaki.(Zeey/Adi).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...