Langsung ke konten utama

Dandim 0816/Sidoarjo Tinjau langsung Kesiapan Kampung Tangguh Dusun Semampir Desa Sidorejo Kecamatan Krian.

Radar Publik
Sidoarjo

Jum'at, 29/05/2020
Sidoarjo–Letkol INF M. Iswan Nusi, S.H selaku Komandan Kodim 0816/Sidoarjo Tinjau Langsung Kesiapan Kampung Tangguh bertempat di Dusun Semampir RT.24 RW.06 Desa Sidorejo Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo, upaya dari pada melaksanakan pencegahan penyebaran Covid-19, satu diantaranya dengan mendirikan kampung tangguh,  dengan menggandeng masyarakat di wilayah Dusun Semampir Desa Sidorejo Kecamatan Krian bersama sama para Babinsa Koramil 0816/09 Krian, anggota Kodim 0816/Sidoarjo, dan Babinkamtibams Polsek Krian bersinergi.
 Kali ini Letkol INF M. Iswan Nusi, S.H, Kapolsek Krian Kompol M. Kholil. S.H.M.H, Danramil 0816/09 Kapten INF Siswanto, Pasi Ter Kodim 0816 Kapten INF Moh. Said, para Danramil jajaran Kodim 0816/Sidoarjo, Ka Puskesmas Barengkrajan drg. Diah Widjajanti, Kades Sidorejo Agus Triana, Babinsa Pelda Hasan Basri, Bhabinkamtibmas Aiptu Zakfar Hadir di Tengah Masyarakat Desa Sidorejo untuk memberi support kepada para Danramil dan Babinsa serta masyarakat agar selalu meningkatkan swasembada pangan melalui program kampung tangguh dalam pandemi covid 19 atau virus corona yang selama ini marak.
 Agus Triana tidak henti hentinya mengucapkan terimakasih Kepada Kodim 0816/Sidoarjo dan ketua RTRW serta perangkat Desa yang telah membantu dalam membangun mendirikan kampung tangguh, serta kepada semua instansi yang telah membantu pelaksanaan kesiapan kampung tangguh di Desanya. dalam hal ini kampung tangguh memiliki beberapa fasilitas penunjang dalam rangka kesiapan pencegahan penyebaran covid-19, diantaranya tersedianya posko Desa sebagai pusat pengendali kegiatan Desa Tangguh dan pengolahan data baik warga lingkungan maupun pendatang yang keluar masuk ke Desa. Tak lupa penyiapan ternah ayam petelur yang di atas kolam ikan jadi untuk kotoran ikan langsing ke kolam ikan dan tidak menyebabkan folusi udara sekitar kampung.


Apabila terdapat masyarakat yang datang dari wilayah Zona Merah seperti Surabaya dan Kota daerah lainnya maka harus dilakukan isolasi mandiri di tempat karantina kampung tangguh atau desa selama 14 Hari dan itu sudah merupakan resiko dari protokol pencegahan Covid-19.


Untuk Ketersediaan sarana post check point berupa pos jaga pada akses masuk desa yang diawaki oleh potensi masyarakat seperti linmas, TNI-Polri yaitu Babinsa dan Bhabinkamtimas maupun unsur masyarakat lainya, yang bertugas melakukan kontrol dan pemeriksaan awal dan pendataan terkait siapa saja yang keluar masuk ke Desa dengan melakukan protokol kesehatan meliputi pengukuran suhu badan, Mewajibkan memakai masker dan mencuci tangan serta melakukan penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan maupun barang bawaan warga, ketersediaan lumbung pangan mandiri, sarana berupa ruang karantina, bilik disinfektan.

Kampung Tangguh tetap melibatkan semua elemen masyarakat harus antusias mendukung upaya pencegahan penyebaran Covid-19, disiplin yang kuat untuk mematuhi peraturan dan semangat gotong rotong untuk saling membantu dalam setiap kegiatan.

Kemudian apresiasi diberikan oleh Dandim 0816/Sidoarjo Kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa serta seluruh warga Dusun Semampir Desa Sidorejo Kecamatan Krian ini untuk bergotong-royong di desanya antara warga dengan perangkat desa dan para TNI Polri bersinergi dan solid sudah sangat baik dalam penanggulangan penyebaran Covid-19, ungkap Kapten INF Siswanto (zeey/tkm).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...