Langsung ke konten utama

Pakek Semen Cap Badak Di Duga Pembangunan Puskesmas Kutorejo Di Mar Up

Radar Publik
Mojokerto

Pembangunan puskesmas Kutorejo di duga ada mar Up besar besaran, pemenang tender CV. Raya Somo tidak memasang papan pagu dan pekerjaan dilapangan memakai semen cap badak merah putih.

Proyek pembangunan Puskesmas kutorejo yang melalui tender pelelangan tersebut menyerap dana APBD kurang lebih dari RP 810 juta nilai pagu di duga tidak sesuai spek proyek pemerintah pada umumnya.

Ada apa dengan pengawas lapangan dari dinas kesehatan juga tidak mengawasi dan memberikan pembiaran pada pekerja yang jelas menyedot uang negara tersebut, saat pekerja di tanya oleh Tim Radar Publik saat sidak control sosial mereka menjawab " Pak pelaksana gak tau kontraktor nya juga gak tau " Ujarnya kepada Radar Publik.

Di wilayah mojokerto sangat rawan tentang adanya Mar Up proyek dikarenakan lemahnya pengawasan dari pihak pihak terkait ada dugaan ada unsur permainan main mata antara pemenang tender dan kepala dinas
Jika di biarkan seperti ini jelas proyek- proyek yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto hanya asal bangun saja dan hanya hitungan hari dan bulan uda rusak lagi.

Dan apabila di konfirmasi oleh pihak wartawan, mereka enggan menemui wartawan dan dilapangan sudah di doktren agar tidak memberitau keberadaan pelaksana maupun kontraktor kepada wartawan maupun lsm tegas salah satu pekerja proyek pada Radar Publik.

Kami mohon untuk DPRD kabupaten mojokerto segera sikapi dan awasi serta beri teguran biar mereka jerah yang main main dengan anggaran APBD/ maupun APBN. ( Nyoto, Didin, Suanang)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...