Langsung ke konten utama

Polisi gagalkan pengiriman dua ton daging celeng

Radar Publik
Senin, 22 Mei 2017
Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Panjang, Bandarlampung, menggagalkan pengiriman dua ton daging celeng atau daging babi hutan di Pelabuhan Panjang.

"Pencegahan pengiriman ini berawal dari giat rutin yang dilakukan oleh anggota KSKP Panjang dengan melakukan pemeriksaan orang dan barang di pintu masuk Pelabuhan Panjang," kata Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono di Bandarlampung, Minggu (21/5).

Dia mengatakan saat melakukan pemeriksaan terhadap mobil colt diesel bernomor polisi D 8242 SK dengan tujuan Kota Solo, petugas mencium bau mencurigakan setelah diperiksa ternyata daging celeng.

Petugas pun langsung mengamankan dua pengemudi dan kernet mobil colt diesel yakni Sondang Sinaga ( 23) warga Kampung Cinta Damai, Kelurahan Pematang Panjang, Kota Lima Puluh dan Juwardi Sinaga (22) warga Desa Onan Runggu, Kecamatan Sipahutat, Kebupaten Tapanuli Utara, Medan.

Pengungkapan ini dilakukan pada Sabtu (20/5) sekitar pukul 22.30 WIB, asal Palembang dengan tujuan pengiriman Kota Solo.

"Saat diinterogasi supir mengungkapkan hanya membawa kardus bekas tujuan solo, lalu di mobil ada anggota mencium bau amis," katanya.

Ia melanjutkan bahwa daging celeng ditutupi dengan tumpukan kardus bekas dan daging celeng seberat dua ton dikemas menggunakan karung.

Dari pemriksaan sopir terungkap bahwa daging celeng tersebut didapat dari daerah Banyuasin, Sumsel, yang akan dibawa ke wilayah Solo, Jawa Tengah, dan daging didapat dari seorang pria berinisial PJ.

"Kami masih melakukan pemeriksaan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata dia.

Sementara itu, Sondang Sinaga (23) mengatakan, awalnya mendapatkan tawaran untuk membawa daging celeng, karena muatan kosong terpaksa menerimanya.

"Kami sempat menolak tapi karena sudah tiga hari di Palembang tidak menerima muatan terpaksa diterima dan pemilik daging pun mempunyai ide untuk menutup daging menggunakan kardus bekas," kata dia.

Ia mengatakan mendapatkan upah Rp5 juta dan ini baru separuh bayar jika sudah sampai barangnya akan dibayarkan penuh, rencananya daging celeng dikirim ke Kota Solo. (Ant)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...