Langsung ke konten utama

Walikota Kediri Dituntut Batalkan Seminar KPAD Rp 597 Juta

Radar Publik
Rabu, 27 Juli 2016
Kediri - Massa Ikatan Pemuda Kediri (IPK) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Kediri. Ada berbagai poster yang mereka bawa dalam aksi ini antara lain, menolak Seminar Kerjasama Pembangunan Antar Daerah (KPAD), menolak kedatangan Gubernur Jawa Timur dan mengganti Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kediri.

"Adik kita saudara Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar harus membatalkan Seminar KPAD, karena hanya menghambur hamburkan uang rakyat. Banyak rakyat Kota Kediri yang kelaparan, kemarin tukang becak meninggal dunia saat mengantarkan penumpangnya, ini sangat ironis," teriak Ketua IPK Tomi Ari Wibowo dalam orasinya, Rabu (27/7/2016).

Masih kata Tomi, massa aksi mempertanyakan rincian anggaran untuk Seminar KPAD sebesar Rp 597 juta, yang akan diselenggarakan, pada 29-30 Juli mendatang. Mereka curiga, sebagian besar dana tersebut untuk uang saku Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan 20 kepala daerah yang diundang dalam seminar.

"Bukankan masing masing kepala daerah memiliki anggaran perjalanan dinas. Kenapa anggaran seminar begitu besar. Dana sebesar itu semestinya bisa untuk mengentaskan kemiskinan rakyat. Kalau Walikota Kediri tidak membatalkan Seminar, nanti kita akan memaksa masuk ke ruang seminar untuk menemui Gubernur, kita akan tolak, kita akan usir dari Kediri," ancam Tomi.

IPK mensinyalir kegiatan Seminar KPAD hanya untuk mengeruk APBD Kota Kediri untuk kepentingan segelintir orang. Sebab, menurut IPK, karena yang diundang kepala daerah lain, semestinya dana seminar berasal dari APBD Provinsi Jatim. "Enak sekali mereka yang diundang, bisa berpesta pora memakan uang rakyat Kediri," tudingnya.

Massa aksi sempat berniat membakar ban mobil. Tetapi aksi tersebut dapat dicegah oleh aparat kepolisian yang mengamankan aksi. Hingga saat ini aksi unjuk rasa masih berlangsung, dan tidak ada satupun pejabat Pemkot Kediri yang menemui. (Kresna)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...