Langsung ke konten utama

Bupati Pasuruan Malu Akui Jumlah Warga Miskin ke Mensos

Radar Publik
Pasuruan - Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri memberi bantuan dana ke sejumlah panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf dalam sambutannya mengaku malu membeberkan fakta tingginya jumlah warga miskin di wilayah yang dipimpinnya.

"Pasuruan ini ada gunungnya, ada lautnya, orang miskinnya juga ada. Semoga Pak Menteri kerasan. Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan segitiga emas perekonomian, tapi masih banyak angka kemiskinan. Saya malu sebenarnya membuka tapi karena pak menteri jadi saya sampaikan," kata Irsyad Yusuf dalam sambutannya di Panti Asuhan Al-Hikmah, Bangil, Minggu (25/8/2013).

Irsyad Yusuf lalu membeberkan survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2009. Dari jumlah penduduk 1.5 juta jiwa angka kemiskinan mencapai 133.686. "Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Menteri atas bantuannya. Saya bersyukur sehingga beban kami berkurang," ujarnya.

Menurut Mensos, di Kabupaten Pasuruan masih memperlihatkan sejumlah masalah sosial yang butuh penanganan segera, utamanya penyandang masalah keterlataran dan kemiskinan. Pemberdayaan dan perlindungan sosial menjadi jalan strategis untuk peningkatan kesejahteraan mereka.

"Akan membuat unit pelayanan terpadu di kabupaten dan kota sehingga memudahkan warga rentan mendapatkan akses untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya," janjinya.

Dalam kesempatan itu Mensos menyerahkan bantuan kepada 10 panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bantuan tersebut meliputi perlengkapan sekolah, alat tidur dan kebutuhan sehari-hari dengan total Rp 261.630.000.

Menurutnya, dana bantuan tersebut sebagai penguat bagi lembaga kesejahteraan sosial dan bagi warga penyandang masalah sosial. Selain memberikan bantuan, Mensos juga memberikan pembekalan bagi para pemangku kepentingan dan kelembagaan sosial termasuk dengan insan perguruan tinggi.

"Dana tersebut sebagai stimulan bagi pemda setemoat agar memberikan porsi anggaran bagi mengatasi masalah sosial," ujarnya.

Ia mengaku optimis dengan banyaknya potensi di Kabupaten Pasuruan serta kepemimpina yang baru penanganan permasalahan sosial akan bisa dipercepat.

"Kita tunggu apa yang akan dilakukan pemda, apa yang akan ditawarkan pada kita, kita akan memback up," pungkasnya. (Gondrong)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...