Langsung ke konten utama

Mahasiswi Dicabuli Dukun Saat Ritual Wudhu dan Salat Malam

Radar Publik
Mojokerto - Berkedok sebagai ahli spiritual yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit dan menuntaskan semua masalah, Herman Suwito (42) warga Desa Kumendung Kecamatan Muncar Banyuwangi, nekat mencabuli mahasiswi asal Mojokerto. Akibat ulahnya, Herman harus mendekam di penjara.

Menurut Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP I Gede Suartika aksi cabul dukun bejat ini terjadi Selasa (2/7/2013) sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu pelaku sedang mengobati korban berinisial LPS (20), mahasiswi asal Kecamatan Trawas, Mojokerto yang sedang ada masalah kampusnya di Kota Malang.

Sebelum proses pengobatan dilakukan, korban diminta bersuci dengan cara wudlu dan shalat malam dan diminta untuk berdoa. Di sela-sela berdoa ini, beberapa anggota tubuh korban diolesi minyak. Bahkan, korban juga kejang-kejang bak kesetrum akibat pengobatan ini.

Di saat korban meronta-ronta, pelaku membalikkan tubuh korban. Ironisnya setelah di balik, pelaku memasukkan jarinya ke miss v korban. Tak cukup itu, pelaku juga menodai keperawanan mahasiswi ini.

"Korban tak bisa berteriak karena mulutnya dibungkam. Korban hanya meronta-ronta saja," katanya saat gelar perkara.

Keluarga yang khawatir segera melaporkan Herman ke para tetangganya. Sekitar pukul 04.30 WIB, tersangka diamankan warga. Bahkan sempat dimassa akibat ulahnya. Akibat perbuatannya, Herman dikenai Pasal 285 KUHP tentang Perkosaan dan pasal 289 KUHP Pencabulan.

"Ancaman hukumannya 9 tahun penjara. Selain itu kita masih lakukan pengembangan, apakah ada korban lagi selain mahasiswi ini," pungkas Suartika. (Kresna)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...