Langsung ke konten utama

HUT Bhayangkara ke-67, Kapolrestabes: Jangan Jadi Polisi TENGIL

Radar Publik
Bandung - Jajaran Polrestabes Bandung menggelar syukuran HUT Bhayangkara ke-67. Ada pesan khusus disampaikan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno kepada anak buahnya. "Jangan jadi polisi TENGIL," tegasnya.

Merujuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi tengil ialah sikap atau kelakuan yang menyebalkan. Namun tengil dimaksud Sutarno berupa akronim yang memiliki makna tersendiri.

"Saya ingatkan sekali lagi, hindari jadi polisi TENGIL. Artinya tidak Takabur. Jangan Egois, jadi polisi itu enggak bersikap sombong. Lalu tampilannya tidak Norak atau jelek," tutur Sutarno memberi wejangan di hadapan pejabat utama dan para Kapolsek di aula Mapolrestabes Bandung, Selasa (2/7/2013).

"Selain itu tidak Galak, jangan gampang marah. Nah, sosok polisi juga enggak boleh Iri. Terakhir, tak boleh Licik, maksudnya melarang masyarakat, tapi polisi malah melanggar," tambahnya,

Mendengar arahan Sutarno tersebut, hadirin membalasnya dengan senyum. Acara syukuran memperingati HUT Bhayangkara ke-67 itu berlangsung sederhana. Nasi tumpeng menjadi sajian utama dalam kegiatan tersebut.

Sewaktu berdiri di podium, Sutarno kembali mengeluarkan istilah yang menjadi lawan kata dari TENGIL. "Polisi itu harus KASEP," ucapnya bernada serius. Kasep merupakan bahasa Sunda yang memiliki arti pria tampan.

"Apa itu KASEP? Polisi mesti Komunikatif atau menyapa warga sebaik-baiknya, jangan jadi polisi yang 'sakit gigi' alias hanya diam saja. Lalu Akomodatif, polisi harus bisa menampung permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat, harus merespons," jelasnya.

"Kemudian S itu artinya Santun, perlakukan masyarakat dengan baik. Edukatif, tidak boleh bosen serta cape mengajak dan mengimbau masyarakat mentaati aturan berlaku. Terakhir, menjadi polisi Peduli," lanjut Sutarno.

Sutarno berharap masyarakat bisa mendukung tugas pokok dan fungsi Polri di Bandung yang mengusung polisi KASEP. (Kresna)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...