Langsung ke konten utama

Sopir Ngantuk, Bus Tabrak 3 Rumah

Radar Publik
CILACAP - Sebuah bus sarat penumpang menabrak tiga rumah di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu 29 Juni kemarin sore. Kecelakaan ini terjadi ketika pengemudi tidak mampu mengendalikan laju bus karena mengantuk. Beruntung musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun tiga orang yakni sopir dan kenek bus mengalami luka serius.  
 
Kecelakaan bus ini terjadi di Jalan Raya Desa Maos Lor, Kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah. Bus efisiensi sarat penumpang menabrak tiga rumah hingga mengalami kerusakan cukup parah.
 
Kejadian ini bermula ketika bus yang di kemudikan Andi, warga Kutowinangun berjalan dari arah Jogjakarta menuju Cilacap. Sesampainya di jalan yang menikung laju bus tidak terkendali dan menabrak tiga rumah. Kejadian tersebut terjadi karena pengemudi bus mengantuk.
 
Kencangnya laju bus membuat tiga rumah mengalami kerusakan parah di bagian depan. Bahkan, rumah yang pertama kali di tabrak roboh pada bagian ruang tamu. Beruntung, pemilik rumah selamat karena sedang berada di belakang. Laju bus baru berhenti ketika menabrak sebuah pohon sebelum menabrak teras rumah warga.
 
Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun tiga orang mengalami luka-luka serius yakni sopir dan kenek bus dan dirawat di Puskesmas Maos. Sementara itu, puluhan penumpang yang selamat sudah melanjutkan perjalanan ke Cilacap. Kejadian ini di tangani aparat Satlantas Polres Cilacap guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...