Langsung ke konten utama

Radar Publik

JAKARTA - Banyak yang menyesalkan lambannya penanganan korban longsor PT Freeport di Papua. Begitu juga yang dirasakan Wakil Ketua DPR Pramono Anung dimana terkesan pemerintah abai terhadap penanganan keselamatan buruh tersebut.
 
"Sebagai insinyur teknik pertambangan dan saya kebetulan beberapa kali ke PT Freeport, saya melihat dalam sebuah penanganan hal yang berkaitan dengan tertimbunnya beberapa orang tambang dalam Freeport ini pemerintah belum memberikan sebuah perhatian yang maksimal," kata Pramono usai mengisi diskusi dalam renungan 15 Tahun Reformasi di Indonesia yang bertemakan Reformasi dan Pembangunan di Indonesia, di Hotel Le Meredien, Jakarta, Selasa (21/5/2013).
 
Dikatakannya, sebagai perusahaan yang sudah beroperasi sejak lama seharusnya ada penanganan penyelamatan yang cepat oleh SAR.Selain itu, pemerintah seakan tak punya rasa empati terhadap korban bencana.
 
"Kalau kita perbandingan dengan apa yang terjadi di Chili pada waktu itu, menjadi hari berkabung nasional bagi negaranya. Yang dilihat bukan jumlah orang yang meninggal, tetapi bagaimana negara memberikan empati kepada para korban dan juga orang-orang yang terkena bencana," jelas dia.
 
"Yang kedua, dalam konteks Freeport ini seperti menjadi tanggung jawab perusahaan padahal seharusnya tidak seperti itu. Bahwa perusahaan bertanggung jawab iya, tetapi yang lebih penting bahwa negara pemerintah juga ikut campur tangan persoalan itu," imbuhnya.

 

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyesalkan sikap dua menteri yang menolak ke lokasi kejadian. "Freeport tidak boleh menolak. Mereka harus bisa langsung ke lokasi kejadian. Karena itu merupakan daerah kuasa pertambangan kita, bukan daerahnya Freeport," pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...