Langsung ke konten utama

HOLISTIC. Cara RSUD Bangil Tangani Pasien Stroke Dengan Cepat, Tepat dan Komprehensif

Radar Publik
Pasuruan

Stroke menjadi salah satu penyakit pembunuh utama di dunia. Bahkan menurut Kementerian Kesehatan justru menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia.

Dari fakta inilah, RSUD Bangil meluncurkan layanan HOLISTIC yang merupakan singkatan  dari Hospital Stroke Center Integrated & Comprehensive.

Layanan tersebut dilaunching oleh Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Graha Maslahat, Rabu (12/6/2024).

Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina menjelaskan, setiap pasien yang mengalami serangan stroke jangan sampai dibiarkan terlalu lama di rumah. Melainkan harus cepat-cepat dilarikan ke rumah sakit maksimal 3 jam setelah serangan.

Begitu sampai di IGD (instalasi gawat darurat), petugas akan langsung bertindak sesuai SOP (standart operasional prosedur). Termasuk memberikan alteplase, semacam kandungan yang ada dalam obat dan menurut medis terbukti dapat membuka pembuluh darah yang tersumbat. Sehingga fungsi organ kaki atau tangan atau gangguan bicara bisa pulih 100 persen.

"Tapi obatnya tidak boleh diberikan langsung, melainkan sudah melalui pemeriksaan yang benar. CT Scan, pemeriksaan, laborat dan semuanya harus sudah jadi dalam waktu 1,5 jam. Apakah termasuk jenis sumbatan dan tidak ada komplikasi yang lain. Kalau sudah disupervisi oleh spesialis saraf, maka obat tersebut bisa dimasukkan ke tubuh pasien atau diminumkan," katanya.

Untuk memaksimalkan layanan Holistic, RSUD Bangil telah berkolaborasi dengan Dinas Kominfo melalui call center 112. Menurut Arma, setiap masyarakat tak perlu memakai pulsa atau paket data untuk bisa menghubungi 112, tapi bisa langsung terhubung secara langsung.

"Terima kasih kepada Dinas  Kominfo melalui call center 112  atau panggilan darurat 112 yang sangat praktis, tidak perlu internet, tidak harus HP andrOid atau tidak ada pulsa. Bisa langsung menghubungi, dan langsung tersambung dengan RSUD Bangil," terangnya.

Selain Dinas Kominfo, RSUD Bangil menurut Arma juga bekerja sama dengan puskesmas di 5 kecamatan dan Dinas Kesehatan. Lima kecamatan tersebut diantaranya Gempol, Beji, Bangil, Rembang dan Kraton.

Tujuannya tak lain agar layanan ini semakin dikenal luas oleh masyarakat, sehingga visi dan misi inovasi ini bisa dibilang berhasil dan berimpact untuk publik.

"Mudah-mudahan memberikan impact untuk menekan kasus kematian  di Kabupaten Pasuruan akibat stroke," jelasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Andriyanto mengacungi jempol layanan Holistic RSUD Bangil. Sebab layanan ini bukan hanya inovatif, melainkan terbukti membantu pemerintah dalam menekan angka kematian akibat stroke yang masih tinggi di Indonesia. Sehingga muaranya adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri, serta kepercayaan masyarakat terhadap Rumah Sakit Pemerintah yang semakin baik.

"Endingnya adalah derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat. Karena stroke itu jadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Dan kalau bisa diminimalisir melalui layanan ini, maka selain pahala yang berlimpah, masyarakat akan semakin percaya kepada Rumah Sakit Pemerintah," harapnya.

Rep. Slatem
Editor. Nyoto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus