Langsung ke konten utama

Tingkatkan perekonomian perternak, pemkab pasuruan serahkan bantuan gerobak STMJ dan bakso sakera


Radar Publik
Pasuruan,  Untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak yang banyak tersebar di wilayah pengembangan peternakan, Pemerintah Kabupaten Pasuruan secara intens memberikan pendampingan. Baik yang dilakukan secara edukatif melalui Bimbingan teknis (Bimtek) maupun berupa pemberian bantuan bersifat stimulan. Seperti halnya dalam kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Royal Tretes View, Kecamatan Prigen pada hari Senin (27/11/2023).

Secara simbolis, Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto menyerahkan beragam bantuan kepada beberapa perwakilan peternak Sapi Perah. Diantaranya, gerobak STMJ SAKERA dan Bakso SAKERA. Ada juga Alat Olahan Susu dan Alat Olahan Daging yang telah disediakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk kemudian diberikan kepada para peternak.

"Selamat atas penerimaan bantuan hibah gerobak dan peralatan olahan susu dan daging. Semoga bermanfaat bagi Bapak Ibu sekalian untuk meningkatkan produktivitas hasil peternakan," ujarnya.

Kata Pj. Bupati Pasuruan, pemberian bantuan hibah berupa gerobak STMJ dan Bakso SAKERA  merupakan strategi Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk meningkatkan skill dan kemampuan peternak dalam mengolah hasil peternakannya. Harapannya, penerima manfaat akan menjadi pelopor di daerahnya masing-masing.

"Saya berharap, Bapak Ibu para penerima manfaat bantuan hibah ke depannya bisa menjadi motor penggerak ekonomi melalui usaha kelompok peternak. Atau lembaga dari hulu sampai hilir. Sehingga akan menghasilkan nilai tambah tersendiri yang akan meningkatkan kesejahteraan Bapak Ibu," ucapnya dengan nada optimis.

Di hadapan ratusan peserta Bimtek Olahan Hasil Peternakan yang terdiri dari 19 kelompok/ lembaga penerima manfaat, Pj. Bupati Pasuruan menitipkan beberapa pesan pentingnya. Fokusnya lebih kepada keseriusan penerapan ilmu dari para peserta dalam  menjalankan usahanya. Sehingga dapat membantu mewujudkan visi dan misi Kabupaten Pasuruan yang maju, penuh maslahat.

"Bantuan hibah teknis ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk peternakan. Khususnya daging, telur dan susu. Terlebih Kabupaten Pasuruan adalah sentra peternakan Sapi Perah terbesar di Jatim dengan populasi 90.304 ekor dengan produksi susu 96.385.790 kg/tahun," ujarnya didampingi oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, drh. Ainur Alfiya dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Tri Agus Budiharto.

Di penghujung arahannya, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur tersebut menambahkan posisi strategis dan positioning Kabupaten Pasuruan yang telah memiliki sertifikat merek kolektif STMJ SAKERA dan Bakso SAKERA. Sekaligus sebagai pemenang Anugerah Top Inovasi Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) tahun 2023. Sehingga semakin memberikan kebanggaan sekaligus motivasi tersendiri bagi para peternak agar lebih berdaya saing dalam meningkatkan usahanya.ujar awak media (fan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...