Langsung ke konten utama

Polri Peduli, Polres Pasuruan Gelar Jum'at Curhat Dan Bantuan Sosial

Radar Publik

*PASURUAN* - Bentuk kepedulian Polri kepada Masyarakat, Polres Pasuruan menggelar kegiatan Jum'at Curhat dan Pembagian Bansos untuk Masyarakat di wilayah Kecamatan Pandaan.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, S.H., S.I.K., M.Si. yang diwakili oleh Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz, S.H., yang diselenggarakan di Balai Desa Durensewu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Jum'at (15/12/2023).
Turut hadir dalam kegiatan yakni PJU Polres Pasuruan, Kapolsek Pandaan, Danramil Pandaan, Camat Pandaan, Forkopimca Pandaan, dan Masyarakat Desa Durensewu.
Kegiatan dibuka dengan Doa bersama dan dilanjutkan pembagian Bansos sejumlah 30 Paket Sembako kepada warga yg kurang mampu di Desa Durensewu yang dipimpin Wakapolres Pasuruan.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, kita buka kegiatan Jum'at Curhat ini, dan kami dari Polres Pasuruan memberikan sejumlah Paket Sembako ini sebagai wujud kepedulian Polri kepada Masyarakat kurang mampu, semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan dapat memberikan keringanan untuk Bapak-Ibu sekalian," ucap Kompol Aziz.

Kemudian sambutan oleh Camat Pandaan Basmi, S.Pd, M.M., "Saya selaku Camat Pandaan bersama Forkopimca Pandaan dan warga Durenseweu mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Bapak Wakapolres Pasuruan di Desa Durensewu dalam acara Jum'at Curhat dan Bansos ini, Semoga Bansos yang diberikan oleh Polres Pasuruan dapat bermanfaat untuk warga kami," kata Camat.
 
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Desa Durensewu atas semua kesiapan dalam kegiatan Jumat Curhat dan Bansos oleh Polres Pasuruan, dia juga berharap di wilayah Kecamatan Pandaaan tetap tercipta situasi yang aman dan kondusif karena kekompakan Aparat Keamanan bersama warga setempat menjaga wilayahnya.

"Saya selaku Wakapolres Pasuruan menghimbau kepada seluruh Masyarakat khususnya di Desa Durensewu agar menjadikan Kantor Polsek sebagai rumah kedua saat ada permasalahan, jangan sungkan untuk berkoordinasi dengan Anggota Polsek, karena saat ini semua permasalahan bisa diselesaikan dengan Restorative Justice atau secara kekeluargaan namun harus ada syarat-syarat tertentu," tutur Wakapolres.

Dalam sesi tanya jawab, Pak Bagus dari pihak SMK Yayasan Pandaan mengungkapkan harapannya agar Polisi mengadakan Program Penyuluhan terkait Kenakalan Remaja ke Sekolah-Sekolah.

"Kami dari pihak Sekolah SMK Yayasan Pandaan mengharapakan kehadiran Bapak Polisi saat pelaksanaan Upacara di sekolah, kami berharap pihak Kepolisian bisa memberikan Penyuluhan terkait Kenakalan Remaja seperti Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Tertib Belalu Lintas, dan lain-lain," jelasnya.

Kompol Aziz menjawab, "Untuk Program Polisi masuk Sekolah dapat dikoordinasikan kepada Bapak Kapolsek Pandaan, dan Bapak Kapolsek Pandaan dapat menugaskan masing-masing Bhabinkamtibmas di setiap Desa untuk dapat menjadi petugas Upacara, agar dapat memberikan Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Tertib dalam Berlalu Lintas," jawab Wakapolres.

Rep. Nyoto. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...